Anda di halaman 1dari 7

Nilai Islam dalam Pendidikan

Jawa
Oleh:
Dhurun Nafis (1806016085)
Anik Maryati (1806016095)
Asyahrul Fahruda (1806016095)
A. Pendidikan Islam di Jawa

Masuknya Islam membawa perubahan dalam dunia pendidikan di Jawa.


Pendidikan Dan literasi masyarakat Jawa sangat dipengaruhi tradisi India
karena aksara yang Dipakai di Jawa adalah turunan dari aksara di India.
Kedatangan aksara India membawa Jawa dari masa prasejarah menuju
masa sejarah
Jalur-jalur Pendidikan Islam

1. Pesantren
2. Masjid dan Musholla
3. Rumah Guru
4. Belajar di Luar Negeri
5. Sekolah
B. Macam-macam Guru

Beragamnya jalur pendidikan Islam di Jawa melahirkan


Beberapa macam guru yang dikenal di masyarakat.
Para Guru itu awalnya bekerja dengan sukarela dan
Tidak Menerima bayaran, kecuali murid-muridnya yang
Membawakan oleh-oleh hasil pertanian atau sekadar
Kue. Istilah guru profesional dan berbayar baru muncul
Belakangan, setelah menguatnya pendidikan formal,
seperti madrasah ibtidaiyah (MI), madrasah tsanawiyah
(MTs), dan madrasah aliyah (MA)
Karel Sheenbrink mecatat ada lima macam guru

1. Guru ngaji Al-Qur’an


2. Guru Kitab
3. Guru Tarekat
4. Guru ilmu gaib dan penjual jimat
5. Guru tidak menetap disuatu tempat
C. Pendidikan Islam di Jawa
1. Pendidikan Nonformal
Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang terstruktur, tetapi tidak
Berjenjang. Pendidikan nonformal ini umumnya dikelola oleh masyarakat.
Pendidikan islam berkembang di masyarakat berakar dari pendidikan
Nonformal, seperti pendidikan di masjid, TPQ, Madrasah Diniyah, dan
pesantren sebagaimana dikemukakan di muka.

2. Pendidikan Formal
Pendidikan formal berkembang di Indonesia akibat pengaruh Sistem
Pendidikan Barat. Sistem sekolah dan penjenjangan dalam sistem yang
Tertib menandai perkembangan pendidikan formal yang didukung oleh
Negara. Pendidikan formal di Indonesia berada di bawah dua Departemen
atau Kementrian, yaitu Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan serta
Kementrian Agama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai