Anda di halaman 1dari 12

GABA

(GAMMA AMINO BUTYRIC ACID)


C4H9NO2

GABA disintesis pertama kali tahun 1883, tetapi


efeknya tidak diketahui. Hanya diketahui bahwa itu
adalah produk yang berperan dalam metabolisme
tanaman dan mikroba.
Sekitar tahun 1950, para peneliti menyadari bahwa
itu juga ditemukan dalam sistem saraf mamalia.
1. Deskripsi GABA
 GABA merupakan derivat asam amino g-aminobutirat
atau 4-aminobutirat, merupakan inhibitor utama pada
saat transmisi (penyaluran) presinaps di sistem saraf
pusat dan retina.
 Merupakan neurotransmitter yang memegang peranan
penting dalam gejala-gejala pada gangguan jiwa.
Hampir tiap-tiap area otak berisi neuron-neuron GABA.
 Banyak pathway di otak menggunakan GABA dan
merupakan Neurotransmitter utama untuk sel Purkinje
(terdapat di otak kecil).
 GABA dipindahkan dari synaps melalui katabolism
oleh GABA transaminase
2. Distribusi GABA

• Ditemukan di
1 seluruh regio otak

• Terutama di
2 interneuron
3. Biosintesis GABA
 GABA dibentuk dari dekarboksilasi glutamat oleh enzim glutamat
dekarboksilase (GAD) dan kofaktor yang disebut pyridoxal
phosphate, yang merupakan bentuk aktif vitamin B6.
Glutamate GABA

Glutamic acid
Decarboxylase (GAD)

 GAD umumnya terdapat dalam akhiran saraf


 GABA di daur ulang pada CNS melalui reaksi yang dikenal sebagai
“GABA shunt” dalam sel glial dan diubah menjadi glutamin.
 Degradasi oleh GABA transaminase (GABA-T) menjadi succinate
dan masuk ke dalam siklus Kreb
Mekanisme Sintesis GABA

16

Allyn & Bacon 2004


BIOSINTESIS GABA
4. Reseptor GABA
• Reseptor GABAA
• Ditemukan pada membran pasca sinaps
• Reseptor yang mengontrol saluran Cl. Pada saat Cl- masuk
a. menyebabkan hiperpolarisasi dan menghambat potensial aksi

• Reseptor GABAB
• merupakan reseptor metabotropik yang membuka saluran ion
melalui perantara G protein (G protein-coupled reseptor)
b. • Reseptor ini mengatur saluran kalium

• Reseptor GABA C
• Ditemukan di retina dan berpartisipasi dalam sel-sel yang
c. mengatur penglihatan
5. Mekanisme Neurotransmitter GABA

GABA yang sudah terdisosiasi dari


GABA disintesis pada reseptornya akan diambil kembali
ujung saraf presinaptik, sehingga  tertutupnya kanal Cl– ,
GABA yang diambil untuk di re-
dan disimpan di dalam uptake kembali ke dalam ujung
vesikel sebelum di presinaptik atau ke dalam sel gial
lepaskan dalam bentuk GABA dengan
bantuan Transportter GABA.

Setelah GABA berdifusi, GABA


Sekali dilepaskan, akan menduduki tenmpatnya yaitu
GABA berdifusi di GABA binding side, dimana
GABA jenis ini terkait ion Cl–
menyebrangi  celah sehingga memperantai ion Cl–
sinap untuk masuk dan menyebabkan
efek pada postsinaps
6. Fungsi GABA
GABA adalah zat penghambat yang memungkinkan untuk mempertahankan aktivitas
otak yang seimbang. Berpartisipasi dalam:
A. Relaksasi
 GABA menghambat sirkuit neuron yang diaktifkan oleh stres dan kecemasan,
menghasilkan keadaan relaksasi dan ketenangan. Jadi, glutamat akan
mengaktifkan, sementara GABA akan memulihkan ketenangan dengan
mengurangi eksitasi neuron.
 GABA semakin meningkat saat kita mengantuk. Ketika kita tidur, itu mencapai
tingkat yang sangat tinggi, karena saat itulah kita lebih santai dan tenang.
6. Fungsi GABA
BC. Fungsi endokrin
 Tampaknya setelah menerima GABA dosis

tinggi, ada peningkatan hormon pertumbuhan


yang signifikan. Hormon ini memungkinkan
perkembangan dan pemulihan otot, dan juga
meningkat selama tidur nyenyak.
 GABA juga tampaknya memainkan peran

penting dalam mengatur siklus hormon wanita.


6. Fungsi GABA
 Fungsi Utama adalah menurunkan arousal dan mengurangi
agresi, kecemasan dan aktif dalam fungsi eksitasi.
 GABA berperan penting dalam mengatur exitability neuron
melalui sistem saraf. Pada manusia, GABA juga
bertanggung jawab langsung pada pengaturan tonus otot.
 Gejala Defisit:
 Tension and worry (tegang dan cemas)
 Anxietas (gelisah)
 Gejala Berlebihan:
 Mengurangi rangsang selular
 Gangguan memori
Mengapa bisa terjadi kejang?
Oia, pada orang yang sakit epilepsi, mereka kekurangan GABA.
Akibatnya?
Karena tidak ada yang menekan sistem sarafnya, akibatnya
ketika terjadi aktivasi, respon yang diberikan pun berlebihan
sehingga terjadi konvulsan *kejang*. Terapi yang bisa diberikan
salah satunya adalah dengan meningkatkan GABA, yaitu
meningkatkan GAD (enzim yang mengubah glutamat menjadai
GABA) dengan contoh obat gabapentin, menghambat
reuptake GABA dengan contoh obat tiagabin, atau dengan
menghambat GABA transaminase sehingga GABA tidak
diubah menjadi metabolitnya, contoh obatnya vigabatrin

Anda mungkin juga menyukai