Anda di halaman 1dari 8

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH IM.04.

01
RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01


NOMOR : 612 /PKPO.SK/IV/2022

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT


DI RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01

KEPALA RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit TK


IV IM 07.01, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan
kefarmasian dan penggunaan obat di instalasi farmasi

b. Bahwa agar proses pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat di


Rumah Sakit TK IV IM 07.01 dapat terlaksana dengan baik, maka
diperlukan kebijakan, pedoman, pengelolaan, pelayanan,
pengawasan, dan pendidikan serta pelatihan staf

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a


dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Rumah Sakit TK IV
IM 07.01

Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang


Rumah Sakit
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 tahun
2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan
Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 tahun
2016 Tentang Standar Pelayanan Farmasi di Rumah Sakit
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1 128/2022 tentang Standar Akreditasi Rumah
Sakit
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

Kesatu : PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01 TENTANG


PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT
DI RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01

Kedua : Pedoman Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat di Rumah


Sakit TK IV IM 07.01 sebagaimana tercantum dalam Lampiran
Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian


dan Penggunaan Obat di Rumah Sakit TK IV IM 07.01 dilaksanakan
oleh Instalasi Farmasi dan Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) Rumah
Sakit TK IV IM 07.01

Keempat : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Lhokseumawe
Pada tanggal 15 April 2022

Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01

dr.Arif Puguh Santoso, Sp.PD., M.Kes


Mayor Ckm NRP 1103000178075
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH IM.04.01
RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01

Lampiran : Keputusan Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01


Nomor : 612 /PKPO.SK/IV/2022
Tanggal : 15 April 2022

PEDOMAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT


DI RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01
Kebijakan :

A. Pengelolaan Sediaan Farmasi

1. Seleksi
Seleksi adalah kegiatan untuk menetapkan jenis sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai sesuai dengan kebutuhan rumah
sakit.
2. Pengadaan
Pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasikan kebutuhan yang telah
direncanakan dan disetujui. Melalui :
a. Pembelian adalah rangkaian proses pengadaan untuk mendapatkan
perbekalan farmasi.
b. Produksi perbekalan farmasi di rumah sakit merupakan kegiatan
membuat, merubah bentuk, dan pengemasan kembali sediaan farmasi
steril atau nonsteril untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
c. Sumbangan/hibah/dropping pada prinsipnya pengelolaan perbekalan
farmasi dari hibah/sumbangan, mengikuti kaidah umum pengelolaan
perbekalan farmasi reguler.
3. Penerimaan
Penerimaan adalah kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah
diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung,
tender, konsinyasi atau sumbangan.
4. Penyimpanan
Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan
cara menempatkan perbekalan farmasi yang diterima pada tempat yang
dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu
obat.
5. Pendistribusian
Pendistribusian adalah kegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di
rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat
inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis.
6. Pengendalian
Pengendalian adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya sasaran
yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unitunit
pelayanan.
7. Pemusnahan
Pemusnahan obat dan perbekalan kesehatan merupakan kegiatan
penyelesaian terhadap obat – obatan dan perbekalan kesehatan yang tidak
terpakai karena kadaluarsa, rusak atau mutu sudah tidak memenuhi standar.
8. Pencatatan dan Pelaporan
a. Pencatatan merupakan suatu keguatan yang bertujuan untuk memonitor
transaksi perbekalan farmasi yang keluar dan masuk di lingkungan IFRS.
b. Pelaporan adalah kumpulan catatan dan pendataan kegiatan administrasi
perbekalan farmasi, tenaga dan perlengkapan kesehatan yang disajikan
kepada pihak yang berkepentingan.
9. Monitoring dan Evaluasi
Salah satu upaya untuk terus mempertahankan mutu pengelolaan perbekalan
farmasi di rumah sakit adalah dengan melakukan kegiatan monitoring dan
evaluasi (monev).
10. Pengelolaan Perbekalan Farmasi Khusus
a. Produk Nutrisi
Adalah suatu bentuk pemberian nutrisi yang diberikan langsung melalui
pembuluh darah tanpa melalui saluran pencernaan.
b. Obat yang dibawa pasien sebelum rawat inap.
Obat yang dibawa pasien dari rumah harus dicatat dalam formulir
rekonsiliasi obat dan disimpan di tempat terpisah di depo rawat inap.
c. Obat program pemerintah
adalah obat yang disediakan untuk keperluan program kesehatan baik
yang berskala nasional maupun lokal
11. Persediaan Obat Emergensi
Persediaan Obat Emergensi adalah persediaan obat yang digunakan untuk
menangani kasus darurat di masing – masing ruangan.
12. Obat High Alert
Adalah obat – obatan yang perlu kewaspadaan tinggi, karena sering
menyebabkan terjadinya kesalahan / kesalahan serius ( sentinel event ) dan
obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan.

B. Pelayanan Farmasi Klinik


1. Pengkajian dan Pelayanan Resep
Resep adalah adalah permintaan tertulis dari seorang dokter yang memiliki
Surat Tanda Register Dokter dan Surat Izin Praktek kepada farmasis untuk
membuat dan menyerahkan obat kepada pasien.  
2. Automatic Stop Order (ASO)
Merupakan pemberhentian order otomatis pada obat – obat kategori tertentu
yang memerlukan review regular.
3.Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
Adalah Proses untuk mendapatkan informasi spesifik pasien, informasi
mengenai seluruh obat dan sediaan farmasi lain yang pernah dan sedang
digunakan.
4. Rekonsiliasi Obat
Merupakan proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang
telah dibawa atau dikonsumsi oleh pasien sebelum rawat inap.
5. Pelayanan Infomasi Obat
Merupakan kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi
obat yang independent, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang
dilakukan oleh apoteker kepada dokter, perawat dan profesi kesehatan
lainnya.
6. Konseling
Suatu aktifitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari apoteker
kepada pasien dan/atau keluarganya.
7. Pengobatan oleh Pasien Sendiri
Pengobatan oleh pasien sendiri adalah upaya yang dilakukan orang awam
untuk menanggulangi sendiri keluhan sakitnya menggunakan obat dengan
petunjuk tenaga kesehatan.
8. Visite
Merupakan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan apoteker secara
mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis
pasien secara langsung dan mengkaji masalah terkait obat.
9. Pemantauan Terapi Obat ( PTO )
Merupakan suatu proses yang mencangkup kegiatan untuk memastikan
terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien.
10. Monitoring Efek Samping Obat ( MESO )
Merupakan respon terhadap suatu obat yang merugikan dan tidak diinginkan
dan yang terjadi pada dosis yang biasanya digunakan manusia untuk
pencegahan, diagnosis, atau terapi penyakit.
11. Medication Error ( Kesalahan Pengobatan )
Ketidaktepatan penggunaan obat – obatan yang dapat dicegah.
12. Evaluasi Penggunaan Obat
Merupakan program evaluasi penggunaan obat yang terstruktur dan
berkesinambungan secara kualitatif dan kuantitatif.
13. Dispensing Sediaan Steril
Dispensing Sediaan Steril dilakukan di instalasi farmasi rumah sakit dengan
teknik aseptik untuk menjamin sterilitas dan stabilitas produk.
14. Penyerahan Obat
Untuk pelaksanaan penyerahan obat kepada pasien harus dilakukan oleh
apoteker. Proses pemberian obat termasuk proses verifikasi apakah obat
yang akan diberikan sesuai resep / permintaan obat.

Ditetapkan di Lhokseumawe
Pada Tanggal 15 April 2022
Kepala Rumah Sakit TK IV IM 07.01

dr.Arif Puguh Santoso,Sp.PD.,M.Kes


Mayor Ckm NRP 1103000178075

Anda mungkin juga menyukai