Anda di halaman 1dari 14

VESIKULOGRAPHY

KELOMPOK 1:
1. Simon Marpaung
2. Sopia Marwiyah
3. Sri Rejeki Hutagalung
4. Suryani Marnala Siregar
5. Tongku Baleo Hasibuan
6. Touombowo Lase
7. Verrawati
8. Vini Juliana Harahap
9. Yeni Waniati
Pengertian
 Vesiculografi merupakan modalitas pencitraan
radiologi yang digunakan untuk mengevaluasi
saluran mani

 Pemeriksaan ini dapat menunjukkan lokasi


obstruksi serta kelainan-kelainan di sepanjang
saluran mani
Gambar Anatomi
Vesikula Seminalis
Anatomi Fisiologi

Vesikula seminalis dikenal juga dengan istilah kantung semen atau


kantung mani, merupakan salah satu kelenjar assesori pada organ reproduksi
pria, berjumlah sepasang dengan bentuk yang berlekuk-lekuk dan terletak di
belakang-bawah kantung kemih (vesika urinaria). Vesikula seminalis
menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan dari sel sperma.
Selain itu Vesikula Seminalis
berfungsi untuk mengeluarkan cairan
yang disekresikan melalui ejakulasi.
Cairan disekresi berisi fruktosa,
protein dan enzim lain yang memberi
gizi bagi spermatozoa. Saluran
vesikula seminalis dan Saluran Vas
Differens bergabung membentuk
duktus ejakulasi (ED). Saluran
Ejakulasi berlanjut ke arah inferior
untuk mengalir ke uretra.
Indikasi Pemeriksaan
 Obstruktif Azoospermia(AO)
 Ejaculatory Duct Obstruction (EDO)
 Variocele
Alat dan Bahan
 Kontras Media Positif
 Aquades
 Catheter
 Handscoon
 Mangkuk
 Spuit
 Kaset 24 x 30 cm
Teknik Pemeriksaan

 Pada prinsipnya sama dengan epididymografi

 Pada pemeriksaan ini pemasukan bahan kontras media menggunakan


kateter melalui endoscopy urethra menuju ductus ejaculatorius. Setelah
kateter dipasang suntikkan KM. yang akan menuju ke dalam vesicula
seminalis
Proyeksi Pemeriksaan

 AP

 Oblique
 RPO
 LPO
Proyeksi AP
 Film : 24 x 30 cm
 Posisi pasien :
 Pasien di posisikan supine diatas meja pemeriksaan
 Posisi objek :
 Atur MSP tubuh pasien berada dipertengahan meja
 Letakan lengan pasien sisi tubuh dan kaki di luruskan
 Central Point: 2 inchi di atas symphisis pubis
 Central Ray : Tegak Lurus
Proyeksi Oblique
 Film : 24x 30 cm
 Posisi Pasien : Supine
 Posisi Objek :
 Pasien dirotasikan 30 – 40 derajat RPO dan LPO
 Atur pasien sehingga arcus pubis paling dekat dengan meja dan sejajar
di atas garis tengah. Menjauhkan paha paling atas secukupnya untuk
menghindari terjadinya superimposisi pada daerah kemaluan.
 Central Point: 2 inchi symphisis pubis.
 Central Ray : Tegak lurus horizontal.
Hasil Gambaran Radiografi

Sumber : http://acr.sagepub.com
http://onlinelibrary.wiley.com
Sekian
&
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai