F11120274 - Taufik Hidayat - Tugas 1
F11120274 - Taufik Hidayat - Tugas 1
Pasal 85:
a.mengoptimalkan pendayagunaan air dan daya air.
b. menjaga keamanan bendungan.
Pasal 86:
Operasi bendungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 huruf a, dilakukan
dengan mengatur keluaran air waduk guna pemenuhan kebutuhan air di hilir,
pengendalian banjir, dan pengamanan bendunganpada keadaan darurat atau luar
biasa.
Pasal 87:
a. pemeliharaan pencegahan, ditujukan untuk mencegah terjadinya kerusakan dan
kemunduran mutu bendungan dan bangunan pelengkapnya, serta memperpanjang
umur manfaat.
Pemeliharaan Pencegahan:
Pada ayat 1,dilakukan:
a.secara rutin (pemeliharaan rutin)
b. secara berkala atau terjadwal (pemeliharaan berkala).
Pemeliharaan Luar Biasa:
Pemeliharaan luar biasa sebagaimana dimaksud ayat (1), meliputi:
a.pekerjaan perbaikan.
b. pekerjaan perkuatan.
c. rehabilitasi.
Pasal 88:
Pemeliharaan waduk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88 dimaksudkan untuk:
a.mempertahankan fungsi waduk sesuai dengan umur layan.
b. menjaga kuantitas dan kualitas air waduk.
c. menjaga keamanan bendungan.
b. operasi banjir, untuk pengendalian muka air banjir di waduk dan pengendalian banjir
daerah hilir; dan
c. operasi darurat, untuk penurunan muka air waduk secara cepat pada kondisi darurat.
Dalam hal terjadi keadaan darurat atau situasi luar biasa, operasi bendungan beserta
waduknya diutamakan untuk tujuan keamanan bendungan dan keselamatan lingkungan
hidup.
GAMBAR PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR
BEDUNGAN
Pemeliharaan Infrastruktur Jalan
Menurut Undang-undang nomor 38 tahun 2004 tentang jalan ada 4 tahap
pemeliharaan :
1.Pemeliharaan Rutin
2.Pemeliharaan Berkala
3.Rehabilitasi
4.Rekonstruksi
1.Pemeliharaan Rutin:
Yang dimaksud dengan "pemeliharaan rutin" adalah kegiatan merawat serta
memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ruas Jalan dengan kondisi
pelayanan mantap.
2.Pemeliharaan Berkala:
Yang dimaksud dengan upemeliharaan berkala" adalah kegiatan penanganan
terhadap setiap kerusakan yang diperhitungkan dalam desain agar penurunan kondisi
Jalan dapat dikembalikan pada kondisi kemantapan sesuai dengan rencana.
3.Rehabilitasi:
Yang dimaksud dengan "rehabilitasi" adalah kegiatan penanganan terhadap setiap
kerusakan yang tidak diperhitungkan dalam desain yang berakibat menurunnya
kondisi kemantapan pada bagian/tempat tertentu dari suatu ruas Jalan dengan kondisi
rusak ringan agar penurunan kondisi kemantapan tersebut dapat dikembalikan pada
kondisi kemantapan sesuai dengan rencana.
4.Rekonstruksi:
Yang dimaksud dengan "rekonstruksi" adalah kegiatan penanganan untuk dapat
meningkatkan kemampuan ruas Ja-lan dalam kondisi tidak mantap atau kritis agar
ruas Jalan tersebut mempunyai kondisi pelayanan mantap sesuai dengan umur
rencana yang ditetapkan.
GAMBAR PEMELIHARAAN INFRASTRUKTUR JALAN