• memiliki masalah
Perempuan yang bisa infertilitas apabila
hamil namun tidak perempuan
sampai melahirkan mengalami keguguran
sesuai masanya (37- sebanyak 3 kali atau
42 minggu). lebih secara berurutan
• infertilitas primer
• tidak bisa hamil
• infertilitas sekunder
• sulit untuk hamil setelah sudah pernah sekali hamil dan melahirkan secara
normal sebelumnya.
Gangguan Ovulasi
Body mass index Kelainan organ (amenore primer
(tidak normal 4,37x) reproduksi (11,67x) atau sekunder)
Siklus haid yang tidak
infeksi vagina
teratur atau terlambat
Masalah ovarium
• kista atau tumor ovarium
• penyakit ovarium
polikistik
• endometriosis
• riwayat pembedahan
yang mengganggu siklus
ovarium
Penyebab Infertilitas
sekunder
Usia
Masalah reproduksi
• PRIA
• Testicular Self-Examination
• Hindari merokok dan alkohol
• Pengaturan suhu disekitar testis
•PEREMPUAN
•Bila memiliki riwayat keluarga endometriosis, lakukan deteksi dan
pengobatan sedini mungkin
•Bila dilakukan penanganan terhadap keguguran, SC atau persalinan
normal usahakan untuk mendapatkan pelayanan yang optimal
•Status gizi baik, stres terkontrol dan latihan fisik
Pencegahan Umum
♥ Kehidupan setelah
menikah menjadi
lebih tenang
♥ Memperjelas
status kesehatan
suami dan istri
♥ Merencanakan
alternatif
penyelesaian
masalah
Efek mengabaikan pemeriksaan
kesuburan
🞮 Meningkatkan
risiko
perceraian
🞮 Pengobatan
yang salah
dan mahal
Pemeriksaan infertilitas
• Perempuan
• Pemeriksaan ovulasi
• Pemeriksaan chlamydia trachomatis
• Penilaian kelainan uterus
• Penilaian lendir servik pasca senggama
• Penilaian kelainan tuba
• Laki-laki
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik testis
• Ananlisis sperma
• Kuantitas sperma
• sekali ejakulasi, seorang pria dapat mengeluarkan hingga 15 juta sel sperma
per mililiter.
• Pergerakan sperma
• Pergerakan sperma harus gesit untuk mencapai dan membuahi sel telur.
• Agar kemungkinan pembuahan bisa terjadi, setidaknya 40 persen sperma harus
memiliki kemampuan bergerak yang baik.
• Struktur sperma
• Normalnya, bentuk sperma terdiri atas kepala yang berbentuk oval dan berekor
panjang.
• Bentuk tersebut mendukung pergerakan sperma menuju sel telur.
• Pria yang subur memiliki lebih dari 50 persen sperma berbentuk normal.
• Hormon
• Kesuburan pria erat hubungannya dengan hormon testosteron.
• Rendahnya hormon seks utama pada pria ini dapat menjadi salah satu
penyebab masalah kesuburan pada pria.