Anda di halaman 1dari 10

Bab V

Safety of Navigation
• Setiap Nakhoda yang menemui gunung es yang
berbahaya bagi pelayaran,kerangka kapal yang
membahayakan atau segala sesuatu yang
menimbulkan bahaya langsung terhadap navigasi,atau
tropical storm atau menemui udara dingin disertai
hujan es atau menjumpai angin kencang mencapai 10
skala Beaufort yang belum disiarkan harus menyiarkan
penemuannya tsb kepada kapal –kapal yang ada
disekitarnya dan kepada Pejabat yang
berkompeten.Berita yang dikirim boleh dalam bentuk
berita biasa dalam bahasa Inggeris atau dalam bentuk
kode Internasional
• Hal-hal yang harus dikirim dalam berita tsb.
1) Es,kerangka dan hal lain yang merupakan bahaya
langsung terhadap Navigasi:
a. Bentuk dari es,kerangka atau bahya langsung kainnya
b. Posisi dari es,kerangka kapal atau bahaya lain ketika
terakhir dijumpai.
c. Tanggal dan waktu terakhir terlihat (GMT)
2) Tropical storm:
a. Pernyataan bahwa ditemui sebuah tropical storm.
b. Jam ,tanggal dan posisi kapal pada waktu menemukan
tersebut
c. Informasi mengenai tropical storm tsb.:
-pembacaan brometer yang sudah dikoreksi
-Kecendrungan barometer (naik atau turun) selama 3
jam terakhir
-Arah angin,kekuatan angin,kewadaan laut,alun, haluan
dan kecepatan kapal.
Apabila dilaporkan adanya es dekat garis haluan maka
Nakhoda pada malam hari harus berlayar dengan
kecepatan sedang atau merubah haluan agar terbebas
dari bahaya itu
• Sistem rute kapal dimaksudkan untuk keselamatan
jiwa dilaut,keselamatan dan efisiensi nevigasi dan
perlindungan lingkungan laut.Sistim rute
direkomendasikan untu digunakan dan kadang-
kadang diwajibkan untuk semua kapal,kapal-kapal
jenis tertentu atau kapal dengan muatan
tertentu.IMO adalah satu-satunya Orrganisasi yang
berhak untuk membuat petunjuk,kriteria dan
peraturan yang bersifat Internasional mengenai
routing system.
• Penggunaan isyarat bahaya,kecuali untuk maksud
yang menunjukkan bahwa kapal atau orang berada
dalam keadaan bahaya dan penggunaan setiap
isyarat yang dapat disalah artikan sebagai isyarat
tanda bahaya sesuai isyarat bahaya Internasional
dilarang.
• Kewajiban Nakhoda.
• Setiap Nakhoda kapal yang menerima tanda
bahaya dari kapal lain dan berada dalam posisi
yang memungkinkan untuk memberikan
pertololngan harus menuju kekapal itu dengan
kecepatan penuh untuk memberikan pertolongan
dan memberi tahukan kepada kapal itu dan team
SAR tentang keberadaannya.Jika kapal yang
menerima isyarat tanda bahaya tidak
memungkinkan untuk menolong atau dalam
keadaan khusus merasa tidak beralasan atau tidak
perlu untuk menuju kesana untuk membantu harus
mencatat dalam log book alasan mengapa dia tidak
menolong dengan memperhatikan sesuai
rekomendasi dari IMO serta menginfomasikan
kepada kapal yang akan ditololong tim SAR.
• Nakhoda tidak boleh dihalalang-halangi oleh
pemilik kapal,charterer atau agent dalam
mengambil keputusan yang sesuai
pertimbangan professional dari Nakhoda
adalah perlu untuk keselamatan
pelayaran,terutama dalam cuaca buruk.
• Peralatatan yang harus da dikapal:
• Semua kapal yang berukuran GT 150 atau
lebih bila melayaran pelayaran Internasional
harus membawa dikapal lampu isyarat siang
hari yang tidak hanya tergantung dari lestrik
kapal.
• Kapal –kapal GT 150 atau lebih juga harus
dolengkapai dengan:
• 1.Sebuah kompas standar magnetik kecuali
dibebaskan oleh Administration.
• 2.sebuah pedoman kemudi magnetik kecuali
mempunyai alat untuk melihat standar
kompas
• 3.Hubungan komunikasi yang memadai antara
standar kompas dan tempat mengemudi
4. Sebuah alat baring yang bila memungkinkan
dapat membaring 360 derajat.
Kompas-kompas tsb harus selalu dikoreksi dan
daftar deviasi terpampang di kamar peta
Harus ada spare kompas magnet kecuali kapal
yang dilengkapi juga dengan gyro kompas.
Pemerintah dapat membebaskan kapal-kapal
yang sifat pelayarannya dianggap tidak
memerlukan kompas tsb.
Sebuah kapal GT 500 atau lebih harus
dilengkapi dengan gyro kompas yang
memenuhi persyaratan berikut:
1)Master atau repeater dapat dibaca dengan
jeles oleh pemegang kemudi
2)kapal ukuran GT 1600 atau lebih harus ada
repeater dan alat baring yang dapat
membaring 360 derajat.
Kapal-kapal yang dilengkapi dengan kemudi
darurat harus ada alat komunikasi antara
anjungan dan tempat kemudi darurat.
Kapal-kapal GT 500 atau lebih yang dibangun
pada atau sesudah 1 Sptember 1984 atau
kapal GT 1600 atau lebih yang dibangun
sebelum tgl itu harus dilengkapi dengan radar
dari type yang diakui Pemerintah dan
beroperasi pada 9 GHz.
Kapal GT 10.000 atau lebih harus dilengkapi
dengan 2 set radar salah satu radar ini harus
dioperasikan pada 9GHz.Harus juga tersedia
radar plotting sheet
• Sebuah otomatic radar plotting harus dipasang
pada kapal-kapal:
1. Kapal GT 10.000 yang dibangun pada atau sesudah
1 Sept.1984.
2. Tanker yang dibangun sebelum 1 Spt 1984 harus
dipasang pada :
a)GT 40.000 atau lebih pada 1 Januari 1985
b)Antara GT 10.000 dan GT 40.000 1 Januari 1986.
3. Kapal yang dibangun sbelum 1 September 1084
yang bukan tanker:
a) GT 40.000 atau lebih 1 September 1986.
b)GT 20.000 atau lebih 1 September 1987
c)GT 15.000 atau lebih tetapi kurang dari GT 20.000 1
September 1988.
Automatic radar plotting yang dipasang sbelum 1
September 1984 yang tidak sesuai denga
persaratan Pemerintah boleh digunakan sampai 1
Januari 1991
Pemerintah dapat memberi kebebasan kepada
kapal-kapa yang menurut pertimbangan Pemerintah
tidak perlu dipasang atau kapal-kapal yang sudah
direncanakan tidK Kn beroperasi lagi sesudah 2
tahunyang akan datang.
Kapal-kapal GT 1600 atau lebih yang dibangun
sesudah 25 Mei 1980 haru dilengkapi dengan echo
sounder.
Kapal-kapal GT 500 yang dibangun sesudah 1 Sept
1984 harus dlengkapi dengan alat penunjuk
kecepatan dan jarak.Kapal yang dilengkapi dengan
Arpa alat tsb harus dihubungkan dengan Arpa
Kapal GT 1600 yang dibangun sebelum 1
September 1984 atau kapal GT 500 yang dibangun
sesudah 1 Sept1984 harus dilengkapi dengan
rudder angel dan RPM indikator/.Kapal GT 100.000
atau lebih yang dibangun sesudah 1 Sept 1984
harus dilengkapi alat penunjuk kecepatan berputar
• Kapal GT 1600 atau lebih harus dilengkapi
dengan RDF.
• Sampai 1 Februari 1999 kapal GT 1600 atau
lebih sampai 25 Mei 1980 harus dilengkapi
dengan perlengkapan radio homing pada
frrekwensi mara bahaya teleponi.
• Semua perlengkapan yang dipasang harus
sesuai dengan type yang diakui Pemerintah.
• Kapal pusher yang disertai dengan kapal
yang didorong dalam penentuan tonnase
dianggap sebagai sebuah kapal dalam
memenuhi persyaratan aturan ini.
Manning
• Negara bendera dari sebuah kapal harus
mempertahankan,atau jika perlu mengadopt
langkah-langkah untuk menjamin bahwa
kapal kapal diawaki dengan cukup.
• Kapal harus dilengkapi dengan Safe
Manning Certificate sebagai bukti bahwa
kapal mereka telah diawaki sesuai dengan
persyaratan.
• Dikapal kapal penumpang untuk menjamin
performance dari crew dalam masalah
keselamatan harus ditetapkan bahasa kerja
dikapal itu dan dimasukkan dalam log
book.Port State Control Officer akan
memeriksa apakah crew list sesuai dengan
Minimum Safe Manning Certificate.
Nakhoda kapal yang dalam keadaan bahaya atau tim SAR
yang bersangkutan sesudah berkonsultasi dengan
Nakhoda –Nakhoda kapal yang menjawab isyarat
bahayanya,mempunyai hak untuk meminta satu atau
lebih dari kapal kapal itu yang memungkinkan untuk
lebih cepat menolong.Kapal-kapal yang diminta harus
memenuhipermintaanitu dan berusaha secepat
mungkin menuju kekapal itu.
Nakhoda-Nakhoda kapal-kapal lain yang tidak diminta oleh
kapal yang dalam bahaya terbebas dari tanggung
jawab ini dan bila memungkinkan dikomunikasikan
dengan kapal yang telah diminta dan tim SAR.
Nakhoda tidak boleh dihalangi oleh Pemilik
kapal,pencharter atau orng lain dalam mengambil
keputusan berdasarkan pertimbangan profesional
sebagai seorang Nakhoda yang diperlukan untuk
keselamatan kapal terutama dalam keadaan cuaca
yang jelek dan laut yang berombak besar.
Setiap kapal berukuran GT 150 atau lebih harus dilengkapi
dengan:
1. Sebuah kompas magnet standar
2. Sebuah kompas kemudi manit kecuali bila kompas
standar dapat terbca oleh jurumudi yang sedang
memegang kemudi.
3. Alat komunikasi yang memadai antara standar kompas
dengan anjungan.
Steering gear
• Di darah-daerah dimana navigasi memerlukan
kewaspadaan khusus,kapal harus
menggunakan 2 power unit untuk steering gear
bila dapat dioperasikan secara bersama-sama.
• Testing dan drill
• Dalamwaktu 12 jam sebelum berangkat
peralatan kemudi harus diperiksa dan dicoba
oleh crew dimana bila memungkinkan operasi
dari hal-hal berikut:
1. Perangkat kemudi utama
2. Perangkat kemudi tambahan
3. Remote stering gear control system
4. Posisi kemudi yang di anjungan
5. Emergency power supply
6. Kedudukan penunjukan sudut kemudi di
anjungan dan di kamar mesin kemudi
7. Alarm tasgangguan power supply utk steering
gear
8. Alarm untuk kegagalan remote steering gear
system
9. Alat-alat otomatic
10. Gerakan penuh dari daun kemudi sesuai
kemampuan kemudi
11. Melihat secara visual sistem kemudi dan
hubungannya
12. Alat komunikasi antara anjungan dan kamar
mesi kemudi
Intruksi cara pengoperasian yang simpel
dengan blok diagram yang memperlihatkan
cara pemindahan untuk sistem remote dan
powr unit harus tersedia di anjungan dan
diruang mesin kemudi.
• Semua Perwira yang terlibat dengan
pengoperasian dan perawatan kemudi harus
betul-betul familiar dengan pemindahan dari
sistem yang satu ke sistem yang lain.
• Disamping pengecekan secara rutin diatas
sekurang-kurang nya sekali tiga bulan harus
diadakan latihan penggunaan kemudi
darurat.Latihan ini termasuk pengawasan
langsung ke ruang kemudi,prosedur
komunikasi dengan anjungan.
• Kapal yang melayari pelayaran yang tetap
boleh tidak melaksanakan test 12 jam
sebelum berangkat tetapi sebagai gantinya
harus diadakan pengecekan setiap
minggu.Tanggal pengecekan kemudi dan
latihan penggunaan kemudi darurat harus
dicatat dalam log book.
• Nautical publication.
Setiap kapal harus membawa peta-peta yang
up to date dan sailing direction,daftar
suar,NTM,tabel-tabel pasang surut dan buku-
buku lain yang diperlukan untuk pelayaran
itu.
Seiap kapal harus membawa International
code of Signal and IAMSAR Manual
Semua kapal yang dilengkapi dengan
instalasi radio harus membawa International
Code of Signal.
Semua kapal harus membawa copy terbaru
dari Vol III dari International Aeronatical and
Maritime Searh and Rescue (IAMSAR) Manual.
Continous Synopsis Record
• Semua kapal yang diberlakukan Solas harus
dilengkapi dengan sebuah Continous Synopsis
Record
• Kapal yang dibangun sebelum 1 Juli 2004
sekurang-kurangnya memuat sejarah kapal itu
sejak Juli 2004.
• Continous Synopsis Record diterbitkan oleh
Administration.
• Isi dari Continous Synopsis Record sekurang-
kurangnya memuat:
1. Nama Negara bendera.
2. Tanggal pendaftaran kapal di Negara tsb.
3. Ship’s identification number
4. Nama kapal
5. Nama pelabuhan pendaftaran.
6. Nama Owner dan alamatnya.
7. Nama bareboat charterer dan alamatnya,bila
ada
8. Nama perusahaan sesuai pelaksanaan ISM
Code beseta alamatnya.
9. Nama biro klasifikasi yang mengkelaskan kapal.
10. Nama dministration atau Organisasi yang
ditunjuk menerbitkan DOC dan nama badan
yang mengaudit.
11. Nama Administration atau Organisasi yag
ditunjuk menerbitkan SMC
12. Nama Administration atau Organisasi yang
ditunjuk Menerbitkan International Ship
Security Certificate.
13. Tanggal pendaftarannya akan berakhir dengan
negara tsb.

Anda mungkin juga menyukai