Anda di halaman 1dari 26

EPISTAKSIS

Preseptor:
Dr. dr. Bestari Jaka Budiman, Sp. THT-KL(K), FICS
Oleh :

Berlianisa 1810311014
Nur Indah Gusnari 1810311058
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Your Picture Here

HIDUNG LUAR HIDUNG DALAM


VASKULARISASI HIDUNG
PERSARAFAN HIDUNG
Definisi

suatu gejala penyakit berupa


perdarahan hidung danbukan meru-
pakan suatu penyakit tetapi suatu ge-
jala dari suatu kelainan.
Klasifikasi
Epistaksis Anterior ● Perdarahan berasal dari pleksus
Kiesselbach atau a. etmoid anterior
● Biasanya ringan dan dapat berhenti
sendiri (spontan)
Secara Anatomi

● Berasal dari arteri sfenopalatina dan


arteri etmoid posterior
Epistaksis Posterior ● Biasanya perdarahan hebat dan jarang
berhenti dengan sendirinya
Epidemiologi
● Diperkirakan 60% dari populasi dunia  satu
kali episode epistaksis selama hidupnya 
6% pertolongan medis.
● Paling sering pada anak-anak mulai dari 2-10 tahun
dan orangtua mulai dari 50-80 tahun

>
ETIOLOGI
Insert the title of your subtitle Here

01 02 INFEKSI 03
TRAUMA SISTEMIK TUMOR

PENY.
04 KARDIO 05 KELAINAN 06 KELAINAN
VASKULER DARAH KONGENITAL

Perubahan
Gangguan
udara atau
Hormonal
tekanan
Anamnesis
• Derajat keparahan, frekuensi, dan durasi epistaksis;
• Sisi yang mengalami pendarahan: satu sisi atau kedua sisi hidung;
• Riwayat trauma, epistaksis sebelumnya, mudah lebam, hipertensi, penyakit
hati, leukimia, atau penyakit sistemik lainnya;
• Pada anak-anak, eksplorasi kemungkinan benda asing dalam hidung;
• Penggunaan obat-obatan, terutama antitrombosit atau antikoagulan harus
dipertanyakan
Pemeriksaan Fisik
• Nilai keadaan umum dan tanda vital
• Gunakan lampu kepala, spekulum hidung dan alat penghisap
• Dewasa : Posisi duduk, setengah duduk atau tidur dengan posisi
kepala tinggi  monitor perdarahan
• Anak-anak : Posisi duduk dipangku, badan dan tangan dipeluk,
kepala dipegangi agar tetap tegak dan tidak bergerak
• Cari sumber perdarahan dan kemungkinan faktor penyebab per-
darahan
• Pasang tampon sementara : kapas yang dibasahi adrenalin
1/5.000-1/10.000 dan pantokain atau lidokain 2%  Biarkan
tampon selama 10-15 menit
• Lihat apakah perdarahan dari bagian anterior atau posterior
Pemeriksaan Penunjang Insert Your Image

• Nasoendoskopi, foto kepala (posisi waters, lateral dan


caldwell), Cumputed Tomografi Scan (CT Scan), dan
Magnetic Resonance Imaging (MRI).
Insert Your Image

Insert Your Image


TATALAKSANA
3 Prinsip Utama
Hentikan Perdarahan

Mencegah beru-
Perbaiki Keadaan langnya epistaksis
Umum
Menghentikan Perdarahan
1. Penekanan Langsung Pada Ala Nasi
Penanganan pertama dimulai dengan penekanan langsung
ala nasi kiri dan kanan bersamaan selama 10 – 15 menit.

Gambar 5. Penekanan Langsung Pada Ala Nasi (a) Benar, (b) Salah. 10
2. Kauterisasi
Bila sumber perdarahan
terlihat di kaustik dengan Perak
Nitrat 30%, Asam Triklorasetat
30%, atau Polikresulen selama
2 – 3 detik. Lalu area tersebut Your Picture Here

diberi krim anttibiotik.

3. Tampon Hidung
-Tampon Anterior
-Tampon Posterior
Tampon Anterior
Tampon Boorzalf atau tampon sinonasal
atau tampon pita (ukuran 1,2 cm x 180
cm) : tampon dari kassa gulung yang
diberi vaselin putih (petrolatum) dan
asam borat 10%, atau menggunakan
salep antibiotik (Oksitetrasiklin 1%)
dimasukkan 2-4 buah, disusun teratur
dan harus dapat menekan sumber per-
darahan, dilepas dalam 2x24 jam.
Gambar 6. Skema Pemasangan
Bila masih berdarah pasang tampon Tampon Hidung Anterior (Tampon
Boorzalf).10
baru.
Tampon Posterior
Tampon posterior/tampon bellocq -> bila perdarahan tidak berhenti dengan
tampon anterior. Tampon dibuat dari kasa padat dibentuk kubus atau bulat
dengan diameter 3 cm. Pada tampon terikat 3 utas benang.

Insert Your Image


• Bila perdarahan satu sisi gunakan bantuan kateter karet yang dimasukkan dari
lubang hidung ke orofaring, ditarik keluar mulut

• Ikatkan 2 benang tampon, Tarik kembali melalui hidung hingga benang tampak
Cara Pemasangan :

dan dapat ditarik

• Dorong tampon dengan bantuan jari telunjuk agar dapat melewati palatum mole
ke nasofaring

• bila masih ada pendarahan, tambahkan tampon anterior ke dalam kavum nasi

• kedua benang yang keluar dari hidung diikat pada sebuah gulungan kain kasa
didepan nares anterior

• seutas benang yang keluar dari mulut diikatkan secara longgar pada pipi pasien
untuk menarik tampon keluar melalui mulut setelah 2-3 hari
4. Ligasi Arteri
Pemilihan pembuluh darah yang akan diligasi bergantung pada lokasi
epistaksis. Pembuluh darah yang dipilih antara lain: arteri karotis ek-
sterna, arteri maksila interna atau arteri etmoidalis.
5. Embolisasi
dilakukan pada arteri maxilaris interna dan externa. Angiografi
postembolisasi dapat digunakan untuk menilai tingkat oklusi.
Komplikasi
• Akibat perdarahan yang hebat -> aspirasi darah ke dalam salu-
ran napas bawah, syok, anemia, dan gagal ginjal.
• Turunnya tekanan darah secara mendadak -> hipotensi,
hipoksia, iskemia serebri, insufisiensi koroner sampai infark
miokard sehingga dapat menyebabkan kematian.
• Komplikasi pemasangan tampon -> rhinosinusitis, hinosinusitis,
Otitis Media, Hemotimpanum, Septikemia/ toxic shock
syndrome, Sinekia, perforasi septum nasi, Bloody tears.
Prognosis

Secara umum prognosis epistaksis baik, tapi bervari-


asi tergantung tatalaksana yang tepat, maka hasilnya
akan baik.
Tatalaksana suportif yang baik dan pengendalian eti-
ologi penyebabnya memungkinkan pasien untuk
tidak mengalami rekurensi.
Kesimpulan

Epistaksis atau mimisan merupakan gejala berupa perdarahan hidung.


Secara anatomi epistaksis biasanya dibagi atas pendarahan anterior
atau posterior. Epistaksis terjadi akibat robeknya pembuluh darah pada
cavum nasi yang seringkali timbul spontan tanpa diketahui
penyebabnya. Epistaksis dapat disebabkan oleh kelainan lokal pada
hidung atau kelainan sistemik. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
dibutuhkan untuk mencari penyebab pendarahan. Pemeriksaan
penunjang hanya dikerjakan pada kasus dengan kecurigaan koagulopati
atau adanya pendarahan masif. Prinsip tatalaksana epistaksis adalah
perbaiki keadaan umum, cari sumber pendarahan, hentikan pendarahan,
dan cari faktor penyebab untuk mencegah berulangnya pendarahan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai