059)
2. TAUFIQUR RAHMAN (14.401.17.082)
CHRONIC OBSTRUCTIVE
PULMONARY DISEASES
(COPD)
Definisi
Reaksi antigen
Hilangnya
antibody
elastisitas paru
Batuk Pembentukan mucus
produktif meningkat
Pelepasan mediator –
Ventilasi mediator kimia
berkurang
Bronkiolus rusak dan melebar
BRONKHITIS KRONIK
• Hipoksemia
• Asidosis respiratory
• Infeksi saluran pernafasan
• Gagal jantung
• Kardiak Disritmia
• Status Asmatikus
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
• Pengkajian
• Identitas `
Usia 65 – 75 tahun merupakan usia yang paling sering
terkena penyakit COPD.
• Keluhan Utama
Pasien mengalami batuk, sesak napas, dan produksi sputum
berlebih.
• Alasan Masuk Rumah Sakit
Klien mengeluh sulit bernapas, batuk, suara napas abnormal.
• Riwayat penyakit sekarang
Pasien COPD mengalami gangguan pernapasan, dan
mengalami sesak napas ketika terkena polusi udara.
• Riwayat Penyakit Sebelumnya
Pasien COPD mengalami gangguan pernapasan, pasien COPD
mengalami sesak napas ketika terkena polusi udara.
• Riwayat penyakit keluarga
COPD seringkali didapatkan penyakit turunan, tetapi
beberapa klien lainnya tidak ditemukan pada anggota
keluarga.
• Riwayat pengobatan
1. Antibiotika
2. Bronkodilator (Albuterol Q1-2H)
3. Glukokortikoid
4. Oksigen
5. Alat bantu ventilasi.
• Pemeriksaan Fisik
• Kesadaran
Pasien mengalami sianosis, pucat, kelelahan, sesak napas, batuk,
produksi sputum berlebih.
• Tanda-tanda vital
Nadi : Frekuensi nadi 70-90X / menit
Pernafasan : Frekuensi 12-18X / menit
• Body System
• Sistem pernafasan
Dimulai dari inspeksi berupa bentuk dada (barrel chest), perkusi
ditemukan suara hipersonor, terdapat suara mengi (ronkhi
sibilant).
• Sistem kardiovaskuler
tekanan darah pasien COPD menurun, penurunan curah jantung
dengan adaanya brakikardia.
• Sistem persarafan
pemeriksaan GCS, anggota badan lemah, dan menurunnya
toleransi terhadap aktivitas.
• Sistem integument
Turgor kulit menurun dan kulit kering.
• Sistem muskuloskeletal
Terjadi edema dependen pada stadium akhir .
A. Pemeriksaan penunjang
1. Chest X – Ray
2. Pemeriksaan Fungsi Paru
3. Total Lung Capacity (TLC)
4. Bronkogram
5. Sputum Kultur
6. Electrokardiogram (ECG)
• Penatalaksanaan
• Antibiotika
Trimetoprim – sulfametoksazol dosis 160
mg dan 800 mg, doksisiklin dengan dosis
100 mg dan amoksisilin dengan dosis 250
mg.
• Bronkodilator
• Kortikostiroid
• Glukokortiroid
• Pemberian Oksigen
Diagnosa keperawatan
• Gangguan Pertukaran Gas
Definisi :Kelebihan atau kekurangan oksigenasi dan/atau eleminasi karbondioksida pada membran
alveolar – kapiler.
Penyebab : a). Ketidak seimbangan ventilasi – perfusi
b). Perubahan membran alveolus – kapiler
Gejala dan tanda mayor :
Subyektif
• Dispnea
Objektif
• PO2 menurun
• Takikardia
Gejala dan Tanda Mayor
Subyektif
• Pusing
Objektif
• Sianosis
• Pola napas abnormal (cepat/lambat, regular/ireguler, dalam/dangkal)
• Warna kulit abnormal (mis. Pucat, kebiruan)
Kondisi Klinis Terkait
• Penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
• Asma
Intervensi
• Pertukaran Gas, Gangguan
• Tujuan
Gangguan pertukaran gas akan berkurang, yang dibuktikan oleh
status pernafasan : pertukaran gas, status pernafasan : ventilasi,
perfusi jaringan paru, dan tanda tanda vital.
• Kriteria Hasil
Mempunyai fungsi paru dalam batas normal
Memiliki ekspansi paru yang simetris
• Aktivitas Keperwatan
Aktivitas keperawatan untuk diagnosis ini berfokus pada
pertukaran gas pada membran kapiler – alveolar.
TERIMA KASIH