Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara 2021
Kantor Regional I Badan Kepegawaian Negara 2021
PP NO 11 TAHUN 2017 jo
02
PP NO 17 TAHUN 2020
TENTANG MANAJEMEN PNS
PP NO 94 TAHUN 2021
03
TENTANG DISIPLIN PNS
DISIPLIN PNS
Tulisan
pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara
tertulis baik dalam bentuk tulisan maupun
gambar, karikatur, coretan, dll yang serupa
dengan itu.
Perbuatan
setiap tingkah laku, sikap, atau tindakan yang
dilakukan oleh PNS atau tidak melakukan
sesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai
peraturan perundang-undangan..
Kewajiban PNS setia dan taat sepenuhnya kepada
melaksanakan tugas
Pancasila, Undang- Undang Dasar
kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, 5 1 Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia,
kesadaran, dan
dan Pemerintah
tanggung jawab
menunjukkan integritas dan
keteladanan dalam sikap, perilaku, menjaga persatuan dan kesatuan
ucapan, dan tindakan kepada 6 2 bangsa
setiap orang, baik di dalam
maupun di luar kedinasan melaksanakan kebijakan yang
Larangan
Pasal 5
TINGKAT & JENIS HUKUMAN
DISIPLIN a. Penurunan Pangkat 1 tingkat
lebih rendah selama 3 tahun;
b. Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan 1 tingkat lebih
rendah;
c. Pembebasan dari jabatan;
d. Pemberhentian dengan hormat
a. Penundaan kenaikan gaji berkala; tidak atas permintaan sendiri
b. Penundaan kenaikan pangkat; sebagai PNS; dan
e. PTDH.
a. teguran lisan; dan
c. Penurunan Pangkat 1 tingkat lebih
b. teguran tertulis; dan rendah selama 1 tahun. HUKUMAN DISIPLIN BERAT
c. pernyataan tidak puas
secara tertulis. HUKUMAN DISIPLIN SEDANG a. penurunan jabatan setingkat
lebih rendah selama 12 bulan;
a. pemotongan tukin sebesar 25% b. Pembebasan dari jabatannya
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN
selama 6 bulan; menjadi jabatan pelaksana
a. teguran lisan; b. tukin sebesar 25% selama 9 selama 12 bulan; dan
b. teguran tertulis; dan bulan; dan c. Pemberhentian dengan hormat
c. pernyataan tidak puas c. Pemotongan tukin sebesar 25 tidak atas permintaan sendiri
secara tertulis. persen selama 12 bulan sebagai PNS
TINGKAT & JENIS HUKUMAN
DISIPLIN Pasal 11:
Ayat (1) dijatuhkan bagi pelanggaran terhadap
kewajiban Pasal 3 huruf a apabila berdampak
negatif pada unit kerja, instansi, dan/atau
Pasal 10: negara, Pasal 3 huruf b s.d. huruf h, apabila
Ayat (1) dijatuhkan bagi pelanggaran berdampak negatif pada negara.
terhadap kewajiban Pasal 3 huruf b s.d. Ayat (2) Dijatuhkan bagi PNS yang tidak
huruf h, apabila berdampak negatif memenuhi ketentuan Pasal 4 huruf c dan huruf d
pada instansi yang bersangkutan. apabila berdampak negatif pada negara dan/atau
Pasal 9: pemerintah, pasal 4 huruf e jika dilakukan PPT,
Ayat (2) Dijatuhkan bagi PNS yang tidak
Ayat (1) Dijatuhkan bagi pelanggaran ketentuan masuk kerja dan Pasal 4 huruf i, apabila
memenuhi ketentuan Pasal 4 huruf a berdampak negatif pada negara.
kewajiban Pasal 3 huruf a s.d. huruf h,
s.d. huruf e, ketentuan masuk kerja,
apabila berdampak negatif pada unit
Pasal 4 huruf g dan huruf h, apabila
kerja. Ayat (2) Dijatuhkan bagi PNS yang HUKUMAN DISIPLIN BERAT
berdampak negatif pada instansi yang
tidak memenuhi ketentuan Pasal 4 huruf
bersangkutan.
c, huruf g, dan huruf h, apabila
berdampak negatif pada unit kerja. HUKUMAN DISIPLIN SEDANG Pasal 14:
Dijatuhkan bagi PNS yang melanggar
HUKUMAN DISIPLIN RINGAN Pasal 13: ketentuan larangan Pasal 5 huruf a
Dijatuhkan bagi PNS yang melanggar s.d huruf g, huruf k, huruf l, dan
ketentuan larangan Pasal 5 huruf f, huruf huruf n angka 3 s.d. angka 7, apabila
Pasal 12: h, huruf I, huruf j, dan huruf m, apabila
Dijatuhkan bagi PNS yang berdampak negatif pada negara
berdampak negatif pada instansi yang dan/atau pemerintah.
melanggar ketentuan larangan bersangkutan, huruf g apabila berdampak
Pasal 5 huruf f, huruf h, huruf i, dan negatif pada unit kerja dan/atau instansi
huruf j, apabila berdampak negatif yang bersangkutan, dan huruf n angka 2.
pada unit kerja.
Catatan untuk pelanggaran tidak masuk
kerja dan menaati jam kerja
H U K U M A N D IS IPLI N RIN GA N.
1. PRESIDEN
Ayat (1)
JPT Jenis HD Berat:
Utama Pasal 8 ayat
dan JPT (2),
Madya ayat (3), dan
yang ayat (4).
merupakan
PPK
J PT Madya, JF
Ahli Utama dan
Jabatan lain
yang
Jenis HD
pengangkatan Berat: Pasal 8
dan ayat (4) huruf
pemberhentian c Penjatuhan HD ditetapkan berdasarkan usul:
menjadi a. Menteri: JPT Utama
wewenang b. PPK: JPT Madya, dan jabatan lain yang
Presiden menjadi kewenangan Presiden.
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
(PASAL 18 ayat (2))
Pejabat
Fungsional selain Jenis HD:
Pejabat Pasal 8ayat (4).
Fungsional jenjang
Ahli Utama di
lingkungannya
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
(Pasal 18 ayat (3))
Pejabat
Fungsional selain Jenis HD:
Pejabat Pasal 8ayat (4).
Fungsional jenjang
Ahli Utama di
lingkungannya
PEJABAT YANG BERWENANG
MENGHUKUM
(Pasal 19)
4. Kepala Perwakilan RI bagi:
PNS di
Jenis HD ringan
lingkungannya
sebagaimana
yang berada 1
dimaksud dalam
(satu) tingkat
Pasal 8 ayat
di bawahnya
(2).
PNS di
Jenis HD
lingkungannya
sedang
yang berada 2
sebagaimana
(dua) tingkat
dimaksud dalam
di bawahnya
Pasal 8 ayat
(3).
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
(Pasal 20 dan Pasal 21)
PPT Madya Pusat atau Provinsi
5.
atau setara bagi:
1. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di
bawahnya untuk Jenis HD ringan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2); dan
2. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di
bawahnya untuk Jenis HD sedang sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3).
6.
PPT Pratama atau pejabat lain yang setara di lingkungan
Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota bagi:
1. PNS di lingkungannya yang berada 1 (satu) tingkat di bawahnya untuk Jenis HD
ringan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2);
2. PNS di lingkungannya yang berada 2 (dua) tingkat di bawahnya untuk Jenis HD
sedang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3); dan
3. Pejabat Fungsional di lingkungannya untuk jenis HD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat
(2) dan ayat (3).
Pejabat Administrator atau pejabat lain yang setara di
7.
lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota bagi:
Catatan:
Dalam hal tidak terdapat jabatan administrator pada unit
kerja di lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/
Kota, Pejabat Fungsional jenjang Ahli Madya tertentu
yang ditetapkan dengan keputusan PPK dapat
menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi PNS yang menjadi
kewenangan Administrator.
Pasal 22
Pejabat Pengawas atau pejabat lain yang setara di
9.
lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/ Kota bagi:
Catatan:
Dalam hal tidak terdapat jabatan pengawas pada unit
kerja di lingkungan Pusat, Provinsi, dan Kabupaten/
Kota, Pejabat Fungsional jenjang Ahli Muda tertentu
yang ditetapkan dengan keputusan PPK dapat
menjatuhkan Hukuman Disiplin bagi PNS yang menjadi
kewenangan Pengawas.
Pasal 23
Pejabat yang Berwenang Menghukum wajib menjatuhkan
Hukuman Disiplin kepada PNS yang melakukan
Pelanggaran Disiplin
PENJATUHAN HD OLEH
PEMERIKSAAN PYBM BERDASARKAN
(tatap muka ALAT BUKTI &
atau KETERANGAN YANG ADA
virtual)
Tujuan Pemeriksaan
1. bersangkutan benar/tidak
2. faktor yg mendorong/ menyebabkan
3. mengetahui dampak/akibat
Wajib Memeriksa
1. Atasan langsung: untuk jenis Hukdis Ringan
2. Tim Pemeriksa: Pemeriksaan
a. Hukdis sedang: dapat dilakukan oleh tim (dituangkan dalam BAP)
pemeriksa.
b. Hukdis berat: dilakukan oleh tim pemeriksa 1. Teliti dan obyektif,
2. PYBM mempertimbangkan
dengan seksama.
TIM PEMERIKSA TERDIRI
DARI ATASAN LANGSUNG,
DALAM HAL TERTENTU
UNSUR PENGAWASAN, DAN
DAPAT MELIBATKAN UNSUR KEPEGAWAIAN
PEJABAT LAIN YANG
DITUNJUK
TIM PEMERIKSA DIBENTUK OLEH
PEJABAT PEMBINA
KEPEGAWAIAN ATAU PEJABAT
Dalam hal atasan langsung PNS yang diduga LAIN YANG DITUNJUK
melakukan Pelanggaran Disiplin terlibat dalam
pelanggaran tersebut, maka yang menjadi
anggota tim pemeriksa adalah atasan yang lebih
tinggi secara berjenjang.
DAPAT MEMINTA KETERANGAN DARI
PIHAK LAIN DALAM
PEMERIKSAAN DUGAAN
PELANGGARAN DISIPLIN
PEMANGGILAN DAN PEMERIKSAAN, PENJATUHAN,
DAN PENYAMPAIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN
A. Pemeriksaan
BAP
PYBM BERDASARKAN
DIDUGA OLEH ATASAN ALAT BUKTI &
MELANGGAR LANGSUNG/TI KETERANGAN YANG
M ADA
DISIPLIN Mempersulit akan
dijatuhi sanksi sesuai
HADI bukti yang ada
R DISEBUTKAN JENIS
Ttd pejabat yang
PELANGGARAN
memeriksa & pns yang
TIDAK DISIPLIN YANG
diperiksa baik secara
HADIR DILAKUKAN
lansung maupun virtual
TIDAK PNS tidak bersedia
HADIR menandatangani BAP,
tetap dijadikan dasar
penjatuhan hukdis
Penyampaian Kep. HD
dilakukan paling lambat 14 hari 6 2 Dilakukan sendiri oleh PYBM.
kerja
1 yang bersangkutan.
0
bersangkutan.
Pendokumentasian keputusan
Hukuman Disiplin termasuk dokumen
dalam pemeriksaan diunggah ke dalam
3 sistem yang terintegrasi dengan Sistem
Informasi Aparatur Sipil Negara.
KETENTUAN PERALIHAN
1. Hukuman Disiplin yang telah dijatuhkan sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan sedang
dijalani oleh PNS yang bersangkutan dinyatakan
0 PNS yang melanggar ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 tentang
2.
lzin Perkawinan dan Perceraian bagi
5
tetap berlaku.
Keberatan yang diajukan kepada atasan Peja- Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah
bat yang Berwenang Menghukum atau banding diubah dengan Peraturan Pemerintah
administratif kepada Badan Pertimbangan Nomor 45 Tahun 1990 tentang Perubahan
Kepegawaian sebelum berlakunya Peraturan atas Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
Pemerintah ini diselesaikan sesuai dengan 1983 tentang Izin Perkawinan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil
tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil beserta
dijatuhi salah satu jenis Hukuman Disiplin
peraturan pelaksanaannya.
berat berdasarkan Peraturan Pemerintah
ini.
0
Pelanggaran Disiplin yang dilakukan sebelum
berlakunya Peraturan Pemerintah ini dan belum
dilakukan pemeriksaan, maka berlaku ketentuan 0 Ketentuan HD sedang dalam Pasal 8 ayat
(3) berlaku setelah PP Gaji dan Tunjangan
berlaku.
3
dalam Peraturan Pemerintah ini.
6
0 Pelanggaran Disiplin yang telah dilakukan
pemeriksaan sebelum berlakunya Peraturan
Pemerintah, maka hasil pemeriksaan tetap
0 Tetap berlaku Pasal 7 ayat (3) PP Nomor
53 Tahun 2010 tentang Disiplin PNS.