OUTLINE PEMAPARAN
1 2 3
PENDAHULUA
1 TINAJUAN TEORI METODOLOGI PENELITIAN
N
A. Latar Belakang A. Kerangka Teori A. Metode Penelitian
B. Rumusan Masalah B. Hioptesis B. Pendekatan yang dipakai
C. Tujuan Kajian C. Mekanisme Pengumpulan,
D. Manfaat Kajian Pengolahan, Analisis Bahan
Hukum (Data)
D. Sumber Data
5 4
5 PENUTUP HASIL KAJIAN/PENELITIAN
A. Kesimpulan
A. Gambaran Umum
B. Rekomendasi
B. Deskripsi Hasil Kajian
2
1 PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Kajian ini membahas terkait problematika tahapan pencalonan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat Tahun 2020
dengan studi kasus pada proses pencalonan sampai pada hasil penetapan bakal pasangan calon Edistasius Endi, SE (yang berpasangan
dengan dr. Yulianus Weng, M. Kes) sebagai peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat. Edistasius Endi, SE adalah
mantan terpidana judi yang dipandang tidak memenuhi syarat calon karena bertentangan dengan ketentuan syarat calon sebagaimana
tertuang dalam pasal 7 Ayat (2) huruf i Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 yang berbunyi “Tidak pernah melakukan perbuatan
tercela…” Namun, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat melalui Keputusan Nomor: 90/
PL.02.3-Kpt/5315/KPU-Kab/IX/2020 Tentang Penetapan Pasangan Calon Peserta Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati
Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2020 menetapkan Bakal Calon Edistasius Endi, SE (yang berpasangan dengan dr.
Yulianus Weng, M. Kes) sebagai Peserta Pemilihan karena memenuhi syarat pencalonan dan syarat calon. Keputusan
tersebut kemudian digugat ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya dan Mahkamah Agung pada tingkat kasasi setelah
sebelumnya melalui Bawaslu Kabupaten Manggarai Barat.
1 Bagaimana implementasi syarat calon sebagaimana tertuang 2 Apa dampak hukum yang
RUMUSAN dalam pasal 7 Ayat (2) huruf i “tidak pernah melakukan ditimbulkan dan bagaimana
MASALAH perbuatan tercela …” Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 penyelesaian atas
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun keputusan KPU Kabupaten
2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Manggarai Barat?
Undang- Undang dalam verifikasi syarat calon bakal calon
Edistasius Endi, SE sampai ditetapkan oleh KPU Kabupaten
Manggarai Barat sebagai peserta pemilihan dalam Pemilihan
Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat Tahun 2020 ?
3
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah pertama, menyajikan secara komperhensif tentang
implementasi pasal 7 Ayat (2) huruf i Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang dalam verifikasi syarat
calon Edistasius Endi, SE sebagai calon Bupati dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Mekanisme
Bupati Manggarai Barat Tahun 2020 oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pelaksanaan dan
Manggarai Barat. Kedua, mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pada Masalah Yang
tahapan Pencalonan akibat implementasi norma tersebut secara hukum serta proses ditimbulkan
dan mekanisme penyelesaian atas problematika pencalonan terkait implementasi
aturan tersebut secara ajudikasi.
MANFAAT
Manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat menjadi referensi evaluasi untuk PENELITIAN
pemilihan selanjutnya dengan dua fokus utama yakni Pertama, memberikan
perspektif dan masukan teknis terkait mekanisme pelaksanaan tahapan pencalonan
untuk dan dalam pemilihan selanjutnya (internal). Kedua, memberikan pemahaman Sebagai bahan
kepada publik tentang mekanisme dan tata cara pelaksanaan tahapan pencalonan. evaluasi dan
(eksternal) Pendidikan politik
4
2 TINJAUAN TEORI
Hans Kelsen dalam bukunya general theory of law and state, berpandangan
bahwa hukum sebagai tatanan sosial yang dapat dinyatakan adil apabila dapat
mengatur perbuatan manusia dengan cara yang memuaskan sehingga dapat
menemukan kebahagian didalamnya.
Pandangan Hans Kelsen ini bersifat positifisme, artinya nilai-nilai keadilan individu
dapat diketahui dengan aturan-aturan hukum yang mengakomodir nilai-nialai
umum, namun tetap pemenuhan rasa keadilan dan kebahagian diperuntukan tiap
individu.
5
Institute for Democracy and Electoral Asistance Dengan demikian, keadilan pemilu dikonsepsikan
(IDEA). IDEA berpandangan, keadilan pemilu sebagai kondisi di mana seluruh prosedur dan
mencakup cara dan mekanisme yang tersedia di tindakan penyelenggara dilakukan sesuai regulasi
suatu negara untuk: pemilu. Pada saat yang sama, regulasi pemilu juga
menyediakan mekanisme pemulihan terhadap hak
pilih dilanggar. Kerangka hukum pemilu mesti
Menjamin bahwa setiap tindakan, prosedur,
mengatur prosedur penyelesaian pelanggaran yang
dan keputusan terkait dengan proses pemilu
terjadi prasyarat mewujudkan keadilan pemilu dapat
sesuai dengan kerangka hukum;
dipenuhi.
Melindungi atau memulihkan hak pilih; dan Adapun Ramlan Surbakti berpandangan, keadilan pemilu
tidak hanya terbatas pada tersedianya kerangka hukum
Memungkinkan warga yang meyakini bahwa pemilu semata, melainkan juga mencakup kesetaraan hak
hak pilih mereka telah dilanggar untuk pilih, badan penyelenggara yang independen, integritas
mengajukan pengaduan, mengikuti pemungutan suara, dan penyelesaian pelanggaran atau
persidangan, dan mendapatkan putusan. sengketa tepat waktu
6
DESAIN PENEGAKAN HUKUM PEMILIHAN
(ELECTORAL LAW ENFORCEMENT)
SENGKETA PEMILIHAN
SENGKETA HASIL (MAHKAMAH SENGKETA PEMILIHAN (BAWASLU PTTUN) –
KONSTITUSI) MA/KASASI
PELANGGARAN PEMILIHAN
PELANGGARAN TINDAK
PIDANA PELANGGARAN ADMINISTRATIF
PELANGGARAN ADMINISTRATIF PELANGGARAN KODE ETIK
(TSM) (BAWASLU
(SPP KEPOLISIAN (BAWASLU) (DKPP)
MAHKAMAH AGUNG)
KEJAKSAAN)
7
HOPOTESIS
PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN
1 2
METODE PENELITIAN PENDEKATAN YANG DIPAKAI
4 3
SUMBER DATA/DOKUMEN TEKNIS ANALISIS DAN
PENGELOHAN DATA
4 HASIL KAJIAN/PENELITIAN
GAMBARAN UMUM
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat Tahun
2020 merupakan Pemilihan yang keempat sejak Manggarai
Barat secara otonom menjadi sebuah kabupaten.
Pasangan Calon Nomor urut 2 menolak
keputusan KPU Kabupaten Manggarai Barat No
90/PL.02.3-Kpt/5315/KPU-Kab/IX/2020,
tentang Penetapan Pasangan Calon Peserta
Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten
Manggarai Barat tahun 2020, tahapan Pencalonan menjadi Manggarai Barat Tahun 2020 karena
menetapkan pasangan calon bupati nomor urut
salah satu tahapan yang krusial dan berdampak signifikan 3 yang dipandang tidak memenuhi persyaratan
baik secara sosial politik maupun hukum, karena pada calon ‘tidak pernah melakukan perbuah tercela’
faktanya disangketakan secara hukum. Penolakan tersebut ditempuh (ajudikasi) ke
Bawaslu, PT TUN Surabaya dan selanjutnya ke
Mahkamah Agung pada tingkat kasasi.
huruf g huruf i
huruf f
“tidak pernah sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang
diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali terhadap terpidana yang melakukan tindak pidana kealpaan atau tindak pidana politik
dalam pengertian suatu perbuatan yang dinyatakan sebagai tindak pidana dalam hukum positif hanya karena pelakunya mempunyai pandangan politik yang
berbeda dengan rezim yang sedang berkuasa”
Huruf f1.
bagi terpidana yang tidak menjalani pidana di dalam penjara meliputi:
Huruf j
1. terpidana karena kealpaan; atau “Tidak pernah melakukan
2. terpidana karena alasan politik;
3. dihapus, perbuatan tercela”
4. wajib secara jujur atau terbuka mengemukakan kepada publik;
Ayat (2e)
Huruf g
bagi Mantan Terpidana yang telah selesai menjalani masa pemidanaannya wajib secara Syarat tidak pernah melakukan perbuatan tercela
jujur atau terbuka mengemukakan kepada publik; sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j
dikecualikan bagi:
huruf g1.
bukan sebagai pelaku kejahatan yang berulangulang; 1. Pemakai narkotika karena alasan kesehatan;
12
TAHAPAN DAN MEKANISME PELAKSANAAN
Pelaksanaan Tahapan Berdasarkan 1. Pengumuman bakal calon (28 Agustus–3 September 2020)
PKPU 5 tahun 2020 tentang program 2. Pendaftaran Bakal Pasangan Calon (4-6 September)
jadwal dan tahapan Pemilihan 3. Verifikasi syarat Pencalonan dan Persyaratan Calon (4-6
September 2020)
Mekanisme dan Tata cara pelaksanaannya 4. Pengumuman Dokumen Persyaratan Pencalonan dan Persyaratan
berdasarkan Berdasarkan Keputusan Komisi Calon Bakal Pasangan Calon Di Laman KPU Kabupaten Manggarai
Pemilihan Umum Republik Indonesia Barat Untuk Memperoleh Masukan dan Tanggapan Masyarakat (4-8
Nomor 394/Pl.02.2-kpt/06/Kpu/Viii/2020
Tentang Pedoman Teknis Pendaftaran,
September 2020)
Penelitian Dan Perbaikan Dokumen 5. Masukan dan Tanggapan Masyarakat Dokumen Persyaratan
Persyaratan, Penetapan, Serta Pengundian Pencalonan dan Persyaratan Calon Bakal Pasangan Calon (4-8
Nomor Urut Pasangan Calon Dalam September 2020) 12
Pemilihan Gubernur Dan Wakil Gubernur,
Bupati Dan Wakil Bupati, Dan/Atau
6. Pemeriksaan Kesehatan dan Penyampaian Hasil Pemeriksaan Kegiatan
Walikota Dan Wakil Walikota Kesehatan (4-12 September 2020)
7. Verifikasi dan Klarifikasi Syarat Calon (6-12 September 2020)
8. Pemberitahuan Verifikasi (13 – 14 September 2020)
9. Penyerahan dokumen Perbaikan Syarat Calon (14-16 September
2020)
Keputusan KPU Kabupaten Manggarai 10. Pengumuman Dokumen Perbaikan Syarat Calon di Laman KPU
Barat No 90/PL.02.3-Kpt/5315/KPU- Kabupaten Manggarai Barat (14-22 September 2020)
Kab/IX/2020, tentang Penetapan 11. Verifikasi Dokumen Perbaikan Persyaratan Calon (16-22 September
Pasangan Calon Peserta Pemilihan 2020)
Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten 12. Penetapan Pasangan (23 September 2020)
Manggarai Barat Tahun 2020
13
VERIFIKASI SYARAT PENCALONAN DAN PERSYARATAN CALON
Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati atas nama Edistasius Endi, SE dan dr. Yulianus Weng, M.Kes dinyatakan
Memenuhi Syarat karena memenuhi kelengkapan persyaratan pencalonan, Berdasarkan hasil pemeriksaan kelengkapan dokumen
persyaratan calon bakal pasangan calon atas nama Edistasius Endi, SE dan dr. Yulianus Weng, M.Kes., di atas, Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Manggarai Barat menyatakan dan/atau memberi status Ada dan Lengkap. Oleh karenanya berdasarkan hasil
penelitian kelengkapan dan keabsahan dokumen persyaratan pencalonan dinyatakan ADA DAN MEMENUHI SYARAT serta hasil
pemeriksaan kelengkapan dokumen bakal pasangan calon atas nama nama Edistasius Endi, SE dan dr. Yulianus Weng, M.Kes.,
dinyatakan ADA DAN LENGKAP, maka Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat menyatakan pendaftaran bakal
pasangan calon atas nama Edistasius Endi, SE dan dr. Yulianus Weng, M.Kes., DITERIMA,
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat Dalam rentang waktu antara tanggal 4 sampai dengan 8 September 2020,
menerima masukan dan tanggapan masyarakat. Baik melalui email, nomor whaatshap helpdesk maupun yang dibawa secara
langsung ke sekretariat Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat, tercatat sejumlah 83 (delapan Puluh tiga) masukan
dan tanggapan masyarakat.
terdapat 15 elemen masyarakat baik orang pribadi maupun Lembaga dan komunitas mempersoalkan keabsahan dokumen persyaratan calon atas nama Edistasius
Endi. 15 Eeleman tersebut terdiri atas 1 LSM dan 1 Lembaga Gerakan Masyarakat serta 13 orang pribadi.
Terdapat 65 (Enam puluh lima) elemen lainnya yang terdiri atas 1 (satu) lembaga dan 64 (enam puluh empat) orang pribadi memberi tanggapan/masukan yang
mendukung bakal calon atas nama Edistasius Endi untuk maju dalam pemilihan 2020 dengan substansi alasan bahwa bakal calon atas nama Edistasius Endi
memenuhi syarat calon sebagai calon bupati dalam pemilihan bupati dan wakil bupati manggarai barat tahun 2020 karena tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Terdapat 3 elemen lain dan/atau sisanya ditujukan kepada bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati yang lain.
14
VERIFIKASI DAN KLARIFIKASI SYARAT CALON
Fakta: Dalam pemenuhan dokumen syarat calon bakal calon Bupati atas nama Edistasius Endi menyerahkan SKCK
yang dikeluarkan oleh Resor Manggarai Barat. Dalam SKCK tersebut, instansi berwenang yakni Kepolisian Resor
Manggarai Barat menerangkan pernah terlibat dalam kegiatan kriminal seperti tercantum pada pasal 303 ayat
(1) ke -2 KUHP pasal 303 bis ayat ke 2 KUHP UU No ……….
1. Menindaklanjuti masukan dan tanggapan masyarakat sebagaimana perintah Pasal 53 ayat (1) Peraturan
KPU Nomor 1 Tahun 2020 tentang perubahan Ketiga Peraturan KPU nomor 3 Tahun 2017 tentang
Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan
Wakil Walikota,
2. Maupun tindaklanjut arahan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia melalui KPU Provinsi Nusa
Tenggara
Timur sebagaimana arahan surat Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia
686/PL.02-SD/06/KPU/VIII/2020 tertanggal 26 Agustus 2020 perihal penjelasan atas Surat KPU Provinsi
NTT nomor SD/53/KPU-Prov/VII/2020 tanggal 24 Juli 2020
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat melakukan klarifikasi ke berbagai pihak yang berwenang
diantaranya kepada Polres Manggarai Barat. Berdasarkan hasil klarifikasi, jawaban Polres Manggarai Barat sebagaimana
tertuang dalam Berita Acara tertanggal 12 September 2020, Kepolisian Resor Manggarai Barat menjelaskan hal-
hal sebagai berikut:
3. SKCK dengan Nomor SKCK/YANMAS/I/YAN.2.3/2020 SAT INTELKAM tanggal 19 Agustus 2020 benar diterbitkan oleh
Polres Manggarai Barat;
4. Polres Manggarai Barat dalam menerbitkan SKCK memedomani prosedur penerbitan SKCK berdasarkan Peraturan
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2014 tentang Tata Cara Penerbitan SKCK yaitu dengan cara:
pencatatan, penelitian, koordinasi dan penerbitan;
5. Polres Manggarai Barat tidak berwewenang untuk menentukan status tercela atai tidak tercela terhadap
SKCK yang diterbitkan
16
5 PENUTUP
KESIMPULAN
Komisi Pemilihan umum Kabupaten Manggarai 1. Komisi pemilihan Umum Kabupaten Manggarai Barat dalam menyelenggarkan
Barat telah melaksanakan tugas dan tanggung pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat tahun 2020 berpedoman
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena Komisi Pemilihan
jawab sebagai penyelenggara pemilihan sesuai umum Kabupaten Manggarai Barat memahami sebagai penyelenggara
dengan ketentuan yang berlaku dan prinsip- pemilihan di tingkat kabupaten hanya implementator disatu sisi dan
prinsip penyelenggara Pemilihan. Adapun Pengguna disisi lain dan tidak memiliki ruang untuk memberikan
penafsiran/interpretasi terhadap regulasi.
parameter yang digunakan adalah bagaimana
2. UU dan peraturan pelaksananya yakni PKPU adalah satu kesatuan norma
KPU Manggarai Barat mempertanggungjawabkan
yang tidak terpisahkan. Sehingga harus dimaknai sebagai satu kesatuan
keputusan yang telah dibuat melalui jalur hukum norma dan PKPU adalah turunan regulasi diatasnya yaitu Undang-undang
baik pada tahap pencalonan maupun tahap akhir serta proses pembentukannya seperti peratuaran perundang-Undangan lain
melalui proses legislasi.
yaitu Mahkamah Konstitusi dan Komisi Pemilihan
umum kabupaten Manggarai barat selaku 3. Dengan adanya sengketa administrasi pemilihan pada tahapan pencalonan
(Bawaslu, PTTUN dan MA) dan hal yang sama dipersengketakan di Mahkamah
tergugat dan/atau Termohon dinyatakan dalam Konstitusi sudah menjawab ketentuan pasal 7 ayat (2) Undang Undang
eksepsi diterima, pokok permohonan penggugat Nomor 10 Tahun 2016, sehingga pemimpin di Kabupaten Manggarai Barat
dan/atau Pemohon ditolak. punya legitimasi hukum dan politik.
19
PENUTUP
REKOMENDASI
Perlunya regulasi pendukung (PKPU dan Petunjuk Teknis) yang detail dan komperhensif sehingga
memudahkan pemahaman peserta pemilu agar tidak multi interpretasi dan diharapkan regulasi lebih cepat
sebelum tahapan dilakukan sehingga sosialisasi baik ke peserta pemilu maupun kepada publik lebih cepat dan
dilakukan secara massif.
Perlunya revisi Undang Undang 10 Tahun 2016 pasal 7 ayat 2 “tidak pernah melakukan perbuatan tercela”
dalam penjelasannya yang dimaksud perbuatan tercela adalah judi, mabuk, Narkoba, dan Tindakan asusila
lainnya, yang mana norma tersebut adalah norma sosial dalam kemasyarakatan yang sulit diimplementasikan
dalam bentuk dokumen dan Lembaga negara tidak memiliki kewenangan untuk menerangkan seorang
dikategorikan telah melakukan perbuatan tercela atau perbuatan tidak tercela. Karena kewenangan Lembaga
negara hanya merujuk pada putusan hukum yang bersifat final dan mengikat dalam catatan Komisi Pemilihan
Umum Kabupaten Manggarai Barat dalam melakukan klarifikasi baik instansi Kepolisian Resort, Kejaksaan
Negeri Manggarai Barat, Pengadilan Negeri Manggarai Barat, tidak ada yang menerangkan ketentuan di
maksud.
Tanggung jawab pengembangan demokrasi di tingkat Daerah bukan semata-mata hanya tanggung jawab
Komisi Pemilihan Umum tetapi menjadi tanggung jawab bersama baik Pemerintah, Partai Politik, Lembaga
Agama, Media maupun multi stakeholder lainnya, sehingga dalam menyebarluaskan informasi kepemiluan
dapat secara massif dan edukatif kepada publik.