Anda di halaman 1dari 11

( 22 november – 17 maret 2023 )

Praktik kerja lapangan


di apotek babussalam
NAMA : NELLY ANGGI DELVITA
KELAS : XI AMOXICILIN
BAB I

Latar Belakang
Praktek Kerja Industri adalah praktek kerja pada perusahaan industri dan atau
perusaahan kawasan industri sebagai bagian dari kurikulum pendidikan kejuruan dalam
rangka menguasai keterampilan atau keahlian dibidang industri (peraturan menteri
perindustrian Nomor 03 Tahun 2017 tentang pedoman pembinaan dan mengembangkan
sekolah menengah kejuruan berbasis kompetensi yang link and match dengan industri).

Apotek merupakan salah satu sarana kesehatan yang di perlukan dalam penunjangan
upaya pelayanan kesehatan. Menurut peraturan mentri kesehatan republik indonesia
nomor 9 tahun 2017 tentang apotek, definisi apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian
tempat dilakukan praktek kefarmasian
BAB I

Tempat dan Waktu


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) bertempat di Apotek Babussalam yang
beralamat di jalan. Syekh Ismail Depan RSUD (rumah sakit umum daerah) Pasir
Pengaraian Rokan Hulu. Pelaksanaan kerja industri di Apotek Babussalam
terbagi menjadi beberapa shift :

Pagi : 07.00 s/d 16.00


Siang : 14.00 s/d 21.00
BAB III

PROFIL TEMPAT
PRAKERIN
Apotek Babussalam berdiri pada tanggal 6 januari 2007. Awal mula berdirinya
apotek babussalam dari pengalaman dan penelitian yang telah dilakukan bahwasannya
tempat untuk berdirinya apotek sangat strategis dan cocok untuk menjual segala
macam obat-obattan dan alat kesehatan sehingga akhirnya memutuskan untuk
membangun perusahaan kecil yaitu apotek di Jl.syech ismail no. 4 di dapan rumah
sakit umum rokan hulu pasir pangaraian, berdirinya apotek di tempat ini karena
penduduknya banyak, letak strategis, daerah rumah sakit.
Apotek Babussalam didirikan oleh bapak. apt. Efrizon, S.farm sebagai pemilik
apotek. Asal usul apotek Babussalam dengan tujuan untuk memberikan kontribusi
dalam pelayanan kesehatan khususnya kefarmasian untuk masyarakat dan sekitarnya.
BAB III
Alur Resep Alur Non Resep
1. Pasien datang. 1. Pasien datang.
2. Resep diterima. 2. Pasien dilayani.
3. Pasien menunggu di ruang 3. Pasien meminta obat yang dibutuhkan.
tunggu. 4. Pengambilan obat.
4. Mengkalkulasikan harga obat. 5. Obat diserahkan.
5. Menginformasikan harga 6. Pasien melakukan pembayaran obat.
kepada pasien. 7. Pasien pulang.
6. Menyiapkan obat sesuai dengan 8. Pasien membayar obat.
resep. 9. Pasien pulang.
7. Obat diserahkan kepada pasien,
pemberian informasi obat.
8. Pembayaran obat
9. Pasien pulang.
BAB IV

ADMINITRASI

Pencatatan obat di apotek merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka penata


usahaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan yang diterima, di distribusikan,
maupun yang digunakan di unit pelayanan kesehatan lainnya. Adapun kegiatan yang
dilakukan dalam pencatatan yaitu:
1. Dari dalam buku penerimaan barang, ditulis nama faktur yang diterima dari PBF,
nama obat, No Batch, tanggal ED, jumlah harga satuan, potongan harga, jumlah
harga, nomor urut, dan tanggal penerimaan.
2. Setiap hari dilakukan pencatatan penerimaan barang sehingga dapat di ketahui
jumlah barang yang dibeli untuk menjaga agar barang yang dibeli tidak melebihi
anggaran pembeliaan obat.
3. Faktur yang diterima kemudian disimpan untuk diperiksa lagi dan digunakan
sebagai bukti jika barang harus di lunasi.
BAB IV

PERENCANAAN
Perencanaan kebutuhan obat adalah proses kegiatan dalam memilih jenis, jumlah,
dan harga perbekalan farmasi sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Perencanaan
di Apotek Babussalam adalah:
1. Metode Konsumsi
2. Metode Epidemiologi
3. Metode Kombinasi
4. JIT (just in time)

PENGADAAN
Pengadaan obat merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan di Apotek
dan untuk unit pelayanan kesehatan yang diperoleh pemasok eksternal melalui
pembelian dari manufaktur, distributor atau pedagang besar farmasi. Adapun
sistem pengadaan yang digunakan di Apotek Babussalam:
1. COD (cash on delivery)
2. Kredit
3. Konsinyasi
BAB IV

Penerimaan
Dilakukan setelah barang pesanan tiba dan dilakukan oleh asisten apoteker yang
mempunyai SIK untuk mencocokkan barang dengan faktur, faktur dengan SP lembar ke-2
mengenai jumlah, nama obat, harga satuan, perhitungan harga. Bila ada obat dengan ED
dan No Batch dicatat dalam buku tersendiri sesuai dengan uraian tanggalnya. Setiap obat
yang datang dan keluar dilakukan pencatatan di kartu stok. Jika ada obat yang belum
memiliki kartu stok, maka harus dibuat kartu stok baru. Satu lembar kartu stok untuk satu
jenis obat.

Penyimpanan
Penyimpanan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bertujuan untuk melindungi
obat yang disimpan dari resiko kehilangan, kerusakan, pencurian serta gangguan fisik
yang dapat merusak mutu obat. Ada beberapa sistem penyimpanan yang digunakan di
Apotek Bersama yaitu:
1. FIFO (first in first out)
2. FEFO (Frist Expired frist Out)
3. Urutan Alfabetis
4. Bentuk Sediaan
5. Penyimpanan
BAB IV

Pelayanan Informasi Obat

Pelayanan informasi obat merupakan kegiatan pemberian informasi yang benar, jelas
dan mudah dimengerti oleh masyarakat atau pasien. Adapun yang harus diperhatikan
saat memberikan informasi obat yaitu:
1. Cara pemakaian obat.
2. Cara penyimpanan obat.
3. Jangka waktu pengobatan.
4. Aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama pemakaian obat.
5. Serta efek samping obat.
BAB IV

Pemusnahan obat
Pemusnahan obat merupakan kegiatan penyelesaian terhadap obat yang tidak
terpakai karena kadarluarsa, rusak atapun mutunya tidak memenuhi standar. Obat yang
rusak perlu segera dimusnahkan agar obat tersebut tidak dikonsumsi lagi. Pemusnahan
resep dan obat kadaluarsa biasanya dilakukan 3 sampai 5 tahun Sekali, tetapi apotek
babussalam belum pernah melakukan pemusnahan resep. Biasanya resep yang telah
diterima akan dikumpul kan menurut tanggal, bulan dan tahun dan untuk obat yang
kadaluarsa atau rusak biasanya akan diretur kembali kepada pihak PBF dan ada juga
obat non psikotropika dan narkotika yang dimusnahkan dengan cara menimbun didalam
tanah dan dibakar.
BAB V
KESIMPULAN

Adapun yang dapat disimpulkan dari kegiatan prakerin dan laporan yang penulis buat
adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan sediaan farmasi di apotek babussalam yaitu meliputi, Perencanaan,
Pengadaan, Pemesanan, Penerimaan, Pencatatan, Penyiapan Obat dan Pendistribusian.
2. Sistem penyimpanan obat di apotek babussalam menggunakan: FIFO, FEFO, Urutan
Alfabet, Suhu, Bentuk Sediaan, dan Golongan.
3. Pelayanan farmasi klinis di apotek babussalam yaitu: Penyaluran obat, Meracik Obat,
Etiket, Copy Resep, dan Pelayanan Informasi Obat (PIO).

SARAN

Lebih memperhatikan dan membersihkan etalase tempat-tempat obat agar tidak banyak
debu dan kualitas obat selalu terjaga.
Lebih memperhatikan penyusunan obat dietalase agar memudahkan karyawan dalam
mengambil stok obat dan menghitung kartu stok

Anda mungkin juga menyukai