Anda di halaman 1dari 11

ZUHUD

Zuhud adalah berpaling dan meninggalkan


sesuatu yang disayangi yang bersifat materiil
atau kemewahan duniawi dengan mengharap
suatu wujud yang lebih baik dan bersifat
spiritual atau kebahagiaan akhirat.
Arti Zuhud Secara Bahasa dan Istilah

Zuhud secara bahasa artinya meninggalkan sesuatu.

Secara istilah ialah meninggalkan kelezatan hidup


duniawi yang sementara dan fana karena
menginginkan kelezatan ukhrawi yang lebih baik
dan kekal, jika yang ditinggalkan itu adalah sesuatu
yang tidak disukai sama sekali karena tidak ada
harganya.
Ciri-Ciri Zuhud
Zahid adalah sebutan bagi orang yang berperilaku zuhud.
Seorang zahid atau yang berperilaku zuhud memiliki ciri-
ciri antara lain sebagai berikut.
1. Hidup sederhana.
2. Tidak menumpuk-numpuk harta.
3. Menghindari hidup berfoya-foya dan bermegah-
megah.
4. Senantiasa mengedepankan kepentingan
akhirat.
5. Sangat berhati-hati dalam memperoleh atau
mencari nafkah.
Ciri-Ciri Zuhud Menurut Al-Ghazali
Menurut Imam al-Gazali ada empat ciri sifat zuhud. Ciri-ciri
tersebut sebagai berikut.
1.Tidak terlalu senang jika memiliki sesuatu dan tidak
bersedih ketika kehilangannya.Ia akan bersikap biasa
ketika mendapat sesuatu dan sikap itu pula yang
ditunjukkan ketika kehilangan sesuatu.
Misalnya, seseorang diberikan suatu jabatan. Dia tidak
terlalu gembira, sebaliknya jika jabatan itu hilang dia
tidak merasa sedih.
2.Menganggap sama antara pujian dan celaan.
Jadi, orang yang memiliki sifat zuhud tidak sombong
dan angkuh ketika dia dipuji. Mereka tidak pula merasa
sedih dan terhina ketika dicela orang lain. Ia bersyukur
ketika mendapat pujian dan tetap rendah hati serta
tidak bersedih ketika dicela. Seorang zuhud menganggap
sama antara pujian dan celaan.
3. Hati orang zuhud dipenuhi dengan kecintaan kepada
Allah swt, namun masih memiliki kecintaan kepada
dunia. Cinta kepada Allah dan cinta kepada dunia
tersebut ibarat air dan udara dalam gelas. Jika air
dimasukkan ke dalam gelas, udara akan keluar.
Begitu pula sebaliknya jika udara ditiupkan, air akan
keluar. Air dan udara tidak mungkin dapat disatukan.
4. Seseorang yang menyibukkan hatinya kepada Allah
swt.,hal-hal yang selain Dia tidak akan mendapatkan
tempat. Hatinya telah dipenuhi oleh kecintaan kepada
Allah swt. sehingga harta dan dunia tidak lagi
mendapat tempat. Harta dan dunia tidak dimasukkan
ke dalam hati. Oleh karena itu, harta dan dunia tidak
dapat mempengaruhi kecintaan orang zuhud kepada
Allah swt.
Ciri-Ciri Zuhud Menurut Para Ulama

Selain tiga ciri yang dikemukakan oleh Imam al-Gazali, ciri-ciri lain
dari sifat zuhud juga dikemukakan banyak ulama. Berikut ini beberapa
ciri zuhud menurut para ulama.

- Yahya bin Mu’az berkata, “Ciri-ciri zuhud adalah suka


memberi apa yang dimiliki.”
- Ibnu Khafif berkata, “Ciri-ciri sifat zuhud adalah merasa
tenang ketika sesuatu miliknya hilang. Zuhud adalah
menghindari dunia tanpa terpaksa.”
- Ahmad bin Hanbal dan Sufyan as-Sauri berkata, “Ciri-ciri
zuhud adalah tidak panjang angan-angan.”
- As-Sirri berkata, “Orang yang zuhud selalu menyibukkan diri
dengan Allah swt.”
1.
2. Manfaat Perilaku Zuhud

1.Senantiasa membersihkan diri dari hal-hal yang


tidak terpuji
2.Memelihara diri dari perilaku yg tak bermanfaat
3.Senang kepada kesederhanaan, hidup bersahaja
4.Menjauhkan diri dari sifat rakus dan menumpuk
harta
5.Berperilaku suka bersadaqah dan berbuat
kebaikan
6.Senantiasa rendah hati dan sabar dalam
menjalani kehidupan
Tingkatan Zuhud menurut Abu Nasr as-Sarraj at-Tusi

Abu Nasr as-Sarraj at-Tusi, salah seorang ulama tasawuf membagi zuhud
menjadi tiga tingkatan sebagai berikut.

1. Tingkat mubtadi atau tingkat pemula, yakni orang yang tidak


memiliki sesuatu dan hatinya pun tidak ingin memilikinya.

2. Tingkat mutahaqqiq atau tingkat orang yang telah mengenal hakikat


zuhud, yakni orang yang bersikap tidak mau mengambil keuntungan
pribadi dari harta benda duniawi karena ia tahu dunia ini tidak
mendatangkan keuntungan baginya.

3. Tingkat ‘alim muyaqqin atau orang yang tidak lagi memandang


dunia ini mempunyai nilai. Bagi kelompok ini dunia hanyalah sesuatu
yang melalaikan orang dari mengingat Allah.
1. Tingkatan Zuhud menurut Imam al-Gazali, seorang
ulama besar dan terkenal juga membagi zuhud atas
tiga bagian sebagai berikut.

1.Meninggalkan sesuatu karena menginginkan


sesuatu yang lebih baik.
2.Meninggalkan keduniaan karena mengharap
sesuatu yang bersifat keakhiratan.
3.Meninggalkan segala sesuatu selain Allah swt
karena rasa cintanya hanya tertuju kepada
2. Allah swt.
CUKUP SEKIAN
@ Terimakasih @

Anda mungkin juga menyukai