Anda di halaman 1dari 12

HEALTH TECHNOLOGY ASSASEMENT (HTA)

Evidance Based Practice dalam Praktik Kebidanan

Alifia Candra P., S.Keb., Bd., M.Kes


Latar Belakang Lahirnya HTA

 Perkembangan pesat inovasi teknologi berpengaruh besar terhadap pelayanan


kesehatan.
Contoh : terobosan di bidang antivirus, bioteknologi, pencitraan diagnostik,
diagnostik molekuler, penggantian organ dan jaringan, teknik bedah, perawatan
luka, teknologi komputer, yang semuanya diharapkan dapat memperbaiki
pelayanan kesehatan dan memperbaiki keadaan pasien.
 Tetapi di sisi lain, perkembangan, difusi, dan penggunaan teknologi kesehatan
memberikan implikasi/ akibat yang luas di bidang medis, sistem pelayanan
kesehatan, sosial, ekonomi, etika, dan hukum.
Contoh, penggunaan teknologi baru dapat menyebabkan meroketnya biaya
pelayanan kesehatan. Pengembangan teknologi baru bisa memberikan implikasi
etika, berkaitan dengan potensi terjadinya malpraktik, dan sebagainya.
Definisi HTA

 Merupakan suatu riset kebijakan multidisipliner yang meneliti dengan sistematis


dan melaporkan karakteristik, efek, dan dampak pengembangan dan penggunaan
aneka teknologi kesehatan dalam sistem pelayanan kesehatan,
 Meliputi karakteristik teknis, keamanan, efikasi dan efektivitas, dampak ekonomis,
sosial, legal (hukum), etika, politik, baik yang disengaja atau tidak disengaja,
dampak jangka pendek maupun panjang.
Definisi Teknologi Kesehatan
 Obat, alat, prosedur medis dan bedah yang digunakan dalam pelayanan
kesehatan, maupun sistem organisasi dan pendukung berlangsungnya pemberian
pelayanan kesehatan.
 Sedangkan penggolongan berdasarkan tujuannya :
 Pencegahan.
Teknologi kesehatan memberikan perlindungan terhadap penyakit, dengan cara
mencegah terjadinya penyakit, mengurangi risiko terjadinya penyakit, atau membatasi
meluasnya penyakit (misalnya, imunisasi, program pengendalian infeksi nosokomial di
rumah sakit, suplai air minum berfluor)
 Skrining.
Teknologi kesehatan mendeteksi penyakit, abnormalitas, atau faktor risiko pada orang
yang asimtomatis (misalnya, hapusan Pap, tes tuberkulin, mamografi, tes kolesterol
serum)
 Diagnosis.
Teknologi kesehatan mengidentifikasi penyakit, sifat, derajat keparahan, dan etiologi
penyakit pada seorang dengan tanda dan gejala klinis (misalnya, elektrokardiogram, tes
serologis untuk tifoid, sinar X untuk patah tulang)
 Terapi.
Teknologi kesehatan memperbaiki atau memelihara status kesehatan, mencegah
kerusakan gen/ sel/ jaringan/ organ/ sistem/ fungsi yang lebih jauh, memberikan
paliasi (misalnya, terapi antivirus, bedah cangkok pintas arteri koroner, psikoterapi, obat
untuk nyeri kanker)
 Rehabilitasi.
Teknologi kesehatan memulihkan atau memperbaiki fungsi dari keadaan disfungsi
kognitif-afektif-psikomotor, kecacatan fisik atau jiwa (misalnya, program latihan untuk
pasien pasca-stroke, alat bantu untuk gangguan bicara berat, alat bantu untuk
inkontinensia/ urinasi dan defikasi tak terkendali).
Tujuan HTA
 Memberikan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dalam sistem
pelayanan kesehatan di tingkat nasional, regional, maupun lokal, yang berhubungan
dengan:
(1) Penggunaan teknologi kesehatan;
(2) Pendanaan teknologi;
(3) Pengadaan teknologi;
(4) Penentuan inklusi dan ekslusi teknologi dalam paket pelayanan kesehatan;
(5) Perijinan pemasaran;
(6) Petunjuk untuk praktik kesehatan yang terbaik;
(7) Organisasi penyediaan pelayanan kesehatan;
(8) Disinvestasi (penghentian investasi) terhadap teknologi kesehatan yang tidak efektif;
(9) Pendanaan/ investasi riset teknologi kesehatan
Manfaat HTA
(1) Pembuat kebijakan kesehatan (regulator) baik pemerintah ataupun parlemen,
(2) Perencana program kesehatan;
(3) Manajer dan administrator pelayanan kesehatan (misalnya, manajer rumah sakit),
(4) Pembayar pelayanan kesehatan (perusahaan asuransi),
(5) Industri manufaktur/ produsen teknologi (memperbaiki atau menghentikan
produk yang bermasalah);
(6) Klinisi dan tenaga kesehatan profesional lainnya,
(7) Pasien,
(8) Lembaga advokasi pasien,
(9) Warga masyarakat umum;
(10) Lembaga riset HTA
Persamaan EBP dan HTA

 EBP maupun HTA bertujuan meningkatkan penggunaan pelayanan medis berbasis


bukti ilmiah.
 EBP dan HTA diharapkan memberikan dampak kepada status kesehatan pasien
yang lebih baik (kelangsungan hidup dan morbiditas), dan selanjutnya secara
makro meningkatkan efektivitas dan efisiensi investasi/ pengeluaran kesehatan
dari produk domestik bruto (PDB).
 Dalam praktik EBP, bidan melakukan penilaian kritis (critical appraisal) bukti riset,
menyangkut aspek validitas, kepentingan, dan kemampuan penerapan bukti-
bukti.
 Demikian pula dalam HTA, peneliti HTA melakukan penilaian terhadap teknologi
kesehatan, dan memberikan bukti-bukti yang valid (tidak bias) tentang
karakteristik, efikasi, efektivitas, keamanan, cost-effectiveness, dan aneka dampak
penggunaan teknologi kesehatan.
Perbedaan EBP dan HTA

 Perbedaan EBP dan HTA terletak pada cara yang berbeda untuk mencapai tujuan
(yang sama) tersebut.
 EBP diterapkan oleh bidan profesional, (klinisi) baik secara individual atau dalam
tim pelayanan kesehatan.
 EBP memberikan keterampilan kepada para bidan profesional dalam
menggunakan bukti- bukti ilmiah terbaik untuk pengambilan keputusan klinis yang
lebih baik pada praktik klinis individu pasien atau sekelompok pasien.
 Jika sebagian besar bidan profesional menerapkan EBP, maka praktik tersebut
akan meningkatkan hasil klinis yang diinginkan pasien, dan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi investasi/ pengeluaran kesehatan di tingkat makro.
Perbedaan EBP dan HTA

 Di pihak lain, HTA dilakukan oleh peneliti HTA.


 HTA memberikan informasi kepada pembuat kebijakan maupun administrator
dalam sistem pelayanan kesehatan, baik di tingkat nasional, regional, dan lokal,
yang berhubungan dengan pengadaan, pendanaan, atau penggunaan yang tepat
teknologi kesehatan, dan disinvestasi teknologi yang tidak efektif.
 Informasi tentang teknologi kesehatan digunakan untuk memutuskan apakah
akan mengadakan/ tidak mengadakan, mendanai/ tidak mendanai,
menggunakan/ tidak menggunakan teknologi kesehatan pada sistem pelayanan
kesehatan untuk populasi pasien.
 Jika pembuat kebijakan dan pengambil keputusan hanya mengadakan, mendanai,
dan menggunakan teknologi kesehatan yang terbukti secara ilmiah bermanfaat
dan cost- effective, maka keputusan itu akan meningkatkan hasil kilinis yang
diinginkan pada populasi pasien, dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi
investasi/ pengeluaran kesehatan di tingkat makro.
Kaitan EBP dan HTA

HTA dibutuhkan dalam EBP,


 HTA  menghasilkan bukti.

Yakni bukti tentang karakteristik, efektivitas, keamanan, cost- effectiveness, dan


dampak medis, sosial, ekonomi, etika, legal, dan politik dari teknologi kesehatan
 EBP pengguna bukti dan informasi dari HTA

Bukti dan informasi ini digunakan untuk membuat keputusan dalam sitem layanan
kesehatan
Agar HTA dapat digunakan dengan optimal oleh klinisi dalam praktik EBP, maka
bukti HTA perlu terkini (up-to-date), aksesibel, relevan, dan benar (valid).
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai