KOMUNIKASI

TERAPEUTIK DALAM
PRAKTEK
KEPERAWATAN
 KOMUNIKASI TERAPEUTIK
PENGERTIAN
 TEURAPEUTIK : SENI
PENYEMBUHAN, SEGALA SESUATU
YANG MEMFASILITASI PROSES TUJUAN HUBUNGAN TERAPEUTIK
PENYEMBUHAN (STUART & SUNDEEN, 1995)
 PROSES PENYAMPAIAN NASEHAT
PADA KLIEN UNTUK MENDUKUNG
UPAYA PENYEMBUHAN o KESADARAN DIRI, PENERIMAAN
DIRI DAN MENINGKATNYA
 KOMUNIKASI YANG DIRENCANAKAN
KEHORMATAN DIRI
SECARA SADAR , BERTUJUAN DAN
KEGIATANNYA DIPUSATKAN UNTUK o IDENTITAS PRIBADI YANG JELAS
KESEMBUHAN KKLIEN. DAN MENINGKATNYA
 MAMPU TERAPEUTIK BERARTI
INTEGRITAS PRIBADI
MAMPU MELAKUKAN / o KEMAMPUAN MEMBENTUK
MENGKOMUNIKASIKAN KEINTIMAN, SALING
PERKATAAN, PERBUATAN, ATAU KETERGANTUNGAN, HUBUNGAN
EKSPRESI YANG MEMFASILITASI INTERPERSONAL, DENGAN
PROSES PENYEMBUHAN KAPASITAS MEMBERI DAN
 HUBUNGAN TERAPEUTIK ADALAH MENERIMA CINTA
HUBUNGAN KERJA SAMA YANG o MENDORONG FUNGSI DAN
DITANDAI DENGAN TUKAR MENINGKATKAN KEMAMPUAN
MENUKAR PRILAKU, PERASAAN, TERHADAP KEBUTUHAN YANG
PIKIRAN DAN PENGALAMAN DALAM MEMUASKAN DAN MENCAPAI
MEMBINA HUBUNGAN INTIM YANG TUJUAN PRIBADI YANG
TERAPEUTIK REALISTIK
 TUJUAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK

 MEMBANTU PASIEN UNTUK MEMPERJELAS DAN MENGURANGI BEBAN

PERASAAN DAN PIKIRAN SERTA DAPAT MENGAMBIL TINDAKAN
UNTUK MENGUBAH SITUASI YANG ADA BILA PASIEN PERCAYA PADA
HAL YANG DIPERLUKAN
 MENGURANGI KERAGUAN, MEMBANTU DALAM HAL MENGAMBIL
TINDAKAN YANG EFEKTIF DAN MEMPERTAHANKAN KEKUATAN
EGONYA
 MEMPENGARUHI ORANG LAIN, LINGKUNGAN FISIK DAN DIRINYA
SENDIRI
 MENCIPTAKAN HUBUNGAN YANG BAIK ANTARA PERAWAT DAN PASIEN
AGAR MAMPU MEREDAKAN KETEGANGAN EMOSI DAN MEMAHAMI
DIRINYA SERTA MENDORONG TINDAKAN KONSTRUKTIF TERHADAP
KESEHATANNYA DALAM RANGKA MENCAPAI KESEMBUHAN

FUNGSI / KEGUNAAN
MENDORONG DAN MENGANJURKAN KERJA SAMA ANTARA PETUGAS
(BIDAN/PERAWAT/DOKTER) DENGAN KLIEN MELALUI HUBUNGAN
TERAPEUTIK
 TEKNIK KOMUNIKASI

TERAPEUTIK
MENDENGAR AKTIF (ACTIVE LISTENING)
 MEMBERI KESEMPATAN PADA KLIEN UNTUK MEMULAI PEMBICARAAN
 PENERIMAAN
 MENANYAKAN PERTANYAAN YANG BERKAITAN
 PARAFRASING ( MENGULANG PESAN KLIEN DENGAN KATA-KATA
SENDIRI)
 KLARIFIKASI ( JIKA BELUM JELAS)
 FOKUSING ( MEMBATASI OBJEK PEMBICARAAN AGAR LEBIH TERPOKUS)
 OBSERVASI (APABILA TERJADI KONFLIK VERBAL DAN NON VERBAL )
 MENAWARKAN INFORMASI
 DIAM (MEMLIHARA KETENANGAN)
 MEMBERIKAN PENGHARGAAN
 REFLEKSI ; MENGULANG KEMBALI UNTUK MENUNJUKAN BAHWA
BIDAN MENDENGAR DAN MENGERTI.
 ASSERTIVE ( MENGUNGKAPKAN PERASAAN TANPA MENYAKITI ORANG
LAIN)
 MENYIMPULKAN
 EKSPLORASI ( MENGGALI LEBIH DALAM IDE, PENGALAMAN, DAN
MASALAH PASIEN YANG PERLU DIKETAHUI
 PRINSIP KOMUNIKASI TERAPEUTIK
MENGENAL DIRI SENDIRI, DITANDAI SIKAP SALING MENERIMA & PERCAYA,
PAHAM NILAI YG DI ANUT KLIEN. MENYADARI PENTINGNYA KEBUTUHAN
KLIEN, SUASANA YANG MEMUNGKINKAN KLIEN BEBAS BERKEMBANG,
SUASANA YG MEMUNGKINKAN KLIEN UNTUK BERUBAH, MENGUASAI
PERASAAN SENDIRI, MEMPERTAHANKAN BATAS WAKTU DAN KONSISTEN,
FAHAM ARTI EMFATI YANG TERAPEUTIK, KEJUJURAN, BERPERAN SEBAGAI
ROLE MODEL, EKSPRESIKAN PERASAAN YANG MENGGANGGU, ALTRUISME
(mementingkan kept orla), MEMEGANG ETIKA, BERTANGGUNG JAWAB.

FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI

TERAPEUTIK
PEMAHAMAN BERBEDA, PENGAMATAN/PENAFSIRAN BERBEDA,
KOMUNIKASI SATU ARAH, KEPENTINGAN YANG BERBEDA, MEMBERIKAN
JAMINAN YANG TIDAK MUNGKIN, MEMBICARAKAN HAL-HAL YANG
BERSIFAT PRIBADI, MENUNTUT BUKTI, KRITIK PADA PENDERITA,
MENGALIHKAN TOPIK, TERLALU BANYAK BICARA, MEMPERLIHATKAN
SIFAT JEMU ATAU PESIMIS
PENGARUH PEMAHAMAN DIRI
TERHADAP PROSES
KOMUNIKASI DAN
KETERAMPILAN / SIKAP
PERAWAT YANG BAIK
 PENGARUH PEMAHAMAN DIRI
TERHADAP PROSES KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
 INDIVIDU YANG MEMILIKI PEMAHAMAN DIRI
AKAN BERPENGARUIH TERHADAP KONSEP
DIRI.
 KONSEP DIRI / PEMAHAMAN DIRI BISA POSITIF
ATAU NEGATIF
 KONSEP DIRI :
GAMBARAN DIRI
IDEAL DIRI
IDENTITAS DIRI
FUNGSI PERAN
HARGA DIRI
 KONSEP DIRI POSITIF AKAN
MENUMBUHKAN SIKAP KOMUNIKASI :
YAKIN AKAN KEMAMPUAN MENGATASI
MASALAH
 MERASA SETARA DENGAN ORANG LAIN
 MENERIMA PUJIAN TANPA RASA MALU
 MENYADARI : SETIAP ORANG PUNYA
PERASAAN , KEINGINAN DAN PERILAKU YANG
TIDAK SELURUHNYA DISETUJUI
MASYARAKAT
 MAMPU MEMPERBAIKI DIRI KARENA IA
SANGGUP MENGUNGKAPKAN ASPEK
KEPRIBADIAN YANG TIDAK DISENANGI DAN
BERUSAHA MENGUBAHNYA.
 BERSIKAP DAN BERPRILAKU LEBIH TERBUKA
KONSEP DIRI / PEMAHAMAN DIRI
NEGATIP AKAN MENUMBUHKAN
SIKAP KOMUNIKASI

 PEKA DAN TIDAK TAHAN PADA KRITIK

 RESPONSIF SEKALI PADA PUJIAN
 HIPERKRITIS : MENGELUH, MENCELA,
MEREMEHKAN APAPUN DAN SIPAPUN
 CENDERUNG MERASA TIDAK DISENANGI
ORANG LAIN
 PESIMIS TERHADAP PERSAINGAN
 BERSIKAP DAN BERPRILAKU LEBIH
TERTUTUP
 PEMAHAMAN DIRI POSITIF AKAN
MENUMBUHKAN SIKAP KOMUNIKASI
( D. E HAMACHEK )
 YAKIN AKAN PRINSIP DAN NILAI YANG DI ANUT SERTA
SIAP MEMEPERTAHANKANNYA, NAMUN SIAP JUGA
BERUBAH JIKA TERBUKTI PRINSIP TERSEBUT SALAH
 MAMPU BERTINDAK BERDASARKAN PENILAIAN YANG BAIK
TANPA PERASAAN BERSALAH / MENYESAL SECARA
BERLEBIHAN
 TIDAK MENGHABISKAN WAKTU YANG TIDAK PERLU
UNTUK MENYESALAI KEJADIAN YANG SUDANG, SEDANG
DAN AKAN TERJADI
 YAKIN PADA KEMAMPUAN UNTUK MENGATASI PERSOALAN
 MERASA SAMA DAN SEDERAJAT DENGAN ORANG LAIN.
 MENERIMA DIRINYA SEBAGAI ORANG PENTING DAN
BERNILAI BAGI ORANG LAIN
 MENERIMA PUJIAN TANPA PURA-PURA RENDAH HATI,
MENERIMA PENGHARGAAN TANPA MENERIMA BERSALAH
 LANJUTAN

 SANGGUP MENGAKU PADA ORANG LAIN BAHWA IA MAMPU MERASAKAN KEINGINAN DAN DORONGAN PADA
ORANG LAIN.
 MAMPU MENIKMATI DIRINYA SECARA UTUH
 PEKA PADA KEBUTUHAN ORANG LAIN.

PEMAHAMAN DIRI YANG POSITIF AKAN MENUMBUHAKN PERILAKU DAN SIKAP KOMUNIKASI YANG BAIK DAN
POSITIF PULA

MELAKUKAN PERSEPSI LEBIH CERMAT

MENGUNGKAPKAN PETUNJUK-PETUNJUK YANG MEMBUAT ORANG LAIN MENAFSIRKAN KITA DENGAN CERMAT

HUMAN TRANSPARANCE
 KETERAMPILAN OBSERVASI
DAN WAWANCARA
 WAWANCARA / OBSERVASI DIGUNAKAN DALAM PEMERIKSAAN
KLIEN
 AKTIFITAS UTAMA TERLETAK PADA PEWAWANCARA
 HARUS AKRAB AGAR TUMBUH KEPERCAYAAN PENUH
 MENGAJUKAN PERTANYAAN UNTUK MENGUMPULKAN
INFORMASI ( HASIL DATA AKAN DI ANALISIS)
 BILA YANG DI WAWANCARAI DIKUASAI MAKA PEMECAHAN
MASALAH AKAN LEBIH MUDAH
 FAHAMI PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
 CIPTAKAN SUASANA YANG KONDUSIF DAN BEBAS
MENGUTARAKAN ISI HATI
 HINDARI TEKANAN
 HINDARI SIKAP SUPER
 RENCANAKAN SECARA TERATUR DAN TERARAH
 TUJUAN WAWANCARA DI ARAHKAN PADA PEMECAHAN
MASALAH YANG DI HADAPI PEWAWANCARA / DIWAWANCARA
 PESAN WAWANCARA MERUPAKAN PEMECAHAN MASALAH
BERSAMA
 KETERAMPILAN MEMBINA
HUBUNGAN BAIK DALAM
KOMUNIKASI
 HUBUNGAN YANG BAIK AKAN MENUMBUHKAN
SUASANA KOMUNIKASI YANG KONDUSIF.
 BIDAN ATAU PERAWAT HARUS HADIR SECARA UTUH
PADA WAKTU BERKOMUNIKASI DENGAN KLIEN
 PERHATIKAN SIKAP ATAU PENAMPILAN DALAM
KOMUNIKASI
 KEHADIRAN FISIK DAPAT DILAKUKAN DENGAN :
( EGAN, 1975 DARI KOZIER, 1983)
 BERHADAPAN
 MEMPERTAHANKAN KONTAK MATA
 MEMBUNGKUK KE ARAH KLIEN
 MEMPERTAHANKAN SIKAP TERBUKA
 TETAP RILEKS
 PERILAKU NON VERBAL
(CLUNN, 1991) DALAM
MELAKUKAN PERAWATAN
 KONTAK MATA
 EKSPRESI MUKA
 SENTUHAN

DIMENSI RESPON
 KEIKHLASAN
PERAWAT BERSIKAP TERBUKA, JUJUR, REALISTIS DAN
DAPAT DIPERCAYA
 MENGHARGAI (RESPEK)
MENERIMA DAN MEMPERCAYAIU KLIEN MEMPUNYAI
KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH DENGAN
BANTUAN.
MENGHARGAI KLIEN TANPA SYARAT
LANJUTAN

 EMPATI
 MEMANDANG KLIEN MELALUI PANDANGAN KLIEN
SENDIRI
 PEKA TERHADAP PERASAAN KLIEN SAAT INI
 DAPAT MENGIDENTIFIKASI MASALAH KLIEN DAN
MEMBERI ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH

 KONGKRIT
 MENGGUNAKAN TERMINOLOGI SPESIFIK
BUKAN ABSTRAK DALAM MENDISKUSIKAN
PERASAAN, PENGALAMAN DAN PRILAKU
 DIMENSI TINDAKAN
 KONFRONTASI
PERAWAT MENGEKSPRESIKAN KESENJANGAN
PERILAKU KLIEN, UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN
DIRINYA
 SEGERA
MEMBERI RESPON SEGERA PADA HAL YANG TERJADI
SEKARANG DAN DITEMPAT INI
TERJADI PADA WAKTU INTERAKSI DAN DIPAKAI UNTUK
MEMPELAJARI FUNGSI KLIEN DALAM HUBUNGAN
INTERPERSONAL
 KETERBUKAAN
PERAWAT MENGEMUKAKAN INFORMASI TENTANG
DIRINYA, IDE, PERASAAN, NILAI DAN SIKAPNYA UNTUK
MENDUKUNG KERJASAMA DENGAN KLIEN
 LANJUTAN

 EMOSIONAL KATARSIS
MENDORONG KLIEN BICARA HAL YANG
MENCEMASKAN, PERASAAN TAKUT, PENGALAMAN
DAN KECEMASAN DISISKUSIKAN DENGAN TERBUKA

 BERMAIN PERAN
 BERMAIN PERAN TENTANG SITUASI TERTENTU UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN DALAM HUBUNGAN
INTERAKSI DAN KEMAMPUAN MELIHAT SITUASI DARI
PANDANGAN YANG BERBEDA
 KLIEN BELAJAR PRILAKU BARU PADA SITUASI YANG
AMAN
 AKIBAT NEGATIF KURANGNYA KESADARAN /
PEMAHAMAN DIRI DALAM KOMUNIKASI
KEPERAWATAN

 KURANGNYA KESADARAN AKAN ASPEK-ASPEK DIRI SENDIRI

BERPENGARUH TERHADAP INTERAKSI PERSONAL DENGAN
ORANG LAIN.
 AKIBAT LANJUT : KOMUNIKASI INTERPERSONAL /
KONSELING MENJADI TIDAK EFEKTIF ( ROGER. B. ELLIS,
1974)
 ASFEK KESADARAN DIRI : SIKAP, NILAI-NILAI,
KEPERCAYAAN, PERASAAN DAN PERILAKU.
 INDIVIDU YANG DAPAT MENGUASAI PEMAHAMAN DIRI,
MAKA KOMUNIKASI INTERPERSONALNALNYA AKAN
SUKSES/TIDAK GAGAL.
 STEIN – PARBURY, 1993

 PERAWAT PERLU MENGEMBANGKAN KESADARAN

/PEMAHAMAN DIRI YANG AKAUT MANAKLA MEREKA
TERLIBAT DALAM INTERAKSI DAN HUBUNGAN DENGAN
KLIEN, KARENA ALAT UTAMA YANG MEREKA
GUNAKAN DALAM SITUASI INI ADALAH DIRI MEREKA
SENDIRI.
 TANPA KESADARAN/PEMAHAMAN DIRI PERAWAT
BERESIKO MEMAKSAKAN NILAI-NILAI DAN
PANDANGANNYA PADA KLIEN
 MELALUI KESADARAN / PEMAHAMAN DIRI PERAWAT
AKAN TAHU APA YANG SEDANG MEREKA LAKUKAN
DAN BAGAIMANA TINDAKAN MEMPENGARUHI PASIEN-
PASIEN YANG MEREKA RAWAT.
 4 UPAYA MENGEMBANGKAN DIRI
DALAM LATIHAM MEMBINA
HUBUNGAN BAIK
(Roger, B. Ellis)

 MENGGUNAKAN KESEMPATAN UNTUK

MENINGKATKAN KESADARAN DIRI
 BELAJAR MENGGUNAKAN KETERAMPILAN
INTERPERSONAL DENGAN CARA KOMPETEN,
SEIMBANG DAN TERPADU.
 MENGACU PADA TEORI-TEORI YANG TERKAIT DALAM
UPAYA MENGANALISIS MEREFLEKSI DAN MEMPROSES
INTERAKSI.
 MENGETAHUI DENGAN JELAS TUJUAN INTERAKSI DAN
DENGAN SENGAJA MELAKUKAN INTERVENSI YANG
SESUAI DENGANNYA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HUBUNGAN BAIK DAN BERKWALITAS

 KEHANGATAN DAN KETULUSAN

 PEMAHAMAN YANG EMFATIK
 PERHATIAN POSITIF YANG TIDAK BERSYARAT
 SIFAT KONGKRIT, KESEGARAN DAN KONFRONTASI
 FASE KOMUNIKASI TERAPEUTIK
 PRE INTERAKSI
PERAWAT BELUM BERTEMU DENGAN KLIEN. TUGAS BIDAN DALAM
FASE INI ADALAH : MENDAPATKAN INFORMASI TENTANG KLIEN;
MENCARI LITERATUR TENTANG MASALAH KLIEN; EKPLORASI
PERASAAN FANTASI, FANTASI DAN KETAKUTAN DIRI; MENGANALISA
KEKUATAN DAN KELEMAHAN; MEMBUAT RENCANA PERTEMUAN
DENGAN KLIEN.
o FASE ORIENTASI
FASE PERTAMA KALI BERTEMU DENGAN KLIEN. TUGAS BIDAN :
MALAKUKAN KONTRAK DAN MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA
o FASE KERJA
FASE KLIEN MEMULAI WAWANCARA/KOMUNIKASI. TUGAS BIDAN :
MELAKSANAKAN KEGIATAN SESUAI RENCANA PADA TAHAP PRE
INTERAKSI
o FASE TERMINASI
FASE DIMANA BIDAN AKAN MENGHENTIKAN INTERAKSINYA DENGAN
KLIEN, BISA PERMANEN ATAU TIDAK. TUGAS BIDAN : MENGEVALUASI
KEGIATAN SECARA KOGNITIF DAN AFEKTIF, RENCANA TINDAK
LANJUT, KONTRAK, MENGAKHIRI TERMINASI DENGAN CARA YANG
BAIK
 FORM LANGKAH-LANGKAH
KOMUNIKASI TERAPEUTIK BAGI MAHASISWA
KEPERAWATAN

 TAHAP PRE INTERAKSI

a. Mengumpulkan data tentang klien
b.Mengekplorasi perasaan, fantasi dan
ketakutan diri
c. Membuat rencana pertemuan dengan klien
 Tahap orientasi

a. Memberikan salam
b. Memperkenalkan nama bidan
c. Menanyakan nama kesukaan panggilan klien
d. Menjelaskan tanggung jawab bidan dan klien
e. Menjelaskan peran bidan dan klien
f. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
g. Menjelaskan tujuan pertemuan / wawancara
h. Menjlaskan waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan /
wawancara
i. Menjelaskan jaminan kerahasiaan
 Tahap kerja

a. Memberikan kesempatan pada klien untuk

bertanya
b.Memulai wawancara dengan cara yang
baik
c. Menanyakan keluhan utama
d.Melakukan wawancara sesuai dengan
rencana
 Tahap terminasi

a. Menyimpulkan hasil wawancara

b.Merencanakan tindak lanjut dengan klien
c. Mengakhiri wawancara dengan cara yang
baik
d.Melakukan kontrak waktu, tempat dan
topik
 MENDENGAR EFEKTIF, ANALISA
TRANSAKSIONAL DAN MACAM-MACAM
KLIEN DALAM KEPERAWATAN
 PERAWAT BERUSAHA MENGERTI KLIEN DENGAN CARA
MENDENGARKAN MASALAH YANG DISAMPAIKAN KLIEN.
 SATU-SATUNYA ORANG YANG DAPAT MENCERITAKAN
PERASAAN, PIKIRAN, DAN PERSEPSI KLIEN PADA
PERAWAT ADALAH KLIEN ITU SENDIRI.
 SIKAP YANG DI BUTUHKAN UNTUK MENJDI SEORANG
PENDENGAR YANG BAIK ADALAH :
 PANDANG KLIEN SAAT SEDANG BERBICARA
 TIDAK MENYILANGKAN KAKI DAN TANGAN
 HINDARI GERAKAN YANG TIDAK PERLU
 ANGGUKAN KEPALA JIKA KLIEN JIKA KLIEN
MEMBICARAKAN HAL YANG PENTING ATAU PERLU
UMPAN BALIK
 CONDONGKAN TUBUH KE ARAH LAWAN BICARA
 MENDENGARKAN AKTIF
(AKTIVE LISTENING)
 MERUPAKAN KETERAMPILAN DASAR DALAM
MELAKUKAN HUBUNGAN BIDAN-KLIEN.
 SELAMA MENDENGARKAN, BIDAN MENGIKUTI
APA YANG DIBICARAKAN KLIEN
MENGEVALUASI PERHATIANNYA.
 BIDAN MEMBERIAKN TANGGAPAN YANG TEPAT
(PELAJARI ANALISA TRANSAKSIONAL)
 BIDAN TIDAK MEMOTONG PEMBICARAAN
KLIEN
 TUNJUKAN PERHATIAN BAHWA PERAWAT
MEMPUNYAI WAKTU UNTUK MENDENGARKAN
 DUA PERSYARATAN DASAR AGAR KOMUNIKASI EFEKTIF
( STUART&SUNDENN, 1998)

 SEMUA KOMUNIKASI DITUJUKAN UNTUK

MENJAGA HARGA DIRI PEMBERI DAN PENERIMA
PESAN
 KOMUNIKASI YANG MENCIPTAKANS ALING
PENGERTIAN HARUS DILAKUKAN LEBIH
DAHULU SEBELUM MEMBERIKAN SARAN,
INFORMASI MAUPUN MASUKAN.
PERBEDAAN KOMUNIKASI /
HUBUNGAN TERAPEUTIK
DENGAN HUBUNGAN
/KOMUNIKASI SOSIAL
KOMPONEN HUBUNGAN : ORIENTASI
WAKTU

HUBUNGAN SOSIAL :
MASA LALU DAN MASA MENDATANG

HUBUNGAN TERAPEUTIK :
SEKARANG
KOMPONEN HUBUNGAN : TOPIK YANG
TEPAT

HUBUNGAN SOSIAL :
SOSIAL, BISNIS, UMUM, DAN TIDAK
PRIBADI

PRIBADI DAN BERHUBUNGAN DENGAN

PERAWAT DAN KLIEN
 KOMPONEN HUBUNGAN : HUBUNGAN
PENGALAMAN DENGAN TOPIK
PERCAKAPAN

HUBUNGAN SOSIAL :
TIDAK TERKAIT DAN MENGGUNAKAN
PENGETAHUAN YANG TIDAK
BERHUBUNGAN

HUBUNGAN TERAPEUTIK :
ADA KETERLIBATAN DAN
MENGGUNAKAN PENGETAHUAN YANG
BERKAITAN
 KOMPONEN HUBUNGAN : FOKUS
PERCAKAPAN

HUBUNGAN SOSIAL :
TIDAK DIKENAL OLEH PARTISIPAN

HUBUNGAN TERAPEUTIK :
DIKENAL OLEH PERAWAT DAN KLIEN
 KOMPONEN HUBUNGAN : SALING
MEMBUKA DIRI

HUBUNGAN SOSIAL : BERVARIASI

HUBUNGAN TERAPEUTIK :
 KLIEN : MEMBUKA DIRI
 PERAWAT : MEMBUKA DIRI DALAM RANGKA
MENANGGAPI SAJA
 KOMPONEN HUBUNGAN :
PENGUNGKAPAN PERASAAN

HUBUNGAN SOSIAL :
PENGUNGKAPAN PERASAAN DIHINDARI

HUBUNGAN TERAPEUTIK :
UNGKAPAN PERASAAN DIDORONG OLEH
PERAWAT
 KOMPONEN HUBUNGAN :
PENGAKUAN HARKAT
INDIVIDU

HUBUNGAN SOSIAL :
TIDAK DIAKUI / KADANG-KADANG DIAKUI

HUBUNGAN TERAPEUTIK :
SANGAT DIAKUI
 DIMENSI RESPON
DIMENSI RESPON SANGAT PENTING DALAM MASA AWAL PERHUBUNGAN
DENGAN KLIEN UNTUK MEMBINA HUBUNGAN SALING PERCAYA DAN
KOMUNIKASI YANG TERBUKA. RESPON INI TERUS DIPERTAHANKAN SAMPAI
PADA AKHIR HUBUNGAN

KEIKHLASAN
PERAWAT BERSIKAP TERBUKA, JUJUR, REALISTIS DAN DAPAT
DIPERCAYA. PERAWAT JUJUR DAN TIDAK PURA-PURA, EKPRESI PERASAAN
YANG SEBENARNYA DAN DAN SPONTAN.

MENGHARGAI (RESPEK)
MENERIMA DAN MEMPERCAYAI KLIEN MEMPUNYAI KEMAMPUAN
MEMECAHKAN MASALAH DENGAN BANTUAN.
MENGHARGAI KLIEN TANPA SYARAT, APA ADANYA, TIDAK
MENGKRITIK, TIDAK MENGEJEK. DIKOMUNIKASIKAN MELALUI : DUDUK
DIAM BERSAMA KLIEN YANG MENANGIS, MINTA MAAF ATAS HAL YANG
TIDAK DISUKAI KLIEN, MENERIMA PERMINTAAN KLIEN UNTUK TIDAK
MENANYAKAN PENGALAMAN TERTENTU
Lanjautan

 EMPATI
 EMPATY MERUPAKAN KEMAMPUAN MASUK DALAM KEHIDUPAN
KLIEN AGAR DAPAT MERASAKAN PIKIRAN DAN PERASAANYA.
 MEMANDANG KLIEN MELALUI PANDANGAN KLIEN SENDIRI
 PEKA TERHADAP PERASAAN KLIEN SAAT INI
 DAPAT MENGIDENTIFIKASI MASALAH KLIEN DAN MEMBERI
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
 EMPATI DAPAT DITUNJUKAN MELALUI : MEMPERKENALKAN DIRI
SENDIRI, KEPAL DAN BADAN MEMBUNGKUK KE ARAH KLIEN,
RESPON VERBAL PADA PENDAPAT KLIEN, KONTAK MATA DAN
BERESPON PADA KATA NON VERBAL, TUNJUKAN PERHATIAN DAN
MINAT, , NADA SUARA KONSISTEN DENGAN EKPRESI WAJAH

 KONGKRIT
 MENGGUNAKAN TERMINOLOGI SPESIFIK BUKAN ABSTRAK
DALAM MENDISKUSIKAN PERASAAN, PENGALAMAN DAN PRILAKU
AGAR : MEMEPRTAHAN RESPON PERAWAT TERHADAP PERASAAN
KLIEN, MEMBERI PENJELASAN YANG AKURAT, MENDORONG KLIEN
MEMIKIRKAN MASALAH YANG SPESIFIK
 DIMENSI TINDAKAN
TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DENGAN DIMENSI RESPON. TINDAKAN YANG
DILAKSNAKAN HARUS DALAM KONTEKS KEHANGATAN DAN PENGERTIAN.
PERAWAT SERING LANGSUNG MASUK PADA DIMENSI TINDAKAN TANPA DI
DAHULUI HUBUNGAN ADEKUAT YANG MEMBAWA PADA DIMENSI RESPON.
 KONFRONTAS
PERAWAT MENGEKSPRESIKAN KESENJANGAN PERILAKU KLIEN, UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN DIRINYA. DILAKUKAN BILA ADA
KETIDAKSESUAIAN ANTARA KONSEP DIRI DAN IDEAL DIRI, KETIDAKSESUAIAN
ANATARA PRILAKU DENGAN BAHASA NON VERBAL, KETIDAKSESUAIAN ANATA
PENGALAMAN KLIEN DAN PENGALAMAN PERAWAT. HARUS DILAKUKAN
SECARA ASSERTIF.
 SEGERA
MEMBERI RESPON SEGERA PADA HAL YANG TERJADI SEKARANG DAN
DITEMPAT INI
TERJADI PADA WAKTU INTERAKSI DAN DIPAKAI UNTUK MEMPELAJARI
FUNGSI KLIEN DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL
 KETERBUKAAN
PERAWAT MENGEMUKAKAN INFORMASI TENTANG DIRINYA, IDE, PERASAAN,
NILAI DAN SIKAPNYA UNTUK MENDUKUNG KERJASAMA DENGAN KLIEN.
TUKAR PENGALAMAN KADANG DIPERLUKAN UNTUK MEMBENTUK KERJA
SAMA DENGAN KLIEN.. KETERBUKAAN ANATARA PERAWAT-KLIEN DAPAT
MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PERAWAT-KLIEN.
 LANJUTAN
 EMOSIONAL KATARSIS
MENDORONG KLIEN BICARA HAL YANG
MENCEMASKAN, PERASAAN TAKUT, PENGALAMAN
DAN KECEMASAN DISISKUSIKAN DENGAN TERBUKA.
EMOSIONAL KATARSIS TIDAK HANYA DALAM BENTUK
VERBAL, TETAPI JUGA NON VERBAL, LINGKUNGAN,
KESEDIAAN, DLL.

 BERMAIN PERAN
 BERMAIN PERAN TENTANG SITUASI TERTENTU UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN DALAM HUBUNGAN
INTERAKSI DAN KEMAMPUAN MELIHAT SITUASI DARI
PANDANGAN YANG BERBEDA
 KLIEN BELAJAR PRILAKU BARU PADA SITUASI YANG
AMAN
 ANALISA TRANSAKSIONAL
( ERIC BERNE )

 KOMUNIKASI TIMBAL BALIK = TRANSAKSI

 TIDAK SELALU MULUS, KADANG MEMUASKAN KEDUA
BELAH PIHAK, KADANG MENGECEWAKAN.
 TRANSAKSI TERGANTUNG PADA KEDUA INDIVIDU, DAN
TERKAIT DENGAN SIKAP DIRI INDIVIDU
 ADA 3 (TIGA) SIKAP DIRI (EGO STATE) INDIVIDU APAD
SETIAP ORANG, YAITU :
 SIKAP DIRI ORANG TUA ( PARENT EGO STATE )
 SIKAP DIRI DEWASA ( ADULT EGO STATE )
 SIKAP DIRI ANAK-ANAK ( CHILD EGO STATE )
 SETIAP ORANG MEMILKI KE-3 SIKAP DIRI TERSEBUT, TAK
PERDULI USIANYA.
 SIKAP DIRI ORANG TUA
(PARENT EGO STATE)

 AKAN NAMPAK PADA SIKAP DAN BICARA KITA BILA SEDANG

MENCONTOH LAGAK ORANG TUA :
 MENGATUR, MENEGUR, MENYALAHKAN, MENGAHRUSKAN,
MENGASUH, MENGHIBUR DAN MENYAYANG

SIKAP DIRI DEWASA

( ADULT EGO STATE)

 BUKAN DALAM ARTI USIA

 DALAM MENGAHDAPI PERSOALAN CERDAS, MENGGUNAKAN
OTAK, TERARAH, TIDAK BERPIHAK, MENGUMPULKAN
KETERANGN, MENCARI PEMECAHAN TERBAIK
 SIKAP DIRI ANAK
( CHILD EGO STATE)

 BUKAN DALAM ARTI USIA

 BERSIKAP SEPERTI ANAK : SPONTAN, INGIN CAMPUR SEGALA
URUSAN, MAIN-MAIN, MERENGEK, PENUH DAYA CIPTA,
BERSUNGUT-SUNGUT, MENGANGGAP RINGAN MASALAH

SIKAP PERAWAT
HARUS PANDAI MENENTUKAN SIKAP DIRI PADA SUASANA DAN
SITUASI YANG BERBEDA
 PENTING MENGUASI KE-3 SIKAP DIRI AGAR DAPAT
MENGGUNAKAN SECARA SEIMBANG SAAT KOMUNIKASI
 KADANG DIBUTUHKAN KE-3 SIKAP DIRI DALAM SATU
KESEMPATAN
 PERHATIAN, KEPEKAAN, DAN PENGARANAN ( ORANG TUA)
DENGAN PIKIRAN JERNIH MENCARAI PEMECAHAN PERSOALAN
SECARA ( DEWASA) DAN DIBUHI SPONTANITAS SERTA DAYA CIPTA
ANAK-ANAK.
 TRANSAKSI IMBANG
(COMPLEMENTARY)

 BIASANYA PESAN DITUJUKAN PADA SALAH SATU SIKAP

DIRI
OT OT

D D

A A
 CONTOH PERCAKAPAN

CONTOH 1.
 PERWAT : “ MAAF IBU, DIMANA NYERINYA ? ” (DEWASA)
 KLIEN : “ DI PERGELANGAN KAKI DAN PUNGGANG SAYA
SUSTER…..! ”(DEWASA)

CONTOH II
 PERAWT : “ IBU BERDIRI DAN TUNGGULAH, JANGAN
KEMANA-MANA ! SAYA AKAN BICARAKAN KONDISI IBU
DENGAN TEMAN-TEMAN.” (ORANG TUA)
 KLIEN : “ TERIMA KSIH, SAYA RASA SAYA BUTUH
PERHATIAN SAAT INI, SAYA TAKUT SENDIRIAN DI
RUANGAN INI” (ANAK-ANAK)
 TRANSAKSI SILANG
(CROSSED)

 KOMUNIKASI MELESET YANG SERING MENYEBABKAN

KESENJANGAN DALAM KOMUNIKASI
 KARENA JAWABAN TIDAK DATANG DARI SIKAP DIRI
YANG DI TUJU.

OT OT

D D

A A
 CONTOH PERCAKAPAN

CONTOH I
 PRWT : “ MAAF IBU, DIMANA NYERINYA ?” (DEWASA)
 KLIEN : “ JIKA IBU BIDAN TAK KEBERATAN, IZINKAN
SAYA BICARA LANGSUNG DENGAN DOKTER TENTANG
HAL INI” (ORANG TUA)

CONTOH II
 ISTRI : “ MENGAPA PULANG LEMBUR HARI INI ?”
 SUAMI : “ KALAU ORANG BARU PULANG DAN MASIH
LELAH, JANGAN TANYA MACAM-MACAM !”
 TRANSAKSI TERSELUBUNG
(ULTERIOR)

 KOMUNIKATOR MENYIMPAN MAKSUD LAIN DALAM

KOMUNIKASINYA YANG BERBEDA DENGAN APA YANG DI
UCAPKAN.

OT OT OT OT

D D D D

A A A A
 CONTOH PERCAKAPAN

CONTOH I
 PRWT : “ PENDAPAT IBU BAIK, NAMUN ADA BAIKNYA
KITA TINJAU KEMBALI MANA YANG DAPAT DILAKUAKAN
SAAT INI ” ( BIDAN INGIN MENUNJUKAN BAHWA
PENDAPAT IBU TIDAK TEPAT/SALAH)
CONTOH II
 PRWT : “ PERTANYAAN IBU ITU BAGUS, TETAPI
ALANGKAH BAIKNYA DISAMPAIKAN PADA KESEMPATAN
LAIN ” ( BIDAN INGIN MENGATAKAN BAHWA
PERTANYAAN ITU TIDAK TEPAT)
CONTOH III
 POLISI : “ BAPAK TELAH MELAKUKAN KESALAHAN
KARENA TIDAK PUNYA SIM, UNTUK ITU SAYA TILANG.
BAPAK MAU SIDANG ATAU NANTI SAYA BANTU ?” (POLISI
ITU MINTA UANG AGAR TIDAK USAH SIDANG )
 KOMUNIKASI PADA BERBAGAI JENIS
KLIEN ASUHAN KEBIDANAN

JENIS KOMUNIKASI YANG HARUS DIKUASAI

BIDAN :

 KOMUNIKASI PADA BAYI DAN ANAK

 KOMUNIKASI PADA CALON IBU
 KOMUNIKASI PADA IBU HAMIL
 KOMUNIKASI PADA IBU MELAHIRKAN
 KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS
 KOMUNIKASI PADA IBU MENETEKI
 PERKEMBANGAN KOMUNIKASI PADA BAYI DAN
ANAK MELIPUTI BEBERAPA FASE

 FASE PRE LINGUISTIK (FASE SEBELUM BICARA)

 BABBLING (MERABAN) YANG DISERTAI LALLING
(MENGULANG SUARA YANG DIDENGAR)
 ECHOLALIA (MENGULANG GEMA SUARA)
 KATA PERTAMA (10-12 BULAN) ; MAMA-BAPA, DLL
 KALIMAT PERTAMA ( 2 –4 TAHUN)
 EGOSENTRIS DAN MASYARAKAT (4-11 TAHUN)
 PERKEMBANGAN SEMANTIK
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ( KECERDASAN, JENIS
KELAMIN, BILINGUAL, STATUS TUNGGAL/KEMBAR,
DORONGAN ORANG TUA, SOSIAL EKONOMI )
 PROSES KOMUNIKASI PADA BAYI DAN ANAK

 MEMPERBAIKI MODEL ORANG TUA

 MENDORONG KEMAMPUAN KOMUNIKASI, BAIK SECARA
VERBAL MAUPUN NON VERBAL
 BERIKANLAH ANAK PENGALAMAN UNTUK DAPAT BICARA
 MENDORONG ANAK UNTUK MENDENGAR
 MENDORONG ANAK UNTUK BERBICARA SEBAGAI
PENGGANTI TINDAKAN
 GUNAKANLAH KATA (ISTILAH ) YANG PASTI DAN BENAR
 KOMUNIKASI PADA CALON IBU

 KONDISI PSIKOLOGIS : ANAK GADIS SEBAGI CALON IBU,

DIMANA FUNGSI SEKSUAL SUDAH NAMPAK (REPRODUKSI
DAN EROTIS)
 PENGALAMAN MENSTRUASI MERUPAKAN PENGALAM
PSIKIS / KADANG SEBAGAI PENGALAMAN MENJIJIKAN
 BUTUH INFORMASI YANG JELAS AGAR TIDAK CEMAS,
BINGUNG, DISMENORRHOE, DLL
 KOMUNIKASINYA :
MENJELASKAN PERISTIWA FISIOLOGISNYA
BIMBINGAN PERAWATAN DIRI
BIMBINGAN PERSIAPAN PERKAWINANPERSYARATAN-
PERSYARATAN SEBAGAI CALON IBU
 KOMUNIKASI PADA IBU HAMIL

 PERUBAHAN FISIOLOGIS TENTANG KEHAMILAN HARUS DI

KUASAI BIDAN
 PERUBAHAN PSIKOLOGIS : NGIDAM, LEBIH
PEKA/IRITABEL, MUDAH TERSINGGUNG, MENAMBAH
INTENSITAS EMOSIONAL.
 KECEMASAN DAPAT TERJADI AKIBAT : HAMIL PERTAMA,
ANAK TIDAK DIHARAPKAN, PENGALAMAN PERSALAINAN
BURUK, MASALH SEKSUAL, KEADAAN SOSIAL EKONOMI,
TERLALU BERHARAP ANAK DG JENIS KELAMIN TERTENTU,
USIA RESTI, BERPENYAKIT, TIDAK DISUKUNG SUAMI,
KEPERCAYAAN MASYARAKAT.
 KOMUNIKASI LEBIH DIFOKUSKAN PADA FASE-FASE
KRITIS YANG AKAN DILALUI OLEH IBU
 KOMUNIKASI PADA IBU MELAHIRKAN

 KUASAI PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU

MELAHIRKAN
 TINJAU DAN PERHATIKAN ASFEK PSIKOLOGIS
IBU
 KOMUNIKASI DITUJUKAN UNTUK MENUNTUIN
IBU MELKUKAN KEGIATAN YANG MENUNJANG
PROSES KELAHIRAN
 KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

 PERUBAHAN FISIOLOGIS
 PERUBAHAN PSIKOLOGIS : ABANGGA, BAHAGIA, SEDIH
KARENA MBA, JENIS KELAMIN TIDAK SESUAI, TELAH
BERCERAI.
 KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS : LEBIH BERORIENTASI
PADA PENERIMAAN TERHADAP BAYI, SERTA KONDISI
FISIK DAN PSIKIS IBU NIFAS.

KOMUNIKASI PADA IBU MENETEKI

 PERUBAHAN FISIOLOGIS
 PERUBAHAN PSIKOLOGIS
 KOMUNIKASI LEBIH DITEKANKAN PADA PERANAN IBU
UNTUK MENYUSUI SEBAGAI WUJUD PERTALIAN KASIH
SAYANG