Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN HUKUM

ADAT DAN SEJARAHNYA


DI INDONESIA
Oleh Kelompok 3 :
● Ananda Vinardy Widaad Arianto (2210111084)
● Raihan Fakhri Alamsyah(2210111085)
● Rahmadi Rekno Aji Nugroho (2210111086)
● Vania Maharani (2210111088)
● Firza Akmal Sultoni (2210111091)
● Dita Dwi Rahmawati (2210111092)
● Alfian Agung Brilianto (2210111096)
● Zein Refal (2210111072)
● Fuzael Daerobi Syam (2210111089)

2
PEMBAHASAN

A. Istilah dan Pengertian Hukum Adat

Istilah hukum adat pertama kali diperkenalkan secara ilmiah oleh


Snouck Hurgronje, dalam bukunya yang berjudul “De Atjehers”
menyebutkan istilah hukum adat sebagai “adatrecht” (Bahasa
Belanda) yaitu untuk memberi nama pada satu system pengendalian
social (social control) yang hidup dalam Masyarakat Indonesia.
Definisi dari hukum adat sendiri adalah suatu hukum yang hidup
karena dia menjelmakan perasaan hukum yang nyata dari rakyat
sesuai dengan fitrahnya sendiri, hukum adat terus menerus dalam
keadaan tumbuh dan berkembang seperti hidup itu sendiri.

3
PENGERTIAN HUKUM ADAT MENURUT
BEBERAPA AHLI
Prof. Van Vallenhoven, Himpunan peraturan tentang perilaku yang berlakubagi orang pribumi dan timur
asing pada satu pihak yang mempunyai sanksi (karena bersifat hukum) dan pada pihak lain berada dalam
keadaan tidak dikodifikasikan (karena adat).

Ter Haa BZN, hukum adat adalah keseluruhan kebijakan yang berasal dari ketetapan para fungsionaris
hukum yang memiliki wibawa dan pengaruh, serta dalam pelaksanaannya berlaku sertamerta (spontan)
dan dipatuhi dengan sepenuh hati.

Bellefroid, hukum adat adalah peraturan-peraturan hidup yang meskipun tidak diundangkan oleh
penguasa, namun tetap dihormati dan dipatuhi oleh rakyat dengan keyakinan bahwa peraturan-peraturan
tersebut berlaku sebagai hukum.

Hardjito Notopuro, Hukum Adat adalah hukum tidak tertulis, hukum kebiasaan dengan cirikhas yang
merupakan pedoman kehidupan rakyat dalam menyelenggarakan tata kedilan dan kesejahteran
masyarakat dan bersifat kekeluargaan.
4
B. Sejarah Hukum Adat di Indonesia

1. Sejarah Sebelum Kemerdekaan

Zaman Daendles (1808 – 1811)


Beranggapan bahwa memang ada hukum yang hidup dalam masyarakat adat tetapi derajatnya
lebih rendah dari Hukum Eropa, jadi tidak akan mempengaruhi apa-apa sehingga Hukum Eropa
tidak akan mengalami perubahan karenanya.

Zaman Rafles ( 1811 – 1816 )


Pada jaman ini Gubenur Jendral dari Inggris membentuk komisi atau panitia yang tugasnya
mengkaji atau meneliti peraturan-peraturan yang ada dalam masyarakat untuk mengadakan
perubahan-perubahan yang pasti dalam membentuk pemerintahan.

5
Zaman Komisi Jendral (1816 – 1819 )
Pada zaman ini, tidak ada perubahan dalam perkembangan
hukum adat dan tidak merusak tatanan yang sudah ada pada
zaman Raffles.

Zaman Van den Bosch


Pada zaman ini, hukum waris itu dilakukan menurut Hukum
Islam serta hak atas tanah adalah campuran antara
peraturanBramein dan Islam.

Zaman Chr. Baud


Pada zaman ini, sudah banyak perhatian pada hukum adat
misalnya, tentang melindungi hak-hak ulayat.

6
2. Setelah Kemerdekaan

Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, mengakui keberadaan hukum adat, yang
menyatakan “segala badan negara dan peraturan diadakan yang baru menurut
Undang-Undang Dasar”.Dalam Konstitusi Republik Indonesia Serikat 1949
Konstitusi RIS juga mengatur mengenai hukum adat antara lain dalam Pasal 144ayat
(1)tentang hakim adat dan hakim agama, Pasal 145ayat (2) tentang pengadilan adat,
dan Pasal 146ayat (1) tentang aturan hukum adat yang menjadi dasar hukuman.
Dalam Pasal 104 ayat (1) Undang-Undang Dasar Sementara 1950 UUDS 1950,
juga terdapat penjelasan mengenai dasar berlakunya hukum adat. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa, segala keputusan pengadilan harus berisi alasan-alasannya dan
dalam perkara hukuman menyebut aturan-aturan Undang-Undang dan aturan-aturan
hukum adat yang dijadikan dasar hukuman itu. 7
THANKS
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai