Anda di halaman 1dari 21

TEORI PERMINTAAN

Pada tingkat individual, permintaan ditentukan oleh


2 faktor yaitu :
1. Nilai dari cara mendapatkan dan menggunakan
barang dan jasa, dan
2. Kemampuan untuk mendapatkan barang dan jasa
Kedua faktor tersebut merupakan prasyarat bagi
permintaan efektif individual.
Teori perilaku konsumen yang berkaitan dengan
permintaan akan barang-barang konsumsi
perorangan. Model ini cocok untuk menganalisis
permintaan individual akan barang dan jasa yang
dapat memuaskan keinginan konsumen secara
langsung. Ditentukan oleh faktor nilai atau harga.

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 1


Dalam kenyataan bahwa banyak barang dan jasa
yang digunakan bukan untuk dikonsumsi
secara langsung, tetapi digunakan sebagai
input penting dalam pengolahan dan
pendistribusian prodouk-2 lainnya. Permintaan
akan pekerja, tenaga penjual, manajer, mesin-2
kantor, peralatan industri dan lain-2,.
Untuk barang-2 yang permintaannya merupakan
permintaan turunan – bukan permintaan
langsung – teori perusahaan memberikan
kerangka landasan untuk menganalisis
permintaan individual tersebut.

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 2


Fungsi permintaan pasar akan sebuah produk
menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
diminta dengan semua faktor yang diminta dengan
semua faktor yang mempengaruhi permintaan
tersebut.
Variabel strategis adalah harga barang yang
bersangkutan, advertensi, kualitas dan desain
barang, serta saluran distribusi barang;
varibel konsumen adalah tingkat pendapatan,
selera konsumen, dan harapan konsumen terhadap
harga di masa yang akan datang.

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 3


Variabel pesaing mencakup harga barang
substitusi dan barang komplementer, advertensi dan
promosi barang lain, saluran distribusi barang lain,
serta kualitas dan desain barang lain.
Variabel lain adalah kebijakan pemerintah, jumlah
penduduk dan cuaca.
Jika ditulis dalam bentuk umum fungsional, fungsi
permintaan tersebut :
Qx = f(harga produk X, harga barang-2 saingan,
harapan akan adanya perubahan harga,
pendapatan konsumen, selera dan preferensi
konsumen, biaya iklan, dan lain-2)
Contoh persamaan fungsi permintaan mobil :
Q = a1P + a2Y + a3Pend. + a4C + a5I
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 4
Tabel 5.1. : Taksiran Permintaan Industri akan Mobil Menggunakan Sebuah
Fungsi Permintaan Hipotesis
Taksiran nilai Taksiran
Varibel variabel independen Para- permintaan
Independen untuk tahun yang meter total (unit )
akan datang
Harga rata-2 Rp 9.000.000.00 -3 -27.000.000
Pendptn Rp 17.000.000.00 1.5 25.000.000
disposibel
Penduduk 100.000.000.00 0.05 5.000.000
Indeks kredit 3 1.500 4.500
Pengeluaran Rp 100.000.000.00 0.05 5.000.000
iklan
8.504.000
Permintaan
total

Q = -3P + 1,5Y + 0,05Pend. + 1.500C + 0.05I


Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 5
Tabel 5.1. : Taksiran Permintaan Industri akan Mobil Menggunakan Sebuah
Fungsi Permintaan Hipotesis

Keterangan :
- 3P = permintaan mobil akan turun sebanyak
3 unit jika harga naik 1 juta
1,5Y = permintaan mobil akan naik sebanyak
1,5 unit jika pendapaian naik 1 juta.
0.05 Pend = permintaan akan naik sebanyak 0.05
unit jika penduduk bertambah 1 org
1.500C = permintaan akan naik sebanyak 1.500
unit jika indeks ketersediaan kredit naik
sebesar 1 unit
0.05 I = permintaan akan naik sebanyak 0.05
unit untuk setiap Rp 1 juta yang
digunakan untuk biaya iklan
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 6
KURVA PERMINTAAN

Untuk menjelaskan hubungan tersebut, perhatikan yang digambarkan


dalam tabel 5.1, dengan menganggap bahwa pendapatan, penduduk,
persyaratan kredit dan biaya iklan adalah konstan pada nilai-2 dalam tabel
5.1, maka kita bisa menunjukkan hubungan antara harga mobil dengan
jumlah mobil yang diminta sebagai berikut :
Q = - 3P + 1,5(17.000.000) + 0,05(100.000.000) + 1.500(3) + 0,05(100.000.000)
= - 3P + 25.500.00 + 5.000.000 + 4.500 + 5.000.000
= 35.504.500 – 3P P(juta Rp/mobil)

11.8 Kurva permintaan =


10 Q = 35.504.400 – 3P
8 Atau
6
P = 11.834.833 - Q
4
2
0 Kuantitas yang diminta
10 20 30 35.5 40 (juta/tahun)

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 7


ELASTISITAS

Salah satu ukuran derajat kepekaan yang paling sering


digunakan dalam analisis permintaan adalah elastisitas, yang
didefinisikan sebagai persentase perubahan kuantitas yang
diminta sebagai akibat dari perubahan nilai salah satu
variabel yang menentukan permintaan sebesar 1 persen.

Elastisitas = Persentase perubahan Q =


ΔQ/Q
Persentase perubahan X
ΔX/X
ΔQ
= . X
ΔX Q
Elastisitas titik mengukur elastisitas pada suatu titik
tertentu.
Elastisitas busur mengukur elastisitas rata-rata pada
suatu kisaran (range) tertentu dari sebuah fungsi
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 8
ΔQ X
Elastisitas titik = .
ΔX Q

ΔQ I
Elastisitas titik iklan = .
ΔI Q

100.000.000
eI = 0,05
8.504.000

= 0,58

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 9


Perubahan Q Q2 - Q 1
Rata-rata Q (Q2 + Q1)/2
Elastisitas busur = =
Perubahan X X2 - X 1
Rata-rata X (X2 + X1)/2

ΔQ
(Q2 + Q1)/2 ΔQ X2 + X 1
= ΔX .
= ΔX
(X2 + X1)/2 Q 2 + Q1

ΔQ . I2 + I 1
Elastisitas busur iklan =
ΔI Q2 + Q 1

- 2.500.000 50.000.000 + 100.000.000


= .
- 50.000.000 6.004.000 + 8.504.500

- 2.500.000 150.000.000
= . = 0,52
- 50.000.000 14.508.000
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 10
Jadi, untuk perubahan biaya iklan rata-rata sebesar 1 persen dalam kisaran
antara Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta akan menyebabkan perubahan
permintaan akan mobil sebesar 0,52 %.
Elastisitas busur merupakan konsep yang lebih baik dalam mengukur
elastisitas rata-rata sepanjang suatu kisaran yang lebih luas.

ELASTISITAS HARGA
Konsep elastisitas yang paling banyak digunakan adalah elastisitas harga
yaitu elastisitas yang menunjukkan derajat kepekaan jumlah produk yang
diminta terhadap perubahan harga, ceteris paribus.

ΔQ . P
Elastisitas harga (titik) = Єp =
ΔP Q

Sekarang mari kita hitung Єp pada dua titik pada kurva permintaan
tsb.
1. Jika P1 = Rp 9 juta dan Q1 = 8.504.500
2. Jika P2 = rp 9,5 juta dan Q2 = 7.004.500
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 11
Q = - 3p + 1,5Y + 0,05Pend. + 1.500C + 0,05 I
Turunan parsial persamaan di atas pada harga adalah :
ΔQ
ΔP = - 3, yakni sebuah konstanta
9.000.000
(1) Єp1 = ( 3 ) = - 3,17
8.504.500
9.500.000
(2) Єp2 = (-3) = -4,07
7.004.500
Dengan menggunakan rumus elastisitas busur, persamaan untuk elastisitas harga menjadi :

(Q2 – Q1) / (Q2 + Q1) Q2 – Q1 . P2 + P1


Elastisitas harga (busur) = Ep =
= (P2 – P1) / (P2 + P1) P2 – P1 Q2 + Q1

7.004.500 – 8.504.500 9.500.000 + 9.000.000


.
=

9.500.000 – 9.000.000 7.004.500 + 8.504.500


- 1.500.000 . 18.500.000
= = - 3,58
500.000 15.509.000
Ini berarti bahwa secara rata-rata, 1 % perubahan harga akan menyebabkan perubahan
kuantitas yang diminta sebesar 3,58% pada tingkat harga Rp 9 juta sampai Rp 9.5 juta

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 12


PERMINTAAN YANG ELASTIS, UNITARY DAN INELASTIS

1. | Єp | > 1, didefinisikan sebagai permintaan yang elastis


misalnya : | Єp | = -3,2 dan | Єp | = 3,2
2. | Єp | = 1, didefinisikan sebagai elastisitas uniter
misalnya : | Єp | = - 1 dan | Єp | = 1
3. | Єp | < 1, didefinisikan sebagai permintaan yang inelastis
misalnya : | Єp | = - 0,5 dan | Єp | = 0,5

| Єp | = 0 Gambar : 5.5 ; elastisitas sepanjang kurva


permintaan yang Linier

| Єp | > 1: kisaran Elastis

| Єp | = 1 : Titik elastisitas Unitary

Kurva | Єp | < 1: kisaran Inelastis


permintaan

| Єp |
Kuantitas yang
diminta (unit/waktu)
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 13
Hubungan Antara Elastisitas Harga dengan AR, MR dan TR

Kurva permintaan dalam gambar 5.6 tsb mempunyai bentuk umum sbb :
P = a – bQ
Dimana a adalah titik potong (intercept) dan b adalah koefisien slope. Oleh
karena itu TR bisa ditunjukkan sbb :
TR = P.Q
= (a – bQ) Q
= aQ – bQ²

Dan MR bisa diperoleh dengan menurunkan TR pada Q :


ΔTR
MR = = a – 2bQ
ΔQ

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 14


Gambar 5.6 : Hub antara Elastisitas Harga dgn AR, MR dan TR

Harga (Rp/Unit)

a
| Єp | > 1: kisaran Elastis

| Єp | = 1 : Titik elastisitas Unitary

| Єp | < 1: kisaran Inelastis

MR = a =2bQ Kuantitas yang diminta


½ Qx (unit/waktu)
Qx
Rp/Waktu Total revenue

Total Revenue

Kuantitas yang diminta


Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani (unit/waktu) 15
Tabel 5.2
Hubungan Antara Elastisitas dengan Penerimaan

Penerimaan Penerimaan
Harga Kuantitas Elastisitas
total Marginal
(P) (Q) MR=TR Ep
TR=PQ
100 1 100 - -
90 2 180 80 -6,33
80 3 240 60 -3,40
70 4 280 40 -2,14
60 5 300 20 -1,44
50 6 300 0 -1.00
40 7 280 -20 -0,69
30 8 240 -40 -0,47
20 9 180 -60 -0,29
10 10 100 -80 -0,16

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 16


Faktor-faktor Penentu Elastisitas Harga :

1. Permintaan Industri
Mengapa elastisitas harga dari suaatu produk lebih tinggi dari produk lainnya?
Secara umum, ada 3 alasan untuk membedakan elastisitas harga yaitu :
a). Seberapa jauh sesuatu barang dianggap sebagai kebutuhan pokok
b). Ketersediaan barang-barang pengganti (substitusi), dan
c). Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu produk tertentu.
2. Permintaan Perusahaan
Apakah elastisitas harga dari kurva permintaan suatu perusahaan sama
dengan elastisitas harga dari kurva permintaan industrinya?
secara umum jawabnya adalah “tidak”.
Dalam monopoli murni, kurva permintaan perusahaan juga merupakan kurva
permintaan industrinya. Oleh karena itu, jelas bahwa elastisitas perusahaan
tersebut pada setiap tingkat output adalah sama dengan elastisitas industrinya.
Perhatikan ekstrim lainnya yaitu persaingan murni (sempurna).

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 17


Kegunaan Elastisitas Harga
Setiap Perusahaan harus mengetahui elastisitas permintaannya jika
perusahaan tersebut akan menetapkan harga produknya.
Contoh: sebuah perusahaan yang akan memaksimumkan labanya tidak akan
pernah menurunkan harga produknya pada kisaran inelastis dari kurva
permintaannya, karena penurunan harga akan menurunkan TR-nya dan
pada waktu yang sama penurunan harg tersebut juga akan meningkatkan
biaya produksi karena output akan meningkat.
Elastisitas harga bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan-2 seperti ini :
• Apa pengaruh kenaikan harga sebesar 5% terhadap jumlah penjualan?
• Berapa besar harga harus diturunkan untuk meningkatkan jumlah penjualan
sebesar 20%?
Analisis elastisitas harga memainkan peranan yang terus meningkat dalam
usaha pencarian cara pemecahan masalah.
Dalam buku Managerial Economics karangan Truett & Trust (1992) ditunjukkan
satu contoh penerapan konsep elastisitas ini dalam membangun maskapai
penerbangan, Southwest Airlines, di Amerika Serikat, tepatnya di negara
bagian Texas.

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 18


ELASTISITAS PENDAPATAN
Elastisitas pendapatan merupakan suatu ukuran kepekaan dari kuantitas
yang diminta terhadap perubahan pendapatan, ceteris paribus. Dengan
menggunakan persamaan kalkulus untuk elastisitas titik bisa dituliskan
sebagai berikut :
ΔQ I
εI = -------- . ------ (5.13)
ΔI Q
Pendapatan dan jumlah produk yang dibeli biasanya bergerak dengan arah
yang sama. Oleh karena pendapatan dan jumlah penjualan tidak
berhubungan terbalik tetapi berbanding lurus, maka ΔQ/ ΔI dan εI adalah
positif.
Untuk produk-2 tertentu, yaitu barang-2 inferior, hal tersebut tidak terjadi.
Untuk produk-2 seperti gaplek atau tiwul misalnya, permintaan akan
menurun jika pendapatan meningkat, karena konsumen akan mengganti
barang tersebut dengan produk-2 lainnya yang lebih mahal.
Untuk produk-2 yang permintaannya berhubungan positif dengan
pendapatan didefinisikan sebagai barang normal atau barang superior.

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 19


Untuk menghitung elastisitas pendapatan pada
suatu kisaran pendapatan kita bisa gunakan
hubungan elastisitas busur : (5.14)

(Q2 – Q1) / (Q2 + Q1)


εI = -----------------------------
(I2 – I1) / (I2 + I1)
Rumus tersebut menunjukkan suatu ukuran derajat
kepekaan rata-rata secara relatif dari permintaan
akan suatu produk tertentu terhadap perubahan
penadpatan pada kisaran I1 dan I2. Hampir semua
produk mempunyai elastistias pendapatan yang
positif. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian
akan berkembang jika pendapatan nasional
meningkat, yang berarti pula permintaan akan
produk-2 tersebut juga akan meningkat.
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 20
Misalkan: elastisitas pendapatan (εI) untuk suatu
produk sebesar 0,3. Ini berarti bahwa 1%
kenaikan pendapatan akan menyebabkan
permintaan akan produk tersebut meningkat
sebesar 0,3%. Ini menunjukkan bahwa produk
tersebut tidak akan bisa mempertahankan
“peranannya”dalam perekonomian. Produk lain
mungkin mempunyai elastisitas pendapatan 2,5
kali kenaikan pendapatan.
Jika εI < 1 maka produsen tidak akan
mendapatkan pangsa yang proposional atas
kenaikan pendapatan nasional.
Jika εI > 1 maka suatu industri tertentu akan
memperoleh bagian keuntungannya yang lebih
besar daripada proporsi kenaikan pendapatan
nasional.

Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 21

Anda mungkin juga menyukai