Anda di halaman 1dari 20

JUDUL : PERISTIWA ASFIKSIA

Penyusun :
1. Dina Vidiawati, S.Ked NPM : 22360019
2. Jenerio Panggabean, S.Ked NPM : 22360024
3. Rachmad Kurniawan,S.Ked NPM : 22360030
4. Ujang Muhsinin,S.Ked NPM : 22360031
5. Putri Febriana Rahmawati, S.Ked NPM : 22360032

Pembimbing dan Penguji : dr. Jims Ferdinan P.T,.Sp. FM, M.Ked.

KETERAMPILAN KLINIK STASE FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL


RSPBA BANDAR LAMPUNG UNIVERSITAS MALAHAYATI
BULAN NOVEMBER TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN
1. 2. 3. TUJUAN
MANFAAT
Agar semua
1. Bagi yang hadir
Mahasiwa Kedokteran 1.(Coas)
Latar
dapat mengetahui, DanBelakang
dapat Pada
Dokter memahami
Umumnya serta dapat
C. Berdasarkan
melakukan B. Berdasarkan
baik secara Tugas 1.
DokterLatarBelakang
Peraturan
perbuatan/tindakan Dalam KKI SKDI
Membantu
maupun dalam 2019
Proses AAPenegakan
mejelaskan/perkataan
1. 1. 2. Bagi
LATAR Lembaga
BELALANG Hukum (Para Penegak Hukum)
segala hal yang terkaitA. Berdasarkan Data/Hasil
dalam meteri Asfiksia
Hukum Mekanik Penelitian
yang meliputi :
3.
A. Bagi LembagaData/Hasil
Berdasarkan PendidikanPenelitian
(Universitas)
1. Teori atau daftar penyakit, dalam ilmu kedokteran forensic dan medico legal.
B.
• Berdasarkan
•1.Menurut
4. Bagi Lembaga
data
Kompetensi
Definisi asfiksia, 3bperaturan
Kesehatan
dari Centers
: Asfiksia,
hipoksemia, KKI SKDI
(Fasilitas
for Disease
tenggelam
hipoksia, 2012
Pelayanan
Control (CDC)
anoksia, Kesehatan)
tahunnekrotik
iskemik, 1999-2004 dandiasfiksia
Amerika Serikat
mekanik
C.
• Berdasarkan
didapatkan
5. Bagi
•2. Klasifikasi sekitar
Masyarakat
Kompetensi
Pembuatan asfiksiaetTugas
visum220.000 :Umum Dokter
kasus
Asfiksia
repertum
dan Dalam
kasus Membantu
kematian
mekanik
pada
hipoksia/anoksia disengaja
asfiksia Proses
maupun
mekanik Penegakkan
serta tidak
memberikan Hukum
disengaja. (CDC,
keterangan
2005:Rey
2. Praktek
3. dkk,
atau
di pengadilan
Fase-fase 2017)
daftar keterampilan
sebagai
terjadinya saksi ahliklinis
asfiksia dalm
untuk ilmu kedokteran
membantu forensic dan mediko
proses penegakkan hukum..legal.
(KKI
••4.Di Pakistan,
Kompetensi
SKDI 2019)
Tanda-tanda menunjukkan
4Aasfiksia
:Prosedur bahwa jumlah
medicolegal,
berdasarkan total kematian
Pembuatan
pemeriksaan akibat
luarVisum asfiksia sebanyak
et Repertum, 130 kasus
Pembuatan surat
kematian dari asfiksia
keterangan
5. Klasifikasi total 3.265
medis, kasus kematian.
Penerbitan
berdasarkan Sertifikat Kematian
Kematian.
cara terjadinya akibatSKDI
(KKI
kekerasan gantung
2019)
mekanik diri merupakan
serta yang
jenis peristiwa
paling banyak terjadi. (Khalil,
6. Peristiwa-peristiwa asfiksiaZ. H., et al, 2014 : Rey dkk, 2017)
mekanik
•Di Indonesia sendiri kematian akibat asfiksia berada pada urutan ke-3 sesudah kecelakaan
lalu lintas (KLL) dan trauma mekanik. (Tasmono, H., 2007)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
9.
7.
8.
4.
3.
5.
6.
1.
2. Definsi Mekanik
Definisi
Definisi Asfiksia
Nekrotik
HipoksiaMekanik
Hiperkapnea
Anoksia
Iskemik
Asfiksia
Hipoksemia
Asfiksia
Cabang
Nekrotik
Kondisi ilmu
Hipoksemiamekanik
Insufisiensi
Anoksia
Iskemia fisika
adalah
pertukaran
adalah
adalah
adalah adalah
oksigen yang
bentuk
gas
suatu mempelajari
mati lemas
histologis
menurunsehingga
suatu
kegagalan
di yang
tentang
sel.dari
kondisiturunnya
keadaankurangnyaaliran
tingkat
oksigen terjadi
pengaruh
kematian bilayang
sel
menyebabkan
mencapaikandungan
sel-sel
darah udara
gaya pernapasan
hipoksia
oksigen
tubuh.
ke terhadap
terjadi
organdidalam
dan suatu
terhalang
cedera
retensi
dalam
tubuh darah benda
yang
arteri.
tertentu, yang
yang
memasuki
diam
ireversibel.
Asfiksia saluran
atau organ
karbondioksida.
adalah
mengakibatkan bergerak.
pernapasan
suatu oleh berbagai
keadaankekurangan
tersebut yang ditandai kekerasan(bersifat
dengan
oksigen. mekanik)
terjadinya gangguan pertukaran
udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan
peningkatan karbon dioksida (hiperkapnia). Dengan begitu tubuh mengalami
kekurangan oksigen (hipoksia hipoksik) dan terjadikematian.

Sumber
Sumber dari (Tim
Sumber dari
Promkes (Budiyanto,
dari RSUP
(Pendit, A., dkk,
dr. B.U.,
Soeradji 1997)
2001)
Tirtonegoro, 2022)
Sumber Sumber
Sumber
Sumber daridari
dari
Sumber
dari (Yudianto,
(Prasetyo,
(Awal
dari
(Hoedianto (Dewi, A.,A.,
A.,
Prasetyo, 2020)
2004)
2019)
& Apuranto, 2014)
H., 2012).
Sumber dari (Pytel, A. & Klusalaas, J., 2010 : Firmansyah, 2021)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2 Klasifikasi
2. Anoksia/ Hipoksia
1. Asfiksia Berdasarkan
Berdasarkan Manifestasi
Penyebab/ Perjalanan
Etiologi Dan FotoKlinis
Dan Foto
1. 1. Anoksia/hipoksia-anoksik/hipoksik : O22.tidak
Alamiah bisa mencapai
Mekanik paru-paru maupun darah.
/Trauma 3. Racun
2. Anoksia stagnan/hambatan/stagnant circulatory anoxia : Darah tidak mampu atau tidak
G2 : Anemic Anoxia G3 : Stagnan Anoxia
G1cukup Hb untuk membawa oksigen.
: Anoxic
G1 3. Anoksia anemik/hipoksia anemiaG3 : Gangguan atau hambatan sirkulasi
G5 darah yang membawa
udara atau O2.
4. Anoksia jaringan/hystotoxic anoxia : Sel-sel tidak dapat mempergunakan oksigen dengan
baik.
G2
• Ekstra seluler : Sistem enzimG4
oksigen terganggu. G6
• Intra seluler : O2 tdk bs msk sel krn permeabilitas membran sel.
• Metabolik : Produk akhir prnpsn sel tdk bs dibuang.
• Substrat : Bahan metabolisme tdk tersedia
G4 : Histotoxic dgn cukup.
Anoxia
Sumber : Budiyanto, 1997, Aflanie et al, 2020, Gani M.H., 2001
Sumber dari Aflanie, I., dkk, 2020, Yudianto, A., 2020 dan Amir A,.2009
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.3. Fase-fase Terjadinya Asfiksia

Fase I
DISPNEA TD↑, HR↑, RR↑,
O2↓, CO2↑ Rangsang SSP ↑
(4mnt) SIANOSIS
kesadaran↓, Pupil
dilatasi, TD ↓, Kejang Klonik,
Fase II
Penutupan lubang- kejang Tonik, O2 ↓↓,
Rangsang ssp ↑ Konvulsi
lubang tubuh, Kejang CO2 ↑↑
(2 mnt)
PETEKIE Opistotonik

Relaksasi sfingter dan pembukaan lubang tubuh.


Fase III. Pengeluaran cairan Surfaktan, tinja, air mata,
Depresi SSP Kegagalan prnfsn
APNEA (1mnt) air mani, air kencing, dll

Klumpuhan total prnpsn, Fase IV


Jntng brhnt, kontraksi otomatis otot prnpsn leher, AKHIR
pulsasi nadi hlg prnpsn brhnt, jntng brdenyut bbrp saat (30 det)

Sumber : Hoediyanto, 2010


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.4 Tanda-Tanda Asfiksia Berdasarkan Temuan Pemeriksaan Luar
1. Sianosis G3: Busa/buih sukar pcah d mlut
2. Tardieus spot/ petechiae/ bintik- bintik perdarahan
3. Busa halus pernafasan/ buih sukar pecah
4. Lebam mayat berwarna gelap
5. Keluarnya feses
6. Keluarnya urin
7. Keluarnya cairan mani dan sperma
8. Pecah air ketuban
9. Janin keluar Rahim
10. Ketegangan G5 otot wajah
: Keluarnya Feses G6 : Keluarnya Urine
11. Terbukanya
G10 G2:
: kelopak
Bntik
Ketegangan mata
prdrhn
otot
G7 : cairan sperma & mani d
wajah blkg
G4 : tlinga
LM dan
berwarna bntik
lebihG11 : Terbukanya
prdrhn Kelompok
G8 : cairan sekretmata
gelap d bola vagina
G1 : Sianosis
G12pd:G9 :G3
mukosa
Darah :Berwarna
Busa
bibir
Ketuban halus
dan&
Pecah prnpsn
sianosis
Hitam
Janin pdEncer
Dan ujung Mata
Keluar jari
Sumber : Aflanie, 2020, Yudianto A, 2020 dan Afandi et al, 2020
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.5. Klasifikasi Asfiksia Mekanik Berdasarkan Cara Terjadi Kekerasan serta jenis Peristiwa
1. Mekanisme: Penekanan Jalan Nafas Bagian Atas Dileher
1. Peristiwa Gantung (hanging)
2. Peristiwa Jerat (strangulation by ligature)
3. Peristiwa Cekik (manual strangulation)
2. Mekanisme: Penekanan dan Penutupan Jalan/Saluran Pernafasan Bagian Luar (Hidung dan
Mulut)
1. Peristiwa Bekap (smothering)
3. Mekanisme: Penekanan dan Penutupan Jalan/Saluran Pernafasan Bagian Dalam (Rongga mulut
dan Tenggorok)
1. Peristiwa Sumpal (gagging)
2. Peristiwa Sedak (chocking)
4. Mekanisme: Penekanan Otot Pernafasan
1. Perstiwa Himpit (crush asfiksia/asfiksia traumatic)
5. Mekanisme: Terhalangnya Saluran Nafas Sampai Paru-paru Karena Cairan
1. Peristiwa Tenggelam (drowning)
6. Mekanisme: Berada Di Ruangan/Situasi Hampa Udara
1. Ruang Terbuka/Tertutup (sufokasi)
Sumber (Budianto, 1997 : Amir A, 2009: Hoedianto, 2012 : Yudianto, 2020).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.1 Penekanan Saluran Pernapasan Bagian Atas di Leher (Gantung/ Hanging)
3. Mekanisme
2. Klasifikasi Peristiwa 4. Tanda
Gantung 5.
5.Kematian
1.5. Foto
Klinis
Foto
Definisi
Foto Peristiwa
Asfiksia
Peristiwa
Peristiwa
Peristiwa
Berdasarkan
5. Foto
Peristiwa Gantung/
Peristiwa Pada
Gantung/
Gantung/
Gantung/
Letak
Gantung/ Peristiwa
GantungHanging
Hanging
Hanging
Simpul Hanging
Hanging
Tali Gantung/
Dan HangingPosisi Tubuh
Berdasarkan
Korban
Pada umumnya,
Peristiwa dimana seluruh atau sebagian dari berat tubuh seseorang, ditahan di bagian lehernya oleh
a.
A. Ditemukan
Letak
sesuatu Simpuljejas
benda Tali(luka)
dengan di leher
Dibedakan berupa
2 Tipe
permukaan : luka
yang lecet sempit
relatif geser/ gesek
dan dan luka lecet
panjang tekan. tali) sehingga daerah
(biasanya
b. a.Ditemukan
Typical
Pnekanan
tersebut jejas
bnd/(luka)
hanging
mengalami berbentuk
tali yg
tekanan setempat. hurufSalVudra
atau U terttp
yangdn palatum
tidak komplit/ tidak menyatu/
Menekanmelingkar tidak
epiglotis
b.utuh di leher.
Atypical
mlngkr hanging
di lher mole uvula terdrong ke atas dn lbang laring
c. Ditemukan jejas (luka) berada di puncak atau di atas jakun tiroid.
d.B. Letak
Ditemukan
Tubuhtanda patah Dibedakan
Ke Lantai tulang lidah,tulang
2 Tipe : tiroid,tulang leher.
e. a.Ditemukan kepala
Gantung total/ miring ke arah berlawanan dari letak simpul tali.
complete
f. b.Ditemukan lidahtotal
Gantung tidak terjulur, air liur keluar/
(incomplete/ mengalir ke arah berlawanan dari letak simpul tali.
parsial)
g. Ditemukan pengelupasan di kulit/ekimosis/lepuh yangASFIKSIA sudah terkelupas/pecah. Ggal pernafasan
h. Ditemukan leher memanjang yang tidak simetris kiri dan kanan.
i. Ditemukan lebam mayat pada anggota gerak bawah.
j. Kulit teraba kering seperti kertas perkamen serta &
G1 : Tipikal pucat atau nekrotik.
Atipikal
G2: Tipikal hanging G4 : complete hanging G3 : Atipikal hanging
k. Ditemukan tanda asfiksia (bila Sumbersebab: Hoediyanto,
kematian asfiksia).
hanging2010; dan&Yudianto, 2020
G10:G12:
LukaLidah
d ats menjulur
jakun incomplete hanging G13:
G11:LMLukapddbgian
ats trendah
jakun
G8:
G5 :Total
Total&hanging
tipikal hanging G7: Parsial hanging G9: Total & tipikal hanging
G6 : Parsial hanging
Sumber : Budiyanto,
Sumber:FKUI,
Dahlan 1997 dan Amri A, 2009
S, 2019
Sumber : Idris A. M., 1997; Budiyanto, dkk, 1997;Amir A., 2009;Hoediyanto& Apuranto, H., 2010;
Hoediyanto, 2012; Dahlan S. & Trisnadi, S., 2019;Aflanie, I., dkk, 2020
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.2 Penekanan Saluran Pernapasan Bagian Atas di Leher (Jerat/ Strangulation)
3.2.Tanda
Mekanisme
1.4.Definisi
Foto
Klinis
Peristiwa
Peristiwa
Peristiwa
PeristiwaJerat/
Jerat/
Jerat/
Jerat/Strangulation
Strangulation
Strangulation
Strangulation

Pada Umumnya,
Penekanan benda asing berupa tali, ikat pinggang, rantai, kawat, dasi, kaos kaki, & sbgainya yg
a. Luka lecet
melingkari/ dileher.
mengikat leher yg makin lama makin kuat sehingga saluran pernapasan tertutup & tidak
b. Luka lecet
dipengaruhi olehcetak.
berat badan.
c. Bentuk
Pnekanan bnd/ jejas
talibiasanya
yg mendatar
Sal udradan melingkari
terttp penuhmole
dn palatum pada leher menekan epiglotis dn lbang
d. Jejas di
mlngkr biasanya
lher terletak setinggi atauterdrong
uvula di bawah ke
jakun
atas laring
e. Terlihat simpul tali di kulit leher
f. Leher tidak memanjang
g. Jarang ditemukan patah tulang lidah
H.Tanda-tanda asfiksia (bila sebab kematian asfiksia)
Ggal
ASFIKSIA pernafasan

G1 G2
Sumber : (Budiyanto, dkk,1997
Sumber:
: Idries,
Hoediyanto,
A. M., Budiyanto,
Sumber: 1997
2010;
: Amir
dan1997
A.,
Yudianto,2020
2009 : Dahlan S,& Trisnadi, S., 2019)

G1 : Melingkar sempurna G2 : Luka setinggi jakun


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.3 Penekanan Saluran Pernapasan Bagian Atas di Leher(Cekik/ Manual Strangulation)

3.2.Tanda
1.4.
4.Definisi
Foto
Klinis
Foto
Mekanisme Peristiwa
Peristiwa
Peristiwa
Peristiwa Cekik/
Cekik/
Cekik/
Cekik/
Peristiwa Manual
Manual
Manual
Manual
Cekik/ Strangulation
Strangulation
Strangulation
Strangulation
Manual Strangulation
Pada Umumnya,
Pencekikan
a. Lukaialah
lecetpenekanan
cetak berwarna
terhadap
sepertileher
lukadengan
memar tangan,
(akibat jari/telapak
yang menyebabkan
tangan) yang
dinding
bentuknya
saluranbulat
nafasatau
bagian atas
lonjong
tertekan,
(berbentuk
sehingga
bulanudara
sabit)tidak
akibat
dapat
tekanan
lewatjari-jari pelaku
b. Luka lecet cetak (disebabkan oleh ujung kuku) dileher
Terttupny
c. Cekung padajln nps(luka
leher dgntekan)
satu/dua tgn
Tgn di tkan pd bgn dpan lring akn mntup lumen
menekn
d. Leher lher
tidak shg mnkan sisi2 lring dn
memanjang dgn mnyempt diamter anterioposterior
mntuprawan
e. Fraktur dari tulang glottis
cricoid karena penekanan langsung pada leher
f. Terdapat tanda-tanda asfiksia

ASFIKSIA

Sumber: (Gani H., 2001)


Sumber : (Budianto, dkk, Sumber:
1997; FKUI 2000 ; Dahlan,
Hoediyanto, S., &
2010; dan Trisnadi,
Aflanie S., 2019 ; Aflanie, I., dkk, 2020)
et al,2020
G1 : cekik menggunakan
G5: cekik jari tangan
dengan telapak kaki G2: luka
G6 : berbntk bln sabit
cekik dengan kaki
G3 : Upaya Perlawanan G4 : Cekik menggunakan lengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.4 Penutupan & Sumbatan Muara/ Jalan Pernapasan (Bekap/ Smothering)

2. Mekanisme
3. Tanda-Tanda
1.
Kematian
4.Definisi
4. Foto Peristiwa
Foto Peristiwa
Peristiwa
Asfiksia
Peristiwa
Bekap/
Pada
Bekap/
Bekap/
Bekap/Peristiwa
Smothering
Smothering
Smothering
Bekap/ Smothering
Smothering

Pada
Penutupan
Umumnya,
lubang hidung & mulut yg menghambat pemasukan udara ke paru2. Pembekapan
a.
menimbulkan
Permukaankematian
kulit hidung,
akibat
mulut
asfiksia.
dan pipi pucat
b. Luka memar dalam bibir luka seperti gambaran gusi dan gigi, serta luka memar di dalamtdk
Udara lubang
bs hidung
c. Terdapat
Trttpnygoresan
jln npskuku
dgn (korban)
suatu Udara
Sumber: tdk msk 1997
Budiyanto, rngga msk k dlm sal
bndaasing seperti serat benang atauhdng
d. Ditemukan benda & mlut
kapuk nps & paru2
e. Adanya aroma khas zat kimia (obat bius)
f. Tanda asfiksia bila mati karena asfiksia

Sumber : (Aflanie, I., dkk, 2020) ASFIKSIA

G3:
G1:Bekap/smothering
Bekap/smotheringdgn
dgnbntal
tgn G7: G4:G2:
LkaBekap/smothering
lcet mmar d mkosadgn
bbir
hnduk
& hdng
G5:Bekap
G6: BekapTidak
BunuhSengaja
Diri
(Kecelakaan)
Sumber: Budiyanto, 1997
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.5 Penutupan & Sumbatan Muara/ Jalan Pernapasan (Sumpal/ Gagging) Ekstra Luminer
2. Mekanisme 3. 1.
Tanda
Kematian
4.
Definisi
Foto
Klinis
Peristiwa
Peristiwa
Asfiksia
Peristiwa
Sumpal/
Pada
Sumpal
Sumpal/
Peristiwa
Gagging
/ Gagging
Gagging
Sumpal / Gagging
Keadaan dimana terjadi sumbatan jalan napas oleh benda asing yg mengakibatkan hambatan udara
untukUmumnya,
Pada masuk ke paru2. Pada sumpal/gagging sumbatan terdapat dalam orofaring.
a. Adanya benda asing di rongga mulut (orofaring)
b. Adanya memar atau lecet di palatum molle
c. Tanda asfiksia (jika sebab kematian asfiksia)
Trias asfiksia
• Sianosis
Sumbtan bnda asing di jln
• Ptechie mnekan palatum mole lbang Udara tdk msuk
• Penglepasan pernpasan hdung mnyempit
busa halus sukar pecah/surfaktan k paru

Cardinal asfiksia [tanda utama] berdasarkan periksa luar :


• Sianosis
• Ptechie Sumber: Budiyanto, 1997 ASFIKSIA
• Penglepasan cairan tubuh diluar busa halus
Sumber:
sukar
Budiyanto,
pecah/surfaktan
1997
• Wajah sembab
G1 : sumpal mnggnkn kain G2 : sumpal mnggnkn uang
Sumber : (Budiyanto A, 1997 : Hoedianto, 2012 : FKUI, 2000 : Dahlan S, 2019)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.5 Penutupan & Sumbatan Muara/ Jalan Pernapasan Sedak/Choking Intra Luminer

2. Mekanisme
3. 1.
Tanda
Kematian
Definisi
4. Klinis
Foto Asfiksia
Peristiwa
Peristiwa
Peristiwa Pada
Sedak/
Sedak/
Sedak/Peristiwa
Choking
Choking
Choking Sedak/ Choking

Pada Umumnya,
Keadaan dimana terjadi sumbatan jalan napas oleh benda asing yg mengakibatkan hambatan udara
untuk
a. Adanya
masukbenda
keasing/sisa
paru2. benda
Pada asing
sedak/choking
di laringofaring
sumbatan terdapat lebih dalam pada laringofaring.
Masuknya
b. Tanda asfiksia
suatu benda
(jika sebab
padakematian
lumen Menyumbt
jalan
asfiksia)
napas lumen
& menyumbatnya sehingga udara tidak dapat mencapai
Bnd pdat msk ke Udara tdk dpt
paru2.
Trias asfiksia dr jln nps/ sumbtn
sal pernpsan mencpai paru2
•Sianosis laringo faring
•Ptechie
•Penglepasan busa halus sukar pecah/surfaktan

Cardinal asfiksia [tanda utama] berdasarkan periksa luar :


•Sianosis
•Ptechie ASFIKSIA
•Penglepasan cairan tubuh diluar busa halus sukar pecah/surfaktan
•Wajah sembab G2: Trdpt bnd asing
G4: Sedak G1: Sedak/choking
Sumber: Budiyanto, 1997G3:teknik
G5: Refleks batuk (sedak/choking)
abdominal thrust

Sumber: Yudianto, 2020


Sumber : (Budiyanto 1997 : Idries 1997 : Aflanie I 2020 Hoedianto, 2012 : FKUI, 2000 : Dahlan S, 2019))
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.6 Penekanan Dinding Dada dan Perut (Otot Pernapasan) dari luar
(Peristiwa Himpit/ Traumatic Asphyxia)
2. Mekanisme
3. Tanda
Kematian
1.4.Definisi
Foto
Klinis
Peristiwa
Asfiksia
Peristiwa
PeristiwaPada
Himpit/
Himpit/
Peristiwa
Himpit Traumatic
Traumatic
Himpit/
Asphyxia
/Traumatic Asphyxia
Traumatic Asphyxia
Asphyxia

Suatu keadaan udara terhalang untuk masuk & keluar paru2 akibat gerakan napas terhenti oleh karena
Pada umumnya,
tekanan dari luar pada dada. Jadi, inspirasi & ekspirasi terhenti karena dada tidak dapat mengembang.
a. Terdapat luka lecettekan dan luka memar penekanan
b. Patah tulang
Tekanan pd
c. Pakaian rusak Gangguan pernpsn Udra tdk msuk paru2
dada/ perut brsmaan
d. Terdapat benda asing seperti serpihan tanah, batu, atau kayu
e. Luka robek pada beban yang sangat berat
f. Jika mati karena gagal napas, ditemukan tanda-tanda asfiksia

ASFIKSIA
G3: Pnekanan
Sumber:dada & prut mnggnkn
Hoediyanto, 2010 kaki
Sumber(Teknik
: (Yudianto, A., 2020)
Burking)
Sumber: Hoediyanto, 2010G5 : Luka Berbatas Tegas
G4:Luka Lecet & Memar Pd Perut & Dada G2 : pnkan dr bnda bsr & berat
G1 : Berdesak desakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.7 Penutupan Saluran Pernafasan Oleh Cairan Peristiwa Tenggelam/ Drowning
4.
4. Klasifikasi
Klasifikasi Tenggelam
3.
3. Berdasarkan
3.Mekanisme
Tenggelam
3.Mekanisme
Mekanisme
2.
Mekanisme
Mekanisme 1.6.
Berdasarkan6. Foto
6.Definisi
Foto
KematianJumlah
Kematian
Kematian
Foto Peristiwa
Peristiwa
5.Kematian
Tanda Non
Peristiwa
Non Cairan
Peristiwa
Jumlah Klinis
NonAsfiksia
AsfiksiaYang
Yang
Asfiksia Masuk
Tenggelam/Drowning
Tenggelam/Drowning
Asfiksia
Cairan PadaMasuk
Tenggelam/Drowning
Peristiwa
Pada
Pada
Pada Ke
Ke Paru-Paru,
Peristiwa
Tenggelam/Drowning
Peristiwa
Tenggelam
Peristiwa
Peristiwa Tenggelam
Paru-Paru,
Tenggelam
Tenggelam
Tenggelam Berdasarkan
Berdasarkan Kondisi
Kondisi
Tubuh
Tubuh KontakKontak Dengan
Dengan AirAir Dan
Dan Berdasarkan
Berdasarkan Dengan Dengan Jenis
Jenis Air
Air
a.d.Fibrilasi
b.
c. Edem
Kematian
Vagal
Spasme Pulmo
akibat
Padareflex
Umumnya, dan Payah
asfiksia
Ventrikel
laring Jantung
karena terhalangnya udara masuk ke dalam saluran pernapasan disebabkan
B.
C.
A. Berdasarkan
Jumlah
tersumbat
a. Spasme
a. Padacairan
oleh Kontak
Jenis
laring
mata, yang airmasuk
cairan.
hidung,Dengan keAir
mulut, paru-paru
kuku, rambut, terdapat lumpur, pasir .
a.
a. True
b. Tenggelam
Drydrowning
Busa Drowning
halus dalam
pada(wet air
drowning),
(kondisi
hidung tawar,
sadar),
dan Efekmninggl
konsentrsi
korbn
keadaan
mulut. btuk korbn
elektrolit
dimanadalam
dlmprlbbrp
cairanair tdk
tawar
mnt
msk <
stlh
konsentrasi
keperistiwa dalm
tenggelm
dlm sal pernafsandarahttpmaka
tnpa adnya di
kematian
Air/cairan msk ke mulut byk air msk gntikn
b. c. pertolongan
terjadilah
sbbkan
VagalKutis spasme
Reflex hemodilusi
anserinelaring
(goose darah
flesh) dan
pd air
air hirup
masuk
dingin. udr
ke dg ke
pembuluh darah shg tjd hemolisis
Msk air scr mendadak
dan sal pernpsn Air ditarik dari
Reseptor N. vagus udara, trjd brulng kali
Konsentrasi
b. Submersion,
Tenggelam
Wet Drowning dalam
kejadian air
(kondisi tngglm
asin, konsentrasi
pada
tidak sadar), prmkaan
proseselektrolit
terjdinya
keadaan
Kontraksi o.k:dmndlm
laringgangguan
air asin pernafasan
> konsentrasi
Asistol
sal&pernfsn terisi
hemokonsentrasi, &akibat
cairan
Tetapi dlm
stlh jlandarah
fibrilasi
paru” nafas
korbn
tdk shg terendam
air
tengglam.
d. (laring&nasofaring)
Washer woman’s hand sirkulasi
(keriput, pucat dan kering).
brakibat EDEMA PULMONER
elektrolit
air
ditarikAirair
Elektrolit
darimasuk
asin
air ke
tawar
sirkulasi dlm <
pulmonal keorng Air
jrngan masuk kdlm
interstitial
c. e. Fibrilasi
danCadaveric
jatuhVentrikel
ke spasme
dlm air (terjd
scr pada
pulmonal epiglottis
yang sadar
kekardiovakular pdmenybbkan
trtutup
hipovolemisaatscr
dan udem ventrikel
kenaikan
tenggelam). paru
Hemodelusi
dn viskositas
ditemukan darah
drah mengental
air atau
c.> Immersion
daripada laring
darah pembluh darah
f.shg tjd kegagalan
Mata merah.syndrome,
horizontal
pompa kejadian
jtg
dlm jar.tngglm pada proses
permananen
kadar terjdinya dalam
magnesium gangguan pernafasan benda”akibat terguyur di
dalam darah
seluruh wajahdan dalam waktu yg ckup lama darah
d. g. Udem Di Pulmo
temukan diatom
Payah Jantung
interstisial
h. Tanda-tanda asfiksia jika mati karena asfiksia ASFIKSIA

Gagal jantung
o.k: Sirkulasi menjadi
Perubahan Spasme Laring
ion kalium
Sumber G7: Tenggelam
: Budiyanto,
Sumber 1997;
: Budiyanto, sebagian
Amir
Sumber
1997;: A,
Budiyanto,
Idries M, Sumber
Sumber:
tubuh
Fibrilasi
2009 1997;
Sumber:
1997; : Amir
GaniAflanie
Budiyanto,
Ventrikel
Amir H,A, et2009
2001;
A, al,
1997
2009;G8:2020
Amir Tenggelam
dan A,
Dahlan
2009;
S,Dahlan
2019 lambat
sebagianS (akibat
tubuh
2019; dan Yudianto
G4:Sumber:
Mata merah dan
G5: kalsium
Cutis anserina
Budiyanto,
Sumber :Budiyanto,
Sumber: Aflanie, et 1997 1997;
al 2020 Hoediyanto,
Sumber:
Sumber: Amir
Dahlan
A, 2020 2010
A,S,2009
2019dan Szpilman D hemokonsentrasi)
et al, 2012 dan
G1 : Terdapat lumpur G6:
G9:Washer woman
G3: Busa
kepala hand
Halus
dibagian
PAYAH G2: Cadeveric
terbawah bebanspasme
jantung meningkat
JANTUNG
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.6.8. Berada Di Ruang Hampa (Hampa Udara/Suffocation)

2. 1.
3.4.
Definisi
4.
4.
Foto
Mekanisme
4.
Tanda
Foto Peristiwa
Peristiwa
FotoPeristiwa
Foto Hampa
Peristiwa
Peristiwa
Peristiwa
Hampa
Hampa Udara/Suffocation
Hampa
Hampa
Hampa
Udara/Suffocation
Udara/Suffocation
Udara/Suffocation
Udara/Suffocation
Udara/Suffocation

Pada umumnya,
1. Terdapat
Kekurangan mulut terbuka/
/ ketiadaan menganga
O2. Bisa terjadi karena korban berada dalam ruangan kecil tertutup / kepala
dimasukkan
2. Matake
Kkurangan dalam
melotot plastik
volumdan tertutup
O2trismus yg diikat
otot wajah di bagian
Kbtuhan O2 tbhleher.
d sktr krban tdk mnckupi kbthan tbh Lemah, letih dan lelah
3. Cadaveric spasme
4. Tampak iskemik/ pucat
5. Tanda-tanda asfiksia jika mati karena asfiksia.

ASFIKSIA

G1:G3:
Berada d ruang
Plstik kecillher
mlngkari trttup G5: Cadaveric spasme G4: G2:
Kpl Trismus
dmskkanotot wjhplstik
k dlm

Sumber
G6: : Amir,
Sufokasi 2009
di pegunungan
Sumber: Amir, 2009Handayani,
Sumber: dan Stewart, 2012
2010
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
3. 1. KESIMPULAN (Perindivudu)
• Tidak semua kematian menimbulkan tanda asfiksia, maka seorang dokter perlu
mempelajari tanda kematian selain tanda asfiksia (Rachmad Kurniawan)
  4. DAFTAR PUSTAKA
LANJUTAN
LANJUTAN
Buku / ebook
1. Diktat/materi
1. Aflanie,
Tasmono kuliah
I., dkk.H.Romans’s
Distribusi kasus
Forensic. kematian
Departemen akibatKehakiman
Kedokteran asfiksiaFK diUNLAM-RSUD
Malang RayaUlin: yang diperiksa
Banjarmasin, di
2011.
1. Aflani,
2. Dolinak
Lembaran D, UU/buku
et al.Kedokteran
I., dkk.Ilmu Forensic
UU Pathology; Principle and Practice.
Forensik dan Medikolegal.Depok London:
: Rajagrafindo Elsevier
Persada, 2020. Inc, 2005.
3. Instalasi
Amir, A., Ilmu Kedokteran
Kedokteran Forensik
Forensik, EdisiRSSA
kedua, Tahun
Fakultas 2006-2007.
Kedokteran Malang:
Universitas Fakultas Kedokteran
SumateraUtara:Medan, 2007.
2. Edward,Arnold.The
1. SKDI 2019 Pathology Of Trauma, Chapter XVI. USA :British Library Cataloguing, 1993.
3. Universitas
4. Budiyanto,
Jurnal/skripsi
Jameson
A., dkk.
J.L., Brawijaya;
et al. 2007.
Ilmu Kedokteran
Harrison's
Forensik. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta, 1997.
Principles of Internal Medicine. Edisi 16.New York NY, McGraw Hill
5. Behrman, R.E.et al. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Ed.15th. . Jakarta:EGC, 2015.
2. Education,
Novita,
6. Dahlan,
G.,
1.
Sofwan.
2014,
2005.
Hudriyah, Tanda
Ulvi.Kardinal
Ilmu Kedokteran
Asfiksia
2015. Pengaruh
Forensik.
Yang
Terapi
Pedoman Bagi
DitemukanPada
Oksigen
Dokter Hiperbarik
dan Penegak Hukum.
Visum
Terhadap et Repertum
Perubahan
Semarang:BadanPenerbit
Kasus
Gambaran
Gantung
4. Universitas
Rey, Nikita, Diri di Departemen
dkk.Gambaran
Histopatologi
Diponegoro, 2007. Ginjal Forensik
Kasus Kelinci
Kematian NewRsup
dengan Dr.MuhammadHoesin
Zealand
Asfiksia
(Oryctolagus
di Bagian Palembang
cuniculus)
Kedokteran Akibat
ForensikPada
dan Tahun
Reperfusion
2011-2012,
Medikolegal
7. Dorland WA, Newman. Palembang,
RSUP
Injury Prof.
Pada
KamusIskemia
Dr.R.DUniversitas
Kandou
Tungkai,
Kedokteran Dorland Muhammadiyah
Manado
Skripsi,Surabaya,
edisi 31.Periode Palembang.
2013-2017.Jurnal
Universitas
Jakarta: Penerbit Airlangga.
e-Clinic
Buku Kedokteran EGC,(eCI),Volume
2010. 5
8. Ganong, W.2.F., Buku
(2), 200-205. 2017Ajar Fisiologi
Marisna, Robi, dkk.Kedokteran. Edisi 22. Jakarta
2016. Gambaran kasus: EGC, 2008.mekanik di bagian forensik RSUP Prof.
asfiksia
9. Guyton, A. C., Hall, J. E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC, 2014.
5. Rhoades, Rodney Dr. R.A.,etD. Kandou
al. Medical
Periode
physiology
Tahun 2010-2015,
: principles Skripsi,
for clinical
Manado,
medicine.
Universitas
China :Sam
10. Hoediyanto.; Apuranto, Hariadi. Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal edisi ke VII FKAirlangga: Surabaya, 2010.
Lippincott
Ratulangi.
Williams
11. Idries, A. M.3.&Pedoman
Wilkins,
Lestari, aA.Wolters
Ilmu S. P., Mulyono
KedokteranKluwer business,
A. Ed
Forensik. 2011, Analisis
2013. Aksara:
I. Binarupa CitraJakarta,
Ginjal1997.
untuk Identifikasi Sel Piknosis dan
6. Kumar,
12. Sarojo,P.,AbyGanijanti.,Seri
et al.Sel
KumarNekrosis,
& Clark'sFisika
Neutrino,Dasar
Clinical Volume
Mekanika,
Medicine 7th4 Edition.
(1) Jakarta:
Spain: Salemba Teknika, 2002.
Elsevier, 2009.
7. Kumar,
13. Sarkar,Vinay
Malay.,et
4. etNurrasyidah
al. Mechanisms
al. Robbins I., Koesoemoprodjo
Buku of Hypoxemia.
Ajar Patology W.,Seorang
Lung: India.
edisi 7.Jakarta EGC,Laki-laki
34(2) Usia 16 Tahun yang Mengalami
2007.
14. Gani, M. Husni,Drowning
2005. Surat dan Keterangan
47-60.https://doi.org/10.4103%2F0970-2113.201292 Kematian. Paska
Pneumotoraks Dalam :Pemasangan
Ilmu Kedokteran Forensik,Mekanik,
Ventilator Materi Kuliah, Bagian
Jurnal Respirasi,
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Hal. 49-51.
8. Shkrum M.J.,et Volime
al.Forensic
1 (1), 15-21
Pathology of Trauma. India: Humana Press. World Health Organization,
15. Trisnadi, Setyo; Dahlan, Sofwan. 2001, Ilmu Kedokteran Forensik : Pedoman Bagi Dokter dan Penegak
2016.
Hukum.Semarang : Fakultas Kedokteran Unissula.
9. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC, 2001.
10. Khalil ZH, Naeem M, Adil M, Khan MZI, Abbas SH, Alam N. Asphyxial death: a four year retrospective
study in Peshawar. J Postgrad Med Inst. 2014; 28(1):24-6.
TERIMA KASIH
FOTO DOKTER MUDA

Anda mungkin juga menyukai