Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU

ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN

DOSEN PENGAMPU:
DR. Apt.A. Triwildan St Fatimah M.H.Kes.,M.Farm

DISUSUN OLEH:
Nama : Mixcellin Tri Octaviani Limbong
Nim : G1D123215
Kelas : 1F

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
1. Pengertian dan contoh dari Undang-undang, norma, peraturan, etika, kebijakan,
hak dan kewajiban
No Nama Pengertian Contoh
1. Undang-undang Undang-Undang ( UU) adalah peraturan negara 1. UU No.12 Tahun 2011
yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat Tentang Pembentukan
dan dimiliki serta dipelihara oleh negara . Peraturan Perundang-
Undang-undang ini merupakan bagian dari undangan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di 2. UU No.5 Tahun 2014
Indonesia. Peraturan hukum yang dimaksud tentang Aparatur Sipil Negara
adalah peraturan tertulis yang memuat asas dan 3. UU No.40 Tahun 2007
muatan materi serta harus memuat asas tentang Perseroan Terbatas
perlindungan , kemanusiaan, suku , kekeluargaan, 4. UU No.32 Tahun 2004
nusantara, kesatuan dalam keberagaman, tentang Pemerintahan Daerah
keadilan, persamaan di hadapan hukum dan 5. UU No.13 Tahun 2003
pemerintahan, mencerminkan dan menjamin Tentang Ketenagakerjaan
keamanan hukum.dan keseimbangan, kesesuaian 6. UU No.8 Tahun 1981
dan harmoni. Tentang Hukum Acara
Pidana
2. Norma Norma adalah aturan atau kaidah untuk perilaku 1. Norma Agama: kaidah atau
manusia yang berisi perintah, larangan dan sanksi. aturan hidup yang bersumber
Aturan ini berkaitan dengan tingkah laku dari agama, kepercayaan, dan
manusia, jika melanggar dapat terkena sanksi . keyakinan terhadap
Norma tumbuh dan berkembang dalam Tuhan.Norma agama juga
masyarakat, yang dimana berfungsi sebagai berupa aturan hidup yang
pengontrol dalam kehidupan dan berisi petunjuk- harus diterima manusia sesuai
petunjuk yang bersifat mengikat dan wajib ditaati. perintah-Nya, larangan-Nya,
dan ajaran-Nya.
Contoh norma agama, yaitu
melaksanakan ibadah sesuai
aturan agama masing-masing.
Sanksi norma agama adalah
dosa.Kendati begitu, norma
agama tak melulu berisi soal
aturan-aturan hidup manusia
dan Tuhan. Namun juga
terhadap sesama manusia dan
sesama makhluk hidup di
dunia.
2. Norma kesusilaan:
Mengatur tingkah laku atau
perbuatan seseorang dalam
hal moral etika pribadi.
Contohnya: misal seseorang
hendak melakukan tindakan
yang bertentangan dengan
norma. Sebenarnya ada
bisikan kalbunya atau suara
hati nuraninya untuk tidak
melakukan hal
tersebut.Namun, ia memilih
untuk tidak mendengarkannya
atau mengabaikannya.
Biasanya, hal ini akan
membuahkan rasa penyesalan
dari dalam dirinya sendiri.
3. Norma kesopanan:
Mengatur segala bentuk
tindakan yang dianggap sopan
dan tidak sopan dalam tata
pergaulan sehari-hari di
masyarakat. Contohnya:
Mengucapkan salam ketika
bertemu, mencium tangan
orang tua saat berpamitan,
berpakaian dan bertutur kata
yang sopan, dan tidak
menyela pembicaraan orang
lain.
4. Norma Hukum: peraturan-
peraturan yang dibuat oleh
negara melalui lembaga-
lembaga negara. Aturan ini
bersifat mengikat setiap orang
warga negara untuk menaati
perintah dan larangan yang
harus dipatuhi. Contohnya:
Wajib melakukan lampu
utama pada pengendara
sepeda motor saat siang dan
malam hari, kewajiban
membuat KTP untuk
masyarakat yang usianya 17
tahun ke atas, wajib
membawa SIM dan STNK
saat berkendara, serta wajib
membayar pajak.
3. Peraturan Peraturan adalah setiap putusan tertulis yang Contoh peraturan peraturan-
dibuat, ditetapkan, dan dikeluarkan oleh lembaga undangan adalah dalam
negara atau pejabat yang berwenang yang undang-undang lalu lintas.
memuat norma hukum yang mengikat secara Ketika masyarakat tidak
umum.Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 menaati peraturan lalu lintas,
Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan maka akan terjadi
Perundang-undangan, peraturan peraturan-
ketidakteraturan, kemacetan
undangan adalah peraturan tertulis yang dibentuk
bahkan akan terjadi tabrakan.
oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang
dan mengikat secara umum. Namun sebaliknya ketika
masyarakat tertib dan menaati
peraturan maka akan tercipta
keteraturan dan kenyamanan.
4. Etika Etika adalah konsep tindakan atau perilaku 1.Etiket : Ini mengacu pada
manusia yang berkaitan dengan baik dan buruk. aturan adat perilaku sopan
Etika menjadi pedoman bagi seseorang atau dalam masyarakat. Misalnya,
kelompok untuk perilaku dan perbuatan. menyapa saat mengunjungi
rumah seseorang merupakan
etika yang umum.
2.Etika perilaku : Ini mengacu
pada prinsip-prinsip moral
yang memandu perilaku
individu. Misalnya, tidak
mencampuri kehidupan
pribadi saat bekerja adalah
etika perilaku yang umum.
3.Etika sosial : Ini mengacu
pada prinsip-prinsip moral
yang memandu perilaku
dalam masyarakat. Misalnya,
pejabat pemerintah yang
dipercaya mengelola
keuangan negara namun
melakukan korupsi berarti
melanggar etika sosial.
4.Etika bisnis : Ini mengacu
pada prinsip-prinsip moral
yang memandu perilaku
bisnis. Misalnya, mengetahui
perbedaan antara benar dan
salah serta memilih
melakukan apa yang benar
dalam urusan bisnis
merupakan contoh etika
bisnis.
5.Etika pendidikan : Ini
mengacu pada prinsip-prinsip
moral yang memandu perilaku
dalam pendidikan. Misalnya,
integritas merupakan etika
pendidikan penting yang
harus dijunjung tinggi oleh
siswa.
6.Etika ilmiah : Ini mengacu
pada prinsip-prinsip moral
yang memandu penelitian
ilmiah. Misalnya, memastikan
bahwa penelitian dilakukan
secara etis dan berintegritas
merupakan etika ilmiah yang
penting.
5. Kebijakan Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang Berikut adalah contoh
menjadi pedoman dan dasar rencana dalam kebijakan fiskal di Indonesia:
pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan 1) Kebijakan fiskal
cara bertindak. Kebijakan berbeda dengan ekspansif: kebijakan
peraturan dan hukum. Jika hukum dapat yang diambil pemerintah
memaksakan atau melarang suatu perilaku, pada saat perekonomian
kebijakan hanya menjadi pedoman tindakan yang melemah dengan
paling mungkin memperoleh hasil yang menaikkan anggaran
diinginkan. Kebijakan dapat diterapkan pada belanja serta
pemerintahan, organisasi, kelompok sektor menurunkan atau
swasta, serta individu. meniadakan pajak bagi
sektor tertentu. Fungsi
kebijakan fiskal
ekspansif adalah demi
meningkatkan daya beli
barang, sehingga
perusahaan tetap dapat
melakukan produksi
tanpa memecat pekerja.
2) Amnesti Pajak:
kebijakan pengampunan
pajak yang diberikan
oleh pemerintah untuk
mendorong wajib pajak
yang belum melaporkan
harta kekayaannya agar
melaporkannya.
3) Subsidi Bahan Bakar
Minyak: kebijakan
pemerintah untuk
memberikan subsidi
pada bahan bakar
minyak agar harga BBM
yang dijual ke
masyarakat lebih murah.
Berikut adalah contoh
kebijakan moneter di
Indonesia:
1) Menurunkan suku
bunga: kebijakan yang
diambil Bank Indonesia
untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi
dengan menurunkan
kredit suku bunga.
2) Menaikkan suku bunga:
kebijakan yang diambil
Bank Indonesia untuk
menekan inflasi dengan
menaikkan suku bunga
kredit.
3) Operasi pasar terbuka:
kebijakan yang
dilakukan Bank
Indonesia untuk
mengatur jumlah uang
yang beredar di pasar
dengan membeli atau
menjual surat berharga
negara.
6. Hak dan Kewajiban Hak adalah sebuah kuasa untuk menerima atau Contoh Hak:
melakukan suatu hal yang memang seharusnya Hak untuk hidup dan
diterima atau dilakukan. Hak adalah segala mempertahankan kehidupan,
sesuatu yang kita peroleh setelah kita hak untuk mendapatkan
melaksanakan kewajiban. pendidikan, hak atas
Kewajiban adalah sebuah beban yang kebebasan berpendapat, hak
memberikan suatu hal yang seharusnya sudah atas kebebasan beragama, hak
diberikan oleh pihak tertentu. Kewajiban adalah atas pekerjaan, dan lain-lain.
segala sesuatu yang harus kita lakukan dengan
tanggung jawab. Contoh kewajiban:
Menjaga kebersihan rumah
dan lingkungan sekitar,
menghormati hak orang lain,
membantu orang yang
membutuhkan, membayar
pajak, mematuhi peraturan
lalu lintas, dan lain-lain.

2. Bagaimana dampak kerusakan sistem kesehatan, dampak psikologis, dan


kerusakan tatanan masyarakat
a. Dampak Kerusakan Sistem Kesehatan
Kerusakan sistem kesehatan dapat berdampak besar pada perekonomian dan
kesejahteraan masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak kerusakan sistem
kesehatan:
 Kerusakan : Wabah wabah penyakit dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang
besar, seperti yang terjadi pada wabah Ebola di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone
pada tahun 2014 yang mengakibatkan pertumbuhan negatif perekonomian negara
ketiga tersebut lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi sebelum wabah.
Indonesia juga pernah mengalami dampak ekonomi akibat wabah flu burung pada
tahun 2004-2006.
 Kerusakan stabilitas negara : Ancaman keamanan kesehatan global dapat
mengancam stabilitas negara dan perdagangan barang dan jasa, pariwisata, dan
stabilitas demografi.
 Kerusakan kesehatan manusia : Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan
berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit diare, asma, bronkitis, dan gangguan
pernapasan lainnya. Wabah wabah penyakit juga dapat menyebabkan dampak
kesehatan yang serius bagi masyarakat.
 Kemiskinan : Pengeluaran kesehatan yang besar dapat membuat rumah tangga
menjadi miskin, yang disebut sebagai dampak pemiskinan atau
dampak pemiskinan.

b. Dampak Psikologis
Dampak psikologis dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti COVID-19,
perundungan, media sosial, bencana alam, penggunaan gadget, dan keluarga
berantakan. Dampak tersebut bisa positif dan negatif, tergantung situasi dan individu.
Berikut beberapa contoh dampak psikologis yang disebabkan oleh berbagai faktor:
 .COVID-19
Pasien yang telah pulih dari COVID-19 mungkin mengalami dampak psikologis
seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
 Penindasan
Korban penindasan dapat mengalami dampak psikologis seperti menarik diri,
menghindari situasi sosial, penurunan prestasi akademik, perasaan tidak berharga,
menyakiti diri sendiri, dan bahkan upaya bunuh diri.
 Media sosial
Penggunaan media sosial dapat memberikan dampak psikologis positif dan
negatif. Efek positifnya meliputi dukungan sosial, berkurangnya kesepian dan
kepekaan emosional. Dampak negatifnya antara lain kecanduan, cyberbullying,
dan berkurangnya harga diri.
 Bencana alam
Korban bencana alam dapat mengalami dampak psikologis seperti ketakutan,
kesedihan, rasa bersalah dan gangguan stres pasca trauma (PTSD).

 Penggunaan gawai
Penggunaan gawai secara berlebihan dapat menimbulkan dampak psikologis
seperti kecanduan, kecemasan, depresi, dan gangguan tidur.
 Keluarga yang Rusak
Anak-anak yang hidup dalam keluarga yang rusak dapat mengalami dampak
psikologis seperti kecemasan, ketakutan, perasaan terjebak dan rendah diri.

Penting untuk diperhatikan bahwa dampak psikologis dapat bervariasi dari orang ke
orang dan bergantung pada faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, dan latar belakang
budaya. Mencari bantuan profesional dari psikolog atau psikiater mungkin bermanfaat
bagi mereka yang mengalami efek psikologis.

c. Kerusakan Tatanan Masyarakat


Kerusakan tatanan masyarakat dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk
lingkungan dan korupsi. Di bawah ini beberapa dampak kerusakan tatanan masyarakat
yang dapat terjadi akibat kerusakan lingkungan:
 Banjir
Kerusakan lingkungan seperti penggundulan hutan dan peningkatan permukaan
beton dapat menyebabkan banjir. Banjir dapat merusak infrastruktur dan
mengancam keselamatan manusia.
 Tanah Longsor
Kerusakan lingkungan seperti penggundulan hutan dan pertambangan dapat
menyebabkan tanah longsor. Tanah longsor dapat menghancurkan infrastruktur
dan mengancam keselamatan manusia.
 Pencemaran
Pencemaran lingkungan hidup dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan
merugikan lingkungan hidup. Pencemaran dapat disebabkan oleh limbah industri,
sampah dan polusi udara.

Berikut beberapa dampak kekacauan sosial yang dapat terjadi akibat korupsi:
 Kemiskinan dan ketimpangan pendapatan
Korupsi dapat mengakibatkan kemiskinan dan ketimpangan pendapatan. Orang
kaya mempunyai lebih banyak kekuasaan dan peluang untuk melakukan korupsi
dibandingkan orang miskin.
 Kejahatan
Korupsi dapat menghancurkan penjahat. Tingkat kejahatan sangat erat kaitannya
dengan praktik korupsi. Jika angka korupsi menurun maka kejahatan juga akan
menurun sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan
hukum.
 Impunitas dan keadilan parsial
Korupsi dapat memperoleh manfaat dari impunitas dan keadilan parsial. Budaya
atau kebiasaan korupsi yang telah menyusup ke sistem peradilan suatu negara
menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap jaksa dan hakim.

Dampak kerusakan tatanan masyarakat sangat merugikan dan mengancam


keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan
kerusakan lingkungan dan korupsi agar ketertiban masyarakat dapat
terjaga dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai