Anda di halaman 1dari 81

Semester Ganjil – 5 Pertemuan Minggu ke – 7-

Tahun Ajaran 2022/2023 10


MATERI

A. BANGUNAN TUNGGAL & BANGUNAN KAWASAN


1. pengertian system bangunan terintegrasi
2. Pengertian Smart Building
3. Pengertian green building
4. MENGAPA DIPERLUKAN BANGUNAN YANG TERINTEGRASI
5. INSTANSI YANG TERLIBAT DALAM GREEN BUILDING
6. PENGARUH TERHADAP LINGKUNGAN
7. PERSYARATAN AGAR MENJADI BANGUNAN YANG SMART DAN
GREEN
8. perencanaan bangunan yang terintegrasi
PUSTAKA

1)Ervianto I, Wulfram. (2006), Selamatkan Bumi melalui


Konstruksi Hijau, Yogyakarta, ANDI
2)) Kar yono, Tri Harso. Green Architecture, Peng
antar Pemahaman Arsitektur Hijau di Indonesia, Rajawali
PP DALAM BANGUNAN
INTEGRASI  GREEN SHIP
1. Peraturan Menteri PU 30/PRT/M/2006 mengenai Pedoman Teknis Fasilitas dan
Aksessibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan.
2.Peraturan Menteri PU No. 5/PRT/M/2008 mengenai Ruang Terbuka Hijau (RTH)
3. B/277/Dep.III/LH/01/2009
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung
5. UU RI No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang.
6. Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
7. Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat RI Nomor 32/PERMEN/M/2006
Petunjuk Teknis Kawasan Siap Bangun dan Lingkungan Siap Bangun.
8. K e p u t u s a n DNA (Designated National Author
ity ) dalam B - 277/Dep.III/LH/01/2009
9. Keputusan Menteri No. 112 Tahun 2003 tentang Baku Mutu Air Kotor Domestik
10. Permen PU No. 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan
Gedung
PEMBANGUNAN YANG
BERKELANJUTAN

1. Pembangunan berkelanjut an dimaksudkan


mengurangi pemanasan global yaang diakibatkan oleh :
- penebangan hutan secara liar
- Rumah kaca
- Pembangunan gedung secara besar-besaran yang tidak disertai
oleh penanaman pohon kembali
Salah satu pembangunan berkelanjutan adalah :
-Memanfaatkan sumber panas bumi kerjasama dengan UN-
SDSN (United Nations-Sustainable Development Solutions
Network dengan program berkelanjutan seperti mengurangi
kerusakan lingkungan akibat eksploitasi sumber daya alam
2. Mengurangi penggunaan BBM  energi tidak terbarukan guna
beralih penggunaan alternatif energi lain dan energi bersih, energi
ramah lingkungan dan manajemen pengelolaan energi di berbagai
tingkatan mulai transportasi, industri, gedung-gedung, sampai
rumah tangga
Energi ramah lingkungan yang sangat besar seperti geotermal
atau panas bumi dan biofuel.
30% konsumsi listrik digunakan untuk perkantoran dan gedung-
gedung, diharapkan memanfaatkan energi terbarukan panas
matahari. Di desa pegunungan memanfaatkan sumber air terjun
untuk kepentingan konsumsi listrik. dll
AWAL MULA HARI BUMI

1. Tahun 1969, seorang Pengajar & aktifis lingkungan hidup


Gaylord Nelson menyampaikan gagasan hari bumi
dengan mengangkat isu-isu lingkungan hidup untuk bisa
masuk dalam kurikulum resmi perguruan tinggi.
2. 22 April 1970 Gaylord mendapat dukungan penuh dan
terjadi demonstrasi besar-besaran sekitar 20 juta manusia
pelajar Amerika tentang lingkungan terhadap dampak
perang Vietnam, untuk mengecam perusak bumi dan
menyerukan penyelamatan bumi.

HARI BUMI 22 APRIL


1970
DAMPAK ADANYA HARI BUMI

mengingatkan Berpikir tentang


manusia akan sejarah aktivisme
ancaman nyata lingkungan dan
yang sedang cara individu
dihadapi planet bekerja sama
ini dan untuk mengubah
memikirkan kebijakan akan
bagaimana untuk membuat kita
melindunginya lebih optimis dan
mampu
mewujudkan
perubahan positif
di masa depan
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG
TIDAK SESUAI MENGAKIBATKAN
PENURUNAN TANAH
An t ar a t ah un 1974 h in g ga
2010 , Jakarta Barat turun 2,1 meter,
Jakarta Utara turun 4,1 meter,
EKON M Jakarta Pusat turun 0,7 meter, dan
I
Jakarta Selatan t u r u n 0 , 2 5 m e
BERKELA ter. jika pola pembangu
N n a n s e k a r a n g t e r u s
JUTAN berlanjut dan air tanah terus diambil,
LIN GK
SOSIA wilayah Jakarta Utara bisa turun -6,6
U
L meter, banjir terus meluas hingga
NGAN
Istana Negara pun bakal terendam,
EKOSISTEM dan Jakarta akan semakin krisis air
bersih.

Terbukti bahwa dengan terkikisnya air tanah yang terus di ambil untuk pembangunan
yang berkelanjutan dan karena tidak selarasanya dengan daya dukung tanah akan
menimbulkan permsalahan permaslahan lingkungan lainnya seperti banjir.
PRINSIP DALAM PEMBANGUNAN PROYEK
INDUSTRI TERHADAP LINGKUNGAN

1. Evaluasi pengaruh so
c i a l ekonomi dan ekologi baik
secara umum maupun khusus
EKON M
I 2. Pen elit ian d an p en g
lingkungan baik untu
awasaan
BERKELA jangkapendek maupu
k
N
j angkapanjang. Dari sini akan
n
LIN GK JUTAN
didapatkan informasi mengenai
U jenis perindustrian yang cocok
SOSIA
NGAN
L dan menguntungkan
(EKOLO
GI) 3. Su r vey m en g en ai p en g a r
EKOSISTEM uh- pe ng a r u h y a n g t i m
b u l p a d a lingkungan

Bila penduduk setempat terpaksa mendapat pengaruh negatif dari pembangunan alternatif atau
dicarikan jalan untuk kompensasi kerugian sepenuhnya.ng perizinan pembangunan.
Pemerintah seharusnya memiliki data yang jelas dan tidak menutup nutupi hal ini.
SOLUSI PEMERINTAH

1. sebagai pemerintahan yag adil


seh ar usn ya mer eka
Kerjasama swata memb uat peraturan
& pemerintah perundang-undangan yan g j e
l as t en t an g p er izin an
pembangunan.
BERKELA
N 2. Bekerjasama dengan pihak swasta
JUTAN UU dalam pembangunan a
Wadu tentang g a r memiliki kesepakatan yang
k perijina jelas dan juga sesuai dengan
n pertauran.
SOLUSI 3. pembuatan waduk.

4. membuat peraturan-peraturan yang lebih tegas lagi dalam pemberian izin kepada sektor
industri yang ingin membangun proyek mereka di lahan kota Jakarta. Seperti yang telah ada
yaitu peraturan pemerintah nomor 43 tahun 2008 tentang pengendalian air tanah.
10 HAL YAN G DILAKUKAN
UN TUK MEMPENRINGATI
HARI BUMI
1. Mulai kebiasaan untuk menjaga lingkungan dengan menempel tulisan-tulisan
pengingat, contoh: anda bisa tulis “Saya akan buang sampah pada tempatnya” &
menempelnya didinding agar selalu ingat untuk melakukannya
2. Pilah Sampah
Memisahkan apa yang bisa di daur ulang dang yang tidak
3.Perbaiki keran yang bocor, sepertinya tdk penting tp air bocor sangat boros
“ ingat hanya 1% air dibumi yang dapat diminum & jangan disiakan.
4.Tanam pohon, aksi sederhana dengan
mananm pohon & merawatnya  sudah
bisa berkontribusi bagi bumi
5. Gunakan kendaraan umum
6.Bawa minuman sendiri, proses air
minum kemasan sekali pakai mengambil
gas dalam jumlah besar & kemasannya
menambah volume sampah.
10 HAL YAN G DILAKUKAN
UN TUK MEMPENRINGATI
HARI BUMI
7. Bealnja produk local, mendukung hasil alam dan petani local
8.Hindari penggunaan kertas, lakukan pembayaran elektronik / daring, memakai
kertas daur ulang
9.Buat Taman bermain, tempat bermain menjadi favorit anak untuk belajar menganai
alam, mengenal tanaman
10. Ajak komunitas untuk berbenah sekitar.
TIPS SEDERHANA MENJAGA PLANET BUMI

1. Matikan lampu
TIPS SEDERHANA MENJAGA PLANET BUMI

2. Mengencarkan aksi menanam pohon dimulai dari


lingkungan sekitar anda
TIPS SEDERHANA MENJAGA PLANET BUMI

3. Usahakan menggunakan transportasi umum, jalan


kaki, bersepeda, atau carpooling

Aksi untuk
memngurangi
konsumsi bahan bakar
kendaraan bermotor
TIPS SEDERHANA MENJAGA PLANET BUMI

4. Cobalah mengkonsumsi sayur, buah, ikan


Makan sayur-mayur, buah-buahan atau membeli bahan
makanan yang membantu mengurangi emisi gas karbon
dioksida.
LEMBAGA RESMI DUNIA YANG TERLIBAT
PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN

1. NGO
Non Government Organization yang merupakan suatu organisasi
atau kelompok, beraktifitas di luar struktur politik merujuk
organisasi internasional (klo di Indonesia di sebut LSM)
PERATURAN DAN PEMANGKU
PERATURAN GREEN BUILDING &
LINGKUNGAN
INSTANSI YANG TERLIBAT
DALAM GREEN BUILDING

1. Badan perencanaan Pembangunan Daerah


2. Badan Penelitian dan pengembangan
3. Badan Lingkungan Hidup (KLH)
4. Badan Restorasi Gambut (BRG)
5. Badan Informasi Geospasial (BIG)
6. Kementerian PU dan Penataan Ruang (bina marga &
cipta Karya)
7. Kementerian Dalam Negeri
8. Kementerian Perumahan, Permukiman dan Pertanahan
9. Kementeriain Pertanian
10. Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK)
11. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
12. Dinas Kesehatan
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
UNTUK MEMECAHKAN MASALAH

1. Energi Terbarukan
Masalah kota-kota besar, 30 persen konsumsi listrik digunakan
untuk perkantoran dan gedung-gedung.

Sumber energi ramah lingkungan yang sangat besar seperti


geotermal atau panas bumi dan biofuel.

Total panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai 28.617 MW,


dan sampai saat ini baru dimanfaatkan 1.341 MW.

Sedangkan untuk biofuel, Indonesia mempunyai 11 spesies


tanaman yang bisa diolah menjadi biomassa untuk menghasilkan
biofuel, misalnya etanol dan metanol.
GAS RUMAH KACA

Green house (rumah kaca): rumah terbuat dari kaca digunakan


untuk bidang pertanian terutama dinegara subtropis.

GAS RUMAH KACA


GAS RUMAH KACA

Gas Rumah Kaca meliputi uap air, karbon dioksida, metana,


nitrogen oksida. Gas tidak hanya timbul akibat gas rumah kaca,
tetapi bisa timbul akibat aktifitas manusia, seperti:
- pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batu bara) yang
terjadi pada pembangkit tenaga listrik, kendaran bermotor, AC,
komputer, dan kegiatan memasak juga dapat menghasilkan gas
rumah kaca. Pembakaran dan pengundulan lahan juga ternyata
dapat menghasilkan gas karbon dioksida, metana, dan nitrogen
oksida.
PEMANASAN GLOBAL

Energi panas yang dipantulkan kembali dalam kurun waktu yang


cukup lama mengakibatkan kondisi yang tidak normal, inilah efek
rumah kaca yang berlebihan
Berlebihan karena lapisan gas
rumah kaca terganggu, peristiwa
ini memicu pemanasan global
Yang menyebabkan Efek rumah
kaca : g a s - g a s r u m ah
kaca seperti:
Uap air
K ar b o n d io ksid a,
m et h an a, Ozon, Nitrus
BERUBAH MENJADI ENERGI PANAS HFC
Oxide, CFC &
DAMPAK / EFEK RUMAH KACA :
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI
BERBAGAI SEKTOR
1. Kenaikan temperatur dan berubahnya Musim, beerpengaruh
terhadap pola curah hujan, dibeberapa curah hujan meningkat
mengakibatkan banjir dan longsor, ditempat lain curah hujan
menurun sehingga berdampak kekeringan
2. Naikknya Permukaan air laut: Kenaikan suhu mengakibatkan es di
kutub mencair sehingga mengakibatkan kenaikan permukaan air laut.
Akibatnya, banyak pulau-pulau kecil dan daerah landai di Indonesia
menjadi hilang.
3. Sektor perikanan : Pemanasan global menyebabkan memanasnya air
laut sebesar 2-3 ◦ C. Akibatnya, alga yang merupakan sumber
makanan t r umbuh karang akan mati karena t idak mampu
beradaptasi dengan peningkatan suhu ini. Hal ini berdampak pada
menipisnya ketersediaan makanan terumbung karang. Akhirnya
terumbu karang akan berubah warna menjadi putih dan mati.
DAMPAK / EFEK RUMAH KACA :
PERUBAHAN IKLIM DI BERBAGAI
SEKTOR
4.PadaSektorKehutanan:Peningkatan suhu meningkatan peluang
terjadinya kebakaran hutan. Kebakaran hutan juga mengakibatkan
hilangnya berbagai keanekaragaman hayati, terutama yang bernilai
ekonomis tinggi.

5.PadaSektorPertana
in: Sektor inilah yang paling besar terkena
dampak perubahan iklim. Pergeseran musim dan perubahan pola hujan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan bidang pertanian. Terjadinya
keterlambatan musim tanam atau panen akan memberikan dampak yang
besar, baik secara langsung
DAMPAK / EFEK RUMAH KACA :
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI
BERBAGAI SEKTOR
6.GanguanEkologisdalm pemanasan global, hewan atau binatang
cenderung bermigrasi ke arah kutub es atau ke atas pegunungan.
Tumbuhan juga akan mengubah arah pertumbuhannya, dengan mencari
daerah baru yang habitatnya menjadi lebih hangat. Tetapi pembangunan
manusia justru akan menghalangi perpindahan tersebut.
7.PadaSektorKesehatan: Naiknya suhu udara menyebabkan masa
inkubasi nyamuk semakin pendek sehingga nyamuk malaria dan demam
berdarah akan berkembang lebih cepat. Balita, anak-anak dan usia lanjut
sangat rentan terhadap jenis penyakit ini. Hal ini dibuktikan dengan
tingginya angka kematian yang disebabkan oleh malaria sebesar 1-3 juta
pertahun maupun tidak langsung.
UPAYA MENAHAN LAJU PERUBAHAN IKLIM

dengan cara
1. Mitigasi : upaya mengurangi l a ju per ubahan iklim dengan
mengurangi emisi gas rumah kaca hasil aktivitas manusia. Caranya
dengan menggunakan bahan bakar dari sumber energi ysng lebih
bersih, seperti beralih dari batu bara ke gas alam. Selain itu,
menggunakan energi terbarukan (energi matahari, angin, air, dan
biomassa), mengurangi penggunaan bahan bakar pada kendaraan
bermotor, dan menghemat listrik termasuk usaha-usaha mitigasi
2. Adaptasi : mempersiapkan diri untuk hidup dengan berbagai kondisi
akibat perubahan iklim. Strategi khusus perlu dilakukan untuk
menghadapi kedua dampak perubahan iklim (perlahan dan ekstrem).
Banyak usaha yang telah dilakukan dalam upaya adapatasi, seperti
reboisasi hutan dan rehabilitasi terumbuh karang. Usaha mengurangi
angka kemiskinan juga termasuk di dalamnya.
MENGAPA PERLU ADANYA
BANGUNAN TERINTEGRASI

Perlunya bangunan terintegrasi


Konsep bangunan terintegrasi sangat
menghemat energi dan membangun fungsi
komersial ataupun residensial yang memihak
pada lingkungan untuk menuju lingkungan
yang berkelanjutan.
Sehingga berdampak pada:
a. Lingkungan
b. Sosial
c. Budaya
PERMEN
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN
PERUMAHAN RAKYAT

Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Banugnan Gedung


Hijau

🞇 Bangunan Gedung Hijau adalah


bangunan gedung yang memenuhi persyaratan bangunan gedung
dan memiliki kinerja terukur secara signifikan dalam penghematan
energi, air, dan sumber daya lainnya melalui penerapan prinsip
bangunan gedung hijau sesuai dengan fungsi dan klasifikasi dalam
setiap tahapan penyelenggaraannya.
🞇 Bangunan Gedung Hunian Hijau Masyarakat yang selanjutnya
disebut
H2M adalah bangunan gedung hunian sederhana tunggal/kelompok
dalam satu kesatuan lingkungan administratif/tematik yang
memenuhi persyaratan Rencana Kerja Bangunan Gedung Hunian
PERMEN
Prinsip Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

a.perumusan kesamaan tujuan, pemahaman serta


renc ana tindak;
b.pengurangan penggunaan sumber daya, baik
berupa lahan, material, air, sumber daya alam
maupun sumber daya manusia (reduc e);
c. pengurangan timbulan limbah, baik fisik maupun non-
fisik;
d.penggunaan kembali sumber daya yang telah
digunakan sebelumnya (reuse);
PERMEN
Prinsip Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

e. penggunaan sumber daya hasil siklus ulang (recycle);


f.perlindungan dan pengelolaan terhadap lingkungan
hidup melalui upaya pelestarian;
g.mitigasi risiko keselamatan, kesehatan, perubahan
iklim, dan bencana;
h. orientasi kepada siklus hidup;
i. orientasi kepada pencapaian mutu yang diinginkan;
j.inovasi teknologi untuk perbaikan yang berlanjut; dan
k.peningkatan dukungan kelembagaan, kepemimpinan
dan manajemen dalam implementasi.
PENGARUH GREEN
BUILDING TERHADAP
LINGKUNGAN
1. Manfaat Lingkungan
· Meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem
· Memperbaiki kualitas udara
· Memperbaiki kualitas air
· Mereduksi limbah
. Mengurangai pemanasan global
2. Konservasi SDA
- Manfaat ekonomi
. Mereduksi biaya operasional
·Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa
hijau
· Meningkatkan produktivitas penghuni
· Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi
- Manfaat Sosial

· Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni


· Meningkatkan kualitas estetika
· Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal
CON TOH : PEN GARUH BAN GUN AN
INTEGRASE TERHADAPA LINGKUNGAN

Beberapa bangunan yang sukses mengambungkan


taman & kebun dengan menciptakan ekosistem
buatan di dalam rancangannya
1. Willis Faber & Dumas Headquarters
Bangunan perintis yang
menerapkan standar hemat energi
yang kini marak digunakan di
gedung-gedung modern
Arsitek : Sir Norman Foster
Atap rumput menagkal
panas
CON TOH : PEN GARUH BAN GUNAN IN TEGRASI
TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN MENGHIRUP
OKSIGEN DARI 5 BANGUNAN BERKONSEP HIJAU

Dibangun pada thn 1995,


2. merupakan bangnan pusat
Acros kebudayaan di pusat kota Fukuoka,
Jepang
- Asian Crossroads Over the sea
(ACROS) Fukuoka
Prefectural Internasional Hall
merupakan contoh terbaik
dari integrase tanaman ke
dalam bangunan
- Teridir 14 lt,
- Arsitek : Emilio Ambasz
- Atap di rancang berundak
- Berisi berbagai jenis tanaman

- Menampung lahan hijau 100.000 m2 di 15 teras bangunan


- Terdiri 50.000 tanaman dari 120 spesies yang berbeda
CON TOH : PEN GARUH BAN GUNAN IN TEGRASI
TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN MENGHIRUP
OKSIGEN DARI 5 BANGUNAN BERKONSEP HIJAU

3. Parkroyal on Dibangun pada thn 2013, merupakan


bangnan hotel , perkantoran di dalam kebun,
Pickering di negara singapura
- Bentuk bangunan menyerupai lembah,
lengkap dengan tanaman, parit dan air terjun
- Luas bangunan 7.500 m2.
- Memaksimalkan sumber daya : menampung
air hujan yang digunakan untuk menyiram
tanaman lantai teratas tanpa menghidupkan
pompa
CON TOH : PEN GARUH BAN GUNAN IN TEGRASI
TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN MENGHIRUP
OKSIGEN DARI 5 BANGUNAN BERKONSEP HIJAU

Dibangun pada thn 2014,


4. Bosco Verticale merupakan bangnan menara
apartemen di Italy 112 & 80 m
- Tinggi bangunan
di tengah kota Milan
- Bangunan menyediakan
keanekaragaman hayati dengan
berbagai jenis tanaman dan
semak belukar
- 480 tanaman berukuran besar
& sedang
- 300 tanaman berukuran kecil
- Menciptakan iklim mikro  kelembaban, menyerao karbon dioksida
beserta partikelnya, mengahsilkan oksigen, melindugi radiasi dan polusi
- Luas taman setara dengan 1.500 – 20.000 m2luas hutan dan semak beluakar
CON TOH : PEN GARUH BAN GUNAN IN TEGRASI
TERHADAP LINGKUNGAN DENGAN MENGHIRUP
OKSIGEN DARI 5 BANGUNAN BERKONSEP HIJAU

Dibangun pada thn 2015,


5. Oasia Hotel Downtown merupakan bangnan hotel di
singapura
- Arsitek dr spanyol
Patricia Urquiola
- Tinggi bangunan 27 lt &
- Fasade menggunalan
cladding alumunium –teralis
- Dilengkapi 21 tanaman
merambat, makanan burung dan
serangga

- Menciptakan iklim mikro  kelembaban,


menyerao karbon dioksida beserta partikelnya,
mengahsilkan oksigen, melindugi radiasi dan polusi
CONTOH PEMICU PEMANASAN
GLOBAL PADA BANGUNAN
KONTRIBUSISEKTORPERUMAHANPADA
PEMANASAN GLOBAL

Kerusakan alam salah satunya ditandai tingginya kadar CO2 di


udara,yang kebanyakan dihasilkan oleh industri dan konstruksi. CO2
adalah gas penyebab efek rumah kaca yang berlanjut pada pemanasan
global.
KONTRIBUSI
TERBESAR
 LISTRIK & ENERGI

Source: http://www.e2singapore.gov.sg/households.html#
1. Pemborosan Listrik : Penggunaan listrik yang boros bisa
menjadi salah satu contoh yang menyebabkan terjadinya efek
r umah kaca. Sebagian besar pembangkit l i s t r i k
akan mengeluarkan gas rumah kaca seperti gas CO2, melalui
limbah asapnya dalam jumlah yang sangat banyak. Karena
pembangkit tenaga listrik hampir ada di seluruh tempat baik
yang berskala kecil maupun besar.
2. Pembakaran sampah : pembakaran sampah, asap yang
ditimbulkan dari pembakaran sampah ini akan menimbulkan
CO2 yang jika memenuhi atmosfer bumi maka sinar matahari
akan kembali memantul ke angkasa. Karena terhalang oleh
adanya CO2 tersebut sehingga suhu di bumi semakin panas.
CONTOH EFEK RUMAH KACA

3. Pemakaian motor dan mobil di jalan Raya : asap yang dihasilkan


oleh kendaraan akan membuat bumi semakin panas akibat dari
membludaknya gas CO2 hasil dari pembakaran kendaraan
bermotor.
DAMPAKRUMAHTERHADAPLINGKUNGANHIDUP

• Alih fungsi lahan


• Penggunaan kayu ilegal
• Kebutuhan lahan untuk
pembuangan sampah akhir

•Penggunaan energi tidak


terbaharukan
•Keterbatasan distribusi
energi

Faktor lingkungan yang diwakili oleh faktor


iklim mempunyai pengaruh yang signifikan •Keterbatasan keseimbangan
terhadap rancang bangunan dan lingkungan sumber daya air
bangunan, meliputi : 1) Temperatur Udara, •Pencemaran air
2) Kelembaban udara, 3) kecepatan angin,
radiasi (panas) matahari, 5) cahaya
matahari.
PENGARUHRUMAH
TIDAKSEHAT
TERHADAP
KESEHATAN

Kesehatan dari dalam rumah


• Pengaruh bahan bangunan
• Pengaruh cahaya matahari dan kelembaban
•Pengaruh fasilitas sanitasi Kesehatan dari
lingkungan sekitar rumah
• Pengaruh kebersihan lingkungan
• Kualitas udara lingkungan
RUMAH SEHAT
Konsep Rumah Sederhana Sehat:

 Adanya sirkulasi udara yang baik


 Adanya penerangan yang baik
http://healthyenvts.info/
 Terpenuhi kebutuhan akan air bersih
 Tidak menimbulkan pencemaran kepada lingkungan
 Aman dan nyaman bagi penghuninya
PENERAPANKONSEPGREEN
BUILDING
Green Home:
1. Bijak dalam menggunakan lahan
2. Efisien dan efektif dalam penggunaan energi
3. Efisien dan efektif dalam menggunakan air
4. Konservasi material sumber daya alam
5. Sehat dan aman bagi penghuni rumah
6. Perawatan rumah yang ramah lingkungan dan aman
Green Home Smart Growth

Sustainable Housing, Neighbourhood, Community

Sustainable Environment
PENERAPAN KONSEP PADA SELURUH TAHAPAN PEMBANGUNAN
RUMAH

DESAIN& KONSTRUKSI
PEMILIHA
PEMILIHA DAN/ATAU OPERASIONAL
N
N FITUR REVITALIS
LOKASI
ASI

INTERIOR
&
EKSTERIO
FINISHING
R
&
FURNISHIN
G

PERILAKU
RAMAH
TEPATGUNA
LAHAN
Adanya vegetasi.
Penggunaan tanaman budidaya lokal.
Penerapan sistem
irigasi lansekap
yang tepat dan
sesuai kebutuhan
tanaman.

Minimalisasi
area
perkerasan.
Pengelolaan
air limpasan
hujan.
TEPATGUNA
LAHAN
Terdapat
infrastrukt
ur
pendukung.
Jaringan jalan.
Jaringan
drainase.
Jaringan air
Lokasi rumah dekat
bersih. Jaringan
dengan fasilitas
listrik. umum dan sarana
transportasi.
PENGGUNAANENERGI
• Menggunakan peralatan listrik hemat energi

• Menggunakan lampu hemat energi

• Desain pasif mengurangi penggunaan energi untuk


pendinginan
•Energi yang dapat diperbarukan seperti solar panel,
pemanas air tenaga surya (tanpa listrik)
PENGGUNAANENERGI
Pencahayaan buatan hemat energi

Lampu LED

Lampu CFL
25 watt CFL
menghasilkan
pencahayaan
sama dengan
100
watt lampu
pijar
Memberikan fitur dimmable untuk lampu
on 100%
of
f
PENGHEMATANAIR
• Penggunaan alat plambing yang hemat air

• Pemakaian air hujan untuk irigasi dan flush

• Memiliki akses terhadap instalasi pengolahan limbah cair untuk


greywater rumah tangga mandiri atau komunal
• Irigasi hemat air, menggunakan air alternatif (mis: air hujan)
KUALITAS UDARA DALAM RUANG RUMAH

1 Sirkulasi udara bersih  ventilasi silang


Tujuan: untuk mengurangi polutan udara dalam ruang
sehingga udara ruang tetap sehat

2
Menggunakan cat dan perekat
(a.l.untuk wallpaper dan karpet)
untuk interior dengan kadar VOC*
rendah
Memaksimalkan pencahayaan alami
3 Tujuan: untuk kesehatan dan mencegah kontaminasi biologi

Tingkat akustik yang optimal


4 Tujuan: Nyaman dari gangguan suara yang berasal
dari luar rumah
*Volatile Organic Compound
MATERIALYANGRAMAHLINGKUNGAN

Material daur ulang


 Mengurangi konsumsi sumber daya untuk mengolah bahan mentah.
 Mengurangi beban TPA sampah

Kaca

Alumunium

Material dari sumber terbarukan


 Mengurangi dampak negatif terhadap ekologi dengan
memanen hasil pertanian jangka pendek
 Berpihak terhadap kesejahteraan petani / industri
lokal

Prefab Plastered Bamboo


Bambu Rotan Kapas
MATERIALYANGRAMAHLINGK
UNGAN
Material lokal
 Mengurangi emisi karbon yang berasal dari transportasi
pengakutan
 Berpihak terhadap ekonomi lokal atau dalam negeri

Material prefabrikasi (OfSite)


 Mengurangi sampah konstruksi
 Mengurangi ongkos pekerja
 Mempercepat masa konstruksi
PENGELOLAANSAMPAHRAMAHLINGKUNGAN

Pengelolaan sampah dari hulu ke hilir dipisah berdasarkan organik, anorganik dan B3.

Organik Anorganik

Mudah
Lapuk organik
Sayuran, Sisa Makanan
Sampah B3
Sulit Kertas, kayu
rumah tangga:
 Lampu Lapuk
 Batere Kaleng, kawat
B3

Tidak Plastik, kaca, mika,


Lapuk anorganik
MANAJEMEN
Rumah direncanakan dapat mengembangkan dengan
turut menjaga kualitas lingkungan.
Contoh kasus pengembangan rumah dengan mempertimbangkan lahan hijau: KDH
(Koefisien Dasar Hijau) minimal menurut Peraturan Daerah DKI Jakarta No.6 Tahun 1999
untuk rumah satu lantai di daerah padat sebesar 10%.

80% 60%
15
%
Rumah Baru Pengembangan 1 Pengembangan 2
Pengembangan dilakukan dengan menjaga KDH sesuai peraturan. Selain itu
juga harus mempertimbangkan kualitas dalam ruang, diantaranya aspek pencahayaan dan
penghawaan alami
CONTOH APLIKASI : DESAIN
PASIF
Optimalisasi pencahayaan alami
Menghemat penggunaan pencahayaan buatan
berdampak pada:
 Mengurangi emisi karbon dari batubara (sebagian
besar pembangkit listrik masih menggunakan
tenaga uap/batubara)
 Mengurangi biaya listrik

Ventilasi Silang
Menjaga kenyamanan termal dalam ruang secara alami tanpa
menggunakan sistem pendingin (AC) yang berdampak pada:
 Mengurangi emisi karbon dari batubara (sebagian besar
pembangkit listrik masih menggunaka
n t e n a g a uap/batubara)
 Mengurangi biaya listrik
CONTOH APLIKASI: DESAINPASIF

Arah Bukaan
Menjaga kenyamanan termal di dalam ruang melalui
penentuan arah bukaan yang menghindari cahaya
matahari langsung.

Vegetasi
Melalui penanamanan vegetasi dapat berfungsi sebagai
buferatauf penyaring:
 Debu dari luar rumah
 Bising dari luar rumah

Selain itu penanaman vegetasi dapat berfungsi


menjaga air tanah dan menambah pasokan oksigen di
sekitar rumah
CONTOH APLIKASI TEKNOLOGI
HEMAT ENERGI
Rumah Passiv:

Rumah hemat energi dengan standar jerman


Adalah : bangunan yang temperaturnya tetap optimal baik di musim panas maupun
dimusim dingin.
Prinsip dasarnya:
manajemen panas, yakni dengan mencegah kehilangan panas dan
mengoptimalkan sirkulasinya. Panasnya diperoleh dari alam, biasnaya dari sinar
matahari yang masuk lewat jendela atau radiasi panas penghuni dan peralatan
rumah tangga.

Prinsip kerjanya:
sebanyak mungkin memasukkan energi lewat jendela ke dalam ruangan. Untuk itu
diperlukan isolasi panas di dinding, material penyimpan panas, jendela kualitas
bagus agar di musim panas juga bersirkulasi udara segar.
CONTOH APLIKASI: GREEN
BUILDING
Contoh bangunan ramah lingkungan

1. Bank of America Tower, New York

Bangunan ramah lingkungan dengan 54 lantai ini menggunakan energi


matahari yang dikumpulkan sendiri memanfaatkan kembali limbah dan
air hujan, menggunakan bahan baku untuk kontruksi dari sumber daya
yang dapat terbarukan dan dari bahan daur ulang
Adalah sebuah pilot project
pemerintahan Rusia tentang
pembangunan daerah ramah
lingkungan yang berkelanjutan.
Bangunan ini dirancang untuk
rumah lebih dari 30 ribu orang
didalamanya. Green Building ini
menggunakan energi angin dan
energi matahari dan didesing
untuk memudahkan pengaturan
The cyrstal island suhu dikarenakan suhu yang
begiitu ekstrim
Bangunan ini menggunakan
sumber daya yang terbarukan
dan pemanfaatan sampah
daul ulang. Bangunan ini
menggunakan konsep roof
garden yaitu menanami atap
bangunan ini dengan
tumbuhan hijau

. Clinton Presidential Library, Arkansas


Bangunan bukan hanya
di desain secara indah
dan artistik tetapi juga
sangat ramah
Penggunaan panel
lingkungan.
photovoltaic, turbin angin,
pemanfaatan energi panas
matahari, dan
pendinginan alami
menjadikan bangunan
ramah lingkungan yang
selesai dibangun di tahun
2009 ini yang terbaik.

Cor, Miami
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

Bangunan gedung baru dan bangunan gedung


yang dimanfaatkan dengan kategori wajib,
disarankan dan sukarela
Bangunan gedung dengan kategori wajib:
🞇 dengan kompleksitas tidak sederhana atau khusus dan memiliki ketinggian
bangunan gedung tinggi atau sedang;
🞇 ketinggian bangunan gedung sampai dengan 2 lantai dan luas total lantai lebih
dari 5.000 m²
🞇 yang mengonsumsi energi, air dan sumber daya lainnya dengan jumlah yang
sangat besar dan memiliki potensi penghematan cukup signifikan; dan/atau
🞇 yang ditetapkan pemerintah kabupaten/kota atau
🞇 pemerintah provinsi untuk DKI Jakarta berdasarkan urgensi dan
🞇 kondisi serta penerapan kebijakan penghematan energi, air, dan sumber
🞇 daya lainnya di daerah.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

Bangunan gedung dengan kategori yg disarankan:

🞇 dengan kompleksitas tidak sederhana dan ketinggian bangunan gedung hunian


tinggi atau sedang, termasuk bangunan gedung hunian yang memiliki besmen;
🞇 kompleksitas sederhana dan dengan ketinggian sampai dengan 2 lantai tetapi
memiliki luas total lantai 500 m² sampai 5.000 m²;
🞇 untuk hunian dengan kompleksitas tidak sederhana yang persyaratan teknisnya
diatur tersendiri
🞇 yang mengonsumsi energi, air dan sumber daya lainnya dengan jumlah yang
cukup besar dan memiliki potensi
🞇 penghematan; dan/atau
🞇 yang ditetapkan oleh bupati/walikota atau Gubernur DKI Jakarta berdasarkan
urgensi dan kondisi serta penerapan kebijakan penghematan energi, air, dan
sumber daya lainnya di daerah.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

Bangunan gedung dengan kategori yg sukarela:

🞇 dengan kompleksitas sederhana;


🞇 H2M dengan kompleksitas sederhana diatur tersendiri sesuai dengan
RKH2M; dan/atau
🞇 yang ditetapkan oleh bupati/walikota atau Gubernur DKI Jakarta
berdasarkan urgensi dan kondisi serta penerapan kebijakan
penghematan energi, air, dan sumber daya lainnya di daerah.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau
meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

Terdiri dari:

a. persyaratan tahap pemrograman;


b. persyaratan tahap perenc anaan teknis;
c. persyaratan tahap pelaksanaan konstruksi;
d. persyaratan tahap pemanfaatan; dan
e. persyaratan tahap pembongkaran.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau
meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

A. Persyaratan tahap pemprograman;


🞇 pengelolaan tapak;
🞇 efisiensi penggunaan energi;
🞇 efisiensi penggunaan air;
🞇 kualitas udara dalam ruang;
🞇 penggunaan material ramah lingkungan;
🞇 pengelolaan sampah; dan
🞇 pengelolaan air limbah.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

B. Persyaratan tahap perencanaan teknis;


🞇 pengelolaan tapak; (orientasi bangunan gedung; b. pengolahan tapak termasuk
aksesibilitas/sirkulasi; c. pengelolaan lahan terkontaminasi limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun, (B3); d. ruang terbuka hijau (RTH) privat; e.
penyediaan jalur pedestrian; f. pengelolaan tapak besmen; g. penyediaan lahan
parkir; h. sistem pencahayaan ruang luar; dan i. pembangunan bangunan
gedung di atas dan/atau di bawah tanah, air dan/atau prasarana/sarana
umum.)
🞇 efisiensi penggunaan energi;
🞇 efisiensi penggunaan air;
🞇 kualitas udara dalam ruang;
🞇 penggunaan material ramah lingkungan;
🞇 pengelolaan sampah; dan
🞇 pengelolaan air limbah.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

B. Persyaratan tahap perencanaan teknis;


🞇 pengelolaan tapak;
🞇 efisiensi penggunaan energi; (a. selubung bangunan; b. sistem ventilasi; c.
sistem pengondisian udara; d. sistem pencahayaan; e. sistem transportasi
dalam gedung; dan f. sistem kelistrikan.)
🞇 efisiensi penggunaan air;
🞇 kualitas udara dalam ruang;
🞇 penggunaan material ramah lingkungan;
🞇 pengelolaan sampah; dan
🞇 pengelolaan air limbah.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

B. Persyaratan tahap perencanaan teknis;


🞇 pengelolaan tapak;
🞇 efisiensi penggunaan energi;
🞇 efisiensi penggunaan air; (a. sumber air; b. pemakaian air; dan c.
penggunaan peralatan saniter hemat air (water fixtures).)
🞇 kualitas udara dalam ruang; (a. pelarangan merokok; b. pengendalian
karbondioksida (CO2) dan karbonmonoksida (CO); dan c.
pengendalian penggunaan bahan pembeku (refrigerant).)
🞇 penggunaan material ramah lingkungan;
🞇 pengelolaan sampah; dan
🞇 pengelolaan air limbah.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

B. Persyaratan tahap perencanaan teknis;


🞇 pengelolaan tapak;
🞇 efisiensi penggunaan energi;
🞇 efisiensi penggunaan air;
🞇 kualitas udara dalam ruang;
🞇 penggunaan material ramah lingkungan; (a. pengendalian penggunaan material
berbahaya; dan b. penggunaan material bersertifikat ramah lingkungan (eco
labelling))
🞇 pengelolaan sampah; (a. penerapan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle); b. penerapan
sistem penanganan sampah; dan c. penerapan sistem pencatatan timbulan
sampah)
🞇 pengelolaan air limbah. (penyediaan fasilitas pengelolaan limbah padat dan
limbah cair sebelum dibuang ke saluran pembuangan kota; dan b. daur
ulang air yang berasal dari limbah cair (grey water).
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau
meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

C. Persyaratan tahap pelaksanaan Konstruksi;


🞇 proses konstruksi hijau;
a. penerapan metode pelaksanaan konstruksi hijau;
b. pengoptimalan penggunaan peralatan;
c. penerapan manajemen pengelolaan limbah konstruksi;
d. penerapan konservasi air pada pelaksanaan konstruksi; dan
e. penerapan konservasi energi pada pelaksanaan konstruksi.

🞇 praktik perilaku hijau; dan


🞇 rantai pasok hijau.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

C. Persyaratan tahap pelaksanaan Konstruksi;


🞇 proses konstruksi hijau;
🞇 praktik perilaku hijau; dan
a.penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3);
dan
b. penerapan perilaku ramah lingkungan

🞇 rantai
pasok hijau.
c. penggunaan material konstruksi;
d. pemilihan pemasok dan/atau sub-kontraktor; dan
e. konservasi energi.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau
meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

D. Persyaratan tahap Pemanfaatani;


🞇 organisasi dan tata kelola pemanfaatan bangunan gedung hijau;
🞇 standar operasional dan prosedur pelaksanaan pemanfaatan; dan
🞇 penyusunan panduan penggunaan bangunan gedung hijau untuk
penghuni/pengguna.
PERMEN
Prasyaratan Bangunan gedung Hijau
meliputi:
Nomor 02/PRT/M/2015, Tentang Bangunan Gedung Hijau

E. Persyaratan tahap Pembongkaran;


🞇 a. prosedur pembongkaran, termasuk dokumentasi keseluruhan material
konstruksi bangunan, struktur dan/atau bagian bangunan yang
akandibongkar, dan material dan/atau limbah yang akan dipergunakan
kembali; dan
🞇 b. upaya pemulihan tapak lingkungan, yang terdiri atas upaya pemulihan
tapak bangunan dan upaya pengelolaan limbah konstruksi, serta upaya
peningkatan kualitas tapak secara keseluruhan.
SELESAI, SAMPAI JUMPA…………

Anda mungkin juga menyukai