Anda di halaman 1dari 30

RANDOOMIZE CONTROL TRIAL (RCT)

Mati 70 org

A Zat X1 O2
Air mineral
O1 Tdk mati 30 orag
1 gallon
R
(HOMOGIN) Mati 10 org
B Zat X2
O2’
O1’
Tdk mati 90 org

R = Randoomize to group, krn populasinya homogin


X = Perlakuan / Tindakan / Percaobaan
O = Observasi / pengamatan / pengukuran data
G = Grouping (ada grup A dan B)
T = Timely
RANDOOMIZE CONTROL TRIAL (RCT)

A X1 Manis
Air mineral
O1 O2
1 gallon
R
(HOMOGIN)
B X11 Maniis
O1’
O2’
C X111 Maniiis

R = Randoomize to group, krn populasinya homogin


X = Perlakuan / Tindakan / Percaobaan
O = Observasi / pengamatan / pengukuran data
G = Grouping (ada grup A – B dan C)
T = Timely
TEHNIK PENGAMBILAN
SAMPEL (SAMPLING)
Sejumlah obyek/subyek yang akan dikenai
POPULASI TARGET
kesimpulan hasil penelitian
“N”

POPULASI Bagian dari populasi target yang mampu dijangkau oleh


TERJANGKAU peneliti

POPULASI
AKTUAL Bagian dari populasi terjangkau yang menjadi sumber
(SAMPEL)
“n”
data penelitian (sampel).
Contoh :

Ibu hamil di wilayah Kabupaten Sleman th 2020


POPULASI TARGET
“N”

Ibu hamil di wilayah Kabupaten Sleman yang


POPULASI
TERJANGKAU berkunjung ke Puskesmas-Puskesmas di Kab. Sleman
tahun 2020

POPULASI
Ibu hamil di wilayah Kabupaten Sleman yang
AKTUAL berkunjung ke Puskesmas-Puskesmas di Kab. Sleman
(SAMPEL)
“n” tahun 2020 yang memenuhi kriteria Inklusi dan
eksklusi
TIDAK MELAKUKAN
GENERALISASI

KESIMPULAN
N
STUDI POLPULASI
DATA ANALISA/OLAH
DATA

MELAKUKAN GENERALISASI

N KESIMPULAN
STUDI SAMPEL
n

DATA ANALISA/OLAH
DATA
POPULASI – SAMPEL - SAMPLING

 Untuk menyimpulkan suatu populasi boleh dengan hanya meneliti sampel (inferensial),
mengingat : biaya, waktu, tenaga.
 Menyimpulkan populasi melalui penelitian sampel berpeluang terjadi /mengalami kesalahan
 Untuk memperkecil kesalahan--- sampel harus mewakili (representasi) populasi
 Maka perlu sampling (cara mengambil sampel) yang benar/valid
 Populasi makin homogin, makin besar peluang untuk memperoleh sampel yang representatif
 Populasi makin homogin, makin kecil jumlah sampel yang diperlukan
• SIMPLE RANDOOM SAMPLING
• SYSTEMATIC RANDOOM SAMPLING
PROBABILITY • STRATIFIED RANDOOM SAMPLING
(RANDOOM) • PROPORSIONAL RANDOOM SAMPLING
• CLUSTER RANDOOM SAMPLING
• MULTISTAGE RANDOOM SAMPLING

SAMPLING

• INCIDENTAL SAMPLING
NON PROBABILITY • PURPOSIVE SAMPLING
(NON RANDOOM) • QUOTA SAMPLING
• SAMPLING JENUH
• SNOWBALL SAMPLING
PROBABILTY SAMPLIG

 Juga disebut random sampling


 Juga disebut sampling acak
 Tehnik pengambilan sampel yg memberikan peluang yg sama kepada seluruh
anggota populasi untuk terpilih menjadi anggota sampel
 Populasi HARUS homogin
1. Simple Random Sampling

 Pengambilan sampel secara acak sederhana


 Tanpa memperhatikan strata yg ada dalam populasi
 Populasinya homogin
 Jumlah populasi diketaui

random

N
Dengan cara undian :

 Semua anggota populasi diberi nomor urut / kode


 Kode/nomor tersebut ditulis dalam kertas kecil, digulung, dimasukkan ke dalam sebuah
kotak/kaleng (seperti undian /arisan)
 Keluarkan satu per satu (sebagai sampel) sebanyak jumlah sampel yg dibutuhkan

No Subyek/ Nama No Subyek/ Nama


anggota “N” anggota “n”
01 Xxxxxxx 01 Xxxxxxx

02 Xxxxxxx 02 Xxxxxxx

03 Xxxxxxx 03 Xxxxxxx
n
04 Xxxxxxx 04 Xxxxxxx

dst..... Xxxxxxx N dst..... Xxxxxxx

Anda bisa menggunakan aplikasi SPSS untuk undian ini


Dengan menggunakan table bilangan random :

 Semua anggota populasi diberi nomor urut


 Pilih nomor-nomor yg sesuai dengan bilangan yg terdapat dalam daftar table
bilangan random ( subyek sampel pertama ditentukan dengan acak, lalu subyek
berikutnya urut mengikuti bilangan yg tertulis pada daftar bilangan random)

102648 102648 102648 102648


320457 320455 320417 320437
332724 332724 332724 332724 Misal : N = 100 n= 25
410123 410120 410127 410121
maka ambil 2 digit paling belakang
102648 102648 102688 102644
320457 320457 320457 320457 Subyek no: 24, 20, 48, 57, 27, 88, 93, 13, 77, 55,
332724 332724 332724 332724
410120 410127 410120 410120 28 dst sampai 25 org jadi sampel
102648 102688 102648 102648
320457 320420 320457 320457
332724 332793 332724 332728
410120 410113 410177 410155
2. Systimatic Random Sampling

 Jika jumlah populasi sangat banyak dan jumlah sampel yang dibutuhkan juga banyak
 Populasi homogin
 Metode pengambilan sampel secara sistematis dengan interval (jarak) tertentu antar sampel yg
terpilih
Misal : N=10 n=5 ---------- 10 /5 = 2
Tentukan Number start secara acak, antara ( >1 dan < 10 )
Misal (hasil acak) number start no 6
No Subyek (N) Nama
1 Xxx Maka , subyek no: 6, 8, 10, 2, 4 jadi sampel.
2 Xxx Karena :
3 Xxx Subyek no 6 (Terpilih secara acak)
4 Xxx
Subyek no 8 (adalah 6 + 2)
5 Xxx
Subyek no 10 (adalah 8 + 2)
...... ......
Subyek no 2 (adalah 10 + 2 ) kembali ke no 1, 2 – N hanya 10 org
10 Xxx
3. Stratified Random Sampling

 Bila populasi memiliki karakteristik berstrata (Misal : Strata Ekonomi )


 Dibuat sub-sub kelompok sesuai strata (kelompok strata 1, 2, 3, 4)
 Masing-masing kelompok strata disampling secara random

1111 11

2222 22
12132134122114
11223
41341122441314
44 344
42331131
3333 33
n
N
4444 44
4. Proporsional Random Sampling

 Populasi terdiri dari beberapa kelompok berdasarkan perbedaan ciri ciri/bukan strata ( missal: 100
orang terdiri dari 40 petani, 25 PNS, 20 Pedagang dan 15 pengangguran)
 Dibuat sub-sub kelompok sesuai ciri (kelompok ciri a, b, c, d)
 Masing-masing kelompok ciri diambil sampelnya secara random dan dengan jumlah secara
proportional (...%)
00000000000000 0000

000000000000 0000000000 000


00000
000000000000
44 00000
000000000000
00000000 00
n
N
0000 0
5. Cluster Random Sampling

 Populasi terdiri individu-individu yg berkelompok-kelompok (Misal: Kelompok-kelompok Kader


Posyandu dalam 1 Kecamatan)
 Karakteristik kelompok-kelompok pada populasi (kecamatan) homogin
 Untuk mendapatkan sampel sejumlah individu, Unit samplingnya cluster/kelompok, bukan individu-
individu
Contoh :
 96 org kader kes terbagi dalam 16 kelompok yandu (N)

A B C  Diperlukan 30 org sampel kader kes (n)


D
 Secara cluster random sampling

E F G H

I J K L D-E-K-O-P 30 org kader jadi sampel

M N O P
6. Multistage Random Sampling

 Pengambilan sampel secara Gugus Bertahap Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan tingkat
wilayah secara bertahap ( Menentukan Kabupaten sampel---Menentukan Kecamatan sampel---
Menentukan Desa sampel---Menentukan RT Sampel --- Menentukan Keluarga sampel---menentukan
individu sebagai sampel

 Dilakukan bila populasi terdiri dari macam-macam tingkat wilayah

 Dilakukan secara acak/random


NON- PROBABILITY SAMPLING

Tidak memberi peluang / kesempatan yang sama bagi setiap unsur/anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
1. Quota Sampling

 Adalah tehnik pengambilan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan
 Mirip dengan proportional random sampling, bedanya tehnik ini pengambilan
sampelnya secara incidental bukan random
2. Insidental / Aksidental Sampling

 Teknik pengambilan sampel ini didasarkan pada kemudahan. Sampel dapat terpilih
karena berada pada waktu, situasi dan tempat yang tepat.
 Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan (kebetulan calon sampel bertemu
dengan peneliti dan cocok sebagai sumber data)
3. Purposive Sampling

 Merupakan Non-random sampling


 Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (ciri-ciri/syarat
tertentu)
 Disebut juga judgmental sampling (syarat ditentukan oleh peneliti)
 Menggunakan kriteria khusus terhadap sampel (Kriteria : Inklusi-eksklusi)
Syarat-syarat ditentukan oleh peneliti

 Ditentukan berdasarkan tujuan penelitian


 Biasanya dimaksudkan untuk “mengendalikan/mengontrol” variabel penganggu
 Dampaknya memperkecil validitas eksternal penelitian / mementingkan menjaga
validitas internal penelitian
 Ditetapkan dengan merumuskan kriteria INKLUSI dan EKSKLUSI
 Krireia INKLUSI = Kriteria/syarat untuk bisa jadi sampel
 Kriteria EKSKLUSI = Kriteria/syarat yg membatalkan/pengecualian bagi subyek yg
sebenarnya memenuhi kriteria inklusi. (bukan lawan kata inklusi semata)
Contoh Kriteria Inklusi-Eksklusi

 Agar valid kesimpulan bahwa : “Ada hubungan antara Kadar HB ibu dengan Berat
Lahir”
 Sementara berdasar kajian pustaka kita ketahui bahwa : Berat lahir berhubungan
atau ditentukan oleh banyak faktor : Umur ibu hamil, Penyakit ibu hamil, Paritas,
Tinggi badan ibu, Ras ibu, Kadar HB ibu, dll

•Umur ibu
•Penyakit ibu
•Paritas Berat lahir bayi
•Tinggi badan
•Ras ibu
•Kadar HB ibu
Contoh Kriteria Inklusi-Eksklusi

• Maka peneliti merasa perlu mengendalikan/mengontrol variabel-variabel pengganggu


• Mengontrol variabel = merubah variabel menjadi bukan variabel
• Variabel pada populasi, dibuat menjadi bukan variabel pada sampel
• Dengan membuat kriteria Inklusi dan eksklusi

•Umur ibu
•Penyakit ibu
•Paritas
Berat lahir bayi
•Tinggi badan
•Ras ibu
•Kadar HB ibu xxxx = variabel pengganggu
POPULASI 7 IBU HAMIL (N)
Paritas : 1-2-2-4-3-5-2
Umur : 18-22-24-22-22-37-16 Kreteria INKLUSI :
TB : 167-137-160-160-157-144-138 1. Umur reproduksi sehat 20-35 th
RAS : Jawa-jawa-jawa-eropa-jawa-eropa-jawa 2. Paritas 2 dan 3
Peny : Sehat-sehat-sakit-sakit-sehat-sehat-sakit 3. TB ≥ 145
HB : 12-9-10-13-12-11-12 4. Ras Jawa

Kriteria EKSKLUSI :
SAMPEL 4 IBU HAMIL (n) 5. Menderita penyakit “X”
Paritas : 2-2-3-2
Umur : 22-24-22-22
TB : 160-160-160-157
RAS : Jawa-jawa-jawa-jawa
Peny : Sehat-sehat-sehat-sehat
HB : 12-9-10-13
POPULASI 7 IBU HAMIL
Paritas : 1-2-2-4-3-5-2
Umur : 18-22-24-22-22-37-16 Kreteria INKLUSI :
TB : 160-137-160-160-157-144-138 1. Umur reproduksi sehat 22 th
RAS : Jawa-jawa-jawa-eropa-jawa-eropa-jawa 2. Paritas 2
Peny : Sehat-sehat-sakit-sakit-sehat-sehat-sakit
3. TB 160 cm
HB : 12-9-10-13-12-11-12
4. Ras Jawa

Kriteria EKSKLUSI :
SAMPEL 3 IBU HAMIL
Paritas : 2-2-2
5. Menderita penyakit “X”
Umur : 22-22-22
TB : 160-160-160
RAS : Jawa-jawa-jawa
Peny : Sehat-sehat-sehat
HB : 12-9-10
4. Sampling Jenuh

 Adalah teknik penentuan sampel dimana semua anggota populasi dipakai sebagai
sampel
 Biasanya karena jumlah anggota populasi relative kecil
5. Snowball Sampling

 Mengambil 1 atau sebagian kecil dari anggota populasi (sebagai


sampel), lalu bergulir, terus bergulir maka jumlah sampel semakin
banyak.

 Bergulir ke siapa (anggota populasi yg mana) biasanya/ bias


berdasarkan rekomendasi dari anggota populasi yg menjadi sampel
sebelumnya.

 Cocok untuk penelitian tentang hal-hal yang sensitif


TERIMA KASIH

AYO DISKUSI-PERTANYAAN YG BANYAK AKAN MENGUNGKAP LEBIH DETIL


TTG SAMPLNG

Anda mungkin juga menyukai