TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Kompensasi
1) Pengertian Kompensasi
Jika balas jasa yang diterimanya semakin tinggi, statusnya semakin baik,
karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang
(2013) menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara
periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti” (p.
kegiatan di waktu yang akan datang” (p. 218). Selain pernyataan Hasibuan
dengan kinerja”
Menurut Poerwono (1982) peranan gaji dapat ditinjau dari dua pihak, yaitu :
tinggi pula dan bila gaji yang diberikan terlalu rendah akan
manajer personalia dalam menentukan gaji yang adil dan layak saja,
organisasi.
b) Kepuasan kerja
c) Pengadaan efektif
d) Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan mudah
memotivasi bawahannya.
e) Stabilitas karyawan
f) Disiplin
Dengan pemberian balas jasa yang cukup besar maka disiplin
pekerjaannya.
h) Pengaruh pemerintah
dihindarkan.
2.2 Punishment
kinerja. Hak
perusahaan misalnya seperti pencapaian target perusahaan, kedisiplinan
Perusahaan, Kebijakan, SOP, Kode Etik dan sebagainya. Hal ini diperlukan
risiko yang dapat berdampak juga pada perusahaan maupun rekan kerja (risiko
menerapkan.
undang No. 13/2003 yakni Surat Peringatan Pertama (SP1), SP2, SP3/Akhir
hingga pemberian PHK jika setelah diberikan SP3 tidak ada upaya perbaikan
dapat ditoleransi. (Kategori pelanggaran berat dapat dilihat juga pada Undang-
undang atau merujuk pada kategori perdata, pidana dan/atau khusus seperti
korupsi).
2) Jenis-jenis Punishment
3) Pengurangan gaji/penghasilan.
7) Diberhentikan sementara.
Perusahaan.
jabatan.
apabila telah diatur dalam perjanjian kerja (PK), peraturan perusahaan (PP)
atau perjanjian kerja bersama (PKB). Hal ini secara tersirat diatur dalam Pasal
berlaku untuk paling lama 6 (enam) bulan, kecuali ditetapkan lain dalam
yang diatur dalam PK atau PP atau PKB. Bagi pekerja yang melakukan
tentang Perlindungan Upah (PP 8/1981) yakni denda atas pelanggaran sesuatu
hal hanya dapat dilakukan apabila hal itu diatur secara tegas dalam suatu
perjanjian tertulis atau peraturan perusahaan (PK atau PP atau PKB). Lebih
jauh dijelaskan dalam Penjelasan Pasal 20 ayat (4) PP 8/1981 bahwa yang
demosi ini dapat diatur sendiri di dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan
atau perjanjian kerja bersama. Sehingga hal-hal yang terkait dengan pengenaan
disiplin diartikan sebagai (a) latihan batin dan watak dengan maksud
supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib, (b) ketaatan pada
aturan dan tata tertib. Dengan kata lain disiplin adalah suatu sikap dan
waktu di tempat kerja namun lebih tepat diartikan sebagai suatu sikap,
tingkah laku, dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan
baik tertulis maupun tidak. Jadi, kedisiplinan dalam suatu perusahan dapat
kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan seseorang yang
(Hasibuan, 2012).
dan tidak mengelak untuk menerima sanksi apabila melanggar tugas dan
Ada dua jenis disiplin kerja berdasarkan terbentuknya yaitu disiplin diri
a) Disiplin diri
dikontrol oleh diri sendiri berwujud pada kontrol terhadap tingkah laku
Disiplin diri pada tiap karyawan bila telah tumbuh dengan baik
tua, guru atau pun masyarakat merupakan bekal positif bagi tumbuh
diwarnai perlakuan yang konsisten dari orang tua, guru atau pimpinan.
Selain itu, orang tua, guru dan pimpinan yang berdisiplin tinggi
diri.
kerja lain.
Jadi dalam hal ini ada beberapa manfaat yang dapat diambil
penghargaan serupa dari orang lain pada dirinya. Hal ini semakin
b) Disiplin kelompok
tercapai jika disiplin diri telah tumbuh dalam diri karyawan. Artinya
eksistensi organisasi.
Pimpinan juga bertanggungjawab untuk menciptakan iklim
oleh Jasin (dalam Helmi, 2012) seperti dua sisi dari satu mata uang.
dibedakan menjadi dua yaitu faktor dari dalam individu dan faktor dari
kerja, motivasi kerja intrinsik serta kepuasan kerja. Sedangkan faktor dari
kerja yang lebih baik pada situasi yang kompleks. Selain itu faktor
mereka akan dilakukan dengan baik dan cepat, Harris (dalam Suharsih
2001). Dengan adanya semangat kerja yang tinggi maka akan timbul
peraturan-peraturan perusahaan.
Faktor motivasi kerja dan kepuasan kerja juga sangat
dimasukkan sebagai faktor dari dalam diri individu dan faktor dari luar
individu. Motivasi kerja intrinsik dalam hal ini yaitu adanya perasaan
bangga dari dalam diri individu terhadap pribadi dan organisasi tempat dia
ekstrinsik yaitu adanya penghargaan dan pujian dari atasan, hal ini bisa
dijadikan sebagai reward untuk bekerja lebih baik. Penghargaan dan pujian
karyawan. Kepuasan kerja yang berasal dari dalam diri individu yaitu arti
dari pekerjaan itu sendiri bagi karyawan. Dengan adanya kepuasan kerja
yang tumbuh dalam diri individu membuat karyawan lebih giat bekerja
secara suka rela tanpa adanya paksaan. Sedangkan yang merupakan faktor
dari luar individu berupa gaji yang cukup maka akan mendorong karyawan
mempunyai pengaruh yang sangat besar dan memberi efek yang positif
sebagainya). Lebih jauh hal ini dapat membawa pada situasi yang
kebiasaan yang dianggap baik oleh perusahaan. Hal ini bisa menjadi
yaitu positif dan negatif. Tindakan disiplin positif adalah dengan diberi
waktunya.
& Suyati (1995) untuk mengetahui tingkat kedisiplinan kerja yang baik
yaitu :
b) Kepatuhan tenaga kerja terhadap perintah atasan serta tata tertib yang
berlaku
hati-hati
kerja termasuk salah satu faktor yang penting di dalam bekerja. Tenaga
kerja yang sudah tidak mempunyai gairah dalam bekerja akan malas dalam
b) Disiplin Waktu
terhadap jam masuk kerja, jam pulang kerja dan kehadiran di tempat
kerja
didalam meaksanakan suatu pekerjaan. Lebih tegas lagi Lawler dan Porter
kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan
sasaran akan dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik pendek
diantaranya, yaitu :
1) Kualitas Kerja
perusahaan dengan baik dan berdaya guna. Ada beberapa cara yang
2) Ketepatan Waktu
menjadi relevan lagi dengan keadaan yang ada. Juga merupakan suatu
keputusan.
Defenisi ini memiliki tiga elemen kunci : energi, arah dan ketekunan.
organisasi adalah jenis usaha yang kita inginkan dari para karyawan.
menyatakan bahwa dalam setiap orang terdapat sebuah hierarki dari lima
kebutuhan :
lainnya.
perhatian.
e) Kebutuhan Aktualisasi Diri (self-actualization needs) yaitu kebutuhan
sosial, penghargaan dan aktualsasi diri pada tingkatan kebutuhan yang lebih
tinggi.
Robbins, 2010).
Kompensasi
Punishment
Kinerja Karyawan
Disiplin
Kerja
2.6 Hipotesis
Ada hubungan yang signifikan antara Kompensasi, Punishment Dan Disiplin Kerja
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
bertujuan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara kepuasan kerja dengan
diteliti. Jika ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya
korelasi.
berikut :
1) Kompensasi
Kompensasi adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan
2) Punishment
kepada pelanggar
3) Disiplin kerja
yang tidak tertulis dan tidak mengelak untuk menerima sanksi apabila
tertentu dan dalam hal ini berupa keterbatasan waktu dan tenaga untuk
penelitian sehingga tidak dapat mengambil sample yang jauh dan besar,
1996).
Kategori yang dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah : sudah
bekerja minimal 1 tahun dan minimal pendidikannya SMU. Hal ini dengan
anggapan bahwa karyawan yang sudah bekerja minimal 1 tahun dan minimal
1. Validitas
alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 1997). Uji validitas
tingkat
terhadap organisasi.
Validitas isi adalah validitas yang dipandang dari segi isi skala, yang
sejauh mana skala tersebut isinya telah dianggap dapat mengukur hal-hal
subyektif. Uji coba validitas isi dilakukan sebelum uji coba dilaksanakan.
antara item-item yang telah disusun dengan atribut psikologis yang ingin
telah dibuat oleh penulis dengan tabel spesifikasi yang memuat tentang
bagian dari sisi tes dan kompetensi yang diukur dalam tiap bagian sesuai
dengan kawasan ukur. Analisis rasional ini selain diperiksa oleh penulis
juga dikoreksi oleh seseorang yang dianggap ahli, dalam hal ini dosen
pembimbing.
data penelitian serta membuang item-item yang tidak lolos seleksi (gugur)
data penelitian.
item total. Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai
dengan 1,00 dengan tanda positif atau negatif. Semakin baik daya beda
itemnya tidak baik. Uji kesahihan butir item berdasarkan korelasi item
total dan digunakan batasan rix ≥ 0,30. semua item yang mencapai
koefisien korelasi minimal 0,30 maka daya bedanya dianggap memuaskan.
Namun apabila jumlah item yang lolos seleksi ternyata masih tidak
3. Reliabilitas
tersebut relatif konsisten. Suatu hasil penelitian hanya dapat dipercaya bila
subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang
(Hadi, 1995). Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
variabel.