NIM : 2010102038
II. TEORI
A. Definisi Stress dan Depresi
Depresi postpartum adalah kompleksitas psikologis yang paling umum setelah
kelahiran yang mengacu pada periode depresi non-psikotik yang dimulai pada periode
post partum atau kelanjutan dari depresi masa kehamilan. gejala klinis depresi
postpartum mirip dengan kriteria diagnostik periode gangguan depresi mayor, dan
menyertakan setidaknya lima gejala suasana hati depresi (berdasarkan DSM-IV-TR)
sebagai berikut ini: kurangnya kesenangan dari aktivitas sehari-hari yang biasa,
perubahan nafsu makan dan berat badan, insomnia atau hipersomnia, kebingungan,
kelambatan psikomotorik, perasaan lelah dan kehilangan energi, perasaan tidak berharga,
dan rasa bersalah yang berlebihan, konsentrasi menurun, dan pikiran berulang untuk
bunuh diri dalam periode dua minggu (Bakhshizadeh et al., 2013)
Stres termasuk reaksi fisik, mental dan emosional yang diakibatkan oleh perubahan
dan kebutuhan individu. Stres adalah gejala penyakit yang kompleks yang meliputi
suasana hati tertekan, kehilangan minat, kecemasan, gangguan tidur, kehilangan nafsu
makan, kekurangan energi dan berpikir tentang bunuh diri (Bakhshizadeh et al., 2013).
Persalinan dan pengalaman nifas memiliki dampak psikologis, emosional, dan fisik
terhadap kehidupan individu dan melibatkan perolehan peran baru dan tugas merawat
yang ibu harus atasi. Beberapa faktor memengaruhi baik pengelolaan pengalaman baru
ini maupun kesejahteraan calon ibu: misalnya, stres prenatal, kecemasan, perasaan
ketidakmampuan orang tua, dukungan sosial, gejala fisik kegelisahan, dan strategi koping
yang maladaptif. Seperti yang ditemukan oleh Christiaens dan Bracke (2007) dalam
bahasa Belgia dan Belanda sistem perawatan bersalin, kepuasan persalinan yang
diuntungkan dari pemenuhan harapan, kontrol pribadi, dan kemanjuran diri ibu; Selain
itu, pengendalian pribadi juga berdampak positif pada pengurangan nyeri persalinan.
Demikian pula dalam penelitian Chou et al. (2008), yang dilakukan pada 243 wanita
hamil di Taiwan, frekuensi tinggi mual dan muntah terkait kehamilan, tingkat stres yang
dirasakan tinggi, tingkat dukungan sosial yang rendah, dan berkurang perencanaan
kehamilan secara negatif menandai adaptasi psikososial ibu hingga masa nifas (Caroli &
Sagone, 2014)
B. Instrumen DASS 21
Skala untuk mengukur psychological distress adalah Depression Anxiety Stress
Scale 21-(DASS-21) yang diadaptasi dari Lovibond dan Lovibond (1995). Alat ukur ini
untuk mengukur gejala-gejala kecemasan, depresi dan stres. Skala ini telah diterjemahkan
dan digunakan untuk sampel klinis dan non klinis. DASS21 terdiri dari 21 aitem. Respons
jawaban menggunakan skala Likert dengan 4 pilihan jawaban dari skor 0 (sangat tidak
setuju) hingga 3 (sangat setuju) (Jatmika, 2018)
Ada bukti ekstensif yang menunjukkan bahwa dukungan sosial meningkatkan hasil
menyusui. Berdasarkan bukti ini, layanan dan intervensi kesehatan masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan angka menyusui terutama menargetkan dukungan
informasi dan emosional kepada para ibu. Hal ini mempengaruhi pendekatan perubahan
perilaku individu. Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Emmott et al tahun 2020
mengidentifikasi tiga tipologi berbeda dari dukungan postpartum yakni : 1) Extensive
support, di mana ibu mendapat dukungan dari berbagai pendukung termasuk pasangan,
nenek dari pihak ibu, teman dan tenaga kesehatan, tetapi ibu adalah satu-satunya yang
memberi makan bayi; 2) Family support, di mana ibu menerima dukungan dari pasangan
dan nenek dari pihak ibu, termasuk dengan pemberian makan bayi, tetapi cenderung tidak
menerima dukungan dari profesional kesehatan; dan 3) Low support, di mana ibu
terutama menerima dukungan dari pasangan. 94% wanita dengan extensive support
diperkirakan akan menyusui pada dua bulan, diikuti oleh 48% ibu low support grup , dan
13% pada family support. Secara keseluruhan, nilai potensial bagi para profesional
kesehatan untuk berperan dalam mendukung keluarga untuk mendukung proses
menyusui sehingga di dapatkan hasil yang maksimal (Emmott et al., 2020).
LAMPIRAN KUESIONER
Kuesioner ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman
Anda/Saudara dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban yang
disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
2 : Sesuai dengan saya sampai batas yang dapat dipertimbangkan, atau lumayan sering.
Selanjutnya, Anda diminta untuk menjawab dengan cara memilih pada salah satu kolom
yang paling sesuai dengan pengalaman Anda selama SATU MINGGU TERAKHIR. Tidak ada
jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri Anda yang
sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Bapak/Ibu/
Saudara.
No Pernyataan 0 1 2 3
1 Saya merasa diri saya mudah marah karena hal-hal S
sepele.
2 Saya merasa bibir saya sering kering A
I. Data Subjektif
Agama : Islam
Apakah bapak selama ini Ya, saya tau betul jika istri saya orangnya mudah
memahami jalan pikiran kepikiran terhadap segala sesuatu bahkan untuk hal-
1.
istrinya yang overthinking ? hal yang tidak penting sekalipun. Biasanya jika istri
saya mulai berpikiran yang aneh-aneh saya biasanya
mengalihkan pikirannya dengan mengajak diskusi
hal-hal lain atau membicarakan anak-anak.
4. Apakah yang bapak usaha Untuk urusan dua anak saya yang sudah besar
lakukan untuk membantu memang saya ambil semua, mulai dari makan,
pekerjaan ibu di rumah, membantu anak-anak sekolah online seperti
khususnya dalam merawat sekarang, saya memberikan pengertian kepada anak-
anak-anak? anak bahwa Ibunya belum sehat sehingga belum bisa
merawat anak-anak seperti semula.
5. Apakah bapak mengetahui Ya sedikit banyak saya tahu, saat ini istri saya
psikologis ibu selama masa nampaknya memang lagi down, masih dalam
nifas dan menyusui ? suasana berduka. Pada saat anak kedua kemarin saja
pada saat nifas dan menyusui istri saya banyak
cemasnya, misalkan cemas asi nya tidak lancer dll,
apalagi saat ini memang kami masih berduka jadi
saya memaklumi jika istri saya masih sangat
terpukul.
6. Apakah bapak mengamati Ya, Istri saya bisa tidur nyenyak biasanya di atas jam
(ibu mudah bersedih, mudah 2 pagi sehingga saya biasanya mengambil alih untuk
marah, cemas, menangis, mengganti popok bayi jika istri saya sedang tertidur
sulit tidur) ? pulas.
7. Apakah ada perubahan ibu Ya, sejujurnya memang anak ketiga ini tidak di
yang signifikan dengan rencanakan tapi ya bagaimana Namanya rezeki tidak
kehadiran anak ketiga boleh di tolak, saya selalu mengatakan itu kepada
sekarang ? istri saya. Istri say aitu hanya takut kemarin pada
saat hamil lagi asam lambungnya menjadi parah
seperti kehamilan kedua kemarin.
8. Apakah bapak sering Ya memang istri saya mudah takut/parno dan panik,
melihat ibu merasa takut makanya saya meminimalisir berita-berita yang
atau panik? membuat istri terkejut.
9. Apa yang bapak ketahui apa Selama ini istri saya merasa takut/parno mengenai
saja yang membuat ibu anak-anak misalkan anak kami sedang sakit, istri
merasa takut, cemas, dan saya biasanya sudah jauh berpikir yang macam-
panik? macam sehingga dia ketakutan sendiri.
10. Ketika Ibu merasa sedang Ketika istri saya sedang cemas/takut saya biasanya
cemas, takut atau kesulitan menenangkan, missal anak kami sedang sakit saya
dalam merawat bayi, apakah biasanya mengatakan kepada istri bahwa anak kami
yang bapak coba lakukan ? akan baik-baik saja, jadi daripada berpikir yang
tidak-tidak mending di bawa dulu saja ke dokter biar
lebih tau pastinya. Nah untuk saat in ikan istri saya
nampaknya masih berduka sehingga sering ikutan
nangis saat bayi kami menangis pada malam hari,
nah biasanya saya mengambil alih menggendong
bayi dan menenangkan nya sampai bayi kami
teertidur.
ANALISIS :
Dari hasil wawancara dengan Tn. A dapat di simpulkan bahwa Tn. A sangat mengerti
keadaan istrinya yang biasa overthinking dan mudah cemas. Tn.A memahami kebutuhan
psikososial ibu pada masa nifas dan menyusui bahwa ibu sangat membutuhkan dukungan dan
support untuk bisa melewati masa nifas dan menyusui terlebih saat ini Ny.P sedang berduka
sehingga peran suami sangat penting dalam membantu segala sesuatunya khususnya merawat
kedua anaknya yang masih membutuhkan perhatian dan keperluan untuk sekolah. Tn.A
merupakan suami yang siaga sehingga Ny.P sangat terbantu dan sangat bergantung pada
suaminya untuk saat ini. Dukungan dari Tn.A yang membuat Ny.P tegar dan mempunyai
keinginan untuk segera pulih karena Tn.A selalu mengingatkan bahwa kedua anaknya
menunggu untuk di temani kembali oleh ibunya, hal itulah yang membuat Ny.P kembali
bersemangat untuk pulih dari keterpurukannya dan kembali menjalani hari-hari seperti biasa
lagi.
LAMPIRAN
REFERENCES
Bakhshizadeh, A., Shiroudi, S. G., & Khalatbari, J. (2013). Effect of Hardiness Training on
Stress and Post Partum Depression. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 84,
1790–1794. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2013.07.035
Caroli, M. E. De, & Sagone, E. (2014). The Experience of Pre- and Post-partum in Relation
to Support, Stress, and Parenthood Representation. Procedia - Social and Behavioral
Sciences, 116(1996), 697–702. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.282
Emmott, E. H., Page, A. E., & Myers, S. (2020). Typologies of postnatal support and
breastfeeding at two months in the UK. Social Science and Medicine, 246(September
2019), 112791. https://doi.org/10.1016/j.socscimed.2020.112791
Jatmika, D. (2018). Hubungan Antara Psychological Distress Dan Problematic Internet Use
Pada Mahasiswa. 268–278.