Anda di halaman 1dari 20

PYROPROCESSING

ARTI SEMEN
• Semen adalah zat perekat anorganik yang
hidrolis yang terdiri dari unsur C3S ; C2S ;
C3A ; dan C4 AF
• Pada proses pembakaran yg sempurna akan
dihasilkan clinker yang keabua – abuan atau ke
hijau – hijauan
KALSINASI
• Kalsinasi adalah reaksi terurainya CaCo3 menjadi Cao dan Co2,
Tahapan kalsinasi:
• Penguapan Air bebas (30  100C)
• Penguapan air terikat (100  400C)
• Terurainya Tanah liat (400-750C)
• Al4(OH)8.Si4O10  2(Al2O3.2SiO2) + 4H2O
• Terurainya metakaolin membentuk oksida reaktif (600-900C)
• Al2O3.2SiO2  Al2O3 + 2 SiO2
• Dekomposisi Limestone (600-1000C)
• CaCO3  CaO + CO2
REAKSI KALSINASI

• Reaksi kalsinasi di dalam calciner mencapai 95 – 98 %,


• Tujuan kalsinasi adalah untuk menurunkan beban panas pada kiln dan
penghematan bahan bakar .
• Reaksi pembakaran idealnya didapat dari udara cooler dengan menjaga
secondary air temp pada 900 – 9750c dan tertiary air temperature pada 650 –
7000c, hindari adanya false air, atau kebocoran udara pada process
pembakaran, karena udara luar dapat mengakibatkan penurunan temperature.
• Tinggi rendah temperature pembakaran di Calciner di tentukan oleh komposisi
Oksida Kiln Feed, seperti kita ketahui Titik Leleh
• Al203 = 660C
• CaO = 858C
• Fe2O3 = 1200C
• SiO2 = 1450C
• Secara visual material didalam calciner belum mencair,
karena masih ada Fe dan Si, namun material di dalam
calciner dapat mencair apabila:
• Temperature Calciner terlalu tinggi (950-1000 0 C)
• Kandungan Alumina di Kiln Feed terlalu tinggi
• De Carbonasi akan mencapai 100%,
• Untuk mencapai derajat kalsinasi yang ideal bahan
bakar yang digunakan di dalam kalsiner adalah 55 - 60
% dari total bahan bakar yang digunakan ; dengan suhu
ideal pada kalsiner 850 - 920 0 C
URUTAN REAKSI KLINKERISASI

• 100°C Penguapan free water


• > 500°C Penguapan air kristal
• > 800°C CaCO3 → CaO + CO2 pembentukan
CA , C2F, C2S
• > 900°C Pembentukan senyawa CaO ,
Al2O3, Fe2O3 ( C3A C4 AF )
• > 1100 -1200°C pembentukan C2S maximum ,
pembentukan C3A dan C4A
• > 1250°C - 1280°C pembentukan fasa liquid
• > 1450°C pembentukan C3S dan penurunan kadar free Cao .
Reaction process in a rotary kiln
without calciner

• Poor heat
exchange in the
preheater tower,
Transition zone Cooling zone
5 min 2 min leads to
insufficient hot
meal
preparation for
Preheater burning in the
< 1 min kiln.
Calcining zone Sintering zone [°C]
CO2 28 min 10 min
1400
Portions by weight

1420 °C

Material temperature
1200
CaCO3
CaOfree 1000
C3S
Alite 800

C2S 600
Belite
Quartz 400
Clay minerals C3A
C3A 200
C12A7 liq.
Fe2O3 H2O C2(A,F) C4AF C4AF

Retention time 5 10 15 20 30 35 40 45 [min]

6
25
PROSES PEMBAKARAN
• Proses pembakaran adalah reaksi antara
batubara dengan oksigen yang terkandung
dalam udara sehingga diperoleh hasil reaksi
berupa gas hasil pembakaran dan panas
• Secara umum temp nyala batubara pada suhu
450°c– 650°c, oleh sebab itu sebelum batubara
diumpankan kedalam kiln/kalsiner perlu
dipanaskan lebih dahulu dengan menggunakan
bahan bakar gas atau cair
KEBUTUHAN UDARA MINIMUM UNTUK MEMBAKAR BATUBARA .
FL Schmidt

Jenis kelompok batubara kebutuhan udara Gas hasil pembakaran


minimum untuk batubara setiap 1000 kkal
membakar setiap 1000
kkal

Kg Nm³ Kg Nm³
Batubara standar VM 15 – 1,411 1,091 1,539 1,146
35 %

Lignite VM 15 – 35 % 1,411 1,091 1,539 1,146

Anthracite VM : 15 – 35 % 1,428 1,105 1,553 1,125


KEBUTUHAN UDARA PEMBAKARAN DAN GAS HASIL PEMBAKARAN

• Batubara fine coal dengan VM / Volatile Matter : 34 % ; nilai


kalor murni ( NHV ) : 5400
• Kebutuhan udara pembakaran : 5400 /1000 x 1,411 : 7,6194
kg udara
• Atau 5400 /1000 x 1,091 : 5,8914 Nm³ udara

• Gas hasil pembakaran adalah : 5400/1000 x 1.539 : 8.3106 kg


gas
• Atau 5400/1000 x 1,146 : 6,1884 Nm³ gas
KESIMPULAN

• Dari hasil perhitungan tersebut terlihat gas yang


dihasilkan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah
udara yang digunakan yaitu : 8,3106 - 7,6194 : 0,6912 kg
• Atau sebagian batubara yang tidak terbakar menjadi
gas yaitu : 1 – 0,6912 kg : 0,3088 kg
• Artinya setiap membakar 1kg batubara maka 0,3088 kg
bahan lain /kadar abu dalam batubara yang tidak ikut
berubah menjadi gas
• 0.3088/1 = +/-31 % Ash yg tidak terbakar dan tidak
berubah menjadi gas
KELEBIHAN UDARA PEMBAKARAN

• % Kelebihan udara - udara


79 x% Oksigen top Cyclone
0,21 x ( 100 - %CO2) - % Oksigen top cyclone =

197.5
12.62 = 15.65 %

• O2 top Cyclone : 2.5 %


• Co2 : 28 %
SIMULASI

Coal Consumpt
Feed (tph) Ratio Clinker (tph) (Calsiner+Kiln) NHV
Tph
360 1.64 219.5 32.1
COAL Calciner 58% 18.6 5200
CONSUMPTION Kiln 42% 13.5

Kebutuhan udara/kg Gas hasil pembakaran


Heat
Consumpt
Kcal/kg Cl
Kg Nm3 Kg Nm3
760 45,268 35,002 49,375 36,767
Calciner 58 % 26,256 651,314 28,638 684,149
Kiln 42 % 19,013 471,641 20,738 495,418

Total kebutuhan udara pembakaran dan gas hasil


pembakaran kiln feed 360 tph atau 219 tph clinker
Kebutuhan udara Gas Hasil
  kg Pembakaran kg
  708,440,955.6 772,707,746.7
Kalsiner 410,895,754.2 448,170,493.1
Kiln 297,545,201.3 324,537,253.6
Total 708,440,955.6 772,707,746.7
Kiln Speed Vs Feed rate, in various of kiln loading percentage

11.4 L x F/f
• N = df.60.V.D.S
• N = Kiln speed, rph
• F = Kiln feed, kg/jam
• df = bulk density feed, = 911 kg/m3
• V = volume effective kiln, = Phi d2/4 x L = 3.14 .4.3^2/4 x 74 =
1074.0841
• D = diameter kiln = 4.8 m
• S = slope kiln, 0.04 m/m
• f = kiln loading factor
• N = 8.35411E-05 x F/f
Kiln Filling Degree

Residence Kiln Feed Clinker


L Kiln RPM D Out Slope Cl Product Clinker Ratio D Eff BD Raw Meal time (tph) Product
Filling degree
L (m) N (RPM) D (m) S (%) Wcl (kg/h) Wdf (kg/kgcl) Deff (m) df (kg/m3) T (min) % TPH Tpd
74 1.79 4.8 4.0 110 1.64 4.36 0.911 40.91 12.20 180 2,634
74 2.19 4.8 4.0 134 1.64 4.36 0.911 33.47 12.20 220 3,220
74 2.49 4.8 4.0 152 1.64 4.36 0.911 29.45 12.20 250 3,659
74 2.69 4.8 4.0 165 1.64 4.36 0.911 27.27 12.20 270 3,951
74 2.98 4.8 4.0 183 1.64 4.36 0.911 24.54 12.20 300 4,390
74 3.18 4.8 4.0 195 1.64 4.36 0.911 23.01 12.20 320 4,683
74 3.28 4.8 4.0 201 1.64 4.36 0.911 22.31 12.20 330 4,829
74 3.38 4.8 4.0 207 1.64 4.36 0.911 21.66 12.20 340 4,976
74 3.48 4.8 4.0 213 1.64 4.36 0.911 21.04 12.18 349.32 5,112
74 3.58 4.8 4.0 219 1.64 4.36 0.911 20.45 12.17 359.16 5,256
• Ket :

• T = ( 11.4 x L ) / N x D x S
• T : Travel time ( min )
• L : Length of Kiln ( m )
• N : Speed Kiln ( RPH )
• D : Kiln dia ( m )
• S : Slope of Kiln ( m/m )

• Filling degree = ( Wcl x Wdf x T ) / ( df x 60 x V )


• Wcl : Kiln output ( kg/h )
• Wdf : feed rate ( kg/kg cl )
• T : Travel time ( min )
• df : bulk density of feed ( kg/m3 )
• V : internal Kiln volume ( m3 )
Kiln Speed Vs Feed rate, in various of kiln loading percentage

Rumus :

11.4 L F
N=
df 60 V D S f

N = Kiln speed, rph


F = Kiln feed, kg/jam
df = bulk density feed, = 911 kg/m3 911
2
V = volume effective kiln, = Phi d /4 x L = 3.14 .4.3^2/4 x 74 = 1074.084 m3
D = diameter kiln = 4.8 m
S = slope kiln, 0.04 m/m
f = kiln loading factor

N= 8.35411E-05 F/f
F, ton/jam N, rpm N, rpm N, rpm N, rpm
f = 10% f = 12% f = 14% f = 18%
180 2.51 2.09 1.79 1.39
220 3.06 2.55 2.19 1.70
250 3.48 2.90 2.49 1.93
270 3.76 3.13 2.69 2.09
300 4.18 3.48 2.98 2.32
320 4.46 3.71 3.18 2.48
330 4.59 3.83 3.28 2.55
340 4.73 3.94 3.38 2.63
350 4.87 4.06 3.48 2.71
360 5.01 4.18 3.58 2.78
Kiln speed vs feeding.

6.00

5.00
Kiln speed, rpm

4.00

3.00

2.00

1.00

0.00
180 220 250 270 300 320 330 340 350 360

Kiln feeding, ton/jam

f = 10% f = 12% f = 14% f = 18%

Anda mungkin juga menyukai