Anda di halaman 1dari 18

Konsep AIDA

Materi Manajemen Pemasaran


PRODI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL
Pendahuluan

konsep ini merujuk pada model komunikasi, bukan pembuatan


keputusan. Dengan kata lain, model ini menunjukkan tentang
‘bagaimana’ dan ‘kapan’ berkomunikasi dengan konsumen sesuai dengan
tahapan yang tengah dijalani oleh konsumen.
AIDA adalah ilustrasi dalam pemasaran untuk menunjukkan langkah-
langkah yang dilewati konsumen dalam proses pembelian suatu produk.
AIDA merupakan rumus yang bisa jadikan
pedoman saat mempromosikan produk.
Rumus ini akan memandu dalam upaya
meningkatkan penjualan, mulai dari
menarik perhatian calon konsumen hingga
mengajak mereka untuk membeli produk.
Apa itu AIDA?

AIDA merupakan singkatan dari


Attention, Interest, Desire, dan
Action. Rumus ini biasa
digunakan dalam content
marketing. Contohnya, saat
menulis copy di suatu iklan atau
membuat artikel di blog
Lanjutan

Keempat istilah yang terkandung di


dalam AIDA menunjukkan tahapan
untuk mendapatkan konsumen. Jika
dilakukan dengan tepat, AIDA bisa
membantu meningkatkan penjualan
produk
Berikut penjelasan singkat dari masing-
masing tahap:

1. Attention – Memancing perhatian calon konsumen.


2. Interest – Membahas permasalahan calon konsumen untuk
menarik minat mereka
3. Desire – Menawarkan produk Anda sebagai solusi.
4. Action – Mengajak mereka untuk melakukan pembelian sekarang
juga.
Intinya, AIDA adalah pedoman
untuk menjalin hubungan
dengan calon konsumen hingga
menjadi konsumen.
Bagaimana Cara Menerapkan Konsep AIDA?

Menerapkan AIDA sebenarnya cukup


sederhana, yaitu dengan mengikuti keempat
tahapnya secara berurutan. Akan tetapi,
tentu harus memahami apa yang harus
dilakukan pada setiap tahapnya.
1. Attention

• Pertama-tama, perlu menarik perhatian calon konsumen terlebih


dahulu. Mereka harus tahu bahwa brand dan produk “ada”.
• Caranya ? membuat konten yang mampu mengundang perhatian
mereka.
• Untuk itu, harus tahu dulu siapa yang ingin diundang perhatiannya.
Dalam hal ini, bisa mengidentifikasi buyer persona, yaitu
karakteristik target pasar. 
• Dengan mengetahui siapa mereka dan apa saja minatnya, akan
tahu cara menarik perhatiannya.
Contoh konten yang baik

• Tujuan konten ini bukan


untuk promosi atau
mendorong penjualan.
Fokusnya hanya satu,
yaitu: menarik perhatian.
• bisa dgunakan cara ini
juga di berbagai media,
seperti artikel blog,
video,
infografis, dan postingan
media sosial.
2. Interest

• Sekarang, perlu menarik minat mereka. 


• perlu tahu apa permasalahan yang dialami target pasar.
• Dengan membahas masalah yang mereka alami, brand Anda
berarti paham apa yang mereka butuhkan. Hal ini akan menarik
minat mereka.
• contohnya adalah yang dilakukan oleh Traveloka. Berikut adalah
artikel yang mereka buat untuk membahas salah satu
permasalahan utama yang dihadapi oleh para traveler, yaitu
keterbatasan budget alias dana:
 Tujuannya jelas, yaitu untuk
memberitahu calon konsumennya
bahwa mereka masih bisa liburan
tanpa harus menguras banyak uang. 
 Bagi calon konsumen yang memiliki
masalah tersebut, tentu artikel ini
akan menarik minat mereka
 inilah yang mesti dilakukan di
tahap interest. Pancing minat calon
konsumen dengan mengidentifikasi
masalah mereka, lalu membahasnya
di konten yang dibuat.
3. Desire

Setelah calon konsumen sadar dengan masalah yang mereka hadapi, bisa
mengambil kesempatan ini untuk menawarkan produk sebagai solusi.
Meskipun kedengarannya simple, tidak boleh melakukannya dengan
tergesa-gesa. Pastikan tujuan utama adalah untuk menawarkan solusi,
bukan untuk menjual produk dulu.
harus fokus pada manfaat, bukan fitur. Hal ini penting, karena motif 
bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. 
Contohnya, bayangkan ingin membeli alat untuk bersih-bersih rumah,
lalu dihadapkan pada dua penawaran:
Fokus pada Fitur Fokus pada Manfaat
Click icon to add picture

“Masih jaman nyapu dan ngepel sendiri? Xiaomi


“Xiaomi Viomi V2 Pro adalah robot vacuum Mijia 1C adalah vacuum cleaner otomatis yang
cleaner yang dilengkapi dengan teknologi fixed siap membuat rumah Anda tetap bersih walau
point scanning dan map memory function. Anda tak punya waktu untuk bersih-bersih.
Komponennya lengkap dengan 560 ml water Alat ini dilengkapi dengan sistem visual dynamic
tank dan 10 set sensor. Dengan membeli 1 unit, navigation untuk menjangkau seluruh sudut rumah
Anda akan mendapat 1 set robot vacuum Anda, bahkan termasuk di bawah kasur dan sofa!”
cleaner, kotak pasir, dan juga lap pel”
Penjelasan Gambar

Bisa melihat perbedaannya.


penawaran yang fokus pada fitur hanya menjelaskan isi produk. Jika calon
pembeli tidak familiar dengan fitur-fiturnya, tentu mereka tak akan paham apa
manfaat yang ditawarkan produknya.

Lain halnya dengan penawaran yang berfokus pada manfaat. Calon pembeli
bisa langsung mengerti kenapa mereka butuh produk tersebut. Mereka juga
tahu jelas manfaat yang ditawarkan produknya.
Oleh karena itu, selalu jelaskan manfaat dari setiap fitur yang ditawarkan.
Sehingga, calon konsumen bisa tahu apakah produknya bisa jadi solusi atas
permasalahan yang mereka alami.
• Pada tahap ini,konten tersebut menjelaskan cara produk atau jasa
yang ditawarkan menyelesaikan persoalan yang dihadapi calon
pembeli.
• Menampilkan testimoni konsumen lain yang terbukti telah terbantu
oleh produk atau layanan tersebut. Selanjutnya, tunjukkan secara
jelas manfaat dari produk atau layanan yang ditawarkan.
4. Action

Jika sampai pada tahap ini, berarti sudah berhasil membuat calon konsumen tertarik pada
suatu produk . 
perlu mengarahkan mereka untuk melakukan pembelian. 
Calon konsumen yang tertarik dengan konten di tiga tahap sebelumnya perlu diarahkan
kemana harus membeli produk sebagai solusi permasalahan mereka
Saat menerapkan action, harus memanfaatkan  call-to-action, yaitu suatu kalimat ajakan
yang mengarahkan calon konsumen untuk melakukan sesuatu. Contohnya seperti:
• “Klik link ini untuk memesan!”
• “Tekan banner di bawah untuk melakukan pembelian”
• “Isi alamat email Anda untuk berlangganan!”
• Dan sejenisnya.

Anda mungkin juga menyukai