Anda di halaman 1dari 33

BAB 13

Audit terhadap siklus


pendapatan pengujian
pengendalian
Nama Kelompok 2:
Rizqiana Yuni Pratiwi B.231.20.0012
Syellsa Hayunda Putri B.231.20.0013
Riska Hidayatunnisa’ B.231.20.0019
Zahrania Almeifa Hafida B.231.20.0032
Siklus Pendapatan terdiri dari:
• Transaksi Penjualan atau Jasa (Kredit/Tunai).
Penjualan adalah suatu kegiatan yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan
pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba.

• Retur Penjualan.
Retur penjualan adalah pengembalian barang dari customer karena hal tertentu, mungkin karena rusak dalam
perjalanan atau pengiriman barang yang tidak memenuhi spesifikasi yang diinginkan customer dll.

• Pencadangan Kerugian Piutang.


Kerugian piutang tak tertagih ditentukan jumlahnya melalui taksiran dan ditandingkan dengan penjualan pada
periode akuntansi yang sama dengan periode terjadinya penjualan.

• Penghapusan Piutang.
Penghapusan piutang adalah suatu kerugian yang timbul karena adanya piutang yang tak tertagih oleh perusahaan.
Piutang kurang terjamin pelunasannya, karena tidak dibuat dalam suatu perjanjian khusus seperti yang diatur oleh
peraturan hukum.
Sistem Informasi Akuntansi yang
membentuk Siklus Pendapatan:
1. Sistem Penjualan Kredit.
2. Sistem Penjualan Tunai.
3. Sistem Retur Penjualan.
4. Sistem Pencadangan Kerugian Piutang.
5. Sistem Penghapusan Piutang.
Perancangan Program Audit Untuk
Pengujian Pengendalian:
● Fungsi terkait.
● Dokumen.
● Catatan Akuntansi.
● Bagan alir Sistem Informasi Akuntansi.
● Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk pengujian
pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor.
● Penjelasan aktivitas pengendalian yang diperlukan.
● Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan.
● Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan.
Fungsi yang terkait :
• Fungsi Penjualan.
Menerima surat order dari customer, Mengedit order dari customer, Menentukan tanggal Pengiriman & Mengisi surat order penjualan.

• Fungsi Otorisasi Kredit.


Meneliti status kredit customer dan Memberikan otorisasi kredit kepada customer.

• Fungsi Penyimpanan Barang.


Menyimpan, menyiapkan dan menyerahkan barang yang dipesan oleh customer kepada fungsi pengiriman.

• Fungsi Pengiriman Barang.


Menyerahkan barang atas dasar surat order pengiriman yang diterimanya dari fungsi penjualan.
• Fungsi Penagihan.
Membuat dan mengirimkan faktur penjualan kepada customer.

• Fungsi Pencatat Piutang.


Mencatat semua akun (perkiraan) yang berkaitan dengan piutang.

• Fungsi Akuntansi Biaya.


Mencatat kos produk jadi yang dijual dalam buku pembantu sediaan dan mencatat kos produk jadi yang dikembalikan oleh customer dalam transaksi retur
pembelian.

• Fungsi Akuntansi Umum.


Mencatat transaksi penjualan tunai & kredit, retur penjualan, pencadanga kerugian piutang dan penghapusan piutang.

• Fungsi Penerimaan Barang.


Menerima barang dari transaksi pembelian dan retur penjualan.
Dokumen:
• Surat Order Pengiriman.
• Tembusan Kredit (credit copy).
• Surat Pengakuan (acknowledgement copy).
• Surat Muat (bill of landing).
• Slip Pembungkus (packing slip).
• Tembusan Gudang (warehouse copy).
• Arsip Pengawasan Pengiriman (sales order follow-up
copy).
• Arsip Indeks Silang (cross-index file copy).
Catatan Akuntansi:
• Jurnal Penjualan (sales journal). mencatatat:
Piutang Usaha xxx
Pendapatan Penjualan xxx

• Jurnal Umum (general journal). mencatatat:


Kos Produk yang Dijual xxx
Sediaan Produk Jadi xxx

Buku Pembantu Piutang. Mencatat bertambahnya piutang kepada debitur.

• Buku Pembantu Sediaan. Mencatat kos produk jadi tertentu yang dijual.

• Buku Besar.
Aktivitas Pengendalian dalam Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan Kredit
1. Penggunaan surat order penjualan yang diotorisasi untuk setiap penjualan.
2. Fungsi pemberi otorisasi kredit mengecek semua customer baru.
3. Penentuan bahwa customer berada dalam daftar customer yang telah disetujui.
4. Pengecekan batas kredit sebelum penjualan kredit dilaksanakan.
5. Barang dikeluarkan dari gudang hanya atas dasar surat order pengiriman yang telah diotorisasi.
6. Pengecekan barang yang dikirim dengan surat order pengiriman.
7. Pemisahan fungsi pengiriman barang dari fungsi penjualan.
8. Pembuatan dokumen pengiriman untuk setiap pengiriman barang.
9. Setiap faktur penjualan harus dilampiri dengan surat order pengiriman yang telah diotorisasi dan dokumen pengiriman.
10. Pencocokan faktur penjualan dengan dokumen pengiriman.
11. Pertanggung jawaban secara periodik dokumen pengiriman.
12. Pengecekan independen terhadap pemberian harga dalam faktur penjualan.
13. Setiap pencatatan harus dlandasi dokumen sumber faktur penjualan dan dokumen pendukung yang lengkap.
14. Pengecekan secara independen posting ke dalam buku pembantu piutang dengan akun kontrol piutang dalam buku besar.
15. Pertanggung jawaban semua faktur penjualan secara periodik.
16. Panduan akun dan review terhadap pemberian kode akun.
17. Pengiriman pernyataan piutang bulanan kepada kreditur.
Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian
terhadap Transaksi Penjualan Kredit

1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan penjualan, pengiriman barang, penagihan


dan pengiriman pernyataan pitang.
2. Ambil sampel transaksi penjualan dari jurnal penjualan dan lakukan pemeriksaan terhadap
dokumen pendukung.
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggung jawaban
pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel surat order pengiriman yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen
pendukung dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap poisting ke buku pembantu dan jurnal.
Perancangan Program Audit Untuk
Pengujian Pengendalian Transaksi Retur
Penjualan
Fungsi yang Terkait

• Fungsi Penjualan.
Memberikan otorisasi retur penjualan dengan dokumen memo kredit.

• Fungsi Gudang.
Menyimpan kembali barang yang dikembalikan oleh customer melalui fungsi penerimaan barang.

• Fungsi Piutang.
Mencatat berkurangnya piutang karena transaksi retur penjualan.

• Fungsi Akuntansi Biaya.


Mencatat bertambahnya kos produk jadi ang dijual dalam buku pembantu sediaan.

• Fungsi Akuntansi Umum.


Mencatat trnsaksi retur penjualan dalam jurnal umum.

• Fungsi penerimaan Barang.


Menerima kembali barang yang berasal dari transaksi retur penjualan.
Dokumen Retur Penjualan
• Memo kredit.
• Laporan penerimaan barang.

Catatan Akuntansi:
• Jurnal Umum.
Pendapatan Penjualan xxx
Piutang Usaha xxx

Kos Produk yang Dijual xxx


Sediaan Produk Jadi xxx

• Buku Pembantu Piutang.


Mencatat berkurangnya piutang kepada debitur tertentu berdasarkan memo kredit.

• Buku Pembantu Sediaan.


Mencatat kos produk jadi tertentu yang dikembalikan oleh customer berdasarkan memo kredit.

• Buku Besar.
Mencatat Piutang Usaha, Sediaan Produk Jadi, Hasil Penjualan, dan Kos Produk yang Dijual.
Aktivitas Pengendalian dalam Sistem
Informasi Akuntansi Retur Penjualan:
1. Penggunaan memo kredit yang diotorisasi untuk setiap retur penjualan.
2. Barang diterima kembali hanya atas otorisasi retur penjualan.
3. Pengecekan barang yang diterima dengan memo kredit.
4. Setiap pencatatan harus dilandasi dokumen pendukung yang lengkap.
5. Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
6. Pertanggung jawaban semua memo kredit secara periodik.
7. Panduan akun dan review pemberian kode.
Program Audit Untuk Pengujian
Pengendalian terhadap Transaksi Retur
Penjualan:
1. Lakukan Pengamatan terhadap prosedur perstujuan retur penjualan.
2. Ambil sampel retur penjualan dari jurnal umum dan lakukan pemeriksaan
terhadap dokumen pendukung.
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggung
jawaban pemakaian formulir tersebut.
4. Ambil sampel memo kredit yang disetujui dan lakukan ke dokumen dan
catatan akuntansi yang bersangkutan.
5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu
dan jurnal.
Perancangan Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian
Transaksi Pencadangan Kerugian Piutang
Fungsi yang Terkait.
• Fungsi Pencatat Piutang.
Membuat daftar umur piutang dan bukti memorial.

• Fungsi Akuntansi Biaya.


Mencatat biaya kerugian piutang yang dibebankan pada periode akuntansi tertentu.
• Fungsi Akuntansi Umum.
Mencatat transaksi kerugian piutang dalam jurnal umum.

Dokumen:
• Bukti memorial.
• Daftar Umur Piutang.

Catatan Akuntansi:
• Jurnal Umum.
Biaya Kerugian Piutang xxx
Cadangan Kerugian Piutang Usaha xxx

• Buku Besar.
Biaya Kerugian Piutang dan Cadangan Kerugian Piutang.
Aktivitas Pengendalian dalam Sistem Informasi Akuntansi Pencadangan Kerugian Piutang.

1. Penggunaan bukti memorial yang diotorisasi untuk setiap pencadangan kerugian piutang.
2. Setiap pencatatan harus dilandasi dengan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang
lengkap.
3. Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
4. Pertanggung jawaban semua bukti memorial secara periodik.
5. Panduan akun dan review pemberian kode.

Program Audit Untuk Pengujian Pengendalian terhadap Transaksi Retur Penjualan.

1. Lakukan Pengamatan terhadap prosedur perstujuan pembebanan kerugian piutang.


2. Periksa dari jurnal umum dan lakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung Auditor.
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggung jawaban pemakaian
formulir tersebut.
4. Periksa bukti memorial yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen cataatan akuntansi
yang bersangkutan.
5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting je buku pembantu dan jurnal.
Perancangan Program Audit Untuk
Pengujian Pengendalian Transaksi
Penghapusan Piutang
Fungsi yang Terkait.
• Fungsi Pemberi Otorisasi Kredit.
Membuat bukti memorial atas dasar keputusan manajer yang berwenang untuk
penghapusan Piutang.

• Fungsi Pencatat Piutang.


Mencatat berkurangnya Piutang karena transaksi Penghapusan Piutang yang
tidak tertagih.

• Fungsi Akuntansi Umum.


Mencatat transaksi Penghapusan Piutang dalam jurnal umum.
Dokumen Penghapusan Piutang:
• Bukti Memorial.
• Surat Keputusan manajer yang berwenang tentang penghapusan piutang.

Catatan Akuntansi
• Jurnal Umum.
Cadangan Kerugian Piutang xxx
Piutang Usaha xxx

• Buku Pembantu Piutang.


Mencatat berkurangnya Piutang kepada debitur tertentu berdasarkan bukti memorial.

• Buku Besar.
Piutang Usaha dan Cadangan Kerugian Piutang.
Aktivitas Pengendalian dalam Sistem
Informasi Akuntansi Penghapusan Piutang.

1. Penggunaan bukti memorial yang diotorisasi untuk setiap penghapusan


piutang.
2. Setiap pencatatan harus dilandasi dengan dokumen sumber dan dokumen
pendukung yang lengkap.
3. Pengecekan secara independen posting ke dalam catatan akuntansi.
4. Pertanggung jawaban semua bukti memorial secara periodik.
5. Panduan akun review pemberian kode.
Program Audit Untuk Pengujian
Pengendalian terhadap Penghapusan
Piutang.
1. Lakukan pengamatan terhadap prosedur persetujuan pembebanan kerugian
piutang.
2. Periksa dari jurnal umum dan lakukan pemeriksaan terhadap dokumen
pendukung.
3. Periksa bukti digunakannya formulir bernomor urut tercetak dan pertanggung
jawaban pemakaian formulir tersebut.
4. Periksa bukti memorial yang disetujui dan lakukan pengusutan ke dokumen
dan catatan akuntansi yang bersangkutan.
5. Periksa adanya pengecekan independen terhadap posting ke buku pembantu
dan jurnal.
Evaluasi Hasil Pengujian Pengendalian.

● Jika resiko pengendalian ditaksir teralu rendah,resiko deteksi dapat terlalu


tinggi ditetapkan dan auditor dapat melaksanakan pengujian substantif yang
tidak memadai, sehingga auditnya tidak efektif.

● Jika resiko pengendalian ditaksir terlalau tinggi, auditor dapat melakukan


pengujian substantif melebihi dari jumlah yang diperlukan, sehingga auditor
melakukan audit yang tidak efisien.
BAB 14
Audit terhadap siklus
pendapatan pengujian
substantif terhadap
piutang usaha
Piutang merupakan klaim kepada pihak lain atas uang,
barang, atau jasa yang dapat diterima dalam jangkawaktu satu tahun, atau dalam
satu siklus kegiatan perusahaan. Piutang umumnya disajikan di neraca dalam dua
kelompok: piutang usahan dan piutang non usaha. Piutang usaha adalah piutang
yang timbul dari transaksi penjualan barang atau jasa dalam kegiatan normal
perusahaan. Piutang nonusaha timbul dari transaksi selain penjualan barang dan
jasa kepada pihak luar, seperti misalnya piutang kepada karyawan, piutang
penjualan saham, piutang klaim asuransi, piutang pengembalian pajak, piutang
dividen dan bunga.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum
Dalam Penyajian Piutang Usaha di
neraca
● Piutang usaha harus disajikan di neraca sebesar jumlah yang diperkirakan dapat ditagih dari debitur
pada tanggal neraca.
● Jika perusahaan tidak membentuk cadangan kerugian piutang usaha, harus dicantumkan
pengungkapannya di neraca bahwa saldo piutang usaha tersebut adalah jumlah bersih (neto).
● Jika piutang usaha bersaldo material pada tanggal neraca, harus disajikan rinciannya di neraca.
● Piutang usaha yang bersaldo kredit pada tanggal neraca harus disajikan dalam kelompok utang
lancar.
● Jika jumlahnya material, piutang nonusaha harus disajikan terpisah dari piutang usaha.
Tujuan Pengujian Substantif Terhadap
Piutang Usaha
● Memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang
bersangkutan dengan piutang usaha.
● Membuktikan keberadaan putang usaha dan keterjadian transaksi yang
berkaitan dengan piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
● Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan
kelengkapan saldo piutang usaha yang disajikan klien atas piutang yang
dicantumkan di neraca.
● Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
● Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca.
● Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantif yang digo
Tujuan Dirancang Pengujian Substantif
Untuk mencapai tujuan tersebut dirancang pengujian substantif yang digolongkan
ke dalam lima kelompok: prosedur audit awal, prosedur analitik, pengujian
terhadap transaksi rinci, pengujian terhadap saldo akun rinci, verifikasi terhadap
penyajian dan pengungkapan. Kelima kelompok pengujian substantif tersebut
ditujukan untuk memverifikasi lima asersi menajemen yang terkandung dalam
akun putang dan akun penilaiannya:
● keberadaan atau keterjadian,
● kelengkapan,
● penilaian,
● hak kepemilikan, dan
● penyajian dan pengungkapan.
Program audit untuk pengujian substantif terhadap piutang usaha
berisi prosedur audit yang dirancang untuk mencapai tujuan audit seperti yang telah diuraikan di
atas. Berbagai prosedur audit dilaksanakan dalam lima tahap, yaitu:
● Prosedur audit awal
● Prosedur analitik
● Pengujian terhadap transaksi rinci
● Pengujian terhadap saldo akun rinci
● Verifikasi terhadap penyajian dan pengungkapan
Pada tahap awal, auditor menempuh prosedur audit yang
memperoleh keyakinan bahwa informasi yang disajikan oleh klien dalam laporan keuangn didukung
dengan catatan akuntansi. Pada tahap berikutnya, auditor mengumpulkan berbagai ratio dan
perbandingan untuk memfokuskan kemana pengujian terhadap transaksi dan saldo akun rinci diarahkan.
Pada tahap-tahap akhir, auditor melaksanakan pengujian terhadap transksi dan saldo akun rinci, serta
verivikasi tehadap penyajian dan pengungkapan dan pengungkapan saldo akun dalam laporan keuangan.
Prosedur Audit Awal

Sebelum membuktikan apakah saldo piutang yang dicantumkan oleh klien di


dalam neracanya sesuai dengan saldo piutang usaha yang benar-benar ada pada
tanggal neraca, auditor menempuh prosedur audit awal dengan cara melakukan
rekonsiliasi antara informasi piutang usaha yang dicantumkan di neraca dengan
catatan akuntansi yang mendukungnya. Auditor melakukan 6 prosedur audit
berikut ini dalam melakukan rekonsiliasi informasi piutang usaha di neraca
dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
Prosedur Audit Awal
Sebelum membuktikan apakah saldo piutang yang dicantumkan oleh klien di dalam neracanya sesuai
dengan saldo piutang usaha yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor menempuh prosedur audit
awal dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi piutang usaha yang dicantumkan di neraca
dengan catatan akuntansi yang mendukungnya. Auditor melakukan 6 prosedur audit berikut ini dalam
melakukan rekonsiliasi informasi piutang usaha di neraca dengan catatan akuntansi yang bersangkutan:
● Unsur saldo piutang usaha yang tercantum di neraca ke saldo akun piutang usaha yang bersangkutan
di dalam buku besar.
● Hitung kembali saldo akun piutang usaha di dalam buku besar.
● Lakukan review terhadap mutasi luar biasa dalam jumlah dan sumbe posting dalam akun Piutang
Usaha dan akun Cadangan Kerugian Piutang Usaha.
● Usut saldo awal akun Piutang Usaha dan akun Cadangan Kerugian Piutang ke kertas kerja tahun
yang lalu.
● Usut posting pendebitan akun Piutang Usaha ke dalam jurnal yang bersangkutan.
● Lakukan rekonsiliasi akun kontrol piutang usaha dalam buku besar ke buku pembantu piutang usaha 
Prosedur Analitik
Pada tahap awal pengujian substantif terhadap piutang usaha, pengujian analitik dimaksudkan untuk
membantu auditor dalam memahami bisnis klien dan dalam menemukan bidang yang memerlukan audit lebih
intensif. Untuk itu, auditor melakukan perhitungan berbagai ratio berikut ini:
● Tingkat perputaran piutang usaha              =   Pendapatan penjualan bersih + Rerata piutang saldo
● Ratio piutang usaha dengan aktiva lancar  =   Saldo piutang usaha + Aktiva lancar
● Rate of return on net sales                         =   Laba bersih + Pendapatan penjualan bersih
● Ratio kerugian piutang usaha dengan pendapatan penjualan bersih      =   Kerugian piutang usaha +
Pendapatan penjualan
● Ratio kerugian piutang usaha dengan piutang usaha yang sesungguhnya tidak tertagih       =   Kerugian
piutang usaha + Piutang yang usaha sesungguhnya tidak tertagih
● Ratio yang telah dihitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harapan dapat membantu auditor untuk
mengungkapkan: peristiwa atau transaksi yang tidak bisa, perubahan akuntansi, perubahan usaha, fluktuasi
acak, atau salah saji.
Prosedur Audit Terhadap Transaksi Rinci
● Keandalan saldo piutang usaha sangat ditentukan oleh keterjadian transaksi berikut ini yang didebit dan dikredit ke dalam akun Piutang
Usaha:
● Transaksi penjualan kredit
● Transaksi retur penjualan
● Transaksi penghapusan piutang usaha
● Transaksi penerimaan kas dari piutang usaha

Keandalan saldo akun Piutang Usaha ditentukan pula oleh ketepatan pisah batas yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi
tersebut. Auditor melakukan pengujian sibstantif terhadap transaksi rincian yang mendebit dan mengkredit akun Piutang Usaha dan pengujian
pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan akun tersebut.
● Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun piutang usaha ke dokumen yang mendukung timbulnya transaksi tersebut
● Periksa pendebitan akun piutang ke dokumen pendukung: faktur penjualan, laporan pengiriman barang, dan order penjualan.
● Periksa  pengkreditan akun piutang ke dokumen pendukung: bukti kas masuk, memo kredit untuk retur penjualan atau penghapusan
piutang.
● Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penjualan dan retur penjualan
● Periksa dokumen yang mendukung timbulnya piutang usaha dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah
tanggal neraca.
● Periksa dokumen yang mendukung berkurangnya piutang usaha dalam minggu terakhir tahun yang diaudit dan minggu pertama setelah
tanggal neraca.
● Lakukan verifikasi pisah batas (cutoff) transaksi penerimaan kas.
Pengujian Terhadap Saldo Akun Rinci
Tujuan pengujian saldo akun piutang usaha rinci adalah untuk memverifikasi:
● Keberadaan atau keterjadian
● Kelengkapan
● Hak kepemilikan
● Penilaian

Keberadaan, kelengkapan, hak kepemilikan atas piutang usaha yang


dicantumkan di neraca dibuktikan oleh auditor dengan mengirimkan surat
konfirmasi kepada debitur. Ada tiga tahap yang harus ditempuh oleh auditor dalam
mengirimkan surat konfirmasi kepada debitur:
• Tentukan metode, saat, dan luas konfirmasi yang akan dilaksanakan.
• Pilih debitur yang akan dikirimi surat konfirmasi.
• Kirimkan surat konfirmasi.
• Prosedur tersebut ditempuh oleh auditor dengan tujuan untuk membuktikan
keberadaan dibitur perusahaan pada tanggal neraca dan memiliki utang pada
tanggal tersebut kepada klien sebesar yang dicatat oleh klien.
Penyajian Dan Pengungkapan Akun
Dalam Laporan Keuangan
● Prosedur audit terhadap penyajian dan pengungkapan piutang usaha
adalah:
● Periksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok aktiva lancar dan aktiva
tidak lancar.
● Periksa klasifikasi piutang ke dalam kelompok piutang usaha dan
piutang nonusaha.
● Tentukan kecukupan pengungkapan dan akuntansi untuk transaksi
antarpihak yang memiliki hubngan istimewa, piutang yang digadaikan,
piutang yang telah dianjakkan ke perusahaan anjak piutang

Anda mungkin juga menyukai