Anda di halaman 1dari 15

Standar Kompetensi 4A

dr. Siti Andayani, M.Kes, Sp.KK


TUJUAN UMUM
Peserta didik mampu menjelaskan
mengenai penyakit moluskum
kontagiosum
TUJUAN KHUSUS
1. Peserta didik mampu menjelaskan definisi,
epidemiologi dan patogenesis moluskum kontagiosum
2. Peserta didik mampu menjelaskan gejala klinis
moluskum kontagiosum
3. Peserta didik mampu menjelaskan komplikasi dari
moluskum kontagiosum
4. Peserta didik mampu menjelaskan pembantu diagnosis
dan diagnosis banding moluskum kontagiosum
5. Peserta didik mampu menjelaskan pengobatan dan
prognosis moluskum kontagiosum
PENDAHULUAN
Moluskum kontagiosum  penyakit virus
yang berbentuk papula milier – lentikuler –
bulat putih – delle
ETIOLOGI
Virus Molluscipox
Genotype 1  mayoritas pada anak

Genotype 2  dewasa dan imunokompromais


EPIDEMIOLOGI
• Sering pada anak-anak dan dapat orang
dewasa (PMS).
• Penularan  kontak langsung /
autoinokulasi.
PATOGENESIS
Virus  luka kecil  epidermis 
sitoplasma str. Granulosum
GAMBARAN KLINIS
• Papul diameter 3 – 6 mm
• Lokasi  muka, leher, lengan, badan,
genitalia.
• Lesi bergerombol / tersebar
• Warna putih / delle di tengah
• Lesi berisi benda seperti butiran nasi 
badan moluskum
HISTOPATOLOGI
• Hipertropi & hiperplasia epidermis.
• Badan inklusi dalam sitoplasma sel
DIAGNOSIS
Berdasarkan gambaran klinis

Penemuan molluscum bodies  diagnosis


pasti
TERAPI
• Self limited, namun dapat bertahan lama
• Tujuan  Mengeluarkan badan moluskum
• Cantharidin 0.7-0.9%
• Kuretase / bedah beku (CO2, N2)  nyeri
• Pilihan lain  Retinoid, imiquimod, asam
salisil, TCA, cidofovir, pasta perak nitrat
PROGNOSIS
• Baik (hilangkan badan moluskum)
• Jarang residif

Anda mungkin juga menyukai