Anda di halaman 1dari 82

TRAINING OF TRAINER (TOT)

ANALISIS DATA SISTEM INFORMASI


KELUARGA (SIGA)

Dra. Theodora Pandjaitan, M.Sc


- Husnul Wahyu Mahmudah

PUSDIKLAT BKKBN BEKERJASAMA DENGAN


DIREKTORAT PELAPORAN DAN STATISTIK, DAN
DIREKTORAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN DATA
Februari 2022
ANALISIS, PEMANFAATAN
DATA SIGA DAN PENYEBARLUASAN
INFORMASI PROGRAM BANGGA KENCANA
TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat ini peserta diharapkan memiliki keterampilan dalam
menganalisis, memanfaatkan serta menyebarluaskan data dan informasi yang
berasal dari Sistem Informasi Keluarga (SIGA)

2. Indikator Hasil belajar


Setelah mengikuti materi pembelajaran ini peserta dapat:
• Menjelaskan konsep dasar analisis data.
• Menjelaskan Jenis analisis data SIGA
• Mempraktikkan analisis data hasil sistem informasi keluarga (SIGA)
• Mempraktikkan pemanfaatan data dan informasi keluarga (SIGA)
• Menjelaskan penyebarluasan informasi data dan informasi keluarga
PENGELOLAAN
PENGOLAHAN DATA SIGA

ANALISIS DAN
PENGUMPULAN SIGA INTERPRETASI

PENYEBARLUASAN
INFORMASI
~ Outline ~
Bagian I Konsep Dasar Analisis Data

Bagian II Analisis dan pemaknaan data hasil


Sistem Informasi Keluarga (SIGA)

Bagian III Pemanfaatan Data Sistem Informasi


Keluarga (SIGA)

Bagian IV Penyebarluasan Informasi


Bagian I
Konsep Dasar Analisis Data
Konsep Dasar Analisis Data
PENGERTIAN

Analisis data adalah kegiatan


mengkategorikan data untuk
PK21
mendapatkan pola hubungan, tema,
menafsirkan apa yang bermakna,
PBDKI
serta menyampaikan atau
melaporkannya kepada pihak lain YanKB
Data dasar yang
yang berminat atau berkepentingan digunakan untuk
melakukan
analisis data
Dallap
Konsep Dasar Analisis Data
TUJUAN
Memberikan gambaran secara tepat dan menyeluruh
keadaan di lapangan sampai ke tingkat keluarga
tentang hasil pelaksanaan Program Bangga Kencana
yang dapat digunakan untuk kepentingan operasional
langsung di lapangan, termasuk di Kampung KB

RUANG LINGKUP
 Sasaran analisis data meliputi seluruh pelaksanaan kegiatan Program

Bangga Kencana sebagai hasil dari PBDKI, Dallap dan Yan KB

 Jangkauan analisis data mencakup hasil pelaksanaan operasional dari

Bangga Kencana sampai di tingkat lini lapangan


RUMUSAN

1. Apakah yang dimaksud


dengan analisis data?

2. Jelaskan tujuan analisis data Bangga


Kencana !

3. Dalam kaitannya dengan analisis data,


seperti apa ruang lingkup Program
Bangga Kencana?
Bagian III
Analisis dan pemaknaan data hasil
Sistem Informasi Keluarga (SIGA)
 Analisis Cakupan K/0
 Analisis Data Bulanan
 Analisis Data Hasil Pendataan Keluarga
2021
JENIS FORMULIR NEW SIGA

20 form
SDM
K/0 PKB
K/0 & R/I PPKBD
K/0/SUB PPKBD
K/0/POK KB
K/0 & R/I BKB
K/0 & R/I BKR
YAN KB DALLAP

3
POKTAN K/0 & R/I PIK R
K/0 & R/I BKL
form
K/0 & R/I UPPKA
K/0/KB
K/0/RUMAH DATAKU
SETARA K/0/KAMPUNG KB
R/I/KB POKTAN
K/0 & R/I/PPKS

R/II/KB
SARANA K/0/BP

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
Jenis Analisis Data
Jenis Analisis Data dalam lingkup Analisis Data SIGA adalah:

Analisis Cakupan K/0

Analisis Data Bulanan

Analisis Data PK
Analisis Cakupan K/0
Rumus :

Menghitung persentase progress


updating K/0 untuk formulir K/0 YAN
KB. K/0 BKB, K/0 BKR, K/0 BKL,
selanjutnya memberikan warna pada
cell persentase sesuai dengan kriteria :
: Cakupan > 75%

: Cakupan 50 % - 75%

: Cakupam 25,01 % - 50 %

: Cakupan < 25%


Analisis Cakupan K/0
Terdapat 11 Provinsi yang Cakupan K/0 YAN
KBnya kurang dari 25%, antara lain :
1. Kalbar 7. Jabar
2. Sulut 8. Sulteng
3. Maluku Utara
9. Jateng
4. Bali 10. NTB
5. Lampung 11. Maluku
6. Gorontalo

Maka 11 Provinsi tersebut menjadi perhatian


untuk bisa dikejar pelaksanaan updating K/0
Yan KB
Analisis Cakupan K/0
Menghitung persentase K/0 PKB Update terhadap
data PKB berdasarkan SIMSDM (Data dari Biro
SDM), selanjutnya memberikan warna pada cell
persentase sesuai dengan kriteria :

: Cakupan > 75%

: Cakupan 50 % - 75%

: Cakupam 25,01 % - 50 %

: Cakupan < 25%


Analisis Cakupan K/0
5 Provinsi yang Cakupan
K/0 PKB nya kurang dari
25%, antara lain :
1. Maluku Utara
2. Kalimantan Barat
3. Sulawesi Utara
4. Maluku
5. Nusa Tenggara Timur

Hal ini dapat dijadikan sebagai bahan


validasi dan verifikasi data di lapangan
untuk meningkatkan cakupan K/0 PKB
pada aplikasi SIGA dan juga sebagai
bahan masukan kepada Biro SDM
untuk meningkatkan kualitas data.
Analisis Data Bulanan
CAKUPAN LAPORAN RENDAH
OKTOBER 2021
CAKUPAN LAPORAN PELKON CAKUPAN LAPORAN DALAP
KAB/ DESA/
PRAKTEK JEJARING NO PROVINSI KEC
 NO PROVINSI
KAB/ PEME-
SWASTA
PRAKTEK BIDAN FASKES KB KOTA KEL
KOTA RINTAH DOKTER MANDIRI LAINNYA 34 PROVINSI LAPORAN DALLAP >50%
1 KALBAR 100.0 70.0 66.4 43.3 42.1 47.6
2 BENGKULU 100.0 100.0 100.0 # DIV/0! 98.0 0.0 INDONESIA 99.2 95.5 94.6
3 KEPRI 100.0 85.7 39.1 50.0 58.1 75.4
4 MALUKU 100.0 88.8 89.5 25.0 64.0 87.3 *Tidak Termasuk Jambi
INDONESIA 99.6 94.9 92.5 77.6 87.7 90.6 Keterangan
Keterangan
Sumber : Pengendalian Lapangan RENDAH  <50%
Sumber : Pelayanan Kontrasepsi RENDAH  <50%

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
Analisis Data Bulanan
KABUPATEN/KOTA TIDAK LAPOR
OKTOBER 2021
PELKON DALLAP
NO NAMA PROVINSI KABUPATEN/ KOTA
NO NAMA PROVINSI KABUPATEN/KOTA 1 Maluku Kepulauan Aru
1 Jawa Barat Cirebon 2 Sulaw esi Tenggara Konaw e Utara
Kayong Utara
2 Sulawesi Tenggara Konawe Utara 3 Kalimantan Barat
Sekadau

Sumber : Pelayanan Kontrasepsi dan Pengendalian Lapangan


*Tidak Termasuk Jambi
Tidak lapor bulan ini
Pelkon : 2 Kab Tidak lapor
Tidak lapor 2 bulan
Dallap : 4 Kab Tidak lapor
Tidak lapor 3 bulan

HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
Analisis Data Bulanan
PESERTA KB BARU (PB) S.D OKTOBER 2021 PESERTA KB BARU S.D OKTOBER 2020
PEMBINA WILAYAH NO PROVINSI JKN
JUMLAH % JUMLAH %
NON JKN
TOTAL
PEMBINA
WILAYAH
NO PROVINSI
JUMLAH
JKN
%
NON JKN
JUMLAH %
TOTAL JUMLAH PESERTA KB BARU (PB)
1 SUMBAR 37,405 45.9 44,057 54.1 81,462 1 SUMBAR 38,982 41.7 54,496 58.3 93,478 S.D OKTOBER 2021 DAN S.D OKTOBER 2020
SEKRETARIAT 2 JATENG 190,790 41.7 266,493 58.3 457,283 SEKRETARIAT 2 JATENG 185,330 38.3 298,422 61.7 483,752

Peserta KB Baru (PB)


UTAMA 3 MALUT 14,512 64.7 7,904 35.3 22,416 UTAMA 3 MALUT 18,199 65.5 9,577 34.5 27,776
4 NTB 48,655 47.3 54,136 52.7 102,791 4 NTB 56,412 51.6 52,863 48.4 109,275
5 JABAR 443,334 39.9 668,028 60.1 1,111,362 5 JABAR 453,554 39.6 691,966 60.4 1,145,520
DEPUTI BIDANG
PENGENDALIAN
6 NTT 40,441 68.2 18,854 31.8 59,295
DEPUTI BIDANG
PENGENDALIAN
6 NTT 50,997 69.6 22,230 30.4 73,227 s.d Oktober 2021
PENDUDUK
7 SULTRA
8 RIAU
29,095 58.3 20,846 41.7
48,189 47.4 53,378 52.6
49,941
101,567
PENDUDUK
7 SULTRA
8 RIAU
37,522
44,855
64.3
39.2
20,842
69,653
35.7
60.8
58,364
114,508
• PB sd Oktober 2021 sebesar 4.433.828
DEPUTI BIDANG
KELUARGA
9 JATIM
10 SUMSEL
246,312 32.8 504,516 67.2
64,805 46.0 75,929 54.0
750,828
140,734
DEPUTI BIDANG 9 JATIM
KELUARGA 10 SUMSEL
240,031
80,207
32.4
48.7
501,360
84,617
67.6
51.3
741,391
164,824
• PB JKN 1.782.695 (40,2%), Non JKN 2.651.133
BERENCANA DAN 11 PAPUA 6,939 27.5 18,302 72.5 25,241 BERENCANA DAN 11 PAPUA 10,832 40.6 15,819 59.4 26,651 (59,8%)
KESEHATAN 12 SULUT 6,380 21.4 23,437 78.6 29,817 KESEHATAN 12 SULUT 5,978 17.7 27,867 82.3 33,845
REPRODUKSI 13 KALTENG 10,479 31.5 22,796 68.5 33,275 REPRODUKSI 13 KALTENG 8,194 30.7 18,462 69.3 26,656 • 3 Provinsi Terendah JKN : Sulut (21,4%), Kalbar
DEPUTI BIDANG 14 KEPRI 6,811 30.2 15,779 69.8 22,590 DEPUTI BIDANG 14 KEPRI 6,321 27.4 16,758 72.6 23,079
KELUARGA 15 ACEH 39,838 56.4 30,811 43.6 70,649 KELUARGA 15 ACEH 38,461 56.8 29,237 43.2 67,698 (23,2%) dan Jambi (24,7%)
SEJAHTERA DAN 16 SULBAR
PEMBERDAYAAN 17 LAMPUNG
9,437 68.1 4,422 31.9
82,959 45.0 101,377 55.0
13,859
184,336
SEJAHTERA DAN 16 SULBAR
PEMBERDAYAAN 17 LAMPUNG
11,024
100,670
68.9
50.0
4,978
100,606
31.1
50.0
16,002
201,276
• 3 Provinsi Tertinggi JKN : Papbar (72,1%), Sulbar
KELUARGA 18 JAMBI* 3,775 24.7 11,512 75.3 15,287 KELUARGA 18 JAMBI* 3,698 16.6 18,541 83.4 22,239 (68,1%), dan NTT (68,2%)
19 SULTENG 18,037 35.5 32,821 64.5 50,858 19 SULTENG 20,329 35.6 36,724 64.4 57,053
DEPUTI BIDANG DEPUTI BIDANG
20 GORONTALO 6,226 42.7 8,366 57.3 14,592 20 GORONTALO 6,313 43.6 8,152 56.4 14,465
ADVOKASI,
PENGGERAKAN,
21 DKI JAKARTA 36,323 34.9 67,765 65.1
22 KALBAR 12,859 23.2 42,544 76.8
104,088
55,403
ADVOKASI,
PENGGERAKAN,
21 DKI JAKARTA
22 KALBAR
35,444
16,084
32.4
25.1
73,976
47,935
67.6
74.9
109,420
64,019
PB dibanding tahun 2020
DAN INFORMASI DAN INFORMASI
23 BENGKULU
24 SUMUT
9,778 40.7 14,224 59.3
62,801 30.3 144,575 69.7
24,002
207,376
23 BENGKULU
24 SUMUT
7,257
68,070
31.8
32.0
15,541
144,641
68.2
68.0
22,798
212,711
• PB sd Oktober 2021 lebih rendah jika dibanding PB
DEPUTI BIDANG 25 MALUKU 8,887 38.4 14,263 61.6 23,150 DEPUTI BIDANG 25 MALUKU 10,453 41.3 14,848 58.7 25,301 tahun 2020  efek Pandemi Covid-19
PELATIHAN, 26 SULSEL 83,532 65.8 43,432 34.2 126,964 PELATIHAN, 26 SULSEL 76,997 61.3 48,628 38.7 125,625
PENELITIAN, DAN 27 KALTIM 13,943 28.9 34,384 71.1 48,327 PENELITIAN, DAN 27 KALTIM 15,599 31.4 34,157 68.6 49,756 • PB JKN sd Oktober 2021 lebih rendah jika dibanding
PENGEMBANGAN 28 KALTARA 4,239 39.5 6,482 60.5 10,721 PENGEMBANGAN 28 KALTARA
29 BANTEN 134,702 39.5 206,535 60.5 341,237 29 BANTEN
4,221
131,162
46.9
45.0
4,774
160,438
53.1
55.0
8,995
291,600 tahun 2020
30 DIY 15,800 56.9 11,959 43.1 27,759 30 DIY 18,502 59.6 12,553 40.4 31,055
INSPEKTORAT
31 PAPBAR
32 BALI
6,763 72.1 2,621 27.9
10,174 34.0 19,723 66.0
9,384
29,897
INSPEKTORAT
31 PAPBAR
32 BALI
7,151
11,485
70.5
34.8
2,993
21,537
29.5
65.2
10,144
33,022
3 provinsi tertinggi
UTAMA
33 KALSEL 18,760 28.3 47,552 71.7 66,312
UTAMA
33 KALSEL 18,051 23.5 58,695 76.5 76,746 3 provinsi terendah
34 BABEL 9,715 46.2 11,310 53.8 21,025 34 BABEL 7,676 42.0 10,601 58.0 18,277 Sumber : Pelayanan Kontrasepsi
NASIONAL 1,782,695 40.2 2,651,133 59.8 4,433,828 NASIONAL 1,846,061 40.3 2,734,487 59.7 4,580,548
*siga.bkkbn.go.id (20 Nov 2021) khusus Jambi
HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
Analisis Data Bulanan
PESERTA KB BARU
PEMBINA WILAYAH NO PROVINSI

1 SUMBAR
TARGET
107,061
CAPAIAN
81,462
%
76.1
PENCAPAIAN PESERTA KB BARU TERHADAP TARGET
SEKRETARIAT
UTAMA
2
3
JATENG
MALUT
857,640
27,450
457,283
22,416
53.3
81.7
s.d OKTOBER 2021
4 NTB 114,748 102,791 89.6
5 JABAR 1,536,808 1,111,362 72.3
DEPUTI BIDANG
6 NTT 86,108 59,295 68.9
PENGENDALIAN
7 SULTRA 70,027 49,941 71.3
PENDUDUK
8 RIAU 199,155 101,567 51.0
DEPUTI BIDANG 9 JATIM 1,132,336 750,828 66.3
KELUARGA 10 SUMSEL 242,658 140,734 58.0
BERENCANA DAN 11 PAPUA 58,920 25,241 42.8
KESEHATAN
REPRODUKSI
12 SULUT
13 KALTENG
60,057
104,857
29,817
33,275
49.6
31.7
CAPAIAN PB s.d Oktober 2021: sebanyak
DEPUTI BIDANG 14 KEPRI 56,493 22,590 40.0 4.433.828 akseptor atau 61,8% dibandingkan
KELUARGA 15 ACEH 135,842 70,649 52.0
SEJAHTERA DAN
PEMBERDAYAAN
16
17
SULBAR
LAMPUNG
33,248
260,489
13,859
184,336
41.7
70.8
target (7.169.006 akseptor).
KELUARGA 18 JAMBI* 110,580 15,287 13.8
19 SULTENG 93,756 50,858 54.2
DEPUTI BIDANG
20 GORONTALO 29,398 14,592 49.6
ADVOKASI,
21 DKI JAKARTA 209,869 104,088 49.6
PENGGERAKAN,
22 KALBAR 185,271 55,403 29.9
DAN INFORMASI
23 BENGKULU 52,251 24,002 45.9
24 SUMUT 292,837 207,376 70.8
DEPUTI BIDANG
PELATIHAN,
25
26
MALUKU
SULSEL
26,349
192,071
23,150
126,964
87.9
66.1
Capaian tertinggi Banten (92,8%),
PENELITIAN, DAN
PENGEMBANGAN
27
28
KALTIM
KALTARA
118,808
15,796
48,327
10,721
40.7
67.9
Maluku (87,9%), dan NTB (89,6%)
29
30
BANTEN
DIY
367,832
87,875
341,237
27,759
92.8
31.6 Capaian terendah  Jambi (13,8%),
3 provinsi terendah Kalbar (29,9%), dan DIY (31,6%)
31 PAPBAR 20,199 9,384 46.5
INSPEKTORAT
32 BALI 88,828 29,897 33.7
UTAMA
33 KALSEL 153,248 66,312 43.3
34 BABEL 40,141 21,025 52.4 3 provinsi tertinggi
NASIONAL 7,169,006 4,433,828 61.8

Sumber : Pelayanan Kontrasepsi


*siga.bkkbn.go.id khusus Jambi
HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
Analisis Data Bulanan
PEMBINA
REALISASI ANGGARAN REALISASI TARGET KELUARGA DENGAN BADUTA YANG
WILAYAH
NO PROVINSI
PAGU REALISASI (%) TARGET CAPAIAN (%) MENDAPATKAN FASILITASI DAN
SEKRETARIAT
1
2
SUMBAR
JATENG
287,375,000
1,143,469,000
287,375,000
962,060,876
100.0
84.1
53,826
574,065
53,826
456,661
100.0
79.5 PEMBINAAN 1000 HPK TAHUN 2021
UTAMA 3 MALUT 87,176,000 87,026,250 99.8 15,210 15,210 100.0
4 NTB 577,907,000 577,853,764 100.0 177,661 168,898 95.1
5 JABAR 3,145,696,000 3,140,624,990 99.8 1,339,751 216,291 16.1
DEPUTI BIDANG
PENGENDALIAN
6 NTT 143,804,000 128,219,000 89.2 117,606 104,905 89.2 Realisasi Anggaran dan Target Keluarga
7 SULTRA 64,462,000 57,968,100 89.9 20,496 17,000 82.9
PENDUDUK
8 RIAU 174,574,000 174,470,475 99.9 35,896 33,984 94.7 dengan Baduta Yang Mendapatkan Fasilitasi
9 JATIM 375,859,000 328,946,400 87.5 460,671 402,867 87.5
DEPUTI BIDANG
KELUARGA 10
11
SUMSEL
PAPUA
558,783,000
100,225,000
558,782,000
95,817,000
100.0
95.6
114,289
24,156
100,230
23,000
87.7
95.2
dan Pembinaan 1000 HPK Tahun 2021
BERENCANA DAN
KESEHATAN 12 SULUT 112,201,000 112,200,197 100.0 19,973 19,973 100.0
REPRODUKSI 13 KALTENG 16,625,000 15,941,000 95.9 26,050 24,741 95.0
DEPUTI BIDANG 14 KEPRI 10,680,000 7,969,100 74.6 5,540 2,826 51.0
• Realisasi anggaran Pro-Pn Keluarga dengan Baduta
KELUARGA
SEJAHTERA DAN
15 ACEH
16 SULBAR
119,383,000
170,124,000
116,799,000
107,598,000
97.8
63.2
56,489
42,109
40,198
26,389
71.2
62.7
Yang Mendapatkan Fasilitasi dan Pembinaan 1000
PEMBERDAYAAN
KELUARGA
17 LAMPUNG 165,964,000 165,964,000 100.0 118,760 86,136 72.5 HPK sebesar 9,762,153,065 atau sebesar 94,8%
18 JAMBI* 137,030,000 137,020,000 100.0 39,464 39,464 100.0
DEPUTI BIDANG
19 SULTENG 202,513,000 173,649,672 85.7 40,996 35,093 85.6 • 1 Provinsi realisasi anggaran terendah yaitu
20 GORONTALO 105,785,000 104,539,100 98.8 25,477 23,892 93.8
ADVOKASI,
PENGGERAKAN,
21 DKI JAKARTA 38,830,000 38,803,500 99.9 59,073 42,600 72.1 Kaltim/Kaltara (37,7)
DAN INFORMASI 22 KALBAR
23 BENGKULU
30,558,000
26,937,000
30,550,000
19,570,000
100.0
72.7
21,407
22,222
8,903
11,080
41.6
49.9
• 9 Provinsi dengan realisasi anggaran 100%
DEPUTI BIDANG
24 SUMUT
25 MALUKU
827,302,000
98,285,000
824,893,200
98,000,400
99.7
99.7
215,182
37,908
195,963
25,443
91.1
67.1
• Realisasi target Pro-Pn Keluarga dengan Baduta Yang
PELATIHAN,
PENELITIAN, DAN
26 SULSEL
27 KALTIM
313,193,000 312,898,500 99.9 96,744 96,744 100.0 Mendapatkan Fasilitasi dan Pembinaan 1000 HPK
PENGEMBANGAN 28 KALTARA 187,372,000 70,680,600 37.7 30,202 20,488 67.8
sebesar 2,424,833 atau sebesar 58,8%
29 BANTEN 640,699,000 640,696,541 100.0 191,248 13,095 6.8
30 DIY 59,589,000 59,439,000 99.7 51,768 36,425 70.4 • 4 Provinsi realisasi target <50% yaitu Jabar, Kalbar,
INSPEKTORAT
UTAMA
31 PAPBAR
32 BALI
86,522,000
118,541,000
77,291,900
118,541,000
89.3
100.0
14,878
26,243
14,878
26,243
100.0
100.0 Bengkulu, dan Banten
33 KALSEL
34 BABEL
79,115,000
92,859,000
57,994,500
71,970,000
73.3
77.5
25,961
21,463
21,850
19,537
84.2
91.0
• 7 Provinsi dengan realisasi target 100%
INDONESIA 10,299,437,000 9,762,153,065 94.8 4,122,784 2,424,833 58.8

Sumber data pagu anggaran dan target Pro-PN : Perjanjian Kinerja 2021 > 50%
Sumber Capaian : E-Monev Bappenas
HIDUP
BERENCANA
BERENCANA
ITU ITU
KEREN
KEREN
Analisis Data PK 2021

 POTENSI WILAYAH
 PEMBANGUNAN KELUARGA
 KEPENDUDUKAN
 KELUARGA BERENCANA
Analisis Potensi Wilayah
Mengkaji secara rinci semua sumber daya baik fisik maupun
non fisik pada wilayah tertentu, sehingga dapat dikembangkan
lebih lanjut menjadi suatu kekuatan yang lebih baik

Tujuan Analisis Potensi Wilayah


1. Mengenali potensi dan kekuatan, serta kelemahan wilayah dan daerah dalam
pembangunan wilayah dan daerah

2. Memberikan dasar yang logis dan valid bagi perencanaan pembangunan


wilayah dan daerah yang akan dilakukan

3. Mengidentifikasi modal dasar wilayah dan daerah dalam melakukan


perencanaan pembangunan.
Pemetaan potensi wilayah
mencakup
1. Potensi pengelola

2. Potensi kegiatan

3. Potensi pelayanan
Analisis Indikator
Pembangunan Keluarga

Data pembangunan keluarga adalah jenis data yang memuat tentang karakteristik
keluarga dalam mengimplementasikan fungsi-fungsi keluarga.

Berdasarkan data Pembangunan Keluarga yang ada, dapat dilakukan analisis


sederhana untuk menghasilkan informasi yang berguna, antara lain:
1. Persentase Keluarga Punya Balita ikut Posyandu
terhadap Jumlah Keluarga Punya Balita

Semakin besar angka persentasenya, maka semakin


baik, hal ini mengindikasikan bahwa kesadaran
keluarga untuk perhatian terhadap perkembangan
balitanya cukup tinggi.

Jika persentasenya kecil, perlu dilakukan intervensi


dengan membuat program2 yang dapat dipakai
untuk meningkatkan kesadaran pentingnya
memantau perkembangan balita dan anak.
2. Persentase Keluarga Punya Balita dan Anak ikut BKB
terhadap Jumlah Keluarga Punya Balita dan Anak

Semakin besar persentasenya semakin baik,


mengindikasikan bahwa kesadaran keluarga
untuk perhatian terhadap perkembangan anak
dan balitanya cukup tinggi.

Jika persentasenya kecil, perlu ditingkatkan


motivasi kepada keluarga yang mempunyai anak
balita agar ikut dalam kegiatan BKB.
3. Persentase Keluarga Punya Remaja ikut BKR terhadap
Jumlah Keluarga Punya Remaja

Semakin besar persentasenya semakin baik,


mengindikasikan bahwa kesadaran keluarga untuk
perhatian terhadap perkembangan remajanya cukup
tinggi.

Jika persentasenya kecil, perlu ditingkatkan motivasi


pada keluarga yang mempunyai anak remaja agar
mengikuti kegiatan BKR.
Analisis Indikator Kependudukan
 Data kependudukan mencakup data tentang kepala keluarga dan individu
anggota keluarga yang berkaitan dengan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
status perkawinan serta pekerjaan dan sebagainya

 Berdasarkan data-data kependudukan yang ada dapat


dilakukan analisis sederhana untuk menghasilkan
informasi yang berguna, antara lain:

70 60 50 40 30 20 10 00 10 20 30 40 50 60
1. Persentase Kepala Keluarga Perempuan terhadap
Jumlah Kepala Keluarga

Keluarga yang dikepalai oleh seorang perempuan


berstatus kepala keluarga pada umumnya lebih rendah
kondisi ketahanan keluarganya dibandingkan dengan
keluarga yang dikepalai oleh laki-laki
(Julia Cleves Mosse dalam Ernawati, 2013).
Dengan demikian dapat dikatakan semakin besar
persentase kepala keluarga perempuan maka semakin
rendah pula tingkat ketahanan keluarga.
Informasi ini dapat digunakan untuk perencanaan
program-program pemberdayaan perempuan.
2. 2.Persentase
PersentaseKepala
KepalaKeluarga
KeluargaTidak
TidakTamat
TamatSD/MI
SD/MI dan
terhadap TidakKepala
Jumlah Sekolah terhadap Jumlah
Keluarga
Kepala Keluarga

Jika mayoritas dari para kepala keluarga


tersebut masih usia produktif, maka program
intervensi yang mungkin bisa dilakukan oleh
tenaga lini lapangan dalam hal ini PKB/PLKB
adalah bekerjasama dengan dinas pendidikan
atau LSM setempat membuat program Paket
Belajar (Kejar) bagi para kepala keluarga
tersebut.
3. Persentase Kepala Keluarga Tamat SMA ke
atas terhadap Jumlah Kepala Keluarga

Semakin tinggi tingkat pendidikan kepala


keluarga, diasumsikan semakin baik pula tingkat
penghasilannya, sehingga dapat diketahui tingkat
ekonominya.

Angka ini dapat digunakan untuk perencanaan


peningkatan ekonomi keluarga sejahtera.
Analisis Indikator
Keluarga Berencana Data Keluarga Berencana berisikan informasi tentang
kesertaan ber-KB yang dapat dikaitkan dan
dikombinasikan dengan aspek-aspek lainnya seperti umur,
jenis kontrasepsi, sumber pelayanan KB, pendidikan, dan
status pekerjaan.

Berdasarkan data-data keluarga berencana yang ada, dapat


dilakukan analisis sederhana untuk menghasilkan
informasi yang berguna, antara lain:
1. Persentase Pasangan Usia Subur terhadap Jumlah Keluarga

Semakin besar angka persentase PUS terhadap


jumlah keluarga pada dasarnya menggambarkan
semakin besar pula sasaran yang harus digarap
oleh program KB.

Informasi ini dapat digunakan khususnya dalam


memberikan pelayanan kontrasepsi.
2. Persentase PUS kelompok Umur Istri
< 20 Tahun terhadap Jumlah PUS

PUS dengan kelompok umur istri di bawah 20


tahun menggambarkan angka pernikahan dini
dan mempunyai akses yang lebih panjang
terhadap kehamilan, sehingga memungkinkan
tingkat kelahiran tinggi.

Angka ini dapat digunakan untuk menentukan


fokus sasaran pelayanan kontrasepsi, khususnya
penentuan metode yang digunakan.
3. Persentase PUS Kelompok Umur 30-49 Tahun
terhadap Jumlah PUS

Semakin tinggi angka persentase PUS kelompok


umur 30-49 tahun berarti semakin besar PUS
dengan tingkat kesuburan yang mulai menurun.

Angka ini digunakan untuk perencanaan


pelayanan kontrasepsi yang akan lebih banyak
menggunakan metode kontrasepsi jangka
panjang seperti Medis Operatif, Implant, IUD.
BENTUK PENYAJIAN HASIL ANALISIS DATA
Hasil analisis data dapat disajikan ke dalam berbagai bentuk
penyajian data sehingga mudah dipahami. Beberapa bentuk
penyajian data antara lain dalam bentuk tabel, grafik dan
peta.
Grafik sering digunakan karena dianggap lebih menarik dan
mudah dipahami.
Beberapa bentuk grafik sederhana yang dapat dipilih untuk
menyajikan data dan harus disesuaikan dengan tujuannya,
diantaranya:
Sumber: Hasil Pendataan Keluarga tahun 2021
1. GRAFIK BATANG

a. Proporsi dari beberapa populasi (antar waktu/periode, antar


tempat/desa, dan sebagainya)

Jenis data seperti ini dapat disajikan dalam bentuk grafik di mana masing-
masing populasi akan diwakilkan oleh satu batang grafik dengan nilai
maksimum 100 dan nilai capaiannya adalah 0 sampai 100, dengan satuan
persentase (%).
Contoh
PERSENTASE KESERTAAN BER-KB PROVINSI SULAWESI UTARA
TAHUN 2002 - 2021
80.00%

70.10% 69.30% 68.90%


70.00% 67.40%
66.00%

60.00%
56.62%

50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
2002 2007 2012 2017 2019 2021
1. GRAFIK BATANG

b. Perbandingan individu dalam satu kelompok

Contoh data untuk kasus perbandingan misalnya, terdapat sejumlah


PUS di beberapa desa, dengan masing-masing capaian peserta KB, dan
sejumlah PUS yang tidak ikut KB dengan alasan sedang hamil.

Dengan grafik batang perbandingan ini dapat disajikan dengan


gambaran setiap desa akan diwakilkan dengan satu batang grafik.
Contoh Grafik Batang
JUMLAH PUS, PA DAN PUS HAMIL
PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI BANTEN TAHUN 2021
500,000

450,000

400,000

JUMLAH PUS
350,000 JUMLAH PA
JUMLAH PUS HAMIL
300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000

0
PANDEGLANG LEBAK TANGERANG SERANG KOTA TANGERANG KOTA CILEGON KOTA SERANG KOTA TANGERANG
SELATAN

Sumber: Hasil Pendataan Keluarga tahun 2021


2. GRAFIK LINGKARAN (PIE CHART)

Umumnya digunakan untuk menyajikan data dalam bentuk persentase


dengan total 100 persen.

Visualisasi pada grafik lingkaran memiliki banyak sekali karakter yang unik
dan enak dilihat. Sehingga karakter data yang sedikit dapat disajikan dalam
bentuk grafik lingkaran.

Keterbatasan grafik ini dalam menyajikan data, umumnya hanya berupa data
dari tabel satu arah.
Contoh Grafik Lingkaran

PERSENTASE PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI MODERN


PROVINSI ACEH TAHUN 2021
2.78% 0.07% 4.02% 0.08%
4.91%
4.54%
MOW
17.74% MOP
IUD
IMPLAN
SUNTIK
PIL
KONDOM
MAL

65.86%
Sumber: Hasil Pendataan Keluarga tahun 2021
3. GRAFIK GARIS

Umumnya digunakan untuk menyajikan data berupa trend atau


perkembangan suatu informasi dari waktu ke waktu.

Dengan menggunakan grafik garis kita dapat melihat adanya sebuah trend
menaik atau menurun pada suatu data dalam waktu tertentu.

Grafik garis memiliki visualisasi yang kurang menarik dibandingkan dengan


grafik lingkaran. Namun bicara tentang cocok atau tidaknya penggunaan grafik
tergantung dari jenis data yang akan ditampilkan.
Contoh Grafik Garis

Trend Total Fertility Rate, Indonesia


Tahun 1991-2017
4. GRAFIK TITIK

Umumnya digunakan untuk untuk melihat sebaran data.

Selain untuk melihat perkembangan, grafik ini dapat juga digunakan untuk
melihat pencaran suatu data dari kelompok sebarannya.

Pencaran data biasa disebut sebagai data out layer


Contoh Grafik Titik
4. GRAFIK RADAR

Adalah salah satu grafik yang dapat digunakan untuk melihat sebaran data,
umumnya juga disebut sebagai grafik laba-laba.

Terkadang untuk melihat pencaran suatu data atau yang disebut sebagai
out layer grafik ini sangat cocok untuk digunakan.

Aplikasi untuk grafik ini umum digunakan untuk melihat perkembangan


kinerja atau kualitas diri seseorang, misalnya kinerja seorang pegawai,
pemain sepak bola, dan lain-lain.
Contoh Grafik Radar
Contoh Penyajian Analisis Data
JUMLAH PUS, PA DAN PUS HAMIL
PER KABUPATEN/KOTA PROVINSI BANTEN TAHUN 2021
500,000

450,000

400,000

350,000

JUMLAH PUS
300,000
JUMLAH PA
250,000 JUMLAH PUS HAMIL

200,000

150,000

100,000

50,000

0
PANDEGLANG LEBAK TANGERANG SERANG KOTA TANGERANG KOTA CILEGON KOTA SERANG KOTA TANGERANG
SELATAN
Sumber: Hasil PK 2021
PIRAMIDA PENDUDUK
JUMLAH INDIVIDU DALAM KELUARGA
220.047.060

75+
70-74
65-69
60-64
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
5-9
0-4
15000000 10000000 5000000 0 5000000 10000000 15000000

La ki-la ki Perempua n

Sumber: Hasil PK 2021


JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2021

Sumber: Hasil PK 2021


JUMLAH PUS PER KAB/KOTA PROVINSI D.I.YOGYAKARTA
TAHUN 2021
SEDANG BER-KB TIDAK BER-KB TOTAL

KULON PROGO BANTUL GUNUNG KIDUL SLEMAN KOTA YOGYAKARTA


Sumber: Hasil PK 2021
KESERTAAN BER-KB KOTA TANGERANG SELATAN
MENURUT KONTRASEPSI YANG DIGUNAKAN TAHUN 2021
12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
SERPONG SERPONG UTARA PONDOK AREN CIPUTAT CIPUTAT TIMUR PAMULANG SETU

Sumber: Hasil PK 2021

Sumber: Hasil PK 2015


JUMLAH PUS PER KAB/KOTA PROVINSI PAPUA BARAT
TIDAK BER-KB MENURUT ALASAN TAHUN 2021
3,000

2,500

INGIN HAMIL/ANAK
2,000 TIDAK TAHU TENTANG KB
ALASAN KESEHATAN
EFEK SAMPING
TEMPAT PELAYANAN JAUH
ALAT/OBAT/CARA KB TIDAK TERSEDIA
BIAYA MAHAL

1,500 TIDAK ADA ALAT/OBAT/ CARA KB YANG COCOK


SUAMI/KELUARGA MENOLAK
ALASAN AGAMA
SUAMI TINGGAL JAUH/JARANG BERHUBUNGAN
TIDAK ADA PETUGAS PELAYANAN KB
INFERTILITAS/
MENOPAUSE
1,000

500

0 I I
NG AR FA
K
TA
N
PA
T
UN
A A W AT TA
N
FA
K
NG
M AN AU BR
ORO K W
FA
K
ELA AM INT DA IM BR AY ELA AR ORO
S
AN
O S JA K
B ON KA M M IS AN S
M NG RA LU W TA AR NG TA
RO TE LU
K
KW NU KO
SO TE O
AN GU
M PE

Sumber: Hasil PK 2021


JUMLAH PENDUDUK KOTA TARAKAN MENURUT
TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR TAHUN 2021
20,000
18,024
18,000

16,000 13,848

14,000

12,000 10,645
9,618 9,523 TARAKAN BARAT
10,000 8,617 7,980 TARAKAN TENGAH
7,232
7,099 6,805 TARAKAN TIMUR
8,000 6,370 7,880
6,484 6,043 TARAKAN UTARA
5,496 5,969
6,000 4,665
3,842 3,804
3,034 3,430 3,459
4,000 2,452

2,000 1,051

0
H T T T T I
LA JA JA JA JA M
KO R A R A R A R A
ADE
E E E E
SE D
SE
D
SE
D ED AK
M /SE / / /S PT
/
LU SD SD TP TA AT
B E
AT AT SL SL
AK/ M M AT AT TA
M
TI
D TA TA M M
K TA TA
IDA
T

Sumber: Hasil PK 2021


JUMLAH ANAK USIA SEKOLAH (7-15 TAHUN)
MENURUT PARTISIPASI SEKOLAH KABUPATEN BADUNG

Sumber: Hasil PK 2021


JUMLAH INDIVIDU DALAM KELUARGA MENURUT JENIS PEKERJAAN
KOTA MAGELANG TAHUN 2021

14000

12000

10000 MAGELANG SELATAN

8000 MAGELANG UTARA

MAGELANG TENGAH
6000

4000

2000

0 PETANI NELAYAN PEDAGANG PEJABAT NEGARA PNS/TNI/POLRI PEGAWAI WIRASWASTA PENSIUNAN PEKERJA LEPAS TIDAK BEKERJA
SWASTA

Sumber: Hasil PK 2021


JUMLAH KK KOTA SUKABUMI MENURUT STATUS PERKAWINAN TAHUN 2021

BELUM KAWIN KAWIN CERAI HIDUP CERAI MATI

12000

10000

8000

6000

4000

2000

0
GUNUNGPUYUH CIKOLE CITAMIANG WARUDOYONG BAROS LEMBURSITU CIBEUREUM

Sumber: Hasil PK 2015


JUMLAH KELUARGA PROVINSI KALIMANTAN UTARA
MENURUT TAHAPAN KS TAHUN 2021

KELUARGA PRA- KELUARGA SEJAHTERA I KELUARGA SEJAHTERA II KELUARGA SEJAHTERA III


SEJAHTERA

BULUNGAN MALINAU NUNUKAN TANA TIDUNG KOTA TARAKAN

Sumber: Hasil PK 2021


JUMLAH KELUARGA BERDASARKAN INDIKATOR PEMBANGUNAN KELUARGA

Sumber: Hasil PK 2021


JUMLAH KELUARGA MENURUT INDIKATOR PEMBANGUNAN KELUARGA
TAHUN 2021

Sumber: Hasil PK 2021


RUMUSAN

1. Jelaskan mengenai analisis potensi


wilayah!

2.Berikan masing-masing satu contoh


analisis kependudukan, keluarga
berencana, dan pembangunan
keluarga di wilayah anda, dengan
menggunakan grafik!
Bagian IV
Pemanfaatan Data Sistem
Informasi Keluarga (SIGA)
Pengertian
Pemanfaatan Data dan Informasi Keluarga adalah
penggunaan data dan informasi keluarga untuk
program Bangga Kencana serta program
pembangunan pemerintah lainnya
Pemanfaatan data dan informasi keluarga
diatur dalam Peraturan Kepala BKKBN (Perka)
No.6 Tahun 2018 tentang Kerjasama
Pemanfaatan Data dan Informasi Keluarga
Flowchart Pemanfaatan Data dan Informasi Keluarga
Pemanfaatan Data SIGA
SASARAN PROGRAM LAINNYA
a. Penentuan sasaran yang
PROGRAM DUKUNGAN Pemanfaatan hasil analisis data
lebih tajam berdasarkan DAN SARANA MOTIVASI untuk kepentingan pembangunan
kondisi, potensi dan keluarga melalui keterlibatan sektor
a. Penentuan program dukungan lain, antara lain seperti :
kebutuhan aktual dari
yang sesuai untuk setiap a. Bidang Pendidikan;
masing masing keluarga
keluarga dan setiap wilayah b. Bidang Kesehatan Dasar;
yang ada di setiap
tertentu. c. Bidang Perumahan Rakyat;
tingkatan wilayah.
b. Peningkatan kualitas kesertaan d. Bidang Penyuluhan Agama;
b. Pemutakhiran peta
ber-KB untuk penggunaan e. Bidang Ekonomi;
keluarga berdasarkan
metode kontrasepsi yang lebih f. Bidang Administrasi
tingkat kesertaan KB dan
efektif, aman, dan nyaman. Kependudukan;
kesertaan kelompok
c. Sarana motivasi untuk g. Bidang Sosial Kemasyarakatan;
kegiatan tiap keluarga di
mendorong setiap keluarga h. Bidang Pembangunan Manusia
suatu wilayah tertentu.
mengikuti kelompok kegiatan dan Kebudayaan;
bagi keluarga yang memiliki i. Bidang Perencanaan dan
sasaran pembinaan. Pembangunan Daerah.
Metode, Jenis dan Bentuk Data dan Informasi Keluarga

METODE

Data (Hardcopy, Softcopy, dsb)

Hak Akses
JENIS
BENTUK
Data Kependudukan
Data Agregat
Data Keluarga Berencana
Data Individu dalam Keluarga (BNBA)
Data Pembangunan Keluarga
Pemanfaatan Data dan Informasi Keluarga
Penyelenggara Pemanfaatan Data dan Informasi Keluarga
meliputi:

PKB/PLKB ASN yang


Walidata Pusat Walidata Kab/Kota ditugaskan oleh Walidata
(Ditlaptik), Wakil (OPD KB Kab/Kota ) Kab/Kota untuk
Walidata (Ditekda) memanfaatkan dan/atau
dan Walidata menyebarluaskan Data dan
Informasi Keluarga di tingkat
Provinsi (Perwakilan
Kecamatan dan
BKKBN Provinsi) Desa/Kelurahan yang
ditetapkan melalui Surat
Tugas
Petugas Pemanfaatan
Walidata BKKBN Walidata Daerah Data&Informasi
Keluarga
Pemanfaatan Data dan Informasi Keluarga
Kewenangan dan Kewajiban penyelenggara:
Walidata Pusat : melayani pemanfataan data dan informasi keluarga bagi
pengguna internal dan pengguna ekternal di tingkat Pusat

Wakil Walidata Pusat : memberikan dukungan layananTeknologi Informasi


terkait pemanfaatan Data dan Informasi Keluarga

Walidata Provinsi dan Walidata Provinsi DKI Jakarta : melayani pemanfataan


data dan informasi keluarga bagi pengguna internal dan pengguna ekternal di tingkat Provinsi

Walidata Kab/Kota : melayani pemanfataan data dan informasi keluarga bagi


pengguna internal dan pengguna ekternal di tingkat Kab/Kota

Petugas Pemanfaatan Data dan Informasi Keluarga : diberikan kewenangan oleh


Walidata Kab/Kota untuk memanfaatkan dan penyebarluaskan data dan informasi
keluarga bagi pengguna ekternal di tingkat Kecamatan dan Desa/Kelurahan
RUMUSAN

1. Jelaskan tujuan pemanfaatan data SIGA!

2. Bagaimanakah mekanisme pemanfaatan


data SIGA untuk internal BKKBN?

3. Bagaimanakah mekanisme pemanfaatan


data SIGA untuk eksternal BKKBN?
Bagian V
Penyebarluasan Informasi
Penyebarluasan Informasi
Teknik
Penyebarluasan informasi dapat dilakukan atas dasar
Pengertian permintaan pihak-pihak yang berkepentingan maupun
secara aktif disampaikan kepada masyarakat luas melalui :
Penyebarluasan Informasi adalah
 Sosialisasi
proses penyampaian informasi yang
berasal dari hasil SIGA baik langsung  Pertemuan ilmiah
kepada masyarakat atau sektor yang  Dialog interaktif di TV/radio, dsb.
berkepentingan melalui media baik Informasi yang disebarluaskan juga dapat digunakan
sebagai referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan
aktif maupun interaktif.
akademisi
seperti dalam menyusun karya tulis
ilmiah.
Penyebarluasan Informasi
Forum Media
Penyebarluasan informasi dapat Penyebarluasan informasi hasil SIGA dapat
dilakukan melalui forum-forum dilakukan melalui berbagai media antara lain:
pertemuan dengan berbagai sektor 1. Media elektronik seperti, radio, TV, dll
pembangunan yang memerlukan
2. Media cetak, seperti surat kabar, majalah,
informasi tersebut untuk
buletin, leaflet, booklet, brosur, dll.
perencanaan program pembangunan
pemerintah. 3. Media daring seperti website, internet, media
sosial dan virtual meeting
APAKAH ADA PERTANYAAN ??
RUMUSAN

1.Sebutkan pengertian dari penyebarluasan


informasi !
2. Sebutkan teknis yang digunakan dalam
penyebarluasan informasi

3. Sebutkan dua (2) forum maupun media


penyebarluasan informasi
“TERIMA KASIH”

Anda mungkin juga menyukai