Anda di halaman 1dari 31

MENYUSUN KOSP

(Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan)


Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Kurikulum operasional di satuan
pendidikan merupakan dokumen yang
memuat seluruh rencana proses belajar
yang diselenggarakan di satuan Pendidikan,
sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
Pendidikan.
Prinsip Pengembangan KOSP
Berpusat Pada Keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan
Peserta Didik belajar, serta kepentingan peserta didik

Kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan


Kontekstual
dan lingkungan sosial budaya

Memuat semua unsur informasi penting/utama yang


Esensial
dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan

Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan


actual;

Melibatkan Melibatkan komite satuan Pendidikan dan berbagai


Pemangku pemangku kepentingan (Ortu, masyarakat, Dudi, dinas
Kepentingan Pendidikan)
Acuan Penyusunan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan
1. Kerangka dasar dan struktur yang ditetapkan secara nasional
Standar Nasional Pendidikan :
a.Standar Kompetensi Lulusan
b.Standar isi
c. Standar Proses, dan
d.Standar penilaian Pendidikan

Struktur Kurikulum Merdeka :


e.Kegiatan pembelajaran intrakulikuler
f. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
 Khusus SMK ditambah dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) serta pengembangan karakter dan budaya kerja.
 Khusus SLB ditambah dengan keterampilan Pilihan dan Program Kebutuhan Khusus dan magang untuk SMALB.

2. Visi, misi, dan karakteristik Satuan Pendidikan


Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

Proses penyusunan
kurikulum operasional LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL
(bagi yang belum pernah Menyusun kurikulum operasional di satuan Pendidikan)
bersifat
 TETAP (Mengacu
5
kepada kerangka 1 3 Merancang
dasar kurikulum yang Menganalisis Menentukan
4 PENDAMPINGAN,
2 PENGORGANISA
ditetapkan oleh konteks Menyusun EVALUASI, DAN
Merumuskan SIAN PENGEMBANGAN
pemerintah pusat), KARAKTERISTIK
VISI RENCANA
SATUAN PEMBELAJARAN PROFESIONAL
dan PENDIDIKAN MISI PEMBELAJARAN
 FLEKSIBEL/DINAMIS TUJUAN
(Mengembangkan
kurikulum
operasional
berdasarkan
kerangka dan Evaluasi jangka pendek
struktur kurikulum, (Semester/ Tahunan)
sesuai karakteristik
dan kebutuhan Evaluasi jangka panjang
satuan Pendidikan). (4-5 tahun)

Catatan : untuk SMK, Langkah nomor 2 adalah “Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian”
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan

LANGKAH-LANGKAH PENINJAUAN DAN REVISI KURIKULUM OPERASIONAL


(bagi yang telah memiliki kurikulum operasional di satuan Pendidikan)

5
1 3 Merancang
Menganalisis Meninjau PENDAMPINGAN,
2 PENGORGANISA
4
konteks EVALUASI, DAN
Meninjau Menyusun
KARAKTERISTIK SIAN PENGEMBANGAN
VISI RENCANA
SATUAN PEMBELAJARAN PROFESIONAL
MISI PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN
TUJUAN

Evaluasi jangka pendek


(Semester/ Tahunan)

Evaluasi jangka panjang


(4-5 tahun)

Catatan : untuk SMK, Langkah nomor 2 adalah “Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian”
Komponen Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
1 Karakteristik Satuan Pendidikan
2 Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
3 Pengorganisasian Pembelajaran
4 Perencanaan Pembelajaran
Karakteristik Satuan Pendidikan

meliputi:
• satuan pendidikan,
• peserta didik,
• pendidik, tenaga kependidikan,
• sarana prasarana,
• sosial budaya,
• kemitraan.
Komponen 1 : Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan

Prinsip-prinsip analisis :
 Melibatkan perwakilan warga satuan Pendidikan
 Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan Pendidikan
 Mengalokasikan waktu yang cukup dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi
atau solusi

Pilihan cara untuk mengumpulkan informasi :


 Kuesioner
 Wawancara
 Diskusi kelompok terpimpin/ Focus Group Discussion (FGD)
 Observasi
 Rapor Pendidikan
Komponen Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
1 Karakteristik Satuan Pendidikan
2 Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
3 Pengorganisasian Pembelajaran
4 Perencanaan Pembelajaran
Komponen 2 : Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan
Visi adalah cita-cita Bersama pada masa mendatang dari warga satuan Pendidikan,
yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan Pendidikan.

Misi adalah pernyataan bagaimana satuan Pendidikan mencapai visi yang


ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek,
menengah, dan jangka Panjang. Dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga
satuan Pendidikan.

Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh
setiap satuan Pendidikan atau program keahlian dengan mengacu pada
karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan Pendidikan sesuai dengan prinsip
yang sudah ditetapkan.
Komponen 2 : Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

Visi
Apakah visi menggambarkan harapan
seluruh warga satuan Pendidikan ?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang
ingin dicapai satuan Pendidikan ?
Apakah visi berpusat pada peserta didik ?

MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi ?
Apakah semua warga satuan Pendidikan memahami hal-hal yang menjadi prioritas
untuk mencapai visi ?

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi?
Apakah cara atau strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan ?
Komponen Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
1 Karakteristik Satuan Pendidikan
2 Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
3 Pengorganisasian Pembelajaran
4 Perencanaan Pembelajaran
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Satuan Pendidikan Menyusun pembelajaran meliputi :
- Intrakulikuler : Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan
muatan tambahan lainnya jika ada (mulok), penetapan konsentrasi,
penetapan mata pelajaran.
- Kokulikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila : Kegiatan
kokulikuler yang dirancang terpisah dari intrakulikuler untuk
menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai
dengan profil pelajar Pancasila melalui tema dan pengelolaan projek
berdasarkan dimensi dan fase.
- Ekstrakulikuler : Kegiatan kulikuler yang dilakukan diluar jam belajar
dibawah bimbingan dan pengawasan satuan Pendidikan .
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Prinsip-prinsip analisis kebutuhan untuk mengorganisasikan pembelajaran

 Memprioritaskan kebutuhan peserta didik


 Menyesuaikan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
 Mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana satuan Pendidikan
 Mempertimbangkan keterlibatan satuan Pendidikan dengan kemitraan dan
instansi terkait (Untuk SMK dan SMALB)
 Mempertimbangkan keterlibatan satuan Pendidikan dengan kemitraan dengan
LPA (untuk SPK)
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran

 Pendekatan mata pelajaran


 Pendekatan tematik
 Pendekatan secara terintegrasi
 Pendekatan secara bergantian dalam blok waktu terpisah
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Mata
01 Pelajaran
Matematika IPAS Pendidikan Pancasila

Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik mampu


 Setiap pembelajaran dilakukan terpisah mengidentifikasi, meniru, dan mengidentifikasi sistem memahami dan menjelaskan
antara satu mapel dengan mapel mengembangkan pola gambar organisasi kehidupan serta makna sila-sila Pancasila serta
lainnya. Tujuan pembelajaran dilihat atau objek sederhana dan pola melakukan analisis untuk menceritakan contoh
bilangan membesar dan menemukan keterkaitan sistem penerapan sila Pancasila dalam
tiap mata pelajaran dan asesmen serta
mengecil yang melibatkan organ dengan fungsinya serta kehidupan sehari-harisesuai
kegiatan dirancang untuk setiap mata penjumlahan dan pengurangan kelainan atau gangguan yang dengan perkembangan dan
pelajaran pada bilangan cacah sampai muncul pada sistem organ konteks peserta didik;
 Tatap muka dilakukan secara reguler 100 (Fase B). tertentu (sistem pencernaan, menerapkan nilai-nilai Pancasila
setiap minggu, dengan jumlah jam sistem peredaran darah, sistem di lingkungan keluarga, sekolah
tatap muka sesuai dengan yang Tujuan Pembelajaran pernafasan dan sistem dan masyarakat (Fase B).
reproduksi)
ditetapkan oleh masing-masing satuan
Melalui diskusi dengan teman Tujuan Pembelajaran
Pendidikan berdasarkan ketentuan sebangku, peserta didik dapat Tujuan Pembelajaran
minimal dari pemerintah. mengembangkan pola gambar Peserta didik mengembangkan
atau objek sederhana dan pola Peserta didik menganalisis contoh-contoh penerapan sila
bilangan membesar dan hubungan sumberdaya alam dalam Pancasila melalui sebuah
mengecil yang melibatkan local yang dapat menunjang jurnal harian.
berbagai operasi hitung Kesehatan masyarakat, dan
mengkampanyekan gaya hidup
sehat.
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Mata Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran
01 Pelajaran
berdasarkan pendekatan mata pelajaran SD/MI
Kelas III-V
No Mata Pelajaran Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas III-V *Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
(Asumsi 1 Tahun = 36 Minggu dan 1 JP = 35 Menit) masing-masing
Alokasi Alokasi Alokasi Projek Total JP **Satuan Pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
intrakulikuler intrakulikuler per Penguatan Profil Pertahun jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
per tahun minggu Pelajar Pancasila dan/Seni Tari).
Pertahun ***Palingbanyak 2 (dua) JP Per minggu atau 72
(JP) (JP) (JP) (JP) (Tujuh Puluh Dua) JP Per Tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
****Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa
1 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti * 108 3 36 144
Inggris , Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
2 Pendidikan Pancasila 144 4 36 180 Pendidikan.

3 Bahasa Indonesia 216 6 36 252

4 Matematika 180 5 36 216

5 Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 180 5 36 216


Lihat Kepmen No.56 Tahun 2022
6 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 108 3 36 216

7 Seni dan Budaya *** 108 3 36 216

8 Bahasa Inggris 72 2 - 72

9 Muatan Lokal 72 2 - 72

TOTAL **** 1044**** 29**** 252**** 1296****


Contoh Jadwal Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi
di mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

Pendidikan Pancasila PJOK


07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika
Pendidikan Pancasila Bahasa Inggris
07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa Inggris
pelajar Pancasila

08.40 - 09.00 ISTIRAHAT

09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila B. Indonesia pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Seni dan Budaya
B. Indonesia
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila B. Indonesia Bahasa Indonesia Agama dan Budi Pekerti

10.45 - 11.05 ISTIRAHAT

11.05 - 11.40 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila Projek penguatan profil Bahasa Indonesia
pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia Projek penguatan profil Muatan lokal
pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia


Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
02 Pendekatan Tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan siswa membuat pertanyaan untuk
gado-gado, dimana bermacam bahan diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya alam Seni Musik
dicampur namun masih dapat dipilah lokal Siswa mencatat informasi yang
siswa belajar memainkan
didapat secara terstruktur (belajar
alat musik dari daerah lokal
membuat tabel atau diagram) dan
yang menggunakan bahan
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran berdiskusi untuk membuat cara
yang diambil dari alam
mengkomunikasikan informasi Sumber daya
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan sekitarnya. Siswa juga
tersebut. alam lokal untuk berdiskusi mengenai peran
dengan merujuk pada tema yang sudah
menjaga bermusik dalam kesehatan
ditentukan emosi (memberikan
kesehatan dalam ketenangan/menghibur)
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara Pendidikan keseharian
menyusun TP yang sesuai dengan tema Pancasila
Siswa dapat mengamati symbol-symbol
Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari hasil
pengamatan , siswa dapat menyembutkan Bahasa Inggris
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan symbol sila – sila Pancasila
wakil kepala sekolah bidang kurikulum menulis teks deskripsi mengenai satu
sumber daya alam dari daerahnya yg
melihat CP dan mengidentifikasi tema- bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
tema yang bisa menjadi fokus pembelajaran masyarakat.

Contoh desain pembelajaran tematik fase A


Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran

02 Pendekatan Tematik Kelas 1 SD


Semester 1 Semester 2
 Pembelajaran disusun berdasarkan tema Tema Durasi Tema Durasi
yang menaungi kompetensi-kompetensi dari Diri Sendiri 72 Lingkungan Bersih 72
berbagai mata pelajaran .
 Pendekatan pembelajaran yang Kegemaranku 72 Benda di Sekitarku 72
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari
Kegiatanku 72 Peristiwa Alam 72
berbagai mata pelajaran kedalam berbagai
tema Keluargaku 72 Lingkungan Sehat 72
 SD/MI dapat mengorganisasikan muatan
Pengalamanku 72 Tugasku 72
pembelajaran menggunakan pendekatan
mata pelajaran atau tematik Transportasi 72 Cuaca 72
432 432
Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas I
(Asumsi 1 Tahun = 36 Minggu dan 1 JP = 35 Menit)
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Secara
03 Terintegrasi Ide utama/ Konsep : Ide utama/ Konsep :
 Konsep-konsep dan
keterampilan tertentu dari mata Membudidayakan tanaman obat Pengolahan dan penyajian data
untuk kehidupan rumah tangga terhadap sebuah fenomena dapat
pelajaran diajarkan secara dengan cara membuat apotek menjadi salah satu cara
kolaboratif (team teaching) hidup berkomunikasi yang efektif dan
 Pendidikan berkolaborasi menarik
sedemikian rupa untuk Asesmen (Performance task) :
merencanakan, melaksanakan Assesmen (Performance task) :
dan melakukan asesmen untuk Membuat tanaman obat keluarga Membuat data statistik mengenai
suatu pembelajaran yang (TOGA) dengan menanam jumlah pengangguran di suatu
beberapa tanaman obat, seperti daerah tertentu.
terpadu.
jahe, kunyit, kencur di rumah.
 Sebagai contoh mengajarkan
Assesmen (Performance task) :
muatan Ilmu Pengetahuan Alam Mata pelajaran yang terintegrasi : Matematika, IPS, Informatika
atau Ilmu Pengetahuan Sosial
secara terintegrasi IPA, Seni dan Prakarya.
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran berdasarkan pendekatan
Pendekatan Secara
03 Terintegrasi
secara integrasi (PAUD)

Satuan PAUD “XXXXXX” – TK A


Struktur**) Keterangan Jumlah JP *)

Jul Agu Sep Okt Nop Des

Intrakulikuler Dipilih topik-topik***) (900 menit x 2 (900 menit (900 menit x 4 (900 menit x 2 (900 menit x 4 (900 menit x 2
yang sesuai dengan minggu) x2 minggu) minggu) minggu) minggu)
Semester 1 karakteristik satuan minggu)
dan dekat dengan anak
*)900 menit adalah alokasi (kontekstual)
minimal
Projek Penguatan Indonesia (Tema : Aku (900 menit (900 menit x 2
**)bisa ditambahkan Profil Pelajar Cinta Indonesia) x2 minggu)
ekstrakulikuler jika sesuai konteks Pancasila Projek Batik (Tema : minggu)
Aku cinta Indonesia)
satuan

***)Topik adalah ide, gagasan, Struktur Keterangan Jumlah JP *)


konsep, atau inspirasi yang
hendak diperkenalkan, dibangun, Jul Agu Sep Okt Nop Des
dan dieksplorasi bersama anak.
Intrakulikuler Dipilih topik-topik***) (900 menit x 2 (900 menit (900 menit x 4 (900 menit x 2 (900 menit x 4 (900 menit x 2
yang sesuai dengan minggu) x2 minggu) minggu) minggu) minggu)
Semester 2 karakteristik satuan minggu)
dan dekat dengan anak
(kontekstual)

Projek Penguatan Projek Hari Bumi (Tema (900 menit (900 menit x 2
Profil Pelajar : Aku sayang Bumi) x2 minggu)
Pancasila Projek Ramadhan minggu)
(Tema : Kita semua
bersaudara)
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Secara Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran berdasarkan
03 Terintegrasi pendekatan secara integrasi (SMP)

Satuan Pendidikan SMP Kelas VII

Semester 1 Struktur Keterangan Jumlah JP

Unit Integratif Pedulikan Bumi (IPA, Seni dan Prakarya, Bahasa Inggris) 162

Mata Pelajaran Umum Pendidikan Agama dan Budi Pekerti : Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, 360
Matematika, IPS, Informatika, PJOK
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Gaya hidup berkelanjutan, Bhineka Tunggal Ika 180

TOTAL 702

Semester 2 Unit Integratif Kesehatanku (Matematika, Informatika, PJOK) 144

Mata Pelajaran Umum Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, 378
IPA, IPS, Seni dan Prakarya, Bahasa Inggris
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bangunlah Jiwa dan Raganya, Suara Demokrasi 180

TOTAL 702

Catatan :
Pendekatan secara integrasi tetap mengikuti acuan alokasi waktu per mata pelajaran yang terdapat di dalam Kepmendikbud Nomor 56 Tahun 2022
Contoh Jadwal Pembelajaran Berbasis Integratif
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti

07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.40 - 09.00 istirahat


09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif


Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan secara bergantian
04 dalam blok waktu terpisah
 Pendekatan ini mengelompokan jam belajar efektif dalam
satuan waktu yang terangkum.

 Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-


 Jadwal disusun per tahun ajaran dengan membentuk blok-blok
blok waktu dengan berbagai macam yang terdiri dari beberapa mata pelajaran.
pengelompokkan.
 Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa  Penyusunan jadwal mengatur periode kelas menjadi sedikit,
Indonesia, dan IPAS akan diajarkan dari jam
07.00 - 12.00 dalam semester 1. contoh lain, tetapi lebih lama sehingga memungkinkan aktivitas
mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam pembelajaran yang lebih fleksibel.
atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara
bergantian dalam blok waktu yang terpisah.
 Pengaturan dalam satu tahun ajaran tergantung kepada
kesiapan satuan Pendidikan dan sumber daya
Komponen 3 : Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan secara bergantian
04 dalam blok waktu terpisah
Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran berdasarkan
pendekatan secara bergantian dalam blok waktu terpisah (SMP)

SMP Kelas VII SMP Kelas VIII SMP Kelas IX


Semester
BLOK A BLOK B BLOK A
Struktur JP/Semester Struktur JP/Semester Struktur JP/Semester
Pendidikan Agama dan 72 Pendidikan Pancasila 72 Pendidikan Agama dan 64
Budi Pekerti Budi Pekerti
Bahasa Indonesia 180 Matematika 144 Bahasa Indonesia 160
IPS 108 Bahasa Inggris 108 IPS 96
Semester 1
PJOK 72 Informatika 72 PJOK 64
Seni dan Prakarya 72 IPA 144 Seni dan Prakarya 64  Jadwal disusun dengan
Projek Penguatan Profil
198
Projek Penguatan Profil
162
Projek Penguatan Profil
176
membentuk blok –blok yang
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila
terdiri dari beberapa mata
Total 702 Total 702 Total 624
pelajaran
  BLOK B BLOK A BLOK B
Struktur JP/Semester Struktur JP/Semester Struktur JP/Semester
Pendidikan Agama dan  Asumsi 1 tahun = 36 minggu
Pendidikan Pancasila 72 72 Pendidikan Pancasila 64
Budi Pekerti (untuk SMP kelas VII-VIII), 32
Matematika 144 Bahasa Indonesia 180 Matematika 128 minggu (untuk SMP Kelas IX)
Bahasa Inggris 108 IPS 108 Bahasa Inggris 96
Semester 2 dan 1 JP = 40 menit
Informatika 72 PJOK 72 Informatika 64
IPA 144 Seni dan Prakarya 72 IPA 128
Projek Penguatan Profil 162 Projek Penguatan Profil 198 Projek Penguatan Profil 144
Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila Pelajar Pancasila
Total 702 Total 702 Total 624
Komponen Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan
1 Karakteristik Satuan Pendidikan
2 Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan
3 Pengorganisasian Pembelajaran
4 Perencanaan Pembelajaran
Komponen 4 : Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi :
1. Ruang lingkup satuan Pendidikan : Penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.
Dalam ruang lingkup satuan Pendidikan, perumusan alur dan tujuan pembelajaran atau
silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan Pendidikan dalam merencanakan,
mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian
pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.
2. Ruang lingkup kelas : penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanaan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan
Pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar yang
disediakan pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari
rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Memahami Merumuskan Menyusun Alur
Capaian Tujuan Tujuan Merancang
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
(CP) (TP) (ATP) dari TP

Dalam merancang pembelajaran, satuan Pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran dan asesmen yang terdapat di dalam
Panduan Pembelajaran dan Asesmen
Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan
Profesional
Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Kurikulum Operasional

Prinsip-prinsip melakukan evaluasi :

1. Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan


2. Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan
peninjauan
3. Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk mendapatkan
data/informasi yang diinginkan.
4. Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dan dapat dijadikan
pengembangan bagi Pendidikan dan pelaksanaan program.
5. Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai