Anda di halaman 1dari 7

Oleh: Ust. Ahmad Yulianto, M.Pd.

Pengertian

Istilah fikih dalam pengertian kontemporer Niat mendasari amal


Fikihmengalami
telah Bersosial Mediamakna, dari
pergeseran
sekedar kumpulan hukum-hukum yang
bersifat furū’ (cabang) menjadi sebuah
kumpulan nilai, kaidah dan prinsip dalam
Adab bermedsos
beragama, misalnya berkembang dari fikih
ibadah menjadi fikih anti-korupsi, fikih tata
kelola organsisasi, fikih anak, dan yang terbaru Hukum bermedsos
fikih medsos.
Istilah fikih dalam pengertian kontemporer
telah mengalami pergeseran makna, dari
sekedar kumpulan hukum-hukum yang
bersifat furū’ (cabang) menjadi sebuah
kumpulan nilai, kaidah dan prinsip dalam
beragama, misalnya berkembang dari fikih
ibadah menjadi fikih anti-korupsi, fikih tata
kelola organsisasi, fikih anak, dan yang terbaru
fikih medsos.
Niat dalam bermedia social memegang
peranan, niatkan yang baik Ketika bermedia
social jadikan sebagai ladang amal dan sarana
ibadah. Jika seseorang membuka akun-akun
media sosial niatnya karena Allah, maka akan
berpahala dengan niat tersebut.

ُِ ‫ِإنَّ َما اْأل َ ْع َمالُ ِبال ِنِّيَّا‬


ُِِّ ‫ت َو ِإنَّ َُما ِلك‬
‫ل ْام ِرئُ َما ن ََوى‬
Sesungguhnya amalan tergantung niatnya, dan
balasan tergantung apa yang diniatkan.”
(HR. Bukhari No. 1)
‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَُ آ َمنوا ِإن َجا َءك ُْم ُفَا ِسقُ ِبنَبَإُ فَتَبَُيَّنوا أَن‬
َُ‫علَىُ َما فَعَ ْلت ُْم نَا ُِد ِمين‬ ْ ‫صيبوا قَ ْو ًما ِب َج َهالَةُ فَت‬
َ ‫ص ِبحُوا‬ ِ ‫ت‬
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jika
datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti
agar kamu tidak menimpakan suatu musibah
kepada suatu kaum tanpa mengetahui
keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal
َّ‫ل‬
ُ ‫اْلبَا َحةُ ِإ‬ ُُّ ‫تُ ْال ِح‬
ِ ْ ‫ل َو‬ ُ ‫ط فِي ْالمعَا َم‬
ِ َ‫ل‬ ْ َ ‫اْأل‬
ُّ ‫صلُ فِي ال‬
ُِ ‫شر ْو‬
ُ‫ِب َد ِليْل‬
Artinya: Hukum asal dalam permasalahan
muamalah adalah mubah (boleh), tidak
dilarang kecuali yang diharamkan oleh Allah.

َُّ ‫حُظرُ ِم ْن َها‬


‫إل َما َح َّر َم ُه‬ ُ َ َ‫صلُ فِي َها ْالعَ ْفوُ ف‬
ُْ َ‫ل ي‬ ْ َ ‫َو ْالعَا َداتُ ْاأل‬
Artinya: “adat kebiasaan itu asalnya tidak
mengapa (dimaklumi, dimaafkan), maka ia pun
tidak dilarang kecuali jika Allah melarangnya.”

Anda mungkin juga menyukai