Anda di halaman 1dari 20

Referat Epistaksis

Trisia Windy 112021261


Edo Chandra Sinaga 112021261
Harry Sondrio W. 112021277
Fanny Andy S.Y. 112021339
Vania Hadi 112022104

Pembimbing: dr. Abdi Bumi Suryanto, Sp.THT-KL


Pendahuluan
Epistaksis merupakan gejala, melainkan gejala dari suatu kelainan. Prevalensi ↑
pd anak usia <10 thn dan usia >35 thn. terdapat 2 sumber pendarahan: anterior dan
posterior
● Mimisan = epistaksis = biasa karna manifestasi penyakit lain
● Epistaksis berasal dr istilah Yunani epistazien (perdarahan dr hidung)
● Epistaksis a/ perdarahan akut yg berasal dr vestibulum nasi, kavum nasi,
atau nasofaring
● Prevalensi ↑ pd anak2 atau usia lanjut
● 90% dpt smbuh sndiri
Anatomi Hidung
Fisiologi Hidung

01 Fungsi respirasi 03 Fungsi fonetik


Mengatur kondisi udara: Untuk resonasi suara
penyaring udara, humidifikasi,.

02 Fungsi penghindu 04 Refleks Nasal


Mukosa olfaktorius & reservoir Mukosa hidung saat mendeteksi
udara utk menampung stimulus patogen = refleks bersin
penghindu
Epidemiologi

60%
Penduduk dunia pernah
mengalami epistaksis

di US
17/100.000 penduduk
mengalami epistaksis

Insiden tertinggi
Anak <10 thn = Epistaksis anterior
Dewasa >40thn = Epistaksis posterior
Etiologi
Patofisiologi
Epistaksis Anterior vs Epistaksis Posterior
Anamnesis
 Perdarahan dari bagian depan atau belakang hidung
 Tempat awal terjadinya perdarahan
 Riwayat utama: mengorek hidung
 Riwayat pengobatan dan penyalahgunaan alkohol
Pemeriksaan Fisik
Rinoskopi anterior, Epistaksis Rinoskopi posterior, Tekanan darah
Pem. Penunjang Penatalaksanaan
1. Rontgen sinus 1. Menghentikan pendarahan
2. CT-Scan 2. Mencegah komplikasi
3. MRI 3. Mencegah berulangnya epistaksis
4. Endoskopi Hidung
Menghentikan Perdarahan
Anterior Posterior
Spontan → tekan hidung → tampon Tampon posterior = tampon belloq
● Berhenti spontan ● Tampon (kasa padat bentuk kubus/bulat
● Tekan hidung dari luar selama 10-15 menit dg diameter 3 cm, dg 3 utas benang, 2
● Sumber perdarahan terlihat = kaustik dgn buah di satu sisi dan sebuah di sisi lain)
larutan Nitras Argenti (AgNO2) 25-30%, ● Menggunakan bantuan kateter karet
setelah itu berikan antibiotic ● Dorong tampon dg jari telunjuk ut dpt
● Perdarahan terus berlangsung = pasang melewati palatum mole masuk ke
tampon anterior 2-4 buah nasofaring
● Tampon (kasa + vaseline + salep ab)
● Pasang tampon 2x24 jam
Kompresi Hidung Manual

👍 kompresi hidung yg benar : menekan hidung dgn menggunakan jempol dan jari telunjuk selama kurang
lebih 10-15 menit. utk menekan pembuluh darah pd area little’s area (pleksus kiesselbach)
Tampon Anterior

Komplikasi Pencegahan Komplikasi


- Rhino-sinusitis - pemberian ab saat pemasangan tampon
- OME - stelah 2-3 hari tampon di cabut
- Septikemia/Toxic Shock Syndrome
- bloody tears
Pemasangan Tampon Anterior
Tampon Posterior
Komplikasi
- laserasi palatum mole atau
sudut biibir
Pemasangan Tampon Posterior
Komplikasi Pencegahan
● Aspirasi darah ke dlm sal. napas ● Semprot hidung
bawah ● Gunakan humidifier ruangan
● Anemia ● Bersin melalui mulut
● Gagal ginjal ● Hindari memasukan benda asing ke
hidung, trmasuk jari
● Batasi penggunaan obat2an yg dpt
meningkatakan perdarahan (aspirin,
ibuprofen)
● Berhenti merokok
Prognosis
● Baik jika ditangani dg tepat, adekuat & sumber epistaksis tertangani
● 90% epistaksis anterior dapat berhenti sendiri
● Buruk pd pasien hipertensi dg arteriosklerosis = sering kambuh,
perdarahan hebat
Kesimpulan

Epistaksis merupakan suatu gejala bisa disebabkan oleh kelainan tertentu


(bukan suatu penyakit) dan dapat bersifat ringan sampai berat. Pada
penanganan kasus epistaksis, prinsip nya yakni menghentikan perdarahan,
mencegah komplikasi dan mencegah epistaksis berulang.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai