Robotik Active Force Control
Robotik Active Force Control
Misalnya sistem robotika adalah sebuah lengan kaku yang dipasang pada poros motor
DC-MP pada salah satu ujungnya. Sesuai dengan hokum Newton kedua, pada suatu bodi
massa (lengan kaku) yang bergerak secara rotasi, jumlah semua torsi yang mengenai
bodi adalah sama dengan perkalian momen inersia massa (IN) dengan percepatan
angular dari bodi yang diukur searah dengan vektor torsi yang mengenainya.
Active Force Control
Estimasi (matriks) inersia
Isu utama dalam implementasi skema AFC adalah bagaimana
mengestimasi (matriks) inersia dengan tepat dan realtime. Jika
faktor pengali akselerasi, IN ini sesuai dan bersifat dinamis
mengikuti nilai disturbance maka AFC secara teoritis dapat
meredam semua bentuk gangguan.seperti diketahui, sistem dalam
robotika bersifat sangat non-linier (highly non-linear). Begitu
banyaknya komponen mekanik sebagai struktur utama dalam
pergerakan robot dan beragamnya lingkungan operasi
menyebabkan faktor-faktor ketidaktentuan dan sifat non-linieritas
sistem menjadi sangat tinggi.
Active Force Control
Estimasi (matriks) inersia
Inersia dapat diestimasi secara kasar (crude approximation)
dengan mengambil nilai tertentu yang secara rata-rata paling
sesuai untuk segala macam gangguan yang mungkin timbul dalam
operasi. Langkah ini mirip seperti proses tuning pada kontroler P.
dalam beberapa kajian , skema AFC dengan crude approximation
ini cukup sukses diaplikasikan pada suatu sistem mekatronik dan
sebuah system active suspension untuk kendaraan dalam
eksperimen di laboratorium (Hewit dan Burdess, 1986, Hewit dan
Ma’rouf, 1996).
Active Force Control
Estimasi (matriks) inersia
Sejalan dengan berbagai kemajuan dalam teknik kontrol modern
menggunakan kecerdasan buatan, metoda estimasi inersia dalam
skema AFC ini juga telah banyak dikembangkan dengan berbagai
metoda, seperti reference look-up table dan modofikasi AFC
sebagai disturbance cancellation control (Uchiyama, 1993) neural
network (Musa, 1998) iterative learning (Kwek, et al., 2003,
Pitowarno et al., 2005), Knowledge-based system (Pitowarno et
al., 2001) dan Knowledge-based fuzzy (Pitowarno dan
Mailah,2005).
Implementasi Active Force Control
Pengimplementasian active force control sudah digunakan dalam berbagai bidang
seperti:
industry
Otomotif
Kesehatan
dan lain sebagainya.
Implementasi Active Force Control
Bidang Industri
Active force control banyak di implementasikan kepada mesin –
mesin yang ada diindsutri, karena active force control dapat
membantu meningkatkan prokduktivitas dan efisiensi karena dapat
melakukan pekerjaan produksi seperti pengemsan, palletizing atau
penataan dengan cepat. Pada industri dengan volume produksi
besar tentu penggunaan active force control dapat mengurangi
downtime dalam produksi.
Active force control diimplementasikan pada robot dibidang Kesehatan karena untuk
membantu kerja dari para tenaga medis seperti memungkinakan operasi pembedahan
dilakukan dengan presisi tinggi dari pada ahli bedah manusia tanpa bantuan atau
mengizinkan pembedahan jarak jauh dimana seorang ahli bedah tidak hadir secara fisik
Bersama pasien.
Robot ini mengimplementasikan active force control yang dimana hasilnya dokter
sepesialis bedah dapat mengendalikan lengan robot melalui computer dengan akurat agat