Anda di halaman 1dari 15

SURVEI BATIMETRI

 Definisi Survei Batimetri


 Peralatan yang dipergunakan
 Definisi Survei Batimetri
Survey batimetri adalah survey yang
dilakukan untuk mengetahui nilai kedalaman
dari dasar laut.
tujuan nya adalah yang untuk :
• Pengerukan pelabuhan
• Perencanaan bangunan di laut (pelabuhan,
Platform, sumur minyak)
• Navigasi kapal
Batimetri merupakan unsur serapan yang secara
sederhana dapat diartikan sebagai kedalaman
laut. Dari Kamus Hidrografi yang dikeluarkan oleh
Organisasi Hidrografi Internasional (International
Hydrographic Organization, IHO) tahun 1994,
Batimetri adalah penentuan kedalaman laut dan
hasil yang diperoleh dari analisis data kedalaman
merupakan konfigurasi dasar laut.
Dalam survei batimetri ini ada tiga kegiatan
utama yang harus dilakukan, yaitu :
• penentuan posisi,
• kedalaman,
• dan pasang surut
Penentuan posisi digunakan untuk mengetahui
posisi titik yang diketahui kedalamannya.
Biasanya penentuan posisi di laut ini
menggunakan GPS
GPS didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan
3 dimensi serta informasi mengenai waktu, secara
kontinyu diseluruh dunia tanpa tergantung waktu dan
cuaca, kepada banyak orag secara simultan.

Kedua, Pengukuran kedalaman, pengukuran


kedalaman dalam survei batimetri dilakukan pada
titik-titik yang dipilih untuk mewakili keseluruhan
daerah yang dipetakan. Pada titik-titik ini juga
dilakukan penentuan posisi, titik-titik ini disebut titik
fiks perum. Pada titik fiks ini juga dilakukan
pencatatan waktu saat pengukuran kedalaman untuk
koreksi pasut pada hasil pengukuran
Ketiga, Pengamatan Pasut, pengamatan pasut
digunakan untuk mengkoreksi hasil dari
pengukuran kedalaman dan untuk prediksi
pasang surut di masa mendatang di saat dan
tempat tertentu. Pengamatan pasut dilakukan
dengan mencatat atau merekam data tinggi
muka air laut pada setiap interval waktu
tertentu, biasanya setiap 15, 30 atau 60 menit.
Rentang waktu pengamatan pasut yang lazim
dilakukan adalah 15 atau 30 hari
Alat yang dibutuhkan untuk pengukuran dasar
laut ini ada dua macam, diantaranya :
• Echosounder Single Frequency
• Echosounder Double Frequency
Echosounder single frequency hanya
menggunakan frekuensi Tinggi saja (kedalaman
hanya sampai lapisan paling atas dari tanah ) ,
artinya kedalaman tidak bisa menembus lumpur
( Contoh alat : Echosounder Hydrotrac ODOM )
Echosounder Double frequency, terdapat 2
frekuensi yang digunakan sekaligus, yaitu
frekuensi tinggi ( untuk pengukuran kedalaman
dasar laut teratas ) dan frekuensi rendah ( untuk
pengukuran kedalaman dasar laut yang dapat
menembus lumpur ), sehingga ada 2 data
kedalaman sekaligus yang didapatkan.( Contoh
alat : Echosounder MK III).
Contoh Gambar Hasi Perekaman Survei Batimetri
Instalasi Alat yang dipergunakan untuk
pengukuran batimetri adalah :

• GPS Antena : Untuk mendapatkan data posisi


koordinat
• Tranducer : Alat yang memancarkan sinyal
akustik ke dasar laut untuk data kedalaman
• Echosounder : Alat yang menampilkan angka
kedalaman
Peta bathimetri (hidrografi) biasanya diproduksi untuk
mendukung keselamatan navigasi permukaan atau sub-
permukaan, dan biasanya menunjukkan relief dasar
laut atau daerah dasar

laut sebagai garis kontur (isodepth) dan pemilihan


kedalaman (sounding), dan biasanya juga menyediakan
informasi mengenai navigasi permukaan
Awalnya, batimetri mengacu pada pengukuran
kedalaman laut dengan sounding kedalaman. Teknik
awal yang digunakan dalam pengukuran bathimetri
adalah dengan tali yang diberikan pemberat.

Keterbatasan terbesar dari teknik ini adalah bahwa


metode ini hanya mengukur kedalaman pada satu
titik pada satu waktu, dan sangat tidak efisien.
Selain itu metode ini juga sangat dipengaruhi oleh
pergerakan kapal dan arus terhadap tali, sehingga
membuatnya tidak akurat.

Anda mungkin juga menyukai