Anda di halaman 1dari 7

Fikih Bersosial Media

Oleh: Ust. Ahmad Yulianto, M.Pd.


Pengertian
1. Fikih Bermedsos

Istilah fikih dalam pengertian kontemporer


Niat mendasari
Fikihmengalami
telah Bersosial Mediamakna, dari
pergeseran amal
sekedar kumpulan hukum-hukum yang
bersifat furū’ (cabang) menjadi sebuah
kumpulan nilai, kaidah dan prinsip dalam
Adab bermedsos
beragama, misalnya berkembang dari fikih
ibadah menjadi fikih anti-korupsi, fikih tata
kelola organsisasi, fikih anak, dan yang terbaru Hukum bermedsos
fikih medsos.
2. Niat Mendasari Amal
1. Fikih Bermedsos
Niat dalam bermedia social memegang
peranan, niatkan yang baik Ketika bermedia
Istilah fikih dalam pengertian kontemporer social jadikan sebagai ladang amal dan sarana
telah mengalami pergeseran makna, dari ibadah. Jika seseorang membuka akun-akun
sekedar kumpulan hukum-hukum yang media sosial niatnya karena Allah, maka akan
bersifat furū’ (cabang) menjadi sebuah berpahala dengan niat tersebut.
kumpulan nilai, kaidah dan prinsip dalam
beragama, misalnya berkembang dari fikih ِ ‫ِإنَّ َما اَْأل ْع َما ُل بِالنِّيَّا‬
‫ت َوِإنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْم ِرٍئ َما نَ َوى‬
ibadah menjadi fikih anti-korupsi, fikih tata Sesungguhnya amalan tergantung niatnya, dan
kelola organsisasi, fikih anak, dan yang terbaru balasan tergantung apa yang diniatkan.”
fikih medsos. (HR. Bukhari No. 1)
2. Niat Mendasari Amal
3. Adab Dalam Bermedsos
Niat dalam bermedia social memegang
‫ق بِنَبٍَإ فَتَبَيَّنُوا َأ ن‬ ٌ ‫اس‬ َ ‫ف‬ ‫م‬
ِ ْ َ َ‫ك‬ُ ‫ء‬ ‫ا‬ ‫ج‬ ‫ن‬ ‫وا‬ ُ
‫ِ َ َ ِإ‬‫ن‬‫م‬ ‫آ‬ ‫ين‬ ‫ذ‬َّ ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬ َ ‫ه‬ ُّ ‫ي‬‫َأ‬ ‫ا‬ ‫ي‬
َ peranan, niatkan yang baik Ketika bermedia
َ ‫صيبُوا قَ ْو ًما بِ َجهَالَ ٍة فَتُصْ بِحُوا َعلَ ٰى َما فَ َع ْلتُ ْم نَا ِد ِم‬
‫ين‬ ِ ُ‫ت‬ social jadikan sebagai ladang amal dan sarana
ibadah. Jika seseorang membuka akun-akun
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika media sosial niatnya karena Allah, maka akan
datang kepadamu orang fasik membawa berpahala dengan niat tersebut.
suatu berita, maka periksalah dengan teliti
ِ ‫ِإنَّ َما اَْأل ْع َما ُل بِالنِّيَّا‬
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah ‫ت َوِإنَّ َما لِ ُك ِّل ا ْمرٍئ َما نَ َوى‬
ِ
kepada suatu kaum tanpa mengetahui Sesungguhnya amalan tergantung niatnya, dan
keadaannya yang menyebabkan kamu balasan tergantung apa yang diniatkan.”
menyesal (HR. Bukhari No. 1)
3. Adab Dalam Bermedsos

‫ق بِنَبٍَإ فَتَبَيَّنُوا َأ ن‬ ٌ ‫اس‬ ِ َ‫ين آ َمنُوا ِإ ن َجا َء ُك ْم ف‬ َ ‫يَ ا َأيُّهَ ا الَّ ِذ‬
َ ‫صيبُوا قَ ْو ًما بِ َجهَالَ ٍة فَتُصْ بِحُوا َعلَ ٰى َما فَ َع ْلتُ ْم نَا ِد ِم‬
‫ين‬ ِ ُ‫ت‬

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika


datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal
4. Hukum Menggunakan Media Sosial

َّ‫ت ْال ِحلُّ َواِإْل بَا َحةُ ِإال‬


ِ َ‫ص ُل فِ ي ال ُّشر ُْو ِط فِ ي ْال ُم َعا َمال‬
ْ ‫اَْأل‬
‫بِ َد ِلي ٍْل‬
Artinya: Hukum asal dalam permasalahan
muamalah adalah mubah (boleh), tidak
dilarang kecuali yang diharamkan oleh Allah.

ُ ‫ص ُل فِيهَ ا ْال َع ْف ُو فَاَل يَحْ ظُ ُر ِم ْنهَ ا إاَّل َم ا َح َّر َمه‬


ْ ‫ات اَأْل‬
ُ ‫َو ْال َعا َد‬
Artinya: “adat kebiasaan itu asalnya tidak
mengapa (dimaklumi, dimaafkan), maka ia pun
tidak dilarang kecuali jika Allah melarangnya.”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai