Anda di halaman 1dari 33

STANDAR 1.

3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Oleh tim Training


Komite Mutu Kesehatan Primer (KMKP)
BAB 1 KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
DRAFT BARU KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN VERSI LAMA (2015) POKJA ADMEN
PUSKESMAS
1 BAB / 7 STANDAR / 26 KRITERIA /102 E.P 3 BAB / 10 STANDAR / 49 KRITERIA / 212 E.P
1.7. PERAN DINKES KAB/KOTA DALAM
UPAYA PENINGKATAN MUTU MELALUI 1.1 PERENCANAAN PUSKESMAS
 Penetapan Indikator
AKREDITASI (1/7)Kinerja
P.3 Puskesmas (2/11)P1
Jenis pelayanan (1.1.1)
(1.3.1, 1.3.2, 3.1.2.1) • Dok Perencanaan (1.1.1 / 1.1.4)
 Pengawasan, pengendalian dan Penilaian • Akses dan Umpan Balik (1.1.2, 1.2.6)
 Supervisi, monitoring, evaluasi. • Hak dan Kewajiban pasien (2.4.1)
 Feed back hasil evalausi
1.6. PENGAWASAN,
PENGENDALIAN DAN 1.2. TATA KELOLA ORGANISASI
 PKP (1.3.1, 2.3.2)
PENILAIAN (3/15) P3 (4/10) P2
 Pengukuran Indikator mutu (3.1.4)  Struktur organisasi (2.3.1,2.3.2,2.3.3)
 Lokmin bulanan dan Linsek (2.3.10)  Dok regulasi dan pengelolaannya (2.3.1)
 Audit Internal (3.1.2)  Jaringan dan jejaring (2.3.14)
 RTM (3.1.4)  Data dan Informasi (2.3.17)
1.5. PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MANAJEMEN
 Manajemen Keuangan ( 2.3.15.,
KEUANGAN 1.3. MANJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
2.3.16)
1.4. MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN (6/14)P2
 Jumlah dan jenis tenaga (2.2.1,2.2.2,2.3.4)
 Uraian tugas (2.2.1, 2.2.2, 2.3.2,2.3.4)
& LINGKUNGAN (8/27) P2
 Keselamatan dan keamanan pasien (2.3.13, 2.1.3.4)  Peningkatan Kompetensi
 Pengeolaan limbah (2.3.13)  Dokumen kepegawaian (2.2.1, 2.2.2)
5.1 Program Peningk Mutu 3.1.1.1-4  Orientasi (2.3.5)
 Pengamanan kebakaran (2.1.4, 2.1.5,2.6.1)
 Pengelolaan alkes (2.1.4, 2.1.5,2.6.1)  K3 (………)
5.2. Manajemen Risiko 1.2..5,
 Sistem Utilitas (2.1.4, 2.1.5,2.6.1) 2.3.13
 Pendidikan dan pelatihan (2.2.4)
1.5.3 AI & RTM 3.1.4, 3.1.2
STANDAR 1.3. MANAJEMEN SDM
STANDAR 1.3
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DILAKUKAN SESUAI DENGAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

1.3.1 1.3.3
KETERSEDIAAN SDM 1.3.2 PENINGKATA
N
SESUAI JUMLAH,
JENIS & URAIAN TUGAS KOMPETENSI
KOMPETENSI SESUAI
KEBUTUHAN &
PERATURAN

1.3.5 1.3.6
1.3.4 PENYELENGGARAA
FILE KEPEGAWAIAN ORIENTASI
PEGAWAI N K3
1.3.1. KETERSEDIAA SDM
POKOK PIKIRAN
• Pemenuhan kebutuhan SDM di Puskesmas berdasarkan jumlah, jenis dan kompetensi maka perlu
dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja
• Penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Analisis Jabatan yang dimaksud di Puskesmas merujuk pada jabatan sesuai dengan struktur organisasi
Puskesmas, jabatan fungsional tenaga Puskesmas, dan jabatan pelaksana di Puskesmas.
• Pemenuhan SDM tersebut dimaksudkan untuk memberikan pelayanan sesuai kebutuhan dan harapan
1.3.1 pengguna layanan dan masyarakat
KETERSEDIAAN SDM ELEMEN PENILAIAN
SESUAI JUMLAH, JENIS
& KOMPETENSI
SESUAI KEBUTUHAN 1. Dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan dan
& PERATURAN
ketentuan peraturan perundang-undangan. (R, D)
2. Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga berdasar analisis
jabatan
dan analisis beban kerja. (R, D, W)
3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga baik dari jenis, jumlah dan
kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil analisis beban kerja, (D, W) .
4. Tersedia mekanisme yang menjamin pegawai memiliki pendidikan, keterampilan dan
kompetensi, pengalaman, orientasi dan pelatihan yang relevan dan terkini (D, W)
5. Tersedia hasil kredensialing yang mencakup sertifikasi dan lisensi (D,W)
1.3.1.2
1.3.1.2

SK Bupati/Walikota atau Kepala


DinKes tentang Struktur organisasi
PKM yang dilengkapi dengan uraian
jabatan untuk setiap jabatan yang ada
pada strktur
1.3.1.2
1.3.1.2
1.3.2. URAIAN TUGAS
POKOK
•PIKIRAN
Kepala Puskesmas menetapkan uraian tugas setiap pegawai sebagai acuan dalam melaksanakan kegiatan
pelayanan
• Uraian tugas pegawai berisi tugas pokok dan tugas tambahan serta kewenangan dan tanggung
jawab yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Kepala Puskesmas dalam menetapkan tugas pokok memperhatikan: jenis pelayanan, kegiatan dan SK
jabatan fungsional
1.3.2 • Bagi pegawai non ASN, tugas pokok adalah tugas yang sesuai dengan surat
URAIAN TUGAS keputusan
pengangkatan sebagai tenaga kesehatan di Puskesmas berdasarkan standar kompetensi lulusan
• Tugas tambahan adalah tugas yang diberikan kepada pegawai untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan pelayanan dan kegiatan
• Penilaian kinerja pegawai dilakukan untuk melihat capaian sasaran kerja baik ASN maupun non ASN,
mengurangi variasi pelayanan, dan meningkatkan kepuasan pengguna layanan
• Indikator penilaian kinerja setiap pegawai Puskesmas disusun dan ditetapkan berdasarkan uraian
ELEMEN
tugas dan tata nilai yang disepakati
PENILAIAN
1. Ada penetapan uraian tugas yang berisi tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap pegawai. (R)
2. Ditetapkan indikator penilaian kinerja pegawai sebagaimana diminta dalam pokok pikiran. (R)
3. Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali dan tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja pegawai
untuk upaya perbaikan. (D, W)
4. Ditetapkan indikator dan mekanisme survei kepuasan pegawai terhadap penyelenggaraan kepemimpinan
dan manajemen, UKM, UKPP dan kinerja pelayanan Puskesmas. (R)
5. Dilakukan pengumpulan data, analisis dan upaya perbaikan dalam rangka meningkatkan kepuasan pegawai. (D, W)
1. SK Penetapan Uraian Tugas
2. SK indiKator Kinerja
Pegawai
3. Dokumen hasil Penilaian
Kinerja Pegawai dan RTL
1.3.3. PENINGKATAN KOMPETENSI
1.3.3. Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan yang diperlukan

POKOK PIKIRAN
• Dalam upaya peningkatan kompetensi dari semua pegawai yang ada di puskesmas, maka puskesmas perlu
merencanakan, dan memberi kesempatan bagi seluruh pegawai yang ada di puskesmas untuk meningkatkan kompetensi
melalui pendidikan dan/atau pelatihan. Selain itu peningkatan kompetensi pegawai dapat dilakukan dengan cara
1.3.3 mengikuti workshop/lokakarya, seminar, symposium, dan on the job training (OJT) baik secara daring dan atau luring.
PENINGKATA • Puskesmas melakukan analisis gap kompetensi untuk memetakan kebutuhan peningkatan kompetensi pegawai.
N • Hasil gap kompetensi dijadikan sebagai dasar dalam mengajukan peningkatan kompetensi para pegawai sesuai dengan
KOMPETENSI ketentuan yang berlaku.
• Puskesmas memfasilitasi pemenuhan gap kompetensi pegawai sesuai dengan mekanismeyang telah ditetapkan sebagai
bentuk dukungan dari manajemen bagi semua tenaga puskesmas.
• Puskesmas melakukan pendokumentasian hasil peningkatan kompetensi sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

ELEMEN PENILAIAN
1. Tersedia informasi mengenai peluang untuk meningkatkan kompetensi bagi semua tenaga yang
adadi
Puskesmas (R,D).
2. Ada dukungan dari manajemen bagi semua tenaga Puskesmas untuk memanfaatkan peluang tersebut (D,W)
3. Jikaada tenaga yang mengikuti peningkatan kompetensi, dilakukan evaluasi penerapan terhadap
hasil
peningkatan kompetensi tersebut di tempat kerja (D,W)
4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh pegawai
1.3.4. DOKUMEN (FILE) KEPEGAWAIAN
4. Setiap pegawai mempunyai dokumen (file) kepegawaian yang lengkap dan mutakhir
POKOK PIKIRAN
• Puskesmas wajib menyediakan file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Puskesmas sebagai
bukti bahwa pegawai yang bekerja memenuhi persyaratan yang ditetapkan dan dilakukan upaya
pengembangan untuk memenuhi persyaratan tersebut.
• Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus mempunyai Surat Tanda Registrasi (STR), dan atau
Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
• File kepegawaian tiap pegawai berisi antara lain:
• bukti pendidikan (ijazah) dan verifikasinya
• bukti surat tanda registrasi (STR) dan verifikasinya secara periodik
1.3.4 • bukti surat izin praktik (SIP) dan verifikasinya secara periodik
• uraian tugas pegawai dan/atau rincian wewenang klinis tenaga kesehatan
URAIAN TUGAS • bukti sertifikat pelatihan
• bukti pengalaman kerja jika dipersyaratkan
• hasil penilaian kinerja pegawai
• bukti kebutuhan pengembangan/pelatihan
• bukti evaluasi penerapan hasil pelatihan
• bukti pelaksaanaan orientasi.
ELEMEN PENILAIAN
1. Ditetapkan dan tersedia kelengkapan isi file kepegawaian untuk tiap pegawai yang bekerja di Pukesmas yang terpelihara
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. (R, D, O, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara periodik terhadap kelengkapan dan pemutakhiran data kepegawaian. (D, W)
1.3.5. ORIENTASI PEGAWAI

1.3.5 Pegawai baru dan alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya
POKOK PIKIRAN
• Setiap pegawai baru dan alih tugas baik yang diposisikan sebagai Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab
Upaya Puskesmas, koordinator pelayanan, maupun pelaksana kegiatan harus mengikuti orientasi, agar
pegawai baru dan alih tugas memahami tugas, peran, dan tanggung jawab yang akan diemban
• Khusus Puskesmas yang menerima mahasiswa dengan tujuan magang maka pelaksanaan orientasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan Puskesmas dan kurikulum dari Institusi Pendidikan
• Kegiatan orientasi UMUM dilaksanakan untuk mengenal secara garis besar visi, misi, tata nilai, tugas pokok
dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas, program mutu Puskesmas dan keselamatan pengguna
1.3.5 layanan, serta program pengendalian infeksi.
• Kegiatan orientasi KHUSUS difokuskan pada orientasi di tempat tugas yang menjadi tanggung jawab dari
ORIENTASI
PEGAWAI
pegawai yang bersangkutan dan tanggung jawab spesifik sesuai dengan penugasan pegawai tersebut.
• Pada kegiatan orientasi khusus ini pegawai baru diberi/dijelaskan terkait apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan, bagaimana melakukan dengan aman sesuai dengan Panduan Praktik Klinis, panduan asuhan
lainnya dan pedoman program lainnya.

ELEMEN PENILAIAN
1. Kegiatan orientasi dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang disusun. (D, W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi (D.W)
ORIENTASI PEGAWAI
PERSIAPAN PELAKSANAAN DAN EVALUASI
1. Identifikasi Analisis data pegawai baru dan pegawai 1. Lakukan orientasi sesuai jadwal.
lama dengan tugas baru termasuk pada PJ program 2. PJ kepegawaian melakukan pengawasan orientasi baik pada pelaksana
(UKM, UKP)
orientasi atau lokasi orientasi
2. Buat kebijakan
3. Susun laporan orientasi meliputi:
 Tetapkan kebijakan orientasi
 Laporan kegiatan seluruh pegawai orientasi
 Susun Kerangka acuan  Laporan kegiatan individu
 Susun Instrumen orientasi meliputi materi
4. Evaluasi orientasi
orientasi, lamanya orientasi, lokasi
orientasi dll  Apakah semua sasaran orientasi sudah menyelesaikan orientasi
sesuai rencana?
 Lamanya orientasi dipertimbangkan
dengan jumlah layanan yg ada.  Tetapkan RTL dan TL hasil evaluasi
3. Lakukan orientasi sesuai jadwal 5. Implementasi evaluasi orientasi

18
JADWAL KEGIATAN ORIENTASI
Nama peserta :
Jabatan :

NO PROGRAM/RUANG PELAYANAN PENANGGUNGJAWAB MATERI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 MANAJEMEN PJ ADMEN 1. VISI, MISI, TUJUAN, TATA NILAI DAN


PERATURAN INTERNAL
2. ORIENTASI JENIS-JENIS PELAYANAN
DAN RUANG PELAYANAN

2 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


1. KIA
2. GIZI
3. IMUNISASI
4. PROMKES
5. KESLING
6. IMUNISASI
7. DST
3 UPAYA KESEHATAN PERORANGAN
1. PELAYANAN LABORATORIUM
2. PELAYANAN FARMASI
3. RUANG TINDAKAN
4. DST
20
1.3.6. PENYELENGGARAAN K3
POKOK PIKIRAN
• Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit akibat
kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik langsung
maupun tidak langsung
• Program pemeriksaan kesehatan secara berkala perlu dilakukan sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas, demikian juga pemberian imunisasi bagi pegawai sesuai dengan hasil identifikasi
• risiko epidemiologi penyakit infeksi, serta program perlindungan pegawai terhadap penularan penyakit
1.3.6 infeksi proses pelaporan jika terjadi paparan, tindak lanjut pelayanan kesehatan, dan konseling perlu
PENYELENGGARAA disusun dan diterapkan
N
K3
• Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang dilakukan oleh pengguna
layanan, keluarga pengguna layanan, maupun oleh sesama pegawai
• Dalam Program kesehatan dan keselamatan kerja pegawai, semua staf harus memahami bagaimana
cara mereka melaporkan, cara mereka dirawat, dan cara mereka menerima konseling dan tindak lanjut
akibat cedera seperti tertusuk jarum (suntik), paparan terhadap penyakit menular, memahami
identifikasi risiko dan kondisi yang berbahaya dalam fasilitas serta masalah-masalah kesehatan dan
ELEMEN PENILAIANkeselamatan lainnya
1. Program K3 bagi pegawai disusun, ditetapkan, dilaksanakan, dan dievaluasi. (R, D, W)
2. Dilakukan pemeriksaan kesehatan berkala terhadap pegawai untuk menjaga kesehatan pegawai sesuai dengan program
yang telah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. (D, W)
3. Ada program dan pelaksanaan imunisasi bagi pegawai sesuai dengan tingkat risiko dalam pelayanan. (D, W)
4. Dilakukan konseling dan tindak lanjut terhadap pegawai yang terpapar penyakit infeksi, kekerasan, atau cedera
akibat kerja. (D, W)
STANDAR K-3
Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian
risiko K3
SISTEM MANAJEMEN K-3
Penerapan kewaspadaan standar
KEBIJAKAN K-3 Penerapan prinsip ergonomi
PENINJAUAN KINERJA K-3

Pemeriksaan kesehatan
PERENCANAAN berkala
Pemberian imunisasi
K-3
Pembudayaan PHBS
Pengelolaan sarana dan prasarana (aspek K-3)
Pengelolaan peralatan medis (aspek K-3)
PEMANTAUAN
PELAKSANAAN Kesiapsiagaan thd kondisi darurat atau
& EVALUASI
K-3 bencana, termasuk kebakaran
KINERJA K-3
Pengelolaan bahan dan limbah B-3
REFERENSI :
Pengelolaan limbah domestik
PMK 52/2018 ttg K3 FASYANKES
Ada SK Ka
Puskesmas ttg SISTEM
Tim K3 MANAJEMEN STANDAR K-3
K-3

1.3.6.1 PROGRAM K-3


Identifikasi area berisiko
kekerasan

Dokumen Program
dan
Pelaksanaan 1.3.6.3
Program 1.3.6.2 Imunisasi 1.3.6.4
Program diprioritaskan Konseling
Pemeriksaan bagi SDM Tindak lanjut jika terjadi
kesehatan, minimal yang kekerasan di tempat
1x/th berisiko tinggi kerja
Wawancara kepada Tim K-3 dan
W petugas tentang implementasi K-3
1.3.6.4
1.3.6.4
BAB 1 KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
DRAFT BARU KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN VERSI LAMA (2015) POKJA ADMEN
PUSKESMAS
1 BAB / 6 STANDAR / 23 KRITERIA /85 E.P 3 BAB / 10 STANDAR / 49 KRITERIA / 212 E.P
1.7. PERAN DINKES KAB/KOTA DALAM
UPAYA PENINGKATAN MUTU MELALUI 1.1 PERENCANAAN PUSKESMAS
 Penetapan Indikator
AKREDITASI (1/7)Kinerja
P.3 Puskesmas (2/11)P1
Jenis pelayanan (1.1.1)
(1.3.1, 1.3.2, 3.1.2.1) • Dok Perencanaan (1.1.1 / 1.1.4)
 Pengawasan, pengendalian dan Penilaian • Akses dan Umpan Balik (1.1.2, 1.2.6)
 Supervisi, monitoring, evaluasi. • Hak dan Kewajiban pasien (2.4.1)
 Feed back hasil evalausi
1.6. PENGAWASAN,
PENGENDALIAN DAN 1.2. TATA KELOLA ORGANISASI
 PKP (1.3.1, 2.3.2)
PENILAIAN (3/15) P3 (4/10) P2
 Pengukuran Indikator mutu (3.1.4)  Struktur organisasi (2.3.1,2.3.2,2.3.3)
 Lokmin bulanan dan Linsek (2.3.10)  Dok regulasi dan pengelolaannya (2.3.1)
 Audit Internal (3.1.2)  Jaringan dan jejaring (2.3.14)
 RTM (3.1.4)  Data dan Informasi (2.3.17)
1.5. PUSKESMAS
MELAKSANAKAN MANAJEMEN
 Manajemen Keuangan ( 2.3.15-
KEUANGAN 1.3. MANJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
2.3.16)
1.4. MANAJEMEN FASILITAS KESEHATAN (6/14)P2
 Jumlah dan jenis tenaga (2.2.1,2.2.2,2.3.4)
 Uraian tugas (2.2.1, 2.2.2, 2.3.2,2.3.4)
& LINGKUNGAN (8/27) P2
 Keselamatan dan keamanan pasien (2.3.13, 2.1.3.4)  Peningkatan Kompetensi
 Pengeolaan limbah (2.3.13)  Dokumen kepegawaian (2.2.1, 2.2.2)
5.1 Program Peningk Mutu 3.1.1.1-4  Orientasi (2.3.5)
 Pengamanan kebakaran (2.1.4, 2.1.5,2.6.1)
 Pengelolaan alkes (2.1.4, 2.1.5,2.6.1) 5.2. Manajemen Risiko 1.2.5,  K3 (………)
 Sistem Utilitas (2.1.4, 2.1.5,2.6.1) 2.3.13
 Pendidikan dan pelatihan (2.2.4)
1.5.3 AI & RTM 3.1.4, 3.1.2
STANDAR 1.5
PUSKESMAS MELAKSANAKAN
MANAJEMEN KEUANGAN

Oleh tim Training


Komite Mutu Kesehatan Primer (KMKP)
1.5. Manajemen Keuangan

 1 kriteria --> 1.5.1


 2 Elemen Penilaian -->
1.5.1.1
1.5.1.2
Kepala Puskesmas Dan Penanggung jawab Keuangan
KRITERIA
1.5.1. Melakukan Fungsi Manajemen Keuangan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
POKOK PIKIRAN
1. Anggaran yang tersedia di Puskesmas harus dikelola secara transparan
akuntabel, efektif dan efisien dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan.
2. Agar pengelolaan anggaran dapat dilakukan secara transparan, akuntabel,
efektif dan efisien, maka perlu ditetapkan Kebijakan dan Prosedur manajemen
keuangan yang mengacu pada ketentuan peraturan perundangan.
3. Untuk Puskesmas yang menerapkan PPK BLUD harus mengikuti peraturan
perundangan dalam manajemen keuangan BLUD dan menerapkan Standar
Akuntansi Profesi.
ELEMEN PENILAIAN

Ditetapkan petugas pengelola keuangan Puskesmas


1.5.1.1
dengan kejelasan tugas, tanggunjawab dan wewenang.
Dokumen yang harus disediakan:
1. Dokumen eksternal tentang Undang-undang/PMK/juklak/juknis
pengelolaan keuangan Puskesmas (R)
2. SK Penetapan pengelola keuangan baik dari Kepala Puskesmas maupun
Bupati lengkap dengan uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang.(R)
Catatan :
 Pengelola keuangan memiliki komptensi sebagai pengelola keuangan
dibuktikan dengan ijazah/sertifkat pelatihan keuangan dan atau bukti dukung
lainnya.
 Penugasan pengelola keuangan sesuai dengan struktur organisasi dan tata
kerja (SOTK) Puskesmas
ELEMEN PENILAIAN

Ditetapkan Kebijakan dan Prosedur Manajemen


1.5.1.2
Keuangan dalam pelaksanaan pelayanan Puskesmas.
Dokumen yang harus disediakan:
1. SK Pengelolaan keuangan pada semua sumber anggaran (Retribusi, kapitasi, non
kapitasi dan pendapatan lain-lain) (R)
2. SOP pengelolaan keuangan sesuai dengan SK pengelolaan sebagaimana diatur dalam
angka SK pengelolaan, a.l: (R)
 SOP pemasukan keuangan
 SOP Pengeluaran
 SOP penetapan anggaran jika terjadi perubahan anggaran
3. Bukti pengelolaan keuangan a.l: BKU, bukti pencatatan pelaporan, bukti setor dll. (D)
4. Bukti monitoring pengelolaan keuangan dari atasan langsung (D)
Catatan : Semua pengelolaan keuangan disinkronkan dengan RPK kecuali jika ada
perubahan kegiatan dan anggaran.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai