Anda di halaman 1dari 15

Skor Standar

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam skor standar meliputi :


persentil, z-skor, dan T-skor. Skor standar adalah suatu cara
mengubah skor mentah (raw score) ke dalam skor baku (skor
standar). Skor standar dapat digunakan untuk :
Menyetarakan skor-skor yang berbeda satuan ukurannya, memiliki
bobot skor yang berbeda menjadi skor baku (skor standar).
Membandingkan skor yang diperoleh seseorang dari berbagai jenis
tes yang mempunyai bobot skor yang berbeda, sehingga diperoleh
rank kedudukan skor tes yang diperoleh seseorang dari beberapa
jenis tes yang diikutinya.
Menggabungkan skor tes, yang berbeda satuan ukurannya, atau
bobot skornya dan beberapa macam tes menjadi skor total.
 
z-skor
untuk menggunakan persamaan
dari berbagai skor yang berbeda
satuan ukurannya, atau berbeda
bobot skornya, dapat dilakukan
dengan pendekatan statistika
dengan rumus :
z –skor = (X-X)
s
Arti unsur-unsur tersebut yaitu :
z-skor = skor standar yang dicari
X = skor yang diperoleh
seseorang/ peristiwa
X = nilai rata-rata
s = simpangan baku
Contoh :
contoh

Hasil pengukuran keterampilan


bermain bola basket para siswa kelas
I SMU Negeri 7, sebagai berikut : nilai
rata-ratanya sebesar 37,5
sedangkan simpangan bakunya 5. Si
Ahmad hingga selesai tes tersebut
memperoleh skor 47,5. Maka z-skor
si Ahmad yaitu :
(X-X)
z –skor = s
= 47,5  37,5
5
10
=  2
5
Berikut ini akan dilakukan analisis
perbandingan hasil ujian si Ahmad dari tiga
mata kuliah yaitu Statistika, Ilmu Faal dan
Pendidikan Kesehatan, masing-masing
sebesar 46, 47 dan 57,5. Sedangkan nilai
rata-rata dan simpangan baku dari ketiga
X

macam ujian sebagai berikut :


Mata Kuliah Skor s

1. Statistika 46 40 2
2. Ilmu Faal 47 45 4
3.Pendidikan Kesehatan 57,5 60 5

Dari data tersebut, dalam mata pelajaran apa si Ahmad unggul berdasarkan data
tersebut di atas ?
T-skor
merupakan salah satu jenis dari skor
standar. Fungsi dari T-skor adalah
menyetarakan dari beberapa jenis skor
yang berbeda satuan ukurannya atau
berbeda bobot skornya, menjadi skor baku
atau skor standar. Cara menghitung T-
skor digunakan pendekatan statistika
dengan rumus sebagai berikut :
T-skor = 50 + 10  X - X  atau
 s 
 
X-X 
T = 50 + 10  
 ( untuk waktu )
 s 
Arti unsur-unsur tersebut di atas
adalah :
T-skor = skor standar yang dicari
X = skor yang diperoleh
seseorang/ peristiwa
X = nilai rata-rata
s = simpangan baku
X

contoh
Dari hasil pengetesan kemampuan
kesegaran jasmani para karyawan
perusahaan air minum Bandung, diperoleh
data : nilai rata-ratanya = 65 dan
simpangan bakunya = 7,5 . Pak Amat
salah seorang karyawan perusahaan air
minum tersebut di atas memperoleh skor
tes kemampuan kesegaran jasmaninya
sebesar 71. Berapa T-skor Pak Amat pada
tes kemampuan kesegaran jasmani yang
telah diikutinya ?
X-X
T-skor = 50 + 10 s 
 
= 50 + 10
 71 - 65 
= 50 + 10

 7,5


= 50 + 10 (0,8)
= 50 + 8
= 58
Persentil
Persentil adalah sekumpulan data yang dibagi
100 bagian yang sama, bagian-bagian tersebut
disebut persentil, yang berturut-turut disebut
persentil pertama, persentil kedua, . . . ,
persentil ke 99. Simbol yang digunakan berturut-
turut adalah P1, P2, P3, . . . , P99.
Rumus statistika yang digunakan untuk
mencari persentil adalah sebagai berikut :

Pi = b + p ( in/100 - F )
f
Arti unsur-unsur tersebut adalah :
P1 = Persentil yang dicari
b = batas bawah dari kelas interval P1
p = panjang kelas interval
in = persentil ke-i kali jumlah n
F = jumlah frekuensi kumulatif sebelum kelas interval
yang memuat P1
f = frekuensi dari kelas interval yang memuat P1
Contoh mencari persentil
Kelas Interval f F
31 – 40 1 1
41 – 50 2 3
51 – 60 5 8
61 – 70 15 23
71 – 80 25 48
81 – 90 20 68
91 – 100 12 80

Jumlah 80 -
Ketiga, mencari skor persentil ke-10, dengan menggunakan
rumus berikut ini :
persentil yang dicari (misalnya persentil ke-10). Pada tabel tersebut
di atas persentil ke-10 terletak pada kelas interval ( 51 – 60 ),
oleh karena persentil ke-10 merupakan orang yang ke :
 in  F 
P1  b  p  100 
 f =
 
 10 x 80  3 
50,5  10  100

 5
  =
10
100 50,5  10  8  3 
 5 
= 50,5 + 10 x 1
= 60,5
Persentil untuk kelompok kecil
Persentil (x) = banyak data sebelum(x) + 0,5 x
100% n (total data)

Misal data sebagai berikut:


2, 3, 5, 6, 8, 10, 12, 15, 18, 20 maka

Persentil (12) = 6 + 0,5 x 100% = 65%


10

Anda mungkin juga menyukai