Kerangka Legislatif Dalam Kebidanan: Rizki Fitrianingtyas, SST, MM, M.Keb Mata Kuliah
Kerangka Legislatif Dalam Kebidanan: Rizki Fitrianingtyas, SST, MM, M.Keb Mata Kuliah
DALAM KEBIDANAN
Rizki Fitrianingtyas, SST, MM, M.Keb
Mata Kuliah
Etika dan Hukum Kesehatan 2020/2021
1.
Curriculum Vitae
Nama Lengkap (dengan gelar) :
Rizki Fitrianingtyas, SST, M.M, M.
Keb
2. NIDN : 0702068702
3. Tempat, Tanggal Lahir : Lamongan, 2 Juni 1987
4. No. HP : 081332381381
5. E-mail : Rizkifitrianingtyas@gmail.com
6. Nama Institusi : STIKES dr. Soebandi Jember
RESEARCH EXPERIANCE
1. Studi Korelasi Suhu Bayi Baru Lahir Sebelum Dan Sesudah Inisiasi Menyusu Dini Di Kabupaten Jember
2. Studi Korelasi Motivasi Dengan IPK Mahasiswa Di Poltekkes Kemenkes Malang Prodi Kebidanan Jember.
3. Tari Memengan Sebagai Media Penyampai Pesan Posyandu Di Kabupaten Banyuwangi. (Hibah Riset nasional) (HAKI)
4. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Akademi Kebidanan Dr. Soebandi Jember
5. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kacang Tunggak Terhadap Estrogen Receptor Α Dan Ketebalan Endometrium Pada Tikus Yang
Dipapar DMPA
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku seksual remaja di SMA Kab. Jember
7. Pendidikan dan Pelatihan pentingnya Kesehatan reproduksi di Desa Lampeji.
28. PengaruhRizki Fitrianingtyas, M.Keb/Zoombinar Kebidanan
DMPA terhadap Apoptosis pada ovarium tikus bedasarkan waktu paparan.
Pengertian Legislasi
Proses pembuatan Undang-
85 35 65 45
undang atau penyempurnaan
% % % %
perangkat hukum yang sudah
ada melalui serangkaian
kegiatan Sertifikasi
(pengaturan kompetensi),
Registrasi (pengaturan
kewenangan), dan Lisensi
(pengaturan penyelenggaraan
kewenangan).
.
Proses Pembentukan Undang Undang
UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG- UNDANG
NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
Mempertahankan
kualitas pelayanan
Meningkatkan Memberikan
profesionalisme. kewenangan
Menjamin
perlindungan
hukum.
Peran dalam
pemberian
pelayanan
profesional
Peran
legislasi
Menjamin
perlindungan
Menjamin
pada
perlindungan
masyarakat
profesi bidan
pengguna jasa
profesi
Latar Belakang Sistem Legislasi
Tenaga Bidan Indonesia
Undang-undang
No. 36 Tahun 2009 • Tujuan dan Pembangunan Kesehatan adalah meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
warga Negara Indonesia melalui upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif sebagai upaya peningkatan sumber daya
tentang manusia yang berkualitas.
Kesehatan.
globalisasi
kualitas sumber daya manusia.
Otonomi Bidan dalam Pelayanan
Kebidanan
Profesi yang berhubungan dengan keselamatan jiwa
manusia, adalah pertanggungjawaban dan tanggung
gugat (accountability) atas semua tindakan yang
dilakukannya. Sehingga semua tindakan yang
dilakukan oleh bidan harus berbasis kompetensi dan
didasari suatu evidence based. Accountability
diperkuat dengan satu landasan hukum yang mengatur
batas-batas wewenang profesi yang bersangkutan.
Dengan adanya legitimasi kewenangan bidan
yang lebih luas
Penelitian dalam
Lisensi
bidang kebidanan
Praktik
kebidanan Pengembangan
Uji Kompetensi
ditingkatkan ilmu dan
tekhnologi dalam
kebidanan
mutunya
melalui:
Registrasi Akreditasi
Sertifikasi
TUGAS
Beberapa dasar dalam otonomi dan aspek legal yang mendasari dan
terkait dengan pelayanan kebidana antara lain sebagai berikut:
1. UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung, dan transplantasi.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 585/
Menkes/ Per/ IX/ 1989 Tentang Persetujuan Tindakan Medik.
3. UU yang terkait dengan Hak reproduksi dan Keluarga Berencana;
4. UU No. 10/1992 Tentang pengembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera.
5. UU No. 23/2003 Tentang Penghapusan Kekerasan Terhadap
Perempuan di Dalam Rumah Tangga.
6. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4
TAHUN 2019 TENTANG KEBIDANAN