Anda di halaman 1dari 34

PENGERTIAN

Kompensasi adalah istilah yang menggambarkan suatu bentuk


ganti rugi, oleh karena itu kompensasi dapat merujuk pada:
Ganti rugi barang
Bentuk kompensasi yang digunakan dalam menunjukkan situasi
dimana piutang diselesaikan dengan memberikan barang-barang
yang seharga dengan utangnya.
Kompensasi (psikologi)
Pencarian kepuasan dalam suatu bidang untuk memperoleh
keseimbangan dari kekecewaan dalam bidang lain.
Kompensasi (finansial)
Imbalan berupa uang, atau bukan uang (natura), yang diberikan
kepada karyawan dalam perusahaan atau organisasi.
LATAR BELAKANG
Latar belakang kompensasi :
1. Teori Ekonomi Pasar :
Penciptaan suatu harga upah / bayaran yang didasarkan pada
kekuatan tawar menawar atau negosiasi antara pekerja, pegawai,
karyawan buruh dsb
2. Teori Standart Hidup :
Sistem kompensai dimana upah/gaji ditentukan dengan
standart hidup yang layak mencakup jaminan pensiun,
tabungan, pendidikan, tempat tinggal , transportasi dsb
3. Teori Kemampuan Membayar :
Sistem penentuan besar kecilnya kompensasi yang diberikan
kepada para pekerja dengan menyesuaikannya dengan
tingkat pendapatan dan keuntungan perusahaan
DEFINISI
Menurut (Nitisemito) Kompensasi adalah balas
jasa yang diberikan oleh organisasi kepada
pegawai yang dapat dinilai dengan uang dan
mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap

Menurut Caruth dan Handlogten


mendefinisikan kompensasi sebagai imbalan atau
pemberian yang diberikan kepada seseorang atas
pelayanan yang dilakukan, yang mencakup
imbalan secara langsung maupun tidak langsung.
DEFINISI
Menurut Hadari Nawawi (2005:315) kompensasi
manajemen adalah penghargaan atau ganjaran pada para
pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam
mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut
bekerja.

Malayu Hasibuan,(2007:118) Kompensasi adalah


semua pendapatan yang berbentuk uang, barang
langsung atau tidak langsung yang diterima langsung
oleh karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan
kepada perusahaan
PROSES KOMPENSASI
Adalah suatu jaringan berbagai sub
proses yang komplek dengan maksud
untuk memberikan balas jasa kepada
karyawan bagi pelaksanaan pekerjaan
dan untuk memotivasi mereka agar
mencapai tingkat prestasi kerja yang
diinginkan
PENTINGNYA KOMPENSASI DILIHAT
DARI SUDUT PANDANG :
Tenaga Kerja :
Jika dikaitkan
dengan peranan dan
pendapatannya
dapat digolongkan
atas Pengusaha dan
karyawan
PENTINGNYA KOMPENSASI DILIHAT
DARI SUDUT PANDANG :
Pengusaha :
Setiap tenaga kerja
yang memperoleh
pendapatan berupa
laba atau deviden
dari modal yang
diinvestasikannya
PENTINGNYA KOMPENSASI DILIHAT
DARI SUDUT PANDANG :
Karyawan :
Setiap orang yang
bekerja dengan menjual
tenaganya ( fisik dan
pikiran ) kepada
perusahaan dan
memperoleh balas jasa
yang sesuai dengan
peraturan dan perjanjian
TUJUAN KOMPENSASI
Tujuan kompensasi (Schuler, 1994)
1. Untuk mendapat pegawai yang
potensial
2. Untuk mempertahankan pegawai yang
berkualitas
3. Sebagai motivasi bagi pegawai
4. Memfasilitasi dalam rangka pencapaian
strategis organisasi
5. Menjamin keadilan dan kebersamaan
6. Memenuhi peraturan pemerintah
JENIS KOMPENSASI
1. Imbalan Ekstrinsik
a. Berbentuk Uang
Gaji, upah, honor, bonus, komisi,
insentif, upah , dsb
b. Berbentuk benefit / tunjangan
uang cuti, makan, transpot, asuransi,
jamsostek, pensiun, rekreasi, beasiswa
JENIS KOMPENSASI
2. Imbalan Intrinsik
Jenjang karier,
lingkungan kerja,
Pekerjaan yang menarik
DASAR KOMPENSASI
 Berat ringannya tanggung jawab jabatannya,
Tinggi rendahnya tingkat pendidikan.
Lamanya masa kerja di perusahaan yang
bersangkutan.
Tinggi rendahnya nilai jabatan di pasaran tenaga
kerja.
Keluaran (kinerja) yang dapat dihasilkan oleh
sesuatu jabatan.
LANGSUNG
( GAJI, UPAH,
INSENTIF )

KOMPENSASI
TIDAK LANGSUNG
( KESEJAHTERAAN
KARYAWAN )
KOMPONEN KOMPENSASI :

GAJI

Adalah balas jasa dalam


bentuk uang yang diterima
karyawan sebagai
konsekuensi dari statusnya
sebagai karyawan yang
memberikan kontribusi
dalam mencapai tujuan
perusahaan
KOMPONEN KOMPENSASI :

UPAH

Imbalan finansial langsung yang


dibayarkan kepada karyawan
berdasarkan jam kerja , jumlah
barang yang dihasilkan atau
banyaknya pelayanan yang
diberikan
KOMPONEN KOMPENSASI:
INSENTIF

Bentuk pembayaran yang


dikaitkan dengan kinerja
dan gainsharing, sebagai
pembagian keuntungan
bagi karyawan akibat
peningkatan produktivitas
atau penghematan biaya
KOMPONEN KOMPENSASI:
KESEJAHTERAAN
( BENEFIT AND SERVICE )

Bentuk penghargaan
tambahan / komponen
tambahan (financial dan non
financial ) biasanya dalam
bentuk : tunjangan hari raya,
uang pensiun, darmawisata
TAHAPAN MENETAPKAN KOMPENSASI
 Mengevaluasi setiap
pekerjaan dengan
menggunakan informasi
analisis pekerjaan untuk
menjamin keadilan
internal yang didasarkan
pada nilai relative setiap
pekerjaan.

19
TAHAPAN MENETAPKAN KOMPENSASI

 Melakukan survey upah


dan gaji untuk
menentukan keadilan
eksternal yang
didasarkan pada upah
pembayaran di pasar
kerja

20
TAHAPAN MENETAPKAN KOMPENSASI

 Menilai harga setiap


pekerjaan untuk
menentukan
pembayaran upah
yang didasarkan pada
keadilan internal dan
eksternal

21
TANTANGAN DALAM KOMPENSASI
 Tujuan Strategik
 Tingkat upah yang
berlaku
 Pengadaan dan
permintaan Tenaga kerja
 Kekuatan Serikat
Pekerja
 Peraturan Pemerintah

22
TANTANGAN DALAM KOMPENSASI
 Pemerataan
Pembayaran
 Penyesuaian dan
strategi kompensasi
 Tantangan Kompensasi
Internasional
 Produktifitas dan gaji

23
Faktor yang mempengaruhi kompensasi

Faktor internal

1. Dana organisasi
2. Serikat pekerja/organisasi karyawan
3. Penawaran dan permintaan tenaga kerja
4 Kemampuan dan kesediaan perusahaan
5. Produktivitas kerja karyawan .
6. Posisi jabatan karyawan
Faktor yang mempengaruhi kompensasi

Faktor Eksternal

a. Adanya hukum ekonomi dengan


undang-undang dan keppresnya
b. Biaya hidup/cost of living
c. Kebijakan pemerintah
d. Kondisi perekonomian nasional
Faktor yang mempengaruhi kompensasi

Faktor Kepribadian
Pegawai

a. Produktivitas kerja
b. Posisi dan jabata
c. Pendidikan dan pengalaman
Karyawan
d. Jenis dan sifat pekerjaan
Syarat-syarat Kompensasi
1) Adil (Fair/Equitable).
sistem penggajian pemerintahan menetapkan bahwa
yang adil itu adalah memberikan golongan kepangkatan
dan gaji pokok yang lebih tinggi kepada pegawai yang
mempunyai pendidikan formal lebih tinggi.
2) Atraktif dan kompetitif.
tingkat upah/gaji yang ditawarkan harus menarik dan
kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain yang
sejenis.
3) Tepat, mudah dan mutakhir.
kebijakan dan sistem imbalan yang digunakan harus
tepat/cocok untuk perusahaan tersebut ditinjau dari
4) Tepat, mudah dan mutakhir Mematuhi
ketentuan Undang-Undang dan Peraturan
Pemerintah.
semua kebijakan, sistem dan aturan dalam
pengupahan/penggajian dan imbalan
perusahaan harus memenuhi ketentuan peraturan
perundangan Pemerintah Republik Indonesia.

5) Cukup/layak tingkat imbalan upah/gaji relatif


harus cukup dan layak bagi penerimanya
sesuaidengan
agar pemberian kompensasi terasa adil, maka proses
yang harus dilakukan adalah
• Menyelenggarakan survei kompensasi, yaitu survei mengenai jumlah kompensasi yang
diberikan bagi pekerjaan yang sebanding di perusahaan lain (untuk menjamin keadilan
eksternal).
• Menentukan nilai tiap pekerjaan dalam perusahaan melalui evaluasi pekerjaan (untuk
menjamin keadilan internal).
• Mengelompokkan pekerjaan yang sama /sejenis ke dalam tingkat kompensasi yang
sama pula (untuk menjamin keadilan karyawan).
• Menyesuaikan tingkat kompensasi dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(menjamin kompensasi layak dan wajar).
(Kepmenakertrans No. 102/MEN/VI/2004)

Perhitungan upah lembur pada hari kerja


: 1,5 x 1/173 x Upah Sebulan untuk jam
pertama dan untuk jam selanjutnya : jam
kerja x 1/173 x Upah Sebulan
(Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
No.102/MEN/VI/2004)

Kompensasi Kerja di Hari Libur Mingguan dan


Nasional
 Perhitungan upah lembur pada hari libur mingguan

atau hari libur resmi adalah :


 Untuk pekerja yang bekerja selama 6 hari/minggu

 a. 7 jam pertama, pekerja akan mendapat upah

lembur sebanyak : 2 x upah sejam


 b. 8 jam kerja, pekerja akan mendapat upah lembur

sebanyak : 3 x upah sejam


 c. 9 atau 10 jam kerja, pekerja akan mendapat upah

lembur sebanyak : 4 x upah sejam


UU No. 11 tahun 2020
tentang Cipta kerja
Pekerja harian lepas diatur dalam Pasal 10 PP No 35
Tahun 2021, Perjanjian ini harus memenuhi
ketentuan bahwa pekerja bekerja kurang dari 21 hari
dalam 1 bulan. Apabila pekerja bekerja 21 hari atau
lebih dalam 1 bulan selama 3 bulan berturut-turut,
maka hubungan kerja demi hukum berubah menjadi
PKWTT dan status pekerja harian lepas berubah
menjadi karyawan tetap.
Dasar hukum PP 7 tahun 2018 tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan
kepada Saksi dan Korban

. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4635) sebagaimana telah
diubah dengan Undang Undang Nomor 31 Tahun
2014 tentang Perubahan atas Undang¬Undang
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi
dan Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 293, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5602)
Selesai

Anda mungkin juga menyukai