Anda di halaman 1dari 17

1.

PENGENALAN MASALAH

Apakah masalah itu ?


 Masalah adalah kondisi yang menyulitkan SEHARUSNYA
(minus/negatif).
M
 Masalah adalah perbedaan antara “kondisi yang A
S
seharusnya” dengan “kondisi aktual yang sedang A
terjadi” L
A
H
Hal yang menyulitkan dalam pekerjaan yaitu :
- Sulit dikerjakan
AKTUAL
- Berbahaya
- Makan waktu lama
- Sering bermasalah
- Makan biaya
- Boros, tidak seragam, beban berlebih
- Hiyari Hatto (nyaris celaka)
- Pokamisu (kesalahan akibat kelalaian)
1. PENGENALAN MASALAH
Ada berapa jenis masalah ?
 Masalah yang terjadi di masa lalu
(Pemecahan Masalah)
 Masalah yang terjadi saat ini

 Masalah yang mungkin terjadi di masa depan (Penentuan Masalah)

Tiap perusahaan/organisasi pasti mempunyai masalah.


Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang berusaha memecahkan
masalahnya.
1. PENGENALAN MASALAH
Inti Masalah

Masalah yg terjadi beberapa kali


Masalah Dasar
(Umum/biasa) Memecahkannya berdasarkan
Masalah yg terjadi pertama kali prinsip & urutan

Meskipun dilihat bersifat


perkecualian, tetapi sebenarnya
merupakan masalah biasa/dasar

Masalah Perkecualian
(tidak umum/khusus) Masalah khusus
Memecahkannya satu persatu
sesuai kondisi masing-masing
Masalah baru yang belum
pernah terjadi sebelumnya
1. PENGENALAN MASALAH
Bagaimana cara menemukan masalah ?
 Menggambarkan kondisi yang seharusnya secara
jelas

 Meningkatkan kesadaran dan kemampuan analisa


“Kondisi saat ini” serta memahaminya secara tepat.

 Menginvestigasi isi “Perbedaan”, memperjelas inti


masalah dan mengatur urutan prioritas.

 Masalah adalah “kesempatan” untuk mengubah minus


menjadi plus
1. PENGENALAN MASALAH
Metode Pendekatan Untuk Pemecahan Masalah
1. Pendekatan Analitis
Metode pemecahan masalah dengan memahami kondisi &
menganalisis titik masalah

2. Pendekatan Idealis
Metode pemecahan masalah dengan memikirkan metode supaya
fakta (aktual) mendekati ideal melalui penggambaran kondisi
ideal sebelumnya

3. Pendekatan non Analitis


Metode pemecahan masalah berdasarkan pengalaman dan akal
manusia
1. PENGENALAN MASALAH
Kesadaran terhadap “Masalah” dan kesadaran
terhadap “Tantangan”
 Kesadaran terhadap “Masalah” adalah :
Menyadari adanya “kondisi yang menuntut suatu penanggulangan”.

 Kesadaran terhadap “Tantangan” adalah :


Menyadari “inti dari masalah dan menghubungkannya dengan suatu aksi”.

Contoh :
“masalah” yang disebut “merosotnya penjualan” adalah menunjukkan “kondisi
dimana suatu penanggulangan harus dilakukan”.
Dengan memikirkan apa yang menjadi penyebab merosotnya penjualan
tersebut, misalnya “produk B sangat merosot”, maka “pemulihan penjualan
produk B” akan menjadi tantangan.
Tantangan konkret akan melahirkan penanggulangan yang
konkret.
2. KESALAHAN KECIL (POKAMISU)
Yang umumnya menyebabkan kesalahan adalah :
 Kesalahan yang berhubungan dengan fasilitas & lingkungan  30%
 Penyebabnya ada pada kerusakan fasilitas, mesin & peralatan
 Kekurangan dalam 5S
 Kekurangan dalam tata letak

 Kesalahan yang berhubungan dengan faktor manusia  50%


 Kekurangan dalam metode instruksi
 Kekurangan dalam metode kerja
 Kekurangan dalam teknik kerja
 Kesalahan sederhana dari manusia (Pokamisu)

 Kesalahan yang berhubungan dengan sistem manajemen  20%


 Kekurangan dalam dokumen Instruksi Kerja
 Kekurangan dalam penyampaian informasi
 Kekurangan dalam pendidikan & pelatihan

Kesalahan sederhana bisa mencapai 20%


2. KESALAHAN KECIL (POKAMISU)
POKAMISU
Penyebab/latar belakang terjadinya
Pokamisu yang merupakan kesalahan
sederhana banyak disebabkan tidak
munculnya fenomena sebagai kesalahan.

Hukum Heinrich yang berhubungan


dengan keselamatan kerja mengatakan :
1
“Dibawah 1 kasus kecelakaan besar
Kecelakaan Besar
ada 29 kasus kecelakaan kecil dan
300 kasus nyaris celaka (Hiyari
Hatto)” 29
Kecelakaan Kecil
300
Nyaris Celaka
(Hiyari Hatto)
2. KESALAHAN KECIL (POKAMISU)
CARA BERPIKIR TENTANG POKAMISU
Penyebab terjadinya Pokamisu dapat dibagi dua :
o Lupa (Tidak/belum dilakukan)
o Keliru (Sudah dilakukan tapi salah)

Lupa adalah :
 Lupa memproses (lupa melakukan proses yang harus dilaksanakan)
 Lupa memasang (komponen kurang waktu memproses)
 Lupa mengoperasikan mesin (lupa menekan switch, lupa menutup katup)
 Lupa komponen/material (lupa mempersiapkan item material, lupa material
yang harus disatukan pengepakannya)

Keliru adalah :
 Keliru dalam memproses
 Keliru dalam mengeset pekerjaan
 Keliru memproses karena tercampurnya komponen yang berbeda
 Keliru mencampur komponen yang berbeda
 Keliru dalam jumlah atau volume
 Keliru dalam menyetel/setting pergantian proses
 Keliru item/barang.
 Keliru keterangan/label/no lot
3. PROSES PEMECAHAN MASALAH
6 TAHAP PEMECAHAN MASALAH
1. Menemukan Masalah (Define)
Memperjelas masalah

2. Memahami Fakta (Measure)


Memahami masalah, memperjelas target

3. Menganalisa Masalah (Analysis)


Menganalisa serta mencari kemungkinan perbaikan

4. Memikirkan Rencana Perbaikan (Action Plan)


Membuat rencana tindakan

5. Melaksanakan (Improvement)
Menentukan pekerjaan serta pelaksananya kemudian melaksanakannya

6. Standardisasi (Standardize/Control)
Membuat standar tindakan apabila hasilnya bagus agar tidak terjadi
masalah yang sama dikemudian hari
3. PROSES PEMECAHAN MASALAH
3.1. MENEMUKAN MASALAH (DEFINE)
Apakah masalah (kondisi minus) itu ???

 Masalah yang terlihat


Membuat barang yang tidak baik, cacat atau menimbulkan klaim

 Masalah yang tidak terlihat


Munculnya pemborosan tenaga kerja, waktu & kerugian.
Masalah Kualitatif (tidak puas, pendapat tersembunyi dll)

 Masalah yang disadari tetapi dibiarkan


Tidak bisa “cepat. Nyaman dan aman” itu berarti masalah
“Ada yang tidak praktis” itu berarti masalah

 Pokamisu
Manusia pada dasarnya berkemungkinan membuat kesalahan. Karenanya
penting untuk mengumpulkan informasi kesalahan (kegagalan)
3. PROSES PEMECAHAN MASALAH
3.2. MEMAHAMI FAKTA
Segera pergi ke tempat kejadian dan berbicara dengan pihak terkait.
Memahami prinsip 3 Gen :
 Genba : Lokasi kejadian sesungguhnya
 Genbutsu : Obyek sesunguhnya
 Genjitsu: Fakta sesunguhnya

Melihat (memikirkan) masalah dari berbagai sudut pandang

Memahami fakta dengan 5W1H


Mengetahui apa tujuannya, menginvestigasi fakta, mengetahui penyebab
dan alasan sesunguhnya.

WHAT : Apa yang terjadi


WHO : Siapa yang terkait dengan kejadian/menyelesaikan problem
WHEN : Kapan terjadi/kapan target bisa diselesaikan
WHERE : Dimana terjadi
WHY : Kenapa terjadi
HOW : Melakukan dengan metode apa, apakah ada metode yang
lebih baik ?
3. PROSES PEMECAHAN MASALAH
3.3. MENGANALISA MASALAH
Harus mengetahui :

 Apa target dari masalah ?


 Apa penyebab sebenarnya masalah ?
 Apakah ada keuntungan dari memecahkan masalah ?
 Minimal target apa yang harus dicapai ?
 Kondisi apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah ?

Berpikir dengan menggunakan metode analisa masalah yaitu :

 5 Why : bertanya “Kenapa” hingga 5 kali (hingga mendapatkan inti


masalah sebenarnya)

 Brainstorming : Mengumpulkan pendapat sebanyak mungkin dari


berbagai sumber.

 Fishbone : Metode tulang ikan dengan menganalisa poin 4M1E (Man,


Machine, Methode, Material, Environment)
3. PROSES PEMECAHAN MASALAH
3.4. MEMIKIRKAN RENCANA PERBAIKAN
Konsep dasar pemikiran ECRS
1. E (Eliminate) : Bisakah ditiadakan
Mencari hal-hal yang bisa dihilangkan

2. C (Combine) : Bisakah digabung


Penggabungan beberapa langkah proses

3. R (Re-arrange) : Bisakah diatur ulang


Bisakah lebih efektif dengan mengganti urutan
proses

4. S (Simplify) : Bisakah disederhanakan/dipermudah


Adakah hal-hal yang bisa diringkas
3. PROSES PEMECAHAN MASALAH
3.5. MELAKSANAKAN
 Untuk mengembangkan rencana perbaikan menjadi rencana pelaksanaan
akan lebih mudah dikerjakan jika dibuat dengan mengikuti prinsip “PDCA”

 Menentukan pembagian kerja & penanggung jawabnya

 Menyusun rencana pelaksanaan (menentukan tanggal mulai dilaksanakan


untuk setiap poin)

 Mengawasi perkembangannya

 Memastikan hasilnya
3. PROSES PEMECAHAN MASALAH
3.6. STANDARDISASI
 Penilaian hasil pelaksanaan

 Memeriksa penanganan pencegahan terulangnya kembali masalah

 Revisi standar kerja

 Menerbitkan buku/lembar standar kerja yang baru

 Mengadakan pelatihan dengan standar kerja yang baru

Anda mungkin juga menyukai