Anda di halaman 1dari 2

DEWI WULANDARI

UPT PUSKESMAS GEDANGSARI II

MPI 5. KONSELING MENYUSUI

A. Konsep Konseling Menyusui


1. Konseling adalah cara untuk memahami bagaimana perasaan orang dan membantu mereka
memutuskan apa yang terbaik untuk dilakukan dalam situasi mereka
2. Konseling menyusui merupakan konseling yang difokuskan dalam hal menyusui.
3. Sasaran  ibu hamil dan ibu menyusui
4. Ketrampiran konseling ini juga berguna untuk saar berbicara dalam situasi lain, seperti
kepada keluarga teman, kolega dll.
5. Tipe klien mempunyai karakteristik masing-masing. Ada yang terbuka maupun tertutup.
Jadi memerlukan cara dalam melakukan konseling.
6. Ketrampilan konseling ada 2 cara : ketrampilan mendengarkan dan mempelajari serta
ketrampilan membangun rasa percaya diri dan memberi dukungan
7. Harapanya: adanya perubahan perilaku ibu.
8. Tahapan Perubahan Perilaku
a. Tidak tahu
b. Tahu
c. Termotivasi ubtuk mencoba sesuatu yang baru
d. Mengadopsi perilaku baru
e. Melestarikanperilaku baru sehingga menjadi bagian dari kebiasaan sehari – hari
dan normal
9. Ketrampilan mendengar dan mempelajari
a. Mencakup komunikasi verbal dan non-verbal (postur, kontak mata, penghalang,
waktu, sentuhan yang wajar)
b. Mengajukan pertanyaan terbuka memungkinkan ibu untuk menceritakan lebih
banyak
c. Menggunakan respon dan gerak tubuh yang menunjukkan minat menatapnya,
mengangguk dan tersenyum
d. Menyampaikan kembali apa yang dikatakan
e. Empati memahami perasaan positif dan negatifnya
f. Tidak menghakimi benar, salah, baik, buruk, baik, cukup, benar,memadai,
masalah
10. Keterampilan membangun percaya diri dan memberi dukungan
a. Minggu-minggu pertama kehidupan bayi adalah saat yang rentan. Ibu bisa dengan
mudah kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri. Ini mungkin membuat ibu
merasa gagal, terutama jika ia tidak memiliki dukungan keluarga
b. Ketrampilan :
 Menerima apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh ibu/pengasuh
menerima ide/perasaan agar percaya dirinya tumbuh. Meskipun penting
juga untuk tidak menyatujui informasi/ ide yang salah. Menyarankan
sesuatu yang berbeda tanpa menyalahkan atau menyatakan tidak setuju.
 Mengenali praktik yang baik dan memuji ibu/pengasuh  hargai usaha ibu
untuk mempelajari banyak hal. Beri pengakuan/ pujian
 Memberikan bantuan praktis menawarkan untuk memberikan bantuan
praktis yang akan membuat ibu lebih nyaman, sebelum membantunya
menyusui
 Memberikan informasi yang relevanHindari membebani ibu/pengasuh.
Berikan informasi dengan cara yang positif untuk membangun percaya
dirinya
 Gunakan bahasa sederhana
 Menawarkan satu atau dua saran, bukan perintah
B. Tata cara konseling menyusui
1. Langkah-langkah konseling
a. Langkah 1: Menilai menyusui yang sesuai usia bayi dan kondisi ibu/pengasuh: tanya,
dengarkan dan amati.
b. Langkah 2: Menganalisis kesulitan menyusui: identifikasi kesulitannya dan jika ada lebih
dari satu, prioritaskan kesulitan tersebut.
c. Langkah 3: Melakukan dengan mendiskusikan, berikan informasi yang relevan, sepakat
pilihan yang mungkin dilakukan yang dapat dicoba oleh ibu/pengasuh.
2. Kegiatan konseling
a. Kegiatan konseling menyusui mencakup Langkah-langkah konseling menyusui yaitu
Menilai/bertanya, Menganalisis/berpikir dan Melakukan/bertindak dan menggunakan
dua keterampilan konseling yaitu keterampilan mendengarkan dan mempelajari dan
keterampilan membangun percaya diri dan memberi dukungan
b. 6 kontak konseling menyusui
 Sebelum melahirkan ( periode antenatal )
 Selama dan segera setelah lahir ( periode perinatal )
 Pada 1-2 minggu setelah lahir ( periode neonatus )
 Dalam 3 -4 bulan pertama ( awal masa bayi )
 Pada 6 bulan ( awal pemberian makanan pendamping asi )
 Setelah 6 bulan ( akhir masa bayi dan anak usia dini )

Anda mungkin juga menyukai