Anda di halaman 1dari 18

Bab 3 : Norma

atau Kaidah Prodi Administrasi Bisnis


Kelas D
Name of Group

Putri Amalia Leora Agnesia Aisya Al Jahra Nabila Nur Asy Syifa
Supriharti Ningsih Languyu
2210412320008 2210412320034 2210412320026 2210412320005
Name of Group

Abid Muhammad Andini Aura Fitria Siti Marhamah Rinto Rahmatillah


Arsyad
2210412310041 2210412320001 2210412320044 2210412310048
Name of Group

Alifia Salsabila Cindy Noor Isma Abel Aprilianti

2210412320047 2210412320024 2210412320042


Pengertian
Norma/Kaidah
Dalam kehidupannya agar bisa aman, tertib dan
damai tanpa adanya gangguan dalam memenuhi
kebutuhannya (primary needs), maka manusia
memerlukan adanya suatu tata/orde (ordnung)

Tata ini lazimnya disebut dengan “Kaida” (Arab),


“Norma” (Latin-Perancis), “Norm” (Inggris) atau
“Ugeran” (Sunda-Jawa), dan dalam Bahasa Indonesia
baku disebut “Kaidah” yang artinya patokan, aturan,
ukuran, pedoman atau penilaian”
Pengertian secara
Sederhana
Kaidah atau norma dapat dirumuskan sebagai
aturan-aturan yang menjadi pedoman bagi
manusia untuk bertingkah laku apa yang
seharusnya dilakukan dalam keadaan tertentu
Norma menurut Kaidah atau Norma dalam
bisa mengandung arti lain :

Soerjono Soekanto a. Perintah, yang memerintahkan setiap


anggota masyarakat berbuat kebajikan
b. Larangan, yang memerintahkan para
anggota masyarakat menjauhi segala
Dalam bukunya yang berjudul “Sosiologi suatu
perbuatan yang akan menimbulkan
Pengantar” (1978) mengemukakan pengertian
berbagai gangguan
norma sebagai : cara (usage), kebiasaan (folkway),
tata kelakuan (mores) dan adat istiadat (custom)
Macam-macam
Norma Norma kesusilaan / sosial
sering disebut dengan “Norma

By Gustav Radbruch (1961) Etika”, mulai tumbuh sejak


manusia telah mengenal
hidup bermasyarkat, dan

• Norma Alam; merupakan kaedah yang pertumbuhan dan


menyatakan apa yang pasti akan terjadi. perkembangannya melahirkan
Contohnya : Semua manusia pasti mati beberapa macam norma
sesuai dengan sumbernya
• Norma Kesusilaan / social; sebagai kaedah yang yakni bisa berasal dari dalam
menyatakan tentang sesuatu yang belum pasti
diri sendiri (hasrat untuk
terjadi , sesuatu yang seharusnya terjadi.
hidup pantas) maupun berasal
Contohnya : manusia seharusnya tidak
membunuh dari luar diri sendiri
(Tuhan/khaliqnya)
Bagian 2
1. Norma Agama
Macam-macam Norma
Kaidah yang berpangkal pada kepercayaan pada
Dikutip dalam Rien G. Kartasapoetra (1988) kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa yang bertujuan
untuk menguasai dan mengatur kehidupan pribadi
di dalam mempercayai atau meyakini keberadaan
alam gaib, khususnya ciptaan Tuhan Yang Masa Esa.
Norma
Agama Anggota-anggota
Masyarakat
Norma agama dapat dibagi 2 bagian :
Norma
Kesusilaan Interelasi a. Kaidah bersifat Intern, disebut Ibadah
Masyarakat Masyarakat
Mahdah (khusus) yang sifatnya hubungan
Norma
Kesopanan Interaksi vertical antara manusia dengan Tuhan
b. Kaidah yang bersifat Ekstern, disebut
Norma
Hukum Ibadah Ghair Mahhdah yaitu mengatur
hubungan manusia dengan manusia
2. Norma Kesusilaan: Disebut juga norma etik / budi pekerti
yaitu peraturan-peraturan hidup yang berasal dari “hati nurani”
manusia. Ia dapat menentukan perbuatan mana yang baik dan
tidak baik, berdasarkan dari bisikan suara hatinya.
contoh: buruk sagka, rasa curiga, benci, iri hati, dengki, tidak
jujur, dsb.

3. Norma Kesopanan: Dikenal juga dengan norma “Sopan


santun atau Fatsoen” adalah ketentuan-ketentuan hidup yang
timbul dari pergaulan dalam masyarakat. Sopan santun hanya
ditujukan kepada orang lain, tidak pada diri sendiri. Norma
kesopanan didasarkan pada: kepatutan, kepantasan dan
kebiasaan.
contoh: Meminta izin terlebih dahulu sebelum masuk ke rumah
orang lain (kebiasaan), mengenakan pakaian/baju sangat minim ke
luar rumah (kepantasan), jangan meludah dihadapan orang banyak
(kepatutan), budaya antri, dsb.
4. Norma Hukum: Mengatur Examples :
hubungan antar pribadi, baik secara
langsung maupun tidak langsung, a. Hukum perkawinan
dibuat secara resmi oleh lembaga / “Perkawinan adalah sah, apabila
pejabat negara yang sifatnya dilakukan menurut hokum masing-
mengikat setiap orang dan masing agamanya dan
berlakunya dapat dipaksakan oleh kepercayaannya itu”
aparat negara yang berwenang
sehingga berlakunya dapat Pasal 2 ayat 1 UU No.1/74

dipertahankan.
Examples:

b. Hukum Pidana c. Hukum Perdata


“Barang siapa sengaja merampas nyawa “Tiap perbuatan melanggar hokum, yang
orang lain, diancam karena pembunuhan membawa kerugian kepada orang lain,
dengan pidana penjara paling lama 15 mewajibkan orang yang karena salahnya
tahun” menerbitkan kerugian itu mengganti kerugian
tersebut”
Pasal 338 KUHPidana Pasal 1365 KUHPerdata
Persamaan & Perbedaan
bentuk Norma / Kaidah
Persamaan : masing-masing norma tersebut
(Agama, Kesusilaan, Kesopanan, dan Hukum) sama-
sam bersumber kepada norma sebagai pedoman
bertingkah laku yang merupakan ukuran dalam hidup
masyarakat.

Perbedaan : masing-masing norma tersebut pada


hakekatnya terletak pada suatu proses pembentukan,
pelaksanaan dan sanksinya.
Untuk lebih jelasnya mengenai Persamaan dan Perbedaan
bentuk Norma dapat dilihat pada tabel di bawah yang
dikemukakan oleh M.Soebagio dan Slamet Supriatna (1987)

Bentuk Norma Proses Pelaksanaan Sanksi


Pembentukan
Agama Tuhan Sukarela Dosa
Kesusilaan Masyarakat Sukarela Dicela
Kesopanan Masyarakat Sukarela Dikucilkan

Hukum Negara Paksaan Pidana


(Fisik)
Conclusion
Oleh karena itu ketentuan yang diatur ketiga norma
Dari Persamaan dan Perbedaan bentuk norma di atas, tersebut perlu diberi “Perlindungan” melalui norma hukum
dapat disadari, meskipun norma Agama, Kesusilaan, dan yang bersifat memaksa (coercive).
Kesopanan memegang peranan sangat penting dalam
Kata “memaksa” di sini bukan berarti senantiasa
pergaulan hidup di masyarakat namun ketiga norma itu
dipaksakan atau sewenang-wenang melainkan harus
belum cukup menjamin ketertiban dan ketentraman dalam
bersifat sebagai “alat”
masyarakat.

Ternyata masih ada aspek kehidupan dan kepentingan


masyarakat yang belum diatur yaitu “menentukan
keharusan” dan ketiga norma itu hanya semata-mata
bersandarkan pada keyakinan, keinsyapan dan kesadaran
pribadi tiap orang.
Membedakan
Norma Hukum dengan
Norma lainnya
03 Attributes of obligation

Dalam bukunya yang Leopold Pospisil (1956) Hukum sebagai keputusan


menegaskan bahwa untuk membedakan norma penguasa haruslah berisikan
kewajiban-kewajiban pihak
hokum dengan norma lainnya, dikenal ada 4 ciri
pertama terhadap pihak kedua
hukum (attributes of law) : dan sebaliknya.

01 Attributes of authority 02 Attributes of intention of 04 Attributes of sansction


universal application
Hukum merupakan suatu Hukum merupakan keputusan- Hal ini menetukan bahwa
keputusan-keputusan penguasa keputusan yang mempunayi daya keputusan-keputusan penguasa
yang tujuannya untuk mengatasi jangkau yang panjang untuk masa harus didukung oleh sanksi, baik
segala ketegangan dan yang akan datang. yang berupa sanksi jasmani
kegoncangan yang terjadi di maupun rohani.
dalam masyarakat
Kaidah Hukum dengan Agama
Relevansi Hukum Kedua kaidah ini sangat erat hubungannya. Jika
manusia mematuhi kaidah agama, maka tidak akan
Dengan Kaidah lain ada mempunyai sikap batin yang buruk sampai
merencanakn perbuatan jahat dan dampak positifnya
masyarakat menjadi aman, tertib, dan adil.

Kaidah Hukum dengan Kesusilaan


Hubungan keduanya erat dan saling melengkapi.
Apabila suara hati setiap pribadi seseorang dalam
masyarakat selalu ingin berbuat baik, sudah tentu akan
terjalin kehidupan masyarakat yang tertib dan damai.

Kaidah Hukum dengan Kesopanan


Kedua hubungan ini saling mengisi dan melengkapi.
Jika anggota masyarakat dapat besikap sopan artinya
berprilaku patut dan pantas terhadap siapa pun maka
setiap orang akan saling menghargai dan tidak saling
terganggu.
Terima
Kasih

Business Administration
2022

Anda mungkin juga menyukai