Anda di halaman 1dari 7

SISTEM EKONOMI LIBERAL

&
KEBIJAKAN UNTUK
MENGATASI
PERMASALAHAN EKONOMI
MASA DEMOKRASI LIBERAL
Kel : 4,
Serra, Taufiq, Fadhel, Esau, Afdal, Difa, Meli, Stella, Claudio
XII IPA 8
1. PERUNDINGAN FINANCIAL EKONOMI
• Pada masa pemerintahan Kabinet Baharuddin Harahap, pemerintah
Indonesia mengirim perwakilan ke Belanda dengan bertujuan untuk
merundingkan masalah Financial Ekonomi. Perundingan tersebut
dilaksanakan pada 7 Januari 1956. rancangan persetujuan Finek yang
diajukan oleh pemerintah Indonesia adalah sebagai berikut,
a) Pembatalan persetujuan Finek hasil dari Konfrensi Meja Bundar.
b)Hubungan Finek Indonesia-Belanda didasarkan atas hubungan bilateral.
c) Hubungan Finek didasarkan atas Undang-undang nasional, dan tidak boleh
diikuti oleh perjanjian lain.

• Usul Indonesia ditolak oleh Belanda. Akibatnya, pemerintah Indonesia


secara sepihak melaksanakan rancangan Finek dengan membubarkan Uni
Indonesia-Belanda pada 13 Februari 1965. kebijakan ini nertujuan untuk
melepaskan diri dari ikatan ekonomi dengan Belanda.
2. BIRO PERANCANG KEUANGAN
• Biro Perancang Negara dibentuk pada masa pemerintahan Kabinet
Ali Sastroamidjojo II. Biro ini bertugas merancang pembangunan
jangka panjang. Biro Perancang Negara dipimpin oleh Djuanda
Kartawidjaja. Oleh karena masa kerja setiap kabinet terlalu singkat,
biro ini tidak dapat menjalankan tugasnya secara maksimal. Selain
itu, ketidakstabilan politik menjadi faktor penyebab kemerosotan
ekonomi, inflasi, dan lambatnya pelaksanaan pembangunan.
• Keberhasilan Biro Perancang Negara pada masa demokrasi liberal
adalah berhasil membuat Rencana Pembangunan Lima Tahun
(RPLT) pada bulan Mei 1956.  
3. RENCANA PEMBANGUNAN
LIMA TAHUN ( RPLT )
• Rencana Pembangunan Lima Tahun merupakan salah satu kebijakan
yang dikeluarkan Biro Perancang Negara. RPLT disetujui oleh DPR
pada 11 November 1958. pada 1957 sasaran dan prioritas RPLT diubah
melalui Musyawarah Nasional Pembangunan ( munap ). Pembiayaan
rencana tersebut diperkirakan dapat mencapai 12,5 Miliar Rupiah.
• Namun, dalam pelaksanaannya RPLT tidak dapat berjalan dengan baik
karena:
a) Adanya depresi ekonomi di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada
akhir tahun 1957 dan awal tahun 1958 yang mengakibatkan ekspor
dan pendapatan negara merosot.
b) Adanya ketegangan antara pusat dan daerah sehingga banyak daerah
yang melaksanakan kebijakan ekonominya masing-masing.
c) Perjuangan pembebasan Irian Barat dengan melakukan nasionalisasi
perusahaan-perusahaan Belanda di Indonesia menimbulkan gejolak
ekonomi.
KEBIJAKAN UNTUK MENGATASI
PERMASALAHAN EKONOMI MASA
DEMOKRASI LIBERAL
• Poster disamping
menginformasikan mengenai
kebijakan Gunting Syarifuddin
yang diterapkan pada masa
Demokrasi Liberal. Kebijakan ini
merupakan salah satu kebijakan
yang diterapkan pemerintah untuk
mengatasi permasalahan ekonomi
pada masa Demokrasi Liberal.
• Perekonomian Indonesia pada masa Demokrasi Liberal
masih mengalami beberapa kendala yang cukup berat.
Selain itu, pada kurun waktu tersebut, pemerintah
berusaha membangun sistem ekonomi baru untuk
mewujudkan stabilitas ekonomi.
• Oleh karena itu, pemerintah menerapkan beberapa
kebijakan untuk memperbaiki perekonomian Indonesia
pada masa Demokrasi Liberal.
• Selain Gunting Syarifuddin, kebijakan pemerintah untuk
mengatasi permasalahan ekonomi pada masa tersebut
sebagai berikut ;
a) Gerakan Benteng
b) Nasionalisasi perusahaan asing
c) Sistem Ekonomi Ali-Baba
• Sistem ekonomi Gerakan • Nasionalisasi adalah proses,
Benteng dilaksanakan pada menjadikan sesuatu, pertama
masa Kabinet Natsir. milik asing menjadi milik
Pelaksanaan gerakan negara yang biasanya diikuti
benteng dilakukan dengan ganti rugi atau
dengan cara memberikan kompensasi. Nasionalisasi
kredit pinjaman untuk juga dapat dikatakan sebagai
digunakan sebagai modal proses pengambilalihan
usaha para pengusaha pribumi kepemilikan perusahaan
agar dapat berkembang dan swasta, baik modal domestik
dapat bersaing dengan maupun asing yang biasanya
pengusaha Tionghoa. diikuti dengan ganti rugi yang
diberikan oleh pemerintah
kepada pemilik modal.

• Sistem ekonomi Ali Baba adalah sistem ekonomi yang


pernah diterapkan pada masa Demokrasi Liberal. Lewat
sistem ekonomi ini, pengusaha non-pribumi diharuskan
membantu orang pribumi dalam menjalankan usahanya,
dengan cara memberi pelatihan dan memberi kredit
kepada mereka.

Anda mungkin juga menyukai