Anda di halaman 1dari 9

RINGKASAN MATERI

SISTEM PENJUALAN KREDIT


Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Dosen Pengampu : Ni Wayan Yulianita Dewi, S. E., M.S.A., Ak.

OLEH :
GEDE OKA RESTU PRATAMA
2117051002

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2022
SISTEM PENJUALAN KREDIT
Penjualan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjual jasa dan barang produksinya
dilakukan melalui penjualan tunai dan penjualan kredit. Penjualan tunai terjadi ketika kegiatan
penjualan ke pada konsumen pada saat ini langsung dibayarkan sejumlah kas sesuai dengan
volume pembelian dari konsumen. Penjualan kredit ini memungkinkan perusahaan untuk
menambah volume penjualan dengan pemberian kesempatan kepada para pembeli untuk
membelanjakan sekarang penghasilan yang akan diterima oleh pihak penjual di masa yang
akan datang. Menurut Mulyadi (2001: 220), penjualan kredit adalah penjualan yang dilakukan
oleh perusahaan melalui cara pengiriman barang yang sesuai dengan order yang diterima oleh
pembeli dan pembayarannya diterima beberapa waktu kemudian. Untuk penjualan kredit
dilakukan atas order dari pembeli kemudian perusahaan memiliki jangka waktu dalam
kepunyaan tagihan kepada pembeli tersebut. Dalam penjualan kredit ini diperlukan analisis
terhadap kelayakan pemberian kredit untuk menghindari tidak tertagihnya piutang atas
penjualan kredit yang dilakukan. Umumnya perusahaan manufaktur-lah yang melakukan
penjualan dengan sistem penjualan secara kredit.
1. Prosedur Penjualan
Menurut Mulyadi (2010: 209) prosedur penjualan merupakan serangkaian kegiatan
yang dimulai dari penerimaan pesanan penjualan dari pembeli, persetujuan kredit,
pengiriman barang, pembuatan faktur (penagihan) sampai pencatatan transaksi penjualan,
distribusi dan berakhir dengan pencatatan harga pokok penjualan. Seluruh rangkaian
prosedur ini menjadi rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu proses penjualan
yang akan dilakukan. Penjualan dalam perusahaan dibedakan menjadi dua yaitu penjualan
tunai dan penjualan kredit.
2. Fungsi yang Terkait dengan Penjualan Kredit
- Fungsi penjualan
Fungsi ini bertujuan untuk bertanggungjawab dalam penerimaan order atau
pengembalian order dari pembeli, menyesuaikan order dari pelanggan untuk memuat
informasi yang belum tercantum dalam surat order, meminta otorisasi kredit,
menentukan tanggal pengiriman dan/dari gudang penyimpanan kemudian mengisi surat
pengiriman.
- Fungsi kredit
Fungsi ini bertujuan untuk menyetujui penjualan kredit dari pelanggan dengan
menggunakan catatan yang dibuat bagian piutang. Bertanggungjawab dalam
melakukan pengamatan status kredit pelanggan dan memberikan pertimbangan
pemberian status kredit kepada pelanggan.
- Fungsi gudang
Fungsi ini bertanggungjawab dalam menyimpan dan mempersiapkan barang yang
dipesan oleh customer dan bertanggungjawab atas seluruh barang yang ada di gudang
kemudian melakukan penyerahan barang ke pada fungsi pengiriman.
- Fungsi pengiriman
Fungsi ini bertanggungjawab atas pengiriman barang kepada pelanggan sesuai dengan
surat order yang sah dari fungsi penjualan dan bertanggungjawab atas barang yang telah
keluar mendapatkan izin otorisasi dari pihak yang berwenang.
- Fungsi billing
Fungsi yang bertanggungjawab atas pembuatan faktur penjualan dan tembusannya
dengan dilengkapi data harga dan perhitungan biaya kirim penjualan, PPN, kebenaran
penulisan dalam faktur.
- Fungsi akuntansi
Fungsi yang bertanggungjawab atas pencatatan terjadiya transaksi penjualan baik
secara tunai maupun kredit ke dalam jurnal penjualan, membuat dan mengirimkan surat
perintah piutang kepada debitur, membuat laporan hasil penjualan, mencatat harga
pokok barang pada kartu persediaan.
3. Formulir yang Digunakan
Ada beberapa formulir yang digunakan dalam sistem penjualan kredit ini adalah yaitu:
 Surat order pengiriman dan tembusannya, surat ini berfungsi untuk memberikan
otorisasi kepada proses pengiriman untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan
spesifikasi yang termuat dalam surat ini.
 Faktur dan tembusannya, faktur menjadi bukti transaksi penjualan yang dilakukan oleh
perusahaan yang berguna untuk mengetahui hal apa saja yang berpengaruh dalam
operasi ini kemudian sebagai dasar pencatatan dalam jurnal penjualan.
 Rekapitulasi beban pokok penjualan, dokumen pendukung yang digunakan dalam
menghitung jumlah total harga pokok barang yang telah dijual selama satu periode.
 Bukti memorial, merupakan dokumen sumber untuk mencatat transaksi-transaksi yang
termuat dalam jurnal umum.
4. Laporan untuk Manajemen yang Dihasilkan dari Sistem dan Prosedur Penjualan dan
Penerimaan Uang
Informasi yang umumnya diperoleh oleh manajemen dari laporan kegiatan penjualan
kredit ini adalah sebagai berikut :
a. Jumlah pendapatan penjualan menurut jenis produk atau kelompok produk selama
jangka waktu tertentu.
b. Jumlah piutang kepada setiap debitur dari transaksi penjualan kredit
c. Jumlah harga pokok produk yang dijual dalam jangka waktu proses penjualan terjadi
d. Nama dan alamat pembeli.
e. Kuantitas atau jumlah produk yang dijual.
f. Nama pramuniaga yang melakukan penjualan.
g. Otorisasi penjabat yang berwenang.
5. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Transaksi penjualan dicatat dengan menggunakan salah satu metode jurnal dan posting
seperti pada umumnya. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dan prosedur
penjualan kredit adalah sebagai berikut:
- Jurnal penjualan
- Jurnal penerimaan uang
- Jurnal umum
- Kartu persediaan
- Kartu gudang
- Kartu pembantu piutang
6. Jaringan Prosedur Sistem Pengendalian Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi (2016: 175) ada beberapa prosedur yang membentuk sistem
penjualan kredit adalah sebagai berikut :
1. Prosedur order penjualan, dalam prosedur fungsi penjualan akan menerima order dari
pembeli, menambah informasi penting dalam surat order, membuat surat order
pengiriman dan mengirimkan ke berbagai fungsi lain untuk memproses order dari
pembeli.
2. Prosedur penjualan kredit, dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima persetujuan
penjualan kredit kepada pembeli dengan mempertimbangkan fungsi kreditnya.
3. Prosedur pengiriman, dalam prosedur ini fungsi pengiriman mengirimkan barang
kepada pembeli sesuai informasi yang tercantum dalam surat order pengiriman yang
diterima pada fungsi pengiriman.
4. Prosedur penagihan, fungsi billing membuat faktur penjualan dan mengirimkannya
kepada pembeli.
5. Prosedur pencatatan piutang, fungsi akuntansi mencatat tembusan faktur penjualan ke
dalam kartu piutang atau melakukan pengarsipan terhadap dokumen tembusan menurut
abjad yang berfungsi sebagai catatan piutang
6. Prosedur distribusi penjualan, fungsi akuntansi mendistribusikan data penjualan
menurut informasi yang diperoleh dari manajemen.
7. Prosedur pencatatan beban pokok penjualan, fungsi akuntansi mencatat secara
terstruktur terkait dengan total harga pokok produk yang dijual selama periode.
Tujuh prosedur diatas menjadi dasar adanya perlakuan terhadap penjualan kredit yang
dilakukan perusahaan pada operasi usahanya masing-masing.
7. Sistem Pengendalian Internal dalam Penjualan Kredit
 Organisasi
- Pemisahan fungsi penjualan dan pemberi otorisasi fungsi kredit.
- Pemisahan fungsi pencatatan piutang dengan fungsi penjualan dan fungsi pemberi
otorisasi kredit.
- Fungsi pencatat piutang harus terpisah dari fungsi penerimaan kas.
- Transaksi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi
pemberi otorisasi kredit, fungsi pengiriman barang, fungsi penagihan, fungsi
pencatat piutang dan fungsi akuntansi yang lain.
- Tidak ada transaksi penjualan kredit yang dilaksanakan secara lengkap oleh satu
fungsi saja guna menghindari adanya kesalahan perhitungan dan anggapan yang
terjadi.
 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
- Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan
menggunakan formulir surat order pengiriman.
- Persetujuan pemberian kredit diberikan oleh fungsi pemberi otorisasi kredit dengan
membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang merupakan tembusan SOP).
- Pengiriman barang kepada langganan diotorisasi oleh fungsi pengiriman barang
dengan cara menandatangani dan membubuhkan cap sudah dikirim pada SOP
tembusan.
- Penetapan harga jual, syarat penjualan, syarat pengangkutan barang dan potongan
penjualan berada di tangan Direktur Pemasaran dengan penerbitan surat keputusan
hal etrsebut.
- Terjadinya piutang diotorisasi oleh fungsi penagihan dengan membubuhkan tanda
tangan pada faktur penjualan.
- Pencatatan ke dalam kartu piutang diotorisasi oleh fungsi pencatat piutang dan
pencatatan ke dalam jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan jurnal umum
diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda tangan pada
dokumen sumber (faktur penjualan, BKM, memo kredit).
- Pencatatan terjadinya piutang didasarkan pada faktur penjualan yang didukung
dengan surat order pengiriman dan surat muat.
 Praktek yang Sehat
- Surat order pengiriman bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan.
- Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya
dipertanggungjawabkan oleh fungsi penagihan dan pencatatan piutang yang
diselenggarakan oleh fungsi tersebut.
- Secara periodik, fungsi pencatatan piutang mengirim pernyataan piutang kepada
tiap debitur untuk menguji ketelitian catatan piutang yang diselenggarakan oleh
fungsi tersebut.
- Secara periodic diadakan rekonsiliasi kartu piutang dengan rekening control
piutang dalam buku besar.
8. Bagan Alir Dokumen Sistem Penjualan Kredit
Sumber : Buku Sistem Akuntansi Edisi 4
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi Edisi 4. Salemba Embat. Jakarta Selatan
Indrayati. 2016. Sistem Informasi Akuntansi (Teori dan Konsep Desain SIA). Aditya Media
Publishing. Malang

Anda mungkin juga menyukai