Anda di halaman 1dari 7

KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENGEMBANGAN INDIKATOR DALAM

“TANGGUNG JAWAB"

Disusun Oleh:
Imam Kurniawan
Febia Permata
Tiyas Lutfiyanti
Nadia Syekar
Zidan
Annisa Nuraeni
 Aulia Dinda

PENDIDIKAN KADER DAKWAH


PONDOK PESANTREN BINA TAUHID
UNIVERSITAS DJUANDA BOGOR
2023
A. Latar Belakang
Tanggung jawab merupakan segala yang menjadi tanggungan atau tuntutan
seseroang dari akibat yang berasal dari hak, kewajiban, dan aturan yang juga
merupakan penjelmaan dari nilai-nilai moral serta nilai-nilai luhur kesusilaan dan atau
keagamaan. Dewasa ini kita sering dipertontonkan dengan oknum-oknum baik
pejabat, remaja maupun masyarakat lainya yang tidak mencerminkan sikap tanggung
jawab terhadap diri, masyarakat bahkan terhadap Tuhan sekalipun.
Berdasarkan data dari Indonesian Corruption Watch (ICW) yang dilansir dari
dataindonesi.id pada tahun 2022 terdapat 579 kasus korupsi yang telah ditindak di
Indonesia sepanjang 2022. Jumlah itu meningkat 8,63% dibandingkan pada tahun
sebelumnya yang sebanyak 533 kasus. Dari berbagai kasus tersebut, ada 1.396 orang
yang dijadikan tersangka korupsi di dalam negeri. Jumlahnya juga naik 19,01%
dibandingkan pada 2021 yang sebanyak 1.173 tersangka. Secara rinci, Kejaksaan
Agung (Kejagung) menjadi lembaga penegak hukum yang paling banyak menangani
korupsi pada 2022, yakni 405 kasus. Kejagung pun menetapkan 909 orang sebagai
tersangka rasuah pada tahun lalu (Bayu, 2023).
Data dibidang yang lain yakni pada remaja yang seharusnya mengemban
tanggung jawab terhadap diri, keluarga dan tuhannya serta sebagai generasi penerus
bangsa menunjukkan hal yang mencengangkan sebagaimana data dari World Halt
Organization (WHO) yang dilansir dari lets-talk.com, sebanyak 33 persen remaja di
Indonesia melakukan hubungan seks. Sedangkan, menurut penelitian yang dilakukan
oleh Kemen Kes RI, dari hasil tersebut, 58 persennya melakukan penetrasi diusia 18
sampai 21 tahun. Dan 2,3 juta kasus aborsi per tahun sebesar 30 persen dilakukan oleh
remaja (Ulva, 2020).
Dibidang lain, yakni lingkungan. Total timbuna sampah di jawa barat
sebanyak 35.000 ton setiap harinya atau apabila di rata-ratakan terhadap jumlah
penduduk Jawa Barat, maka setiap orang menghasilkan 0,7 kg sampah setiap harinya
dilansir dari Citarumharum.jabarprov.go.id. hal ini menunjukkan sesutau yang perlu
diperhatikan mengingat persoalan sampah ini adalah persoalan lingkungan yang
menjadi tanggung jawab terhadap diri dan masyarakat (Admin, 2019).
Penelitian Budiani dan Nikmatush Sholikhah (2020), menyebutkan bahwa
karakter tanggung jawab mempunyai pengaruh posotif terhadap hasil belajar.
Sehubungan dengan hal ini serta berdasarkan uraikan di atas penulis memandang
penting untuk mempelajari dan mengetahui lebih jauh terkait tanggung jawab, maka
penulis tertarik untuk menulis judul Kecerdasan Emosional Dengan
Pengembangan Indikator Dalam “Tanggung Jawab".

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat di rumuskan sebagai
berikut:
a. Apa yang dimaksud tanggung jawab ?
b. Apa dalil terkait tanggung jawab ?
c. Apa ciri-ciri tanggung jawab ?
d. Apa saja bentuk tanggung jawab ?
e. Apa dampak tidak bertanggung jawab ?
f. Bagaimana meningkatkan sikap tanggung jawab ?
C. Pembahasan
1. Definisi Tanggung Jawab
Secara bahasa Tanggung Jawab dapat dipahami yakni keadaan di mana wajib
menanggung segala sesuatu sehingga kewajiban menanggung, memikul jawab,
menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab dan menanggung
akibatnya (Kemendikbud, 2016). Menurut George Bernard Shaw dalam Adinda
(2021) setiap orang yang sanggup mempraktekkan semua pengetahuan dan
tenaganya dalam sebuah tindakan yang efektif, dan berguna jika seseorang wajib
menanggung segala akibat yang dilakukannya. Baik dapat memberikan
keuntungan bagi dirinya maupun malah merugikan dirinya. Pendapat lain
mengatakan bahwa tanggung jawab berkaitan dengan janji atau tuntutan terhadap
hak, kewajiban, tugas, sesuai dengan aturan, nilai, norma, dan adat istiadat
masyarakat (Mudjiono, 2012). Sejalan dengan itu, ebrtanggung jawab
dimaksudkan sebagai suatu keadaan dimana semua tindakan atau perbuatan atau
sikap merupakan penjelmaan dari nilai-nilai moral serta nilai-nilai luhur
kesusilaan dan atau keagamaan. Bisa dikatakan juga bahwa bertanggung jawab
berarti berada dalam tatanan norma, nilai kesusilaan, dan agama (Sadulloh, 2011).
Berdasarkan Urain di atas dapat dipahami tanggung jawab adalah segala yang
menjadi tanggungan atau tuntutan seseroang dari akibat yang berasal dari hak,
kewajiban, dan aturan yang juga merupakan penjelmaan dari nilai-nilai moral
serta nilai-nilai luhur kesusilaan dan atau keagamaan.
2. Dalil-Dalil Tanggung Jawab
Dalil-dalil tentang tanggung jawab pertama tanggung jawab terhadap Tuhan
yakni temaktub dalam Quran Surat Az Zariyat ayat 56 yang berbunyi:
َ ‫ت ْٱل ِج َّن َوٱِإْل‬
‫نس ِإاَّل لِيَ ْعبُدُو ِن‬ ُ ‫َو َما َخلَ ْق‬
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya”.
Tafsir kemendterian agama Republik Indonesia menjelaskan bahwa Allah
memerintah nabi Muhammad beristikamah dalam mengajak umatnya mengesakan
Allah karena sesunguhnya itulah tujuan penciptaan. “Aku tidak menciptakan jin
dan manusia untuk kebaikan-ku sendiri. Aku tidak menciptakan mereka melainkan
agar tujuan hidup mereka adalah beribadah kepada-ku karena ibadah itu pasti
bermanfaat bagi mereka”. Dengan demikian manusia memiliki tanggung jawab
terhadapat Tuhan dalm hal ini sebagai hamba Allah SWT untuk beribadah
kepadanya.
Dalil tentang tanggung jwab selanjutnya yaitu dalam surat Al Muddatsir yang
berbunyi sebagai berikut;
ٍ ۭ ‫ُكلُّ نَ ْف‬
ْ َ‫س بِ َما َك َسب‬
‫ت َر ِهينَة‬
Artinya: “Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya”.
Tafsir Kemneterian Agama RI menjelaskan bahwa ayat berikut merupakan
pernyataan kepada manusia seluruhnya dalam kaitan dengan kebebasan memilih
yang telah ditegaskan pada ayat-ayat sebelumnya. Manusia mau maju meraih
kebaikan atau mundur yang jelas setiap orang bertanggung jawab atas apa yang
telah dilakukannya masing-masing, kecuali golongan kanan golongan inilah yang
meraih keberuntungan karena memilih yang baik. Berdasarkan penjelas terseut
ayat ini menegaskab bahwa setiap dari kita mempunyai tanggung jawabnya
terhdapd diri sendiri.
Dalil selanjutnya yaitu tanggung jawab terhadap keluarga yang terdapat dalam
Qur’an Surat At Tahrim ayat 6 yang berbunyi:
‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا قُوا َأ ْنفُ َس ُك ْم َوَأ ْهلِي ُك ْم نَارًا َوقُو ُدهَا النَّاسُ َو ْال ِح َجا َرةُ َعلَ ْيهَا َماَل ِئ َكةٌ ِغاَل ظٌ ِشدَا ٌد اَل‬

َ‫يَ ْعصُونَ هَّللا َ َما َأ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُونَ َما يُْؤ َمرُون‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan”.
Dijelaskan dalam tafsir Kementerian Agama RI Wahai orang-orang yang
beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dengan mentaati perintah Allah dan
menjauhi larangan-Nya dari api neraka, yakni dari murka Allah yang
menyebabkan kamu diseret ke dalam neraka yang bahan bakarnya adalah manusia
dan batu; ada manusia yang dibakar dan ada manusia yang menjadi bahan bakar;
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada
Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka sehingga tidak ada
malaikat yang bisa disogok untuk mengurangi atau meringankan hukuman; dan
mereka patuh dan disiplin selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Allah
kepada mereka.
‫ْس لَهَا ِمن‬
َ ‫ت لَي‬ ۢ ‫وا ِدينَهُ ْم لَ ِعبًا َولَ ْه ًوا َو َغ َّر ْتهُ ُم ْٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ْنيَا ۚ َو َذ ِّكرْ بِ ِٓۦه َأن تُ ْب َس َل نَ ْف‬
ْ َ‫سٌ بِ َما َك َسب‬ ۟ ‫َو َذر ٱلَّ ِذينَ ٱتَّ َخ ُذ‬
ٓ ِ
۟ ۟ ‫ُأ‬
‫ك ٱلَّ ِذينَ ب ِْسلُوا بِ َما َك َسبُوا ۖ لَهُ ْم َش َرابٌ ِّم ْن َح ِم ٍيم‬ ٰ ‫ُأ‬
َ ‫خَذ ِم ْنهَٓا ۗ ۟ولَِئ‬ ْ ‫دُو ِن ٱهَّلل ِ َولِ ٌّى َواَل َشفِي ٌع وَِإن تَ ْع ِدلْ ُك َّل َع ْد ٍل اَّل يُْؤ‬
َ‫وا يَ ْكفُرُون‬ ۟ ُ‫َو َع َذابٌ َألِي ۢ ٌم بما َكان‬
َِ
Artinya: “Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka
sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan
dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri
tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan
ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah.
Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan
diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke
dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih
dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu”.
Tafsir Kementerian Agama RI menjelaskan bahwa Untuk menguatkan
tuntunan Allah dalam menghadapi para pendurhaka, khususnya yang suka
melecehkan ajaran agama-Nya, ayat ini menegaskan kembali keharusan menjauhi
mereka. Dan tinggalkanlah orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai
permainan, ejekan, dan bahan senda-gurau, dan mereka yang telah tertipu oleh
kemewahan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Namun demikian, jangan
tinggalkan mereka sama sekali. Peringatkanlah mereka dengan Al-Qur'an agar
setiap orang dapat memperoleh rahmat Allah dan tidak terjerumus ke dalam
neraka karena perbuatannya sendiri. Di akhirat, tidak ada baginya pelindung dan
pemberi syafaat atau pertolongan selain Allah.
3. Ciri-Ciri Tangung Jawab
Menurut Astuti (2005) ada sebelas ciri-ciri orang yang bertanggung jawab
a. Melaksanakan dorongan pribadi
b. Dapat menjelaskan apa yang dilakukannya
c. Tidak menyalahkan orang lain yang berlebihan
d. Mampu menentukan pilihan dari beberapa alternatif
e. Bisa bermain atau bekerja sendiri dengan senang hati.
f. Bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam
kelompoknya
g. Punya beberapa saran atau minat yang ditekuni.
h. Menghormati dan menghargai aturan
i. Dapat berkonsentrasi pada tugas-tugas yang rumit
j. Mengerjakan apa yang dikatakannya akan dilakukan
k. Mengakui kesalahan tanpa mengajukan alasan yang dibuat-buat.
Menurut Zubaedi dalam Ulfa, (2014)ada 3 ciri-ciri tanggung jawab
a. Rasa memiliki
b. Disiplin
c. Empati
4. Bentuk Tanggung Jawab
Bentuk bentuk tanggung jawab atau jenis tanggung jawab terbagi kedalam
beberapa bagian menurut Tirtohardjo dalam Ulfa, (2014) dan Adinda (2021)
menyebutkan terdapat 5 bentuk Tanggung Jawab yakni tanggung jawab terhadap
tuhan, tanggung jawab terhadap diri sendiri, tanggung jawab terhadap keluarga,
tanggung jawab terhadap masyrakat dan tanggung jawab terhadap bangsa dan
negara. Lebih jelasnya sebagaiberikut:
a. Tanggung jawab terhadap tuhan
b. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
c. Tanggung jawab terhadap keluarga
d. Tanggung jawab terhadap masyarkat
e. Tanggung jawab terhadap bangsa dan negara
5. Dampak Sikap Tidak Betanggung Jawab
Dampak bersikap tidak bertanggung jawab menurut Adinda (2021),
diantaranya yaitu akan terjadi hal hal sebagai berikut:
a. Dikucilkan oleh masyarakat sekitar maupun orang terdekat
b. Tidak akan dihargai orang atas apa saja yang telah dilakukan
c. Tidak akan dianggap menjadi bagian dari masyrakat pada lingkungan
sekitar
d. Menjadi perbincangan oleh warga di lingkungan tempat tinggal
e. Memperoleh banyak teguran ataupun hingga cacian dari masyarakat
6. Cara Meningkatkan Sikap Tanggung Jawab
Berdasarkan penelitian dari Sari & Nurmala, (2019) diantara cara
meningkatkan tanggung jawab yaitu dengan pembiasaan, menciptakan suasana
kondusif, dan dilaksanakan secara terintegrasi, untuk lebih jelasnya sebagai
berikut:
a. Pembiasaan
b. Menciptakan suasana kondusif
c. Dilaksanakan secara terintegrasi
D. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas maka dapat diambil
kesimpulan yakni, tanggung jawab adalah sikap berani menyelesaikan, hingga
menanggung akibat tugas yang diberikan orang tersebut. Untuk mencapai sikap
tanggung jawab diperlukannya pembiasaan diri yang dimana tidak bisa dicapai
dengan instan, dan kita dapat mengetahui bahwa tanggung jawab bukan hanya untuk
diri kita sendiri.
Tanggung jawab lahir dari hak dan kewajiban yang dimana mereka saling
terkait sehingga hak, kewajiban dan tanggung jawab saling berkaitan. Jadi, hak,
kewajiban, dan tanggung jawab sama-sama diperlukan karena hak didapatkan jika
kita menjalankan kewajiban, dan juga jika kita diberikan hak maka kita mempunyai
tanggung jawab.

E. Daftar Pustaka

Adinda, R. (2021). Pengertian Tanggung Jawab & Contoh Sikap Tanggung Jawab.
Retrieved from Gramedia : http://www.Gramedia.com
Admin. (2019, September 22). Citarum Harum Juara. Retrieved from Citarum Harum
Juara Prov. Jabar: https://citarumharum.jabarprov.go.id/satu-warga-jabar-
produksi-07-kg-sampah-hari-semua-pihak-diminta-terlibat-selesaikan-
masalah-sampah/
Astuti. (2005). Psikologi perkembangan masa dewasa. Surabaya: Usaha Nasional.
Bayu, D. (2023, Maret 21). ICW: Penindakan Kasus Korupsi Meningkat pada 2022.
Retrieved from dataindonesia.id: https://dataindonesia.id/varia/detail/icw-
penindakan-kasus-korupsi-meningkat-pada-2022
Budiani, N. S. (2020). Pengaruh Pembentukan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab
Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Persamaan Dasar Akuntansi. Jurnal
Pendidikan Karakter, 10(2).
Kemendikbud. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Badan Pengembangan
Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Mudjiono. (2012). Bimbingan dan Konseling Pribadi Sosial. Singaraja: Jurusan
Bimbingan Konselng Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Ganesha.
Putri Ni’mala Sari, R. C. (2019). PENINGKATAN KARAKTER DAN SIKAP
TANGGUNG JAWAB PADA MAHASISWA. Prosiding Seminar Nasional
2019 PENGEMBANGAN KARAKTER DALAM MENGHADAPI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 (pp. 190 - 193). Surabaya: UNESA.
Sadulloh. (2011). Pedagogik. Bandung: Alfabeta.
Ulfa, D. (2014). Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar dengan Layanan Konseling
Individu Berbasis Self Management Pada Siswa Kelas XI di SMK N 1
Pemalang Tahun Pelajaran 2013/2014. SKIRPSI.
Ulva, R. T. (2020, Oktober 08). STATISTIKA DAN DAMPAK PERGAULAN BEBAS.
Retrieved from Lets Talk : https://letss-talk.com/statistika-dan-dampak-
pergaulan-bebas/

Anda mungkin juga menyukai