Margareta Sjo¨ blom*, Lars Jacobsson, Kerstin O¨ hrling, and Catrine Kostenius
Department of Health Sciences, Lulea˚ University of Technology, SE-97187 Lulea˚,
Sweden
Kenangan indah dari masa kanak-kanak juga bisa menjadi hal sehari-hari seperti
menghabiskan waktu berdua dengan sang ayah dalam perjalanan ke sekolah. Para peserta
belajar bagaimana menjadi dapat diandalkan bagi orang lain dengan menyediakan orang tua
mereka hampir sepanjang waktu. Mereka menyatakan bahwa orang lain percaya pada mereka
dan tahu bahwa mereka selalu bisa datang kepada mereka untuk meminta bantuan. Seorang
peserta ingat pernah sedih ketika orang-orang mengatakan hal-hal yang jahat kepadanya
sebagai seorang anak, tetapi ayahnya mengajarinya bagaimana membela dirinya sendiri:
'Cobalah untuk mengabaikan mereka dan ingatlah bahwa Anda lebih kuat dari mereka' Para
peserta juga memiliki pengalaman bermain dengan teman-teman yang suportif. Pengalaman
hidup awal sangat penting, karena masa kanak-kanak adalah masa kritis dan sensitif dalam
hidup ketika keseimbangan antara risiko dan faktor pendukung sangat penting untuk
memiliki kehidupan yang sehat sebagai orang dewasa ( Blair dkk., 2010). Mereka
menemukan bahwa hubungan awal memainkan peran penting dalam pengembangan
ketahanan, dan keterikatan yang tidak aman menciptakan kerentanan terhadap psikopatologi
di kemudian hari. Penelitian jalur hidup sebelumnya menunjukkan bahwa kerugian di masa
kanak-kanak berdampak buruk pada keadaan sosial ekonomi dan kesehatan di masa dewasa
melalui serangkaian proses yang saling terkait seperti lintasan pendidikan dan sosial.
Demikian pula, respons yang tidak sehat terhadap stres seperti pola pikir yang merusak
(permusuhan sinis, pesimisme, perenungan, dan penekanan pikiran) dapat menyebabkan stres
kronis dan depresi ( Blackburn dan Epel, 2017 ). Temuan menunjukkan bahwa para peserta
mempelajari pelajaran hidup yang berguna yang menyarankan bahwa pengalaman selama
masa kanak-kanak dapat membantu untuk beradaptasi dan meneruskan pengetahuan lintas
generasi. Mereka memberi contoh tentang membela diri sendiri sementara juga mengetahui
bahwa Anda tidak selalu benar. Seperti menghormati orang lain dan memperlakukan mereka
sebagaimana Anda ingin diperlakukan sendiri. Mereka selanjutnya menyoroti contoh-contoh
inspiratif dalam menyampaikan perasaan dukungan dan kepercayaan pada anak-anak mereka
sendiri. Hal ini dapat dibandingkan dengan pembahasan tentang ketahanan lintas generasi
sebagai kemungkinan, yaitu orang tua dan anak dalam satu generasi membentuk kapasitas
masa depan anak untuk menjadi orang tua pada generasi berikutnya ( Masten, 2013 ).
Demikian pula, informasi yang datang dari ilmu saraf dapat menjelaskan perjuangan
seseorang untuk memenuhi kebutuhannya sementara juga memungkinkan munculnya
individualitasnya sendiri untuk berkembang ( Prigatano, 1999 ).
Inner child bukanlah fase yang dilewati dalam kehidupan orang dewasa, melainkan
panduan penting untuk kehidupan masa depan. Selanjutnya, orang tua dan anak dalam satu
generasi membentuk kapasitas masa depan anak sebagai orang tua di generasi berikutnya
( Masten, 2013 ). Inner child karenanya dapat dilihat sebagai sebuah paradoks yang dialami
seseorang. Dimensi kesejahteraan mental, sosial dan eksistensial yang dijelaskan dalam
temuan dapat dibandingkan dengan perspektif kesehatan holistik Ini adalah aspek penting
untuk dipertimbangkan dalam promosi kesehatan meskipun tidak secara eksplisit
memasukkan dimensi fisik. Ini berbicara tentang pentingnya mengenali pentingnya inner
child dalam promosi kesehatan sepanjang perjalanan hidup. Pengetahuan tentang fenomena
inner child dalam kaitannya dengan kesehatan dan kesejahteraan dapat bermanfaat dalam
upaya promosi kesehatan yang meningkatkan literasi kesehatan. Hal ini dapat dibandingkan
dengan aspek kompetensi tindakan literasi kesehatan dan menekankan pentingnya faktor
penentu sosial Kesehatan (Sjöblom et al., 2020)
REFRENCES
Sjöblom, M., Jacobsson, L., Öhrling, K., & Kostenius, C. (2020). From 9 to 91: health
promotion through the life-course—illuminating the inner child. Health Promotion
International, 1–10. https://doi.org/10.1093/heapro/daaa132