Keterangan :
- 3P = permintaan mobil akan turun sebanyak
3 unit jika harga naik 1 juta
1,5Y = permintaan mobil akan naik sebanyak
1,5 unit jika pendapaian naik 1 juta.
0.05 Pend = permintaan akan naik sebanyak 0.05
unit jika penduduk bertambah 1 org
1.500C = permintaan akan naik sebanyak 1.500
unit jika indeks ketersediaan kredit naik
sebesar 1 unit
0.05 I = permintaan akan naik sebanyak 0.05
unit untuk setiap Rp 1 juta yang
digunakan untuk biaya iklan
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 6
KURVA PERMINTAAN
ΔQ I
Elastisitas titik iklan = .
ΔI Q
100.000.000
eI = 0,05
8.504.000
= 0,58
ΔQ
(Q2 + Q1)/2 ΔQ X2 + X 1
= ΔX .
= ΔX
(X2 + X1)/2 Q 2 + Q1
ΔQ . I2 + I 1
Elastisitas busur iklan =
ΔI Q2 + Q 1
- 2.500.000 150.000.000
= . = 0,52
- 50.000.000 14.508.000
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 10
Jadi, untuk perubahan biaya iklan rata-rata sebesar 1 persen dalam kisaran
antara Rp 50 juta menjadi Rp 100 juta akan menyebabkan perubahan
permintaan akan mobil sebesar 0,52 %.
Elastisitas busur merupakan konsep yang lebih baik dalam mengukur
elastisitas rata-rata sepanjang suatu kisaran yang lebih luas.
ELASTISITAS HARGA
Konsep elastisitas yang paling banyak digunakan adalah elastisitas harga
yaitu elastisitas yang menunjukkan derajat kepekaan jumlah produk yang
diminta terhadap perubahan harga, ceteris paribus.
ΔQ . P
Elastisitas harga (titik) = Єp =
ΔP Q
Sekarang mari kita hitung Єp pada dua titik pada kurva permintaan
tsb.
1. Jika P1 = Rp 9 juta dan Q1 = 8.504.500
2. Jika P2 = rp 9,5 juta dan Q2 = 7.004.500
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 11
Q = - 3p + 1,5Y + 0,05Pend. + 1.500C + 0,05 I
Turunan parsial persamaan di atas pada harga adalah :
ΔQ
ΔP = - 3, yakni sebuah konstanta
9.000.000
(1) Єp1 = ( 3 ) = - 3,17
8.504.500
9.500.000
(2) Єp2 = (-3) = -4,07
7.004.500
Dengan menggunakan rumus elastisitas busur, persamaan untuk elastisitas harga menjadi :
| Єp |
Kuantitas yang
diminta (unit/waktu)
Bab 5 Eko Manajerial Misna Ariani 13
Hubungan Antara Elastisitas Harga dengan AR, MR dan TR
Kurva permintaan dalam gambar 5.6 tsb mempunyai bentuk umum sbb :
P = a – bQ
Dimana a adalah titik potong (intercept) dan b adalah koefisien slope. Oleh
karena itu TR bisa ditunjukkan sbb :
TR = P.Q
= (a – bQ) Q
= aQ – bQ²
Harga (Rp/Unit)
a
| Єp | > 1: kisaran Elastis
Total Revenue
Penerimaan Penerimaan
Harga Kuantitas Elastisitas
total Marginal
(P) (Q) MR=TR Ep
TR=PQ
100 1 100 - -
90 2 180 80 -6,33
80 3 240 60 -3,40
70 4 280 40 -2,14
60 5 300 20 -1,44
50 6 300 0 -1.00
40 7 280 -20 -0,69
30 8 240 -40 -0,47
20 9 180 -60 -0,29
10 10 100 -80 -0,16
1. Permintaan Industri
Mengapa elastisitas harga dari suaatu produk lebih tinggi dari produk lainnya?
Secara umum, ada 3 alasan untuk membedakan elastisitas harga yaitu :
a). Seberapa jauh sesuatu barang dianggap sebagai kebutuhan pokok
b). Ketersediaan barang-barang pengganti (substitusi), dan
c). Proporsi pendapatan yang dibelanjakan untuk suatu produk tertentu.
2. Permintaan Perusahaan
Apakah elastisitas harga dari kurva permintaan suatu perusahaan sama
dengan elastisitas harga dari kurva permintaan industrinya?
secara umum jawabnya adalah “tidak”.
Dalam monopoli murni, kurva permintaan perusahaan juga merupakan kurva
permintaan industrinya. Oleh karena itu, jelas bahwa elastisitas perusahaan
tersebut pada setiap tingkat output adalah sama dengan elastisitas industrinya.
Perhatikan ekstrim lainnya yaitu persaingan murni (sempurna).