Anda di halaman 1dari 6

RANCANGAN PELAYARAN PERTEMUAN KE 6

Kompetensi : Planning and Navigation for All Conditions


Pokok Bahasan : Navigation and Monitoring of Voyage
Sub Pokok Bahasan :
1) Plans and establish parameters and guidences to watchkeeping officers to ensure that
the navigational and monitoring of the voyage is appropriate for the area being
navigated with particular regard to navigations in areas of
Pengawasan ( Monitoring )
Pada tahapan ini dapat dilakukan oleh Perwira Jaga untuk mengecek pada tiap
tahapan tugasnya dan wajib memanggil Nakhoda bila dalam pelaksanaan tugasnya
terdapat keragu-raguan atau dalam keadaan darurat dapat segera mengambil tindakan
penyelamatan. Dalam melakukan monitoring harus dilakukan secara konsisten dan
mengikuti secra runtut dari fungsi, hasil analisa, dan baik dalam aksi pelaksanaan seperti
analisa yang sedang berjalan.
a. Fixing Method
b. Visual Bearing
c. Frequency
d. Regularity
e. Estimated Position
f. Soundings
g. Cross Track Error
h. Internasional Regulation for Preventing Collisions at Sea
i. Non Navigation Emergencies
j. Time Management
k. Look Out
l. Perwira jaga yang bertugas selalu waspada dalam segala situasi yang juga akan selalu
mempertinggi dalam pengamatan yang dalam segala situasi keadaan dan selalu
memperhatikan :
1) Under Keel Clearance
2) Transits (Ranges)
3) Waypoints
4) Leading Lines
5) Natural Leading Lines
6) Clearing Marks & Bearings
7) Rising/Dipping Distances
8) Light Sectors
A. Restricted Water
Dalam membawa kapal untuk keadaan selamat maka harus dipahami dalam plans
atau rencana pelayaran awal agar, kita mengetahui alur pelayaran yang di lewati
sesuai garis haluan yang telah diteapkan, untuk mengetahui ini maka seluruh officer
atau perwira jaga harus betul-betul memahaminya dengan baik terutama melawati
daerah perairan terbatas (Restricted Water) terbatas oleh syaratnya atau terbatas
karena pelayarannya bukan oleh karena kapalnya tapi kerena terbatas perairanya
kerana akibat oleh kondisinya seperti selat atau terusan atau karena terbatas
kedalamannya, maka dalam berlayar di tempat seperti ini para periwa jaga harus extra
hati-hati, dan bila dalam keadaan ragu-ragu maka bahaya harus selalu dianggap ada
dan di laporkan kepada Nakhoda, cek posisi kapal sesering mungkin, perhatikan
cuaca setempat baik jarak pandang, kepadatan lalu lintas, squat dari kapal sesuai
under keel clearance dan kondisi meteorologi setempat serta alat komunikasi yang
baik antara kapal dengan kapal yang lewat diperaitan terbatas.

B. Meterological Conditions
1) Negara yang meratifikasi berjanji untuk mendorong pengumpulan data
meteorologi dengan kapal di laut dan untuk mengatur pemeriksaan, penyebaran
dan pertukaran dengan cara yang paling sesuai untuk tujuan membantu navigasi.
Pemerintah harus mendorong penggunaan instrumen meteorologi tingkat tinggi
akurasi, dan harus memfasilitasi pengecekan instrumen tersebut atas permintaan.
Pengaturan dapat dibuat oleh layanan meteorologi nasional yang tepat agar
pemeriksaan ini dilakukan, gratis ke kapal.
2) Secara khusus, pemerintah yang mengadakan perjanjian melakukan, dalam kerja
sama, pengaturan meteorologi berikut:
a) Untuk memperingatkan kapal tentang angin kencang, badai dan siklon tropis
dengan mengeluarkan informasi dalam bentuk teks dan, sejauh dapat
dipraktekkan dalam bentuk grafik, menggunakan fasilitas berbasis darat yang
tepat untuk layanan komunikasi radio terrestrial dan luar angkasa.
b) Untuk mengeluarkan, setidaknya dua kali sehari, oleh layanan komunikasi
radio terestrial dan ruang, jika sesuai, informasi cuaca yang tepat untuk
pengiriman yang berisi data, analisis, peringatan, dan prakiraan cuaca,
gelombang, dan es. Informasi tersebut harus dikirimkan dalam teks dan,
sejauh bentuk grafik yang praktis termasuk analisis meteorologi dan grafik
prognosis yang dikirimkan melalui faksimili atau dalam bentuk digital untuk
rekonstitusi di atas sistem pemrosesan data kapal.
c) Untuk mempersiapkan dan menerbitkan publikasi yang mungkin diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan meteorologi yang efisien di laut dan untuk
mengatur, jika memungkinkan, untuk publikasi dan menyediakan grafik cuaca
harian untuk informasi kapal yang berangkat.
d) Untuk mengatur pemilihan kapal yang akan dilengkapi dengan instrumen
meteorologi laut yang teruji (seperti barometer, barograf, psikrometer, dan
peralatan yang tepat untuk mengukur suhu laut) untuk digunakan dalam
layanan ini, dan untuk mengambil, merekam, dan mengirimkan pengamatan
meteorologi pada waktu standar utama untuk pengamatan sinoptik permukaan
(yaitu setidaknyaempat kali sehari, jika keadaan memungkinkan) dan untuk
mendorong kapal lain untuk mengambil, merekam, dan mengirimkan
pengamatan dalam bentuk yang dimodifikasi, terutama bila di daerah di mana
pengiriman jarang.
e) Untuk mendorong perusahan untuk melibatkan sebanyak mungkin kapal
mereka dalam pembuatan dan pencatatan pengamatan cuaca; pengamatan ini
akan ditransmisikan menggunakan fasilitas komunikasi radio terrestrial atau
ruang untuk kepentingan berbagai layanan meteorologi nasional.
f) Transmisi observasi cuaca ini gratis ke kapal-kapal yang bersangkutan.
g) Bila berada di sekitar siklon tropis, atau diduga siklon tropis, kapal harus
didorong untuk mengambil dan mengirimkan pengamatan mereka pada
interval yang lebih sering bila memungkinkan, dengan mengingat keasyikan
navigasi perwira kapal selama kondisi badai.
h) Untuk mengatur penerimaan dan pengiriman pesan cuaca dari dan ke kapal,
menggunakan fasilitas berbasis darat yang tepat untuk layanan komunikasi
radio terrestrial dan ruang.
i) Untuk mendorong para master agar menginformasikan kapal di sekitarnya dan
juga stasiun darat setiap kali mereka mengalami kecepatan angina 50 knot atau
lebih (gaya 10 pada skala Beaufort).
j) Untuk berusaha mendapatkan prosedur yang seragam berkenaan dengan
layanan meteorologi internasioal yang telah ditentukan, dan sejauh dapat
diterapkan, untuk menyesuaikan dengan regulasi teknis dan ekomendasi yang
dibuat oleh IMO Meteorologi Dunia, yang dapat dirujuk oleh Negara yang
meratifikasi, untuk dipelajari dan nasihat, pertanyaan meteorologi yang
mungkin timbul dalam melaksanakan konvensi ini.
3) Informasi yang diberikan dalam regulasi ini harus dilengkapi dalam bentuk untuk
transmisi dan dikirimkan dalam urutan prioritas yang ditentukan sesuai dengan
regulasi radio. Selama transmisi “ke semua stasiun” of informasi meteorologi,
prakiraan dan peringatan, semua stasiun kapal harus sesuai dengan ketentuan
Regulasi Radio.
4) Prakiraan, peringatan, sinoptik, dan data meteorologi lainnya yang ditujukan
untuk kapal harus diterbitkan dan disebarluaskan oleh dinas meteorologi nasional
dalam posisi terbaik untuk melayani berbagai wilayah pesisir dan laut lepas,
sesuai dengan pengaturan bersama yang dibuat oleh negara yang meratifikasi,
khususnya yang ditentukan oleh Sistem IMO Meteorologi Dunia untuk persiapan
dan penyebaran prakiraan dan peringatan meteorologi untuk laut tinggi dibawah
Sistem Kesulitan Maritim dan Keamanan Global (GMDSS).
C. Ice
1) Musim es berarti periode tahunan antara 15 Februari dan 1 Juli.
2) Wilayah gunung es yang dijaga oleh patrol es adalah batas tenggara, selatan, dan
barat daya wilayah gunung es di sekitar Grand Banks Newfoundland.
3) Rute melewati kawasan gunung es yang dijaga oleh ice patrol adalah:
a) Rute antara pelabuhan darat Atlantik Kanada (termasuk pelabuhan pedalaman
yang didekati dari Atlantik Utara melalui Selat Canso dan Selat Cabot) dan
pelabuhan Eropa, Asia atau Afrika yang didekati dari Atlantik Utara melalui
atau utara Selat Gibraltar (kecuali rute yang melewati selatan dari batas
ekstrim es dari semua jenis).
b) Rute melalui Cape Race, Newfoundland antara pelabuhan Darat Atlantik
Kanada (termasuk pedalaman pelabuhan didekati dari Atlantik Utara melalui
Gut of Canso dan Cabot Straits) barat Cape Race, pelabuhan Newfoundland
dan Darat Atlantik Kanada utara Cape Race, Newfoundland.
c) Rute antara pelabuhan Atlantik dan Darat Teluk USA (termasuk pelabuhan
darat yang didekati dari Atlantik Utara melalui Selat Canso dan selat Cabot)
dan pelabuhan Eropa, Asia, atau Afrika yang didekati dari Atlantik Utara
melalui atau utara dari Selat Gibraltar (kecuali rute yang melewati selatan dari
segala jenis batas es yang ekstrim).
d) Rute melalui Cape Race, Newfoundland antara pelabuhan Atlantik dan Gulf
Coast Negara (termasuk pelabuhan darat yang didekati dari Atlantik Utara
melalui Selat Canso dan Selat Cabot) dan pelabuhan Darat Atlantik Kanada di
Utara Cape Race, Newfoundland.
4) Batas ekstrim es dari semua jenis di Samudra Atlantik Utara ditentukan oleh garis
yang menghubungkan titik-titik berikut:
A − 42°23’.00N, 59°25’.00W J − 39°49’.00N, 41°00’.00W
B − 41°23’.00N, 57°00’.00W K − 40°39’.00N, 39°00’.00W
C − 40°47’.00N, 55°00’.00W L − 41°19’.00N, 38°00’.00W
D − 40°07’.00N, 53°00’.00W M − 43°00’.00N, 37°27’.00W
E − 39°18’.00N, 49°39’.00W N − 44°00’.00N, 37°29’.00W
F − 38°00’.00N, 47°36’.00W O − 46°00’.00N, 37°55’.00W
G − 37°41’.00N, 46°40’.00W P − 48°00’.00N, 38°28’.00W
H − 38°00’.00N, 45°33’.00W Q − 50°00’.00N, 39°07’.00W
I − 39°05’.00N, 43°00’.00W R − 51°25’.00N, 39°45’.00W
5) Mengelola dan mengoperasikan adalah memelihara, mengatur dan
mengoperasikan ice patrol, termasuk penyebaran informasi yang diterima darinya.
6) Contributing Government atau negara yang berkontribusi adalah negara yang
meratifikasi yang berjanji untuk memberikan kontibusi pada biaya layanan patroli
es menurut rule ini.
D. Restricted Visibility
Pandangan terbatas, dapat diartikan sebagai visibility terbatas bisa dampak dari
kondisi cuaca setempat ,dapat juga karena anjungan terhalangan oleh muatan, atau
karena bentuk struktur kapal sesuai yang sudah dibahas dipertemuan terdahulu, jadi
pengertian pandangan terbatas atau Restricted Visibility bila terjadi karena struktur
kapal maka bagaimana mensiasati ini harus selalu di cek, posisi kapal atau kapal
masih dalam on the track sesuai haluan yang dibuat, sehingga bila pemandangan
terhalang bisa diusahakan, dengan baik agar pemandangan yang menghalangi
pemandagan penglihatan harus dapat diatasi terutama berlayar diperairaan ramai dan
sempit, juga karena terahalangan oleh muatan kapal, ini juga bisa diatasi dengan cara
melakukan pengamatan yang baik terutama di daerah trafiknya ramai dan ruangan
pelayaran sempit dan di daerah masuk pelabuhan dan berlayar di pelayaran near
coastal.

E. Trafficts Separation Schemme


Trafficts separation scheme jalur tata pemisah lalu lintas dilaut yang mengatur lalu
lintas kapal bagaimana mengatur kapal masuk dan keluar dari tata pemisah lalu lintas
dimana harus diperhatikan bahaya yang terjadi di daerah TSS yaitu di ujung-ujung
dari keluar dan masuk alur tersebut, bahaya tubrukan serta senggolan dapat
terjadi,maka kalau terlintas berlayar di daerah TSS harus waspada dan hati hati serta
harus berlayar dengan efektif dan efisien dan harus memperhatikan komunikasi dan
peringatan peringatan dari radio pantai dan VTS serta dari ship to ship komunikasi.

F. Vessel Traffic Service (VTS) Area


1) Layanan lalu lintas kapal (VTS) berkontribusi terhadap keselamatan kapal di laut,
keselamatan dan efisiensi navigasi dan perlindungan lingkungan laut, daerah darat
yang berdekatan, lokasi kerja dan instalasi lepas darat dari kemungkinan dampak
buruk dari lalu lintas laut.
2) Pemerintah yang mengadakan kontrak berjanji untuk mengatur pembentukan VTS
di mana, menurut pendapat mereka, volume lalu lintas atau tingkat risiko
membenarkan layanan tersebut.
3) Pemerintah yang mengadakan kontrak yang merencanakan dan melaksanakan
VTS harus, sedapat mungkin, mengikuti pedoman yang disusun oleh IMO.
Penggunaan VTS hanya dapat diwajibkan di wilayah laut di dalam laut teritorial
suatu negara darat.
Layanan vessal traffic service VTS area tujuannya untuk mengarahkan kapal di
suatu tempat,dalam rangka meningkatkan keselamatan kapal kerena pemerintah
setempat menganggap lalu lintas tersebut terlalu padat dan rawan tabrakanserta
kandas maka kapal yang melewati daerah tersebut perlu di berikan pengawasan dan
control, serta diarahkan pada jalur yang dinggap aman dari darat, untuk itu pemerintah
membuat layanan VTS bagi kapal yang melintasi alur pelayaran tersebut.
Fungsi dari VTS adalah :
1) Untuk mengarahkan kapal di area pelayaran atau alur pelayaran yang di buat oleh
Negara pantai setempat;
2) Memberikan Informasi kepada kapal kapal yg lewat di area pelayaran;
3) Mengelola dan mengoperasikan adalah memelihara, mengatur dan mengoperasika
VTS, termasuk penyebaran informasi yang diterima darinya;
4) Contributing Government atau negara yang berkontribusi adalah negara yang
meratifikasi yang berjanji untuk memberikan kontibusi pada biaya layanan VTS
menurut rule ini.

G. Areas of Extensive Tidal Effect


Pengaruh pasang surut terhadap daerah yang luas, apabila terjadi pengaruh
pasang surut pada satu wilayah pasang surut tertentu yang sangat tinggi, akan
berdampak terhadap draft kapal, ini harus betul-betul di perhitungkan dengan baik
agar kapal masuk ke wilayah tersebut tidak terjadi kecelakaan atau kapal kandas
diperairan tersebuat karena effect atau pengaruh pasang surut yang terjadi di wilayah
perairan tersebut, bisa di perhitungkan dengan draft kapal, serta pada kecepatan kapal
juga akan di pengaruhi oleh area of extensive tidal, yang berdampak pada kecepatan
kapal sehingga perhitungan kapal tiba samapai tujuan dapat diprediksi lebih cepat
atau lebih lambat tergantung arus pasang surut terjadi mendorong kapal atau menahan
laju kapal, sehingga akan mempengaruhi kepada panggunanaan bahan bakar dan jarak
tempuh kapal bila lebih cepat atau lebih lambat kapal tiba samapai tujuan. jadi
pengaruh Extensive Tidal ini akan berpengaruh terhadapap kecepatan kapal, lebih
cepat atau lebih lambat atau kapal kandas karena pengaruh pasang surut yang cepat
dan perubahan pasang surutnya sangat tinggi atau sangat kuat karena terjadi pasang
surut yang perbedaan pasang tertinggi dan pasang terendah sangat signifikan, apalagi
terjadi didaerah pelayaran sempit atau dekat pantai ini sangat berpengaruh sekali
terhadap keselamatan kapal.
Pasang ialah gerakan vertikal permukaan air laut sebagai akibat bekerjanya gaya
tarik bulan dan matahari, secara global dapat disebut pasang itu merupakan gerakan
naik dari pada permukaan air, sedang surut merupakan gerakan turun daripada
permukaan air.air tenang ialah pergantian dari gerakan naik ke gerakan turun.
Arus Pasang ialah gerakan air secara horizontal pada waktu-waktu pasang, arus
pasang terdiri dari :
1) Arus air pasang, arus air yang bergerak pada waktu air sedang pasang sampai
beberapa saat sesudah air tinggi;
2) Arus air surut, arus air yang mengalir pada waktu air sedang pasang sampai saat
sesudah air tinggi;
3) Air Tenang, waktu antara timbulnya arus air pasang dan air surut itu.
Biasanya pasang itu terjadi 2 × sehari, demikian pula air surut, dalam hal ini tentu
akan terjadi air yang paling tinggi pada waktu pasang dan air paling terendah pada
waktu surut, jarak antara air tertinggi dan air terendah disebut lata air. Dalam
kenyataannya air pasang tertinggi dan air terendah itu tidaklah selalu tetap, oleh
karena itu diambil air tertinggi rata-rata untuk air pasang, dan air terendah rata-rata
untuk air surut.

Anda mungkin juga menyukai