Anda di halaman 1dari 18

KEMERDEKAAN LAOS DAN

PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN
PASCA KEMERDEKAAN

Oleh :
Hamzah alfaris
M. Alfan salim
 Pada tanggal 1 September 1945, negara Laos
menyatakan kemerdekaannya.Namun Perancis
menolak untuk menerima hal tersebut, dan
membalas dengan mengirim pasukannya ke
Laos.
Tiga orang pangeran yang terkenal melawan
penjajah adalah Pangeran Souvanna Phoma,
Pangeran Souphanavong dan Pangeran Oune
Sananikone.
 . Pangeran Souphanavong yang banyak
berkenalan dengan paham sosialisme dan
menjalin hubungan dengan Ho Chi Minh
dikenal sebagai pemimpin kelompok komunis.
Sebaliknya Pangeran Oune Sananikone yang
lebih dekat dengan Muangthai dikenal sebagai
pemimpin yang beraliran nasionalis.
Sedangkan Souvanna Phoma kakak dari
Souphanavong lebih mengambil jalan tengah.
 Setelah lebih dari 3 dekade, sejak tahun 1949
sampai tahun 1975, situasi politik di Laos
selalu dalam keadaan yang tidak stabil. Perang
saudara diantara 3 golongan tidak separah
dengan perang saudara di Vietnam atau di
Kamboja. Peristiwa perjanjian damai pada 23
Februari 1973 telah menimbulkan reaksi keras
terutama dari golongan kanan. Banyak perwira
militer yang berimpati dengan golongan
nasionalis merasa tidak puas dan menuduh
bahwa Phouma telah menjual Laos kepada
orang-orang komunis.
 Rumusan Masalah
 bagaimanana proses kemerdekaan Laos?
 Bagaimana perkembangan perokonomian
laos?
  
Tujuan Penulisan
 Untuk mengetahui proses kemerdekaan Laos
 Untuk mengetahui perkembangan
perokonomian Laos
Kemerdekaan dan Pergolakan
Pemerintahan pasca Kemerdekaan Laos

Perang dunia II tidak banyak mengakibatkan


kerusakan di Laos, bila dibandingkan dengan
negara-negara di Asia Tenggara lainnya, seperti
Myanmar dan Filipina. Di Asia Timur, Perang
dunia ke II berakhir pada tanggal 14 Agustus 1945,
yang ditandai dengan menyerahnya Jepang kepada
sekutu. Kemudian, Perancis mencoba mendirikan
kembali kekuatan kolonialnya di Kamboja,
Vietnam dan Laos.
 Pada tanggal 1 September 1945, negara Laos
menyatakan kemerdekaannya. Perancis
menolak untuk menerima hal tersebut, dan
membalas dengan mengirim pasukannya ke
Laos. Perang gerilya berawal ketika tentara
Laos melawan kekuatan kolonial Perancis.
 Pada tanggal 25 April 1954 Negara-negara
sekutu seperti Amerika, Prancis, dan Inggris
mengadakan konverensi Jenewa utuk
membahas masalah Korea dan Indo-China.
Selain itu China, Uni Soviet, Republik Sosialis
Vietnam (Vietmin), Vietnam Selatan, Kamboja,
Laos, Korea Utara dan Korea Selatan hadir
dalam konverensi tersebut.
Pada 20 Juli 1954 konverensi Jenewa menghasilkan 6
bab dan 57 pasal, yang terkait dengan Indo-China
antara lain berisi keputusan mengakui kemerdekaan
penuh pada Kamboja, Laos, dan Vietnam. Serta
diputuskan pula pembagian Vietnam menjadi
Vietnam Utara dan Vietnam Selatan.
Perpecahan antara pemimpin Laos semakin menajam
setelah Souphanavong dengan partai Pathet Lao yang
beraliran komunis melancarkan serangan dan
pengaruh di Laos dengan bantuan tentara Viet Minh.
Sedangkan golongan kanan yang nasionalis dibawah
pimpinan Sananikone menjadi lebih kaya karena
bantuan Amerika Serikat.
Pada tahun 1975, setelah pasukan komunis
menaklukan ibukota Vietnam dan Kamboja, komunis
Pathet Lao memperoleh kekuatan tunggal di Laos.
Sementara di Laos, sebagian penduduk tertahan di
tempat penampungan, dimana tidak terjadi balas
dendam seperti di Kamboja. Perdana menteri netralis
terdahulu yang bernama Souvana tidak ditahan tetapi
hanya diturunkan pangkatnya menjadi Penasehat
Pemerintah.
Dalam dekade berikutnya Laos berusaha menjalin
hubungan dengan Vietnam. Orang yang paling
berkuasa di dalam komunis Laos, Sekertaris Jendral
dari Partai Rakyat Revolusioner, yaitu Kaysone
Phomvihan memiliki darah campuran Laos dan
Vietnam. Pada bulan Maret 1991, kongres ke lima
dari Partai Rakyat Revolusioner, perubahan jangka
panjang dari struktur ekonomi negara ini
diputuskan. Perusahaan-perusahaan swasta,
persaingan pasar bebas dan penanam modal asing
diijinkan, agar dapat mempercepat perkembangan
ekonomi di negara ini.
 Pertumbuhan ekonomi Laos dapat dikategorikan
lambat. Sebagian besar penduduknya memilih untuk
mencari penghasilan ke luar negeri, dan hal ini
sebagai penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi
Laos.
 Hambatan perdagangan dan perekonomian yang
teramat ketat, membuat negara ini terisolir dari
perkembangan zaman.
 Pemerintah Laos–salah satu negara komunis–
memulai melepas kontrol ekonomi dan mengizinkan
berdirinya perusahaan swasta pada tahun 1986.
 pertumbuhan ekonomi melesat dari sangat rendah
menjadi rata-rata 6% per tahun periode 1988-2004
Pertanian masih mempengaruhi setengah
dari PDB dan menyerap 80% dari tenaga kerja yang
ada.
Ekonomi Laos menerima bantuan dari IMF dan
sumber internasional lain serta dari investasi asing
baru dalam bidang pemrosesan makanan
dan pertambangan, khususnya tembaga dan emas.
 Pertumbuhan ekonomi umumnya terhambat oleh
banyaknya penduduk berpendidikan yang pindah
ke luar negeri
 Pada 2005 penelitian oleh Bank Dunia melaporkan
bahwa 37% dari penduduk Laos yang
berpendidikan tinggal di luar negeri,
menempatkan Laos pada tempat ke-5 di dunia
untuk kasus ini.
 Akhir 2004 Laos menormalisasi hubungan
dagangnya dengan Amerika Serikat, membuat
produsen Laos mendapatkan tarif ekspor yang
lebih rendah sehingga merangsang pertumbuhan
ekonomi mereka dari sektor ekspor.
Pariwisata adalah industri dengan pertumbuhan
tercepat di Laos.
Baru-baru ini Laos dinobatkan sebagai Tujuan Turis
Terbaik di Dunia oleh Dewan Pariwisata dan
Perdagangan Eropa (ECTT) danNew York Times.
Pariwisata Laos bertumpu pada destinasi-destinasi
arkeologis seperti Luang Prabang dan Wat Phu serta
keindahan alam Laos yang masih terjaga seperti
Sungai Nam Tha dan Mekong.
Selain pariwisata, Laos memiliki wilayah yang subur
yang dapat dimanfaatkan menjadi lahan
pertanian dan perkebunan.
Lembah-lembah sungainya yang subur dapat
dimanfaatkan untuk menanam kopi, teh, padi, serta
hasil bumi lainnya yang dapat diekspor
pemerintah Laos perlu mengembangkan sektor
pertanian dan perkebunan atau bekerjasama dengan
investor negara tetangga untuk mengolah sebagian
wilayah hutan menjadi perkebunan komersial dan
mengolah hasil pertanian
 Pada 20 Juli 1954 konverensi Jenewa menghasilkan 6 bab
dan 57 pasal, yang terkait dengan Indo-China antara lain
berisi keputusan mengakui kemerdekaan penuh pada
Kamboja, Laos, dan Vietnam.
 Pertumbuhan ekonomi Laos dapat dikategorikan lambat.
Sebagian besar penduduknya memilih untuk mencari
penghasilan ke luar negeri, dan hal ini diyakini sebagai
penyebab lambatnya pertumbuhan ekonomi Laos.
 Pariwisata adalah industri dengan pertumbuhan tercepat di
Laos. Selain pariwisata, Laos memiliki wilayah yang subur
yang dapat dimanfaatkan menjadi lahan pertanian dan
perkebunan.

Anda mungkin juga menyukai