Anda di halaman 1dari 27

z

Energi Potensial
Listrik dan
Kapasitor
z
Energi Potensial Listrik

 Energi yang dimiliki oleh benda karena posisinya


dinamakan energi potensial

 Energi potensial gravitasi adalah energi yang dimiliki


benda bermassa karena posisinya dalam medan gravitasi

 Energi potensial listrik adalah energi yang dimiliki benda


bermuatan karena posisinya dalam medan listrik

+ +
+ +
+ +
+
+ + + F
+ + b a
+
z
Potensial Listrik

 Potensial listrik adalah energi potensial listrik persatuan


muatan
 Beda potensial antara titik A dan B , VB-VA, didefinisikan
sebagai perubahan energi potensial (akhir kurang awal) dari
sebuah muatan q, yang bergerak dari A ke B, dibagi oleh
muatan tersebut
PE
V  VB  VA 
q
 Potensial listrik adalah kuantitas skalar
 Beda potensial listrik adalah ukuran energi listrik tiap satuan
muatan
 Potensial biasanya disebut sebagai tegangan listrik
z
Potensial Listrik
Satuan

 Satuan SI untuk potensial listrik

1V  1 J C

 Artinya, kerja sebesar 1 Joule dibutuhkan untuk


menggerakan muatan sebesar 1 coulomb diantara dua titik
yang berbeda potensial sebesar 1 volt
z Elektron Volt

 Satuan energi yang biasa digunakan dalam fisika


atomik, inti dan partikel adalah elektron volt (eV)

 Satu elektron volt didefinisikan sebagai energi yang


dibutuhkan oleh sebuah elektron atau sebuah proton
untuk melewati daerah dengan beda potensial satu
volt

Vab=1 V

Hubungan dengan SI:


1 eV = 1.60´10-19 C·V = 1.60´10-19 J
Penyimpan Energi Listrik
z

Definisi Kapasitansi

 Kapasitor: Dua konduktor berlawanan muatan yang dipisahkan oleh vakum


atau bahan isulator

a b
+Q -Q

 Kapasitansi, C, dari sebuah kapasitor didefinisikan sebagai perbandingan


besarnya muatan pada tiap konduktor dengan beda potensial pada kedua
konduktor
Q
C
V
1. Sebuah kapasitor dasarnya
adalah dua konduktor yang
dipisahkan oleh bahan isulator.
Kapasitor tidak harus terlihat
seperti keping logam.
2. Ketika sebuah kapasitor
dihubungkan dengan beda
potensial luar, muatan
mengalir pada kepingan
dan menghasilkan beda
potensial antara plat. - -
3. Simbol kapasitor dalam
rangkaian listrik +-
Satuan Kapasitansi
 Satuan dari C adalah farad
(F), tetapi kebanyakan
kapasitor memiliki nilai C
dalam rentang picofarad ke
microfarad (pF ke F).

1 F 1C V

 Recall, micro 10-6, nano


10-9, pico 10-12
 Jika potensial luar diputus,
muatan akan berada dalam
plat, sehingga kapasitor
sangat baik digunakan untuk
menyimpan muatan (dan
energi)
z Energi Disimpan dalam
Kapsitor
 Tinjau sebuah batrei yang dihubungkan
dengan kapasitor

 Batrei herus melakukan kerja untuk


menggerakan elektron dari satu plat ke plat
V
yang lain. Kerja yang dilakukan untuk
memindahkan muatan kecil q melalui beda
potensial V adalah W = V q.

 Ketika muatan meningkat, V meningkat juga


V
sehingga kerja untuk membawaq juga
meningkat. Dengan bantuan kalkulus kita
akan menemukan bahwa energi (U) yang
disimpan dalam kapasitor adalah
1 Q2 1
U  QV   CV 2 q
2 2C 2
Q
Arus Listrik
 Ketika muatan-muatan bertanda sama bergerak dalam arah
tertentu, sebuah arus dikatakan hadir.
 Tinjau muatan-muatan yang bergerak melalui sebuah
permukaan seluas A secara tegaklurus.
 Definisi: Arus adalah laju muatan –muatan yang mengalir
melalui suatu permukaan.

+ +
+
+
A +
I
z Arus Listrik
Definisi
 Dikatahui sejumlah muatan, DQ, bergerak melewati luas
permukaan A dalam selang waktu Dt, arus adalah perbandingan
muatan terhadap selang waktu.

Q
I
t

+ +
+
+
A +
I
z
Arus Listrik
Satuan

 Satuan SI dari arus adalah ampere


(A).
 1 A = 1 C/s

 1 A arus ekivalen dengan 1 C muatan yang


melalui suatu permukaan dalam selang
waktu 1 s.
z
Arus Listrik (tambahan)
Dalam sebuah konduktor, seperti tembaga,
arus adalah gerak dari elektron (muatan
negatif).
 Arah arus dalam tembaga adalah berlawanan
dengan arah gerak elektron.
 Arus dapat dikatakan sebagai gerak dari muatan-muatan
positif atau negatif .
 Perjanjian, arah arus searah dengan arah aliran
muatan positif.

- -
- - v
I
z Hambatan dan Hukum Ohm
Pendahuluan

 Ketika beda potensial di kenakan pada ujung-ujung sebuah


konduktor, nilai arus yang muncul berbanding lurus dengan
beda potensial yang dikenakan.

I  V
DV

I
z
Hambatan
Definisi

 Dalam keadaan dimana kesebandingan arus dan tegangan


sangat akurat, dapat dituliskan

V  IR
 Konstanta kesebandingan R dinamakan hambatan dari
konduktor.

 Hambatan didefinisikan sebagai perbandingan antara:

V
R
I
z Hambatan
Satuan

 Dalam SI, hambatan dinyatakan dalam volt per ampere.

 Sebuah penamaan khusus diberikan: ohms (W).

 Contoh: jika beda potensial 10 V diberikan pada sebuah


konduktor memberikan arus 0.2 A, maka kita dapat
menyimpulkan bahwa konduktor tersebut mempunyai
hambatan sebesar 10 V/0.2 A = 50 W.
z

Hukum Ohm
George Simon Ohm
(1787-1854)

 Hambatan dalam sebuah konduktor muncul karena adanya tumbukan


antara elektron-elektron dan muatan yang tetap dalam suatu material.
 Dalam kebanyakan material, hambatan yang dimiliki adalah konstan
terhadap beda potensial yang diberikan
 Ini adalah pernyataan dari hukum Ohm.
Non-Linier atau
Linier atau Material
Material Non-Ohmik
Ohmik

I I

DV DV

Kebanyakan logam Semikonduktor


contoh dioda
Hukum Ohm

V  IR
R tidak bergantung pada nilai DV
z Energi Listrik
 Dalam rangkaian tertentu, batrei digunakan untuk
membengkitkan arus listrik
 energi kimia dari batrei ditransfer menjadi energi
kinetik dari pembawa muatan bergerak (energi listrik
meningkat)
 Pada alat-alat tertentu yang mempunyai hambatan
(resistor) dan hadir dalam rangkaian listrik, akan
mentransfer energi listrik menjadi panas
 Energi kinetik dari pembawa muatan ditransfer
menjadi panas melalui tumbukan dengan atom-atom
dalam sebuah konduktor (energi listrik berkurang)
z Daya
 Menghitung laju kehilangan energi (daya disipasi pada resistor)

E Q
P  V  I  V
t t
 Gunakan hukum Ohm

 V 
2
2
P  I V  I R
R
 Satuan daya (SI): Watt

Energi yang tersalurkan: kilowatt-hours (kWh)

 
1 kWh  103W 3600 s   3.60 106 J
z Tes konsep 4

Sebuah bola lampu yang


dibeli di toko memiliki
spesifikasi
60 Watt – 220 Volt.
Apa artinya!
Sumber Tegangan
 Contoh : Batrei dan generator listrik

 Setiap batrei mempunyai hambatan


internal
B C
 Beda potensial AB:

Potensial naik oleh E sebagai sumber r


GGL, kemudian menurun oleh Ir
(karena hambatan internal) R
 Jadi, beda potensial terminal pada
E
batrei DV adalah
A D
V  E  Ir
 Catatan: E adalah sebagai tegangan
terminal ketika arus pada rangkaian
nol)
Pengukuran dalam Rangkaian Listrik
z

Voltmeter mengukur beda potensial (atau tegangan)


dari sebuah divais dengan menempatkannya secara
paralel dengan divais tersebut.

Ammeter mengukur arus listrik yang melalui sebuah


divais dengan menempatkannya secara seri dengan
divais tersebut.

A
z
Rangkaian Listrik DC

 Dua prinsip dasar:


a
- Kekekalan muatan
I
- Kekekalan energi

Vab  IReq
 Ekivalensi hambatan
Req
Vab
Req 
I b
Hambatan Seri
z

v2 _ 1. Kekealan muatan, akibatnya


+
A B
R2 I1  I 2  I
+ +
v _ i 1I R1 v1
_ 2. Kekekalan energi, akibatnya
C

V  IR1  IR2
V  IReq
V IR1  IR2
Req    R1  R2
I I

Req  R1  R2
Hambatan Paralel
z

I
1. Beda potensial yang
I
melewati R1 and R2 sama,
A
+ I2 I1 +
V1  V2  V
V V R eq
R2 R1
_ _ 2. Kekekalan muatan,
akibatnya

I
V I  I1  I 2
Req
V V1 V2 V V
I    
Req R1 R2 R1 R2

1 1 1 R1 R2
  atau Req 
Req R1 R2 R1  R2

Anda mungkin juga menyukai