Anda di halaman 1dari 38

PEDIATRIC PAIN

MANAGEMENT
Dwi Dharma Kayika
PEMBAHASAN
Penilaian Nyeri Pada Anak
Manajemen Non-farmakologi Nyeri
Manajemen Farmakologi : Pemilihan Analgetik
​Contoh Kasus
3

PENILAIAN NYERI
• Penilaian rasa sakit pada bayi dan anak merupakan hal yang cukup sulit
dilakukan karena mereka tidak dapat mengungkapkan rasa sakit mereka.
• Skor penilaian nyeri merupakan tools yang dapat digunakan seorang (calon)
dokter spesialis anak untuk menilai derajat nyeri pada bayi dan anak.
• Laporan diri (self-report) adalah standar emas karena perilaku bayi dan anak
dapat juga mencerminkan kecemasan dan ketakutan.

Sedasi dan Analgesi pada Anak. Dyah Kanya Wati. Udayana University Press 2021
Drendel AL, Kelly BT, Ali S. Pain assessment for children:overcoming challenges and optimizing care. Pediatr EmergCare.2011;27(8):773-
80.
4

ALAT PENILAIAN NYERI

WONG BAKER VAS NPASS PIPP


Neonatal Pain Agitation And Premature Infant Pain
Faces Pain Scale Visual Analog Scale
Sedation Scale Profile
MANAJEMEN
NON-FARMAKOLOGI
NYERI
10

MANAJEMEN NON-FARMAKOLOGI
NYERI
Manajemen non-farmakologis terdiri dari dua strategi, yaitu strategi fisik, dan
psikologi.

Strategi fisik dapat dilakukan dengan :


• Membantu anak untuk duduk tegak ketika dilakukan tindakan pemasangan infus
atau vaksinasi.
• Duduk disertai memeluk anak, dapat mengurangi kecemasan.

• Menyusui, perawatan kangguru (kontak kulit- kulit), lampin/selempang dan


goyang/memegang.

Sedasi dan Analgesi pada Anak. Dyah Kanya Wati. Udayana University Press 2021
Trottier ED, Dore-Bergeron MJ, Chauvin-Kimoff L, Baerg K, Ali S. Managing pain and distressin children under going
brief diagnostic and therapeutic procedures.Paediatr Child Health. 2019; 24 (8):509-521.
11

MANAJEMEN NON-FARMAKOLOGI
NYERI
Strategi psikologi dapat dilakukan dengan :
• Menjelaskan langkah-langkah prosedur

• memberikan informasi sensorik tentang apa yang mungkin mereka rasakan


(misalnya, dingin, basah),
• menunjukkan alat medis yang akan digunakan

• Jelaskan kepada orangtua untuk menghindari kata harapan palsu

• Memberikan distraction

Sedasi dan Analgesi pada Anak. Dyah Kanya Wati. Udayana University Press 2021
Trottier ED, Dore-Bergeron MJ, Chauvin-Kimoff L, Baerg K, Ali S. Managing pain and distressin children under going
brief diagnostic and therapeutic procedures.Paediatr Child Health. 2019; 24 (8):509-521.
Presentation title 12

QUARTERLY PERFORMANCE
2.0
Q1 2.4
4.3

2.0
Q2 4.4
2.5

3.0
Q3 1.8
3.5

5.0
Q4 2.8
4.5

- 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0

Series 1 Series 2 Series 3


MANAJEMEN
FARMAKOLOGI
NYERI
14

MANAJEMEN FARMAKOLOGI
NYERI
NYERI RINGAN

Analgesik non-opioid :
• Acetaminophen (parasetamol) dapat diberikan pada anak disegala usia.
Acetaminophen juga dapat diberikan bersamaan dengan opioid untuk nyeri pasca
operasi sehingga dapat mengurangi penggunaan opioid.
• NSAID (ibuprofen, ketorolac, naproxen) juga dapat digunakan untuk nyeri ringan.

• Penggunaan Acetaminophen dan ibuprofen secara bergantian atau simultan telah


digunakan jika monoterapi tidak efektif.

Sedasi dan Analgesi pada Anak. Dyah Kanya Wati. Udayana University Press 2021
Gaglani A, Gross T. Pediatric Pain Management. Emerg Med Clin N Am. 2018; 36: 323-334
Ong CK, Seymour RA, Lirk P, Merry AF. Combining paracetamol (acetaminophen) with non steroi dalanti- inflammatory drugs: aqualitative
systematic review of analgesi cefficacy for acute postoperative pain. Anesth Analg.2010;110(4):1170-9.
17

MANAJEMEN FARMAKOLOGI
NYERI
NYERI SEDANG
• Agen opioid oral seperti morfin (serta oxycodone dan hydromorphone) bersama
dengan NSAID dan/atau asetaminofen umumnya digunakan untuk mengobati nyeri
sedang

Sedasi dan Analgesi pada Anak. Dyah Kanya Wati. Udayana University Press 2021
Gaglani A, Gross T. Pediatric Pain Management. Emerg Med Clin N Am. 2018; 36: 323-334
18

MANAJEMEN FARMAKOLOGI
NYERI
NYERI BERAT
• Morfin intravena adalah standar emas untuk manajemen nyeri hebat.

• Fentanyl adalah opioid sintetis, 100 kali lebih kuat daripada morfin dengan onset
aksi yang cepat (30 detik), durasi aksi pendek (20-40 menit)
• Hydromorphone adalah opioid yang kuat dengan durasi aksi yang lebih lama dan
umumnya digunakan untuk pasien dengan respons buruk atau respons yang terbiasa
terhadap morfin

Sedasi dan Analgesi pada Anak. Dyah Kanya Wati. Udayana University Press 2021
Gaglani A, Gross T. Pediatric Pain Management. Emerg Med Clin N Am. 2018; 36: 323-334
CONTOH
KASUS
IDENTITAS
Name : EIA
Gender : Male
Age : 4 years 8 bulan
Nationality : Indonesian
Address : Jl Gn Agung Br Merta Jaya Gang
4D no 6 denpasar
Medical record : 19048992
Date of consultation : November 16th, 2022
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama : Nyeri Perut
• Pasien dengan keluhan nyeri perut sejak 3 hari
sebelum MRS. Nyeri perut tidak menjalar. Nyeri perut
sebelumnya dikatakan membaik dengan parasetamol
tablet namun saat ini nyeri perut memberat. Selama
perawatan di rumah sakit nyeri perut pasien dikatakan
mengganggu tidur pasien dimana dikatakan 2 malam
terkahir pasien tidak bisa tidur
• Demam tidak ada
• Sesak nafas tidak ada
Riwayat Penyakit Dahulu

• Pasien pernah mengalami keluhan serupa November


2021
• Riwayat ISK berulang
• Post URS litostropi sinistra, pasang DJ stent D/S,
ESWL November 2021
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
• Tidak ada keluhan serupa

Riwayat Pengobatan
• Parasetamol tablet 500mg

Riwayat Sosial
• Pasien anak kedua dari 2 bersaudara
Riwayat Imunisasi

BCG (+) , Polio (+) 4 kali, Pentavalent (DPT-Hb-Hib) (+) 4 kali,


MR (+) 2 kali

Riwayat persalinan

Pasien lahir secara normal ditolong oleh bidan. Berat badan lahir
4100 gram dengan Panjang 52cm. Pasien lahir segera menangis.
Riwayat Tumbuh Kembang
Gross motor:
• Menegakkan kepala : 3 bulan
• Membalikkan badan : 4 bulan
• Duduk : 6 bulan
• Merangkak : 8 bulan
• Berdiri : 10 bulan
• Berjalan : 14bulan
• Berbicara : 18bulan

.
HETEROANAMNESIS

Lain-lain

• Surgery : Ya
• Allergy : Tidak
• Transfusion : Tidak
PEMERIKSAAN FISIS
Status Present :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg (p50-90)
Nadi : 120 kali/menit P50 : 93/54 mmHg
P90 : 105/66 mmHg
Napas: 35 kali/menit P95 : 108/69 mmHg
P95+12 : 120/81 mmHg
Suhu : 38.1C
SpO2 : 98% udara ruangan
Wong Baker : 8
General Status
Kepala : normosefali
Mata : conjunctiva tidak anemis, ikterik -/-, pupil
isokor, reflex pupil psoitif, edema palpebra -/-,
sekret tidak ada
THT
• Telinga : tidak ada sekret
• Hidung : tidak ada sekret, NCH tidak ada
• Tenggorokan : Tidak hiperemis, tonsil T1/T1 tidak
hiperemi
• Lidah : cyanosis (-), oral thrush (-) strawberry tongue (-)
• Bibir : cyanosis (-), cracked lips (-), mukosa bibir lembab
PEMERIKSAAN FISIS
Thorax : simetris, tidak retraksi
Cor : S1S2 normal regular, murmur tidak ada
Pulmo : vesikuler+ /+, rales -/-, wheezing -/-
Abdomen : tidak distensi (-), nyeri tekan (-), asites (-)
minimal, bising usus (+), turgor kulit normal.
Hepar dan teraba tidak teraba
Extremities : hangat, edema (-), CRT < 3 deti
Genitalia : M2P2
PEMERIKSAAN FISIS
STATUS ANTROPOMETRIC

Berat badan : 16 kilogram


Tinggi badan : 111 cm
IMT : 13,42 kilogram
BB/U : (-1) - 0 SD
TB/U : 0 – 1 SD
BB/TB : -2-(1) SD
Ideal body weight : 18.9 kilogram
Status gizi : PEM ringan
WORKUP DIAGNOSIS

Suspek Infeksi saluran kemih kompleks + suspek urolithiasis


sinistra + dispepsia sindrome + Anemia ringan hipokromik
mikrositer et causa penyakit kronis + post litrotripsy (2019) +
Hidronefrosis grade III sinistra + Protein energi malnutrisi ringan
Hasil Penunjang RSUP PN

Result
Parameter Unit Reference value
(13/11/2022)
WBC 16.96 103/µL 4.80 – 10.80
NE% 13.91 % 37.0 – 72.0
NE# 82 103/µL 2.00 – 8.70
LY% 1,89 % 20.0 – 50.0 BUN 8.3
LY# 11 103/µL 1.0 – 4.0 SC 0.64
MO% 1,8 % 0 – 14 GFR 95 (normalGFR)
EO% 0,0 % 0–6
BA% 0,1 % 0–1
RBC 5,0 106/µL 3.80 – 5.20
HGB 10.6 g/dL 10.0 – 15.5
HCT 26,9 % 28.0 – 47.0
MCV 81,8 fL 80.0 – 100.0
MCH 29,0 Pg 26.0 – 34.0
MCHC 30,7 g/dL 31.0 – 36.0
RDW-SD 37 fL 37.0 – 54.0
RDW-CV 20,4 % 11.0 – 16.0
PLT 622 103/µL 150 – 450
Hasil Penunjang RSUP PN
Berat Jenis 1.022 1.003 -
1.035
Kekeruhan Jernih
pH 5.50 4.5 - 8
Leukosit Pos (++++) leuco/uL Negatif
Nitrit Positif mg/dL Negatif
Protein Negatif mg/dL Negatif
Glukosa Negatif mg/dL Negatif
Keton Negatif mg/dL Negatif
Darah (1+) ery/uL Negatif
Urobilinogen Normal mg/dL Normal
Bilirubin Negatif mg/dL Negatif
Warna Kuning p.yellow -
yellow
Leukosit Sedimen 156 /LPB ?2 Tinggi
Eritrosit Sedimen 10 /LPB ?2 Tinggi
Sel Epitel Sedimen 0 /LPB ?1
Gepeng 0.1 /LPB
Bakteri 230.70 /µL ? 26.4 Tinggi
Yeast Cell 0.9 /LPB
Mucus (lendir) 0.560 /µL ? 7.140
PLAN OF CARE
No Problems Intervention Target

1. Nyeri Akut Opioid VAS membaik


INSTRUKSI
TERAPI :
• Pemberian antinyeri dengan morfin 0.5mg/kg ~ 8mg dalam
50ml NS ~ mulai dari 0.5ml/jam ~ 5mcg/kg/menit
• Evaluasi VAS berkala
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai