Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK I MATA KULIAH AGAMA

Tanggung jawab
ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Ilmuwan & Teknologi

Agama dan Kesehatan


Agama dan Kepercayaan

ADELIA 231447231
DEVA ARTIKA 231447237
FARHANAH 231447243
MEIDY PRATAMA 231447249
RAMEYZA ALYA 231447255
YONAVIA CHANIA SELAN 231447261

Dosen Pengampu : Rudi Irawan, M.Pd.I


ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Ilmu pengetahuan secara global, dapat diartikan sebagai kumpulan ilmu
pengetahuan yang disusun secara metodologi dan sistem. Tujuannya
untuk mencapai ilmu secara universal dan dari segi kebenarannya dapat
diverifikasi. Ilmu pengetahuan itu sendiri sebenarnya bersifat terbuka,
dapat dijadikan sebagai problem solving terhadap masalah dan bersifat
plural.
Sedangkan teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar untuk
memecahkan masalah guna mencapai suatu tujuan tertentu. Adapun
tujuan manusia dalam kehidupan ini dapat menjadi banyak sekali, yang
kesemuanya itu ditentukan oleh niatnya, sebagaimana yang disebut
dengan “semua amal itu tergantung pada niatnya”.

Tujuan dari ilmu pengetahuan dan teknologi


adalah menemukan solusi untuk sebuah
masalah. Dengan tujuan tersebut, ilmu
pengetahuan dan teknologi berjalan
beriringan. Masing-masing saling membantu
untuk sebuah kemajuan.

PANDANGAN ISLAM TENTANG ILMU


PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Agama Islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu pengetahuan baik secara
nyata maupun secara tersamar, seperti yang disebut dalam surat Al-Mujadalah ayat 11.

‫ٰٓيَاُّيَه ا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُن ْٓو ا ِاَذ ا ِق ْي َل َلُكْم َتَف َّس ُحْو ا ِفى اْل َم ٰج ِلِس َف اْف َس ُحْو ا َيْف َس ُهّٰللا َلُكْۚم‬
‫ِح‬
‫َو ِاَذ ا ِق ْي َل اْنُش ُزْو ا َف اْنُش ُزْو ا َيْر َف ِع ُهّٰللا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُن ْو ا ِم ْن ُكْۙم َو اَّلِذ ْي َن ُاْو ُتوا اْل ِع ْل َم َد َرٰج ٍۗت‬
‫َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن‬

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam
majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat)
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan
Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan." (QS Al-Mujadalah ayat 11)

Maksudnya sebagai berikut : sama-sama dari kelompok yang beriman, maka


Allah SWT akan masih meninggikan derat bagi mereka, ialah mereka yang
berilmu pengetahuan.

PANDANGAN ISLAM TENTANG ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI

Dalam pandangan Islam, Iptek juga di gambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber
daya menjadi sumber daya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini tercover dalam surat Ar-
Ra’d ayat 11.

‫َلٗه ُم َع ِّق ٰب ٌت ِّم ْۢن َبْي ِن َيَد ْي ِه َو ِم ْن َخ ْل ِف ٖه َيْح َف ُظ ْو َنٗه ِم ْن َاْم ِر ِهّٰللا ِۗاَّن َهّٰللا اَل ُيَغ ِّي ُر َم ا‬
‫ِبَق ْو ٍم َح ّٰت ى ُيَغ ِّي ُرْو ا َم ا ِبَاْنُف ِس ِه ْۗم َو ِاَذ ٓا َاَر اَد ُهّٰللا ِبَق ْو ٍم ُس ْۤو ًءا َفاَل َم َرَّد َلٗه َۚو َم ا َلُه ْم ِّم ْن‬
‫ُد ْو ِنٖه ِم ْن َّو اٍل‬
Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari

depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka
tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(QS Ar-
Ra’d ayat 11)

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Qur’an telah
mendorong manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya
ini harus merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya.
Dengan perkataan lain, rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan
mengembangkan terus keberhasilan itu, sehingga dari waktu kewaktu keberhasilan
itu akan selalu maningkat terus.
TANGGUNG JAWAB ILMUAN DAN SENIMAN

Dalam pandangan agama islam setiap kegiatan manusia mesti dipertanggungjawabkan,


baik terhadap Allah maupun terhadap sesama manusia, tanggung jawab tersebut harus
sesuai dengan nilai-nilai yang berasal dari Tuhan maupun yang dibuat oleh manusia.
Dalam bahasa Indonesia disebut responsibilitas dan akuntabilitas artinya
pertanggungjawaban. Dalam kata lain tanggung jawab adalah suatu perbuatan yang
harus memenuhi ketentuan dari yang melakukan sesuai dengan yang dituntut oleh yang
memberi perintah. Atau tanggung jawab berarti siap menerima dan melaksanakan
kewajiban atau tugas.
Kata tanggung jawab belum berarti apa-apa jika tidak dihubungkan dengan aktivitas
yang dipertanggungjawabkan, misalnya kita sebagai seorang ilmuwan, menjadi
tanggung jawab ilmuwan, artinya bagaimana tanggung jawab seorang ilmuwan
terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan keilmuan. Jika dihubungkan dengan
seniman, menjadi tanggung jawab seniman artinya bagaimana tanggung jawab seorang
seniman terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan kesenian.

PRINSIP TANGGUNG JAWAB


Prinsip tanggung jawab menurut pandangan agama islam
adalah:
prinsip amanah,
prinsip iman dan
prinsip prestasi.
PRINSIP TANGGUNG JAWAB
PRINSIP AMANAH
Prinsip amanah, dalam ajaran agama islam bahwa keahlian apapun bentuk dan
macamnya pada dasarnya adalah merupakan realisasi dari pelaksanaan fungsi
kekhalifahannya di muka bumi, setidaknya ada 4 unsur:

Unsur pertama; Allah SWT pemberi tugas.


Unsur kedua; bentuk tugas manusia mengolah alam.
Unsur ketiga; yang melaksanakan fungsi kekhalifahan adalah manusia.
Unsur keempat; etika dan moral yang harus ditegakkan dalam rangka
melaksanakan kekhalifahannya.
Al-qur’an pada surat Hud pada bagian ayat 61
Al-qur’an, surat Al-Anfaal ayat 27
dan kepada kaum samud (Kami utus) saudara mereka, Saleh. Dia berkata, “Wahai
kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah
menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya, karena itu
mohonlah ampunan kepada-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya.
Sesungguhnya Tuhanku sangat dekat (rahmat-Nya) dan memperkenankan (doa
hamba-Nya).”(QS Hud : 61)

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan


Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan
kepadamu, sedang kamu mengetahui.(QS Al-Anfaal : 27)
PRINSIP TANGGUNG JAWAB
PRINSIP IMAN
Tanggung jawab dalam pandangan agama tidak terlepas dari pelaksanaan iman.
Iman bukan hanya keyakinan yang kuat dalam hati, tetapi perlu diwujudkan dalam
pernyataan lisan dan diamalkan dalam tindakan. Maka iman menuntut adanya
pembuktian. Pembuktian yang paling kokoh dan meyakinkan adalah perbuatan
dalam wujud kerja yang sesuai dengan keahlian. Dengan demikian maka tanggung
jawab dapat muncul dari tanggung jawab iman, dan harus berdampak kepada
tanggung jawab perbuatan yang saleh. Al-qur’an menjelaskan dalam Surat Al-Fath
bagian terakhir ayat 29 (QS 48: 29).

‫َو َع َد ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو َع ِم ُلوا الّٰص ِلٰح ِت ِم ْن ُه ْم َّم ْغ ِف َرًة َّو َاْجًرا َع ِظ ْي ًم ا‬
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di
antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (QS Al-Fath bagian terakhir ayat 29)

Kemudian dalam Surat Al-Ashr ayat 1-3 (QS. 102: 1-3).


‫َو اْلَع ْص ِۙر‬
Demi masa,
‫ِاَّن اِاْلْنَس اَن َلِف ْي ُخْس ٍۙر‬
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
‫ِااَّل اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو َع ِم ُلوا الّٰص ِلٰح ِت َو َتَو اَص ْو ا ِباْلَحِّق ۙە َو َتَو اَص ْو ا ِبالَّص ْب ِر‬
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling
menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran
PRINSIP TANGGUNG JAWAB
PRINSIP PRESTASI
Tanggung jawab dalam pandangan agama tidak terlepas dari pelaksanaan iman.
Iman bukan hanya keyakinan yang kuat dalam hati, tetapi perlu diwujudkan dalam
pernyataan lisan dan diamalkan dalam tindakan. Maka iman menuntut adanya
pembuktian. Pembuktian yang paling kokoh dan meyakinkan adalah perbuatan
dalam wujud kerja yang sesuai dengan keahlian. Dengan demikian maka tanggung
jawab dapat muncul dari tanggung jawab iman, dan harus berdampak kepada
tanggung jawab perbuatan yang saleh. Al-qur’an menjelaskan dalam Surat Al-Fath
bagian terakhir ayat 29 (QS 48: 29).

‫َو َع َد ُهّٰللا اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو َع ِم ُلوا الّٰص ِلٰح ِت ِم ْن ُه ْم َّم ْغ ِف َرًة َّو َاْجًرا َع ِظ ْي ًم ا‬
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di
antara mereka, ampunan dan pahala yang besar. (QS Al-Fath bagian terakhir ayat 29)

Kemudian dalam Surat Al-Ashr ayat 1-3 (QS. 102: 1-3).


‫َو اْلَع ْص ِۙر‬
Demi masa,
‫ِاَّن اِاْلْنَس اَن َلِف ْي ُخْس ٍۙر‬
sungguh, manusia berada dalam kerugian,
‫ِااَّل اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا َو َع ِم ُلوا الّٰص ِلٰح ِت َو َتَو اَص ْو ا ِباْلَحِّق ۙە َو َتَو اَص ْو ا ِبالَّص ْب ِر‬
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling
menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran
BENTUK TANGGUNG JAWAB
Dalam ajaran agama islam masalah tanggung jawab amat ditekankan. Bentuk
tanggung jawab secara umum adalah terletak pada pelaksanaan aktivitas sesuai
dengan prosedur, tujuan dan target yang diharapkan. Dalam Alqur’an kita jumpai
uraian bahwa apa yang dilakukan manusia dalam berbagai bentuk kegiatan haruslah
dapat dipertanggungjawabkan. Keyakinan ini dapat dilihat dari penjelasan Al-qur’an
Surat Al-Israa’ ayat 13-14

‫َو ُك َّل ِاْنَس اٍن َاْلَزْم ٰن ُه ٰۤط ِٕى َرٗه ِف ْي ُع ُنِق ٖۗه َو ُنْخ ِرُج َلٗه َيْو َم اْلِق ٰي َم ِة ِك ٰت ًب ا َّيْلٰق ىُه َم ْن ُش ْو ًرا‬
Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di
lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam
keadaan terbuka.

‫ِاْق َرْأ ِك ٰت َب َۗك َكٰف ى ِبَن ْف ِس َك اْلَي ْو َم َع َلْي َك َحِس ْيًب ۗا‬
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas
dirimu.”

bentuk tanggung jawab dalam pandangan islam adalah:


(1) menjaga kualitas amal,
(2) bekerja tepat waktu, dan
(3) tidak merugikan orang lain.

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN


Keterangan Alquran mengisyaratkan, bahwa ilmu Allah itu melingkupi ilmu manusia
tentang alam semesta dan manusia sendiri. Jadi, bila diikuti jalan pikiran ini, maka
dapatlah kita pahami, bahwa Alquran itu merupakan sumber pengetahuan dan ilmu
pengetahuan manusia (knowledge and science). Dengan membaca dan memahami
Alquran, manusia pada hakikatnya akan memahami ilmu Allah serta logika atau
proses berpikir yang terkandung dalam kalam Allah. Manusia diciptakan oleh Allah
SWT dengan memikul amanah sebagai khalifah Allah di bumi yang pada dasarnya
ditugaskan untuk mengurus, memelihara, mengembangkan, mengambil manfaat
bagi kesejahteraan umat manusia.
Penjelasan Alquran yang berkaitan dengan tuntutan tanggung jawab yang
berkaitan dengan ilmu pengetahuan bahwa semua anggota badan yang meliputi
indra pendengaran, penglihatan dan hati, dalam Alquran, surat Al-Israa’ (QS. 17: 36).

‫ٰۤل‬
‫َو اَل َتْق ُف َم ا َلْي َس َلَك ِبٖه ِع ْلٌم ِۗاَّن الَّس ْم َع َو اْلَب َص َر َو اْلُفَؤ اَد ُك ُّل ُاو ِٕى َك َك اَن َع ْن ُه‬
‫َم ْس ُٔـ ْو اًل‬

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui.


Karenapendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta
pertanggungjawabannya.(QS Al-Israa’ ayat 36)

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN


Masih berkaitan dengan indra hati, penglihatan dan pendengaran Alqur’an
menjelaskan kecaman terhadap orang yang tidak bertanggung jawab terhadap
potensi manusia, dijelaskan pada Surat Al-A’raaf (QS. 7: 179).

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti
hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah. (QS
Al-A’raaf ayat 179)

Selain manusia didorong untuk mencari dan menggunakan ilmu, juga dia
diwajibkan untuk menyebarluaskan ilmu, Q.S. At-Taubah (9): 122, Ancaman, Al-
Baqarah (2): 159, Al-Baqarah (2): 174.
Dengan demikian Islam mendorong para pemeluknya untuk mencari,
menggali,mengembangkan, menggunakan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan. Jelas sudah bahwa Alquran dan As-Sunnah adalah sumber nilai-
nilai kaum muslim untuk berpikir, merasa, dan bertindak.

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN

Setelah kita membahas ayat-ayat Al-qur’an, tanggung jawab


ilmuwan meliputi:
(1) memiliki nilai ibadah,
(2) berdasarkan kebenaran ilmiah,
(3) ilmu amaliah, dan
(4) menyebarluaskan ilmunya.
TANGGUNG JAWAB SENIMAN
Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia
didorong oleh kecenderungan seniman kepada yang indah, apa pun jenis keindahan
itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan
Allah kepada hamba-hamba-Nya.

Tetapi mengapa selama ini ada kesan bahwa islam menghambat


perkembangan seni dan memusuhinya?

Seandainya penggunaan seni telah melalaikan seseorang dari zikir dan tafakur serta
mengantarkannya kepada keruntuhan nilai-nilai kemanusiaan maka ketika itu bukan
seninya yang mesti ditolak, melainkan kita harus memperingatkan dan mengarahkan
manusia yang menggunakan seni itu. Jika hasil seni sejak semula diduga dapat
mengalihkan manusia dari jati diri dan tujuan penciptaan sejak dini pula kehadirannya
ditolak oleh islam. Karena itu menjadi suatu persoalan besar bagi martabat manusia
mengenai cara memadukan kemampuan seni dengan pemeliharaan nilai-nilai
fitrahnya. Untuk melaksanakan tugas ini, maka Allah SWT membekali manusia dengan
potensi-potensi seperti pendengaran, penglihatan, perasaan (qalbu), pengertian (akal),
keyakinan (iman), dan keinginan. Q.S. Ali Imran (3): 14

TANGGUNG JAWAB SENIMAN

‫ُزِّيَن ِللَّناِس ُحُّب الَّش َه ٰو ِت ِم َن الِّنَس ۤاِء َو اْلَب ِن ْي َن َو اْلَق َن اِط ْي ِر اْلُم َق ْن َط َرِة ِم َن الَّذ َه ِب‬
‫َو اْلِف َّض ِة َو اْلَخْي ِل اْلُم َس َّو َم ِة َو اَاْلْنَع اِم َو اْلَحْر ِث ۗ ٰذ ِلَك َم َت اُع اْلَحٰي وِة الُّد ْنَي ا َۗو ُهّٰللا ِع ْن َدٗه‬
‫ُحْس ُن اْلَم ٰا ِب‬
Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang
diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang
bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang
baik. (QS Al-Imran ayat 14)

Jadi pada dasarnya tanggung jawab seniman dalam perspektif ajaran islam meliputi:
(1) memiliki nilai ibadah,
(2) memperkokoh keimanan dan
(3) tidak memicu kemaksiatan.

AGAMA DAN KESEHATAN


Hubungan antara agama dan kesehatan bisa dipisahkan dalam beberapa pola:

Saling berlawanan
Agama dan kesehatan muncul sebagai dua bidang yang saling berlawanan. Dalam
batasan tertentu, hal ini menunjukkan bahwa apa yang dianjurkan dalam bidang
kesehatan, tidak selaras dengan apa yang dianjurkan dalam agama. Misalnya mengenai
terapi dengan urine (khusus islam), pengobatan dengan hal yang memabukkan atau
pencegahan HIV/AIDS melalui kondom

Saling mendukung
Agama dan ilmu pengetahuan kesehatan memiliki potensi saling mendukung. Contoh
adalah orang yang hendak melaksanakan ibadah haji (islam) membutuhkan peran
tenaga medis untuk melakukan general checkup kesehatan supaya kegiatan ibadah
haji dapat berjalan dengan baik.

Saling melengkapi
Saling melengkapi yang dimaksudkan disini adalah adanya peran dari agama untuk
mengoreksi praktik kesehatan atau ilmu kesehatan yang mengoreksi praktik
keagamaan. Dengan adanya saling koreksi ini, menyebabkan praktik kesehatan dapat
dibangun lebih baik lagi.
FUNGSI AGAMA BAGI KESEHATAN

Sumber Moral
Agama memiliki fungsi yang strategis untuk menjadi sumber kekuatan moral baik bagi
pasien dalam proses penyembuhan maupun tenaga kesehatan. Bagi orang beragama,
mereka memegang keyakinan bahwa perlakuan Tuhan sesuai dengan persangkaan
manusia kepada-Nya. Agama menjadi sumber motivasi yang kuat dalam diri pasien
untuk hidup secara positif.Selain menjadi motivasi, agama pun menjadi sumber etika
bagi

Sumber Keilmuan
Praktik-praktik keagamaan menjadi bagian dari sumber ilmu dalam mengembangkan
terapi kesehatan. Tidak bisa dipungkiri, yoga, meditasi, dan tenaga prana adalah
beberapa ilmu agama yang dikonversikan menjadi bagian dari terapi kesehatan.

Amal Agama Sebagai Amal Kesehatan


agama atau ritual keagamaan perlu dipahami sebagai bagian dari aktivitas manusia
yang harus mendukung pada kesehatan. Oleh karena itu selaras dengan uraian
sebelumnya, dapat dikemukakan bahwa praktik agama memiliki kaitan dengan
masalah kesehatan pikiran, asupan makanan, maupun jiwa.
AGAMA DAN KEPERAWATAN

Perawat sudah terdengar tidak asing di telinga khalayak ramai. Perawat


mengemban tugas yang penting dalam rantai kesehatan. Perawat juga serta
merta dituntut untuk terus mengembangkan sikap, etika dan moral yang baik
ketika bertemu dengan klien. Karena dalam praktiknya, perawat akan
mengasuh klien dalam segi bio-psiko-sosiokultural dan spiritual. Dalam hal ini,
kita perlu mengusahakan dengan ilmu dan praktik untuk mampu mencapai
profesionalisme yang tinggi. Tak hanya itu, perawat pun perlu meningkatkan
sisi spiritual yang mereka yakini sebagai syarat dari salah satu pembentukkan
karater diri yang dibentuk sejak lahir. Terdapat beberapa agama yang diyakini
di Indonesia antara lain kristen protestan dan katholik, islam, hindu, buddha
dan kong hu cu.

Perawat tidak bisa dipisahkan dari asuhan keperawatan. Hal ini tidak dapat
dilepaskan dari kaca mata spiritual sebagai bagian yang terstruktur dari
hubungan perawat dengan klien. Bagi perawat sendiri, perbedaan spiritual,
keyakinan dan agama merupakan satu dari sekian hal penting yang wajib
untuk dipahami yang mana bertujuan agar mampu terhindar dari
kesalahpahaman dan juga menjadi pendekatan bagi perawat dengan klien.
AGAMA DAN KEPERAWATAN

Adapun penerapan dari praktik spiritual yang dapat memengaruhi asuhan


keperawatan, diantaranya yaitu:
Kitab Suci
Individu umumnya mendapat keteguhan serta asa yang lebih setelah membaca buku
yang membahas agama atau kitab suci dalam kondisi sakit atau saat krisis. Pada
contoh terdapat beberapa kisah keagamaan yang kenyataannya mampu memberikan
ketenangan bagi pasien adalah kepedihan Nabi dan Rasul. Disamping itu, kitab suci
yang dipercayai umat yahudi dan kristiani tertera pada perjanjian baru ketika Yesus
melakukan penyembuhan kepada masyarakat yang berjuang menghadapi penyakit
fisik maupun mental.

Berdoa dan Meditasi


Bagi beberapa agama ibadah adalah suatu kegiatan yang menjadi kewajiban untuk
dilakukan setiap harinya, namun ada juga yang menetapkan waktu spesifik untuk
beribadah dan berdoa.
Meditasi merupakan sebuah kegiatan memusatkan pikiran individu atau ikut serta
dalam merefleksikan diri. Beberapa orang berkeyakinan dengan meditasi yang khusyuk,
seorang individu mampu memengaruhi serta menjadi kontrol fungsi jasmani dan
psikologis juga awal mula terjadinya sebuah penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

https://ldk.stmik-dci.ac.id/?post=pandangan-islam-terhadap-ilmu-pengetahuan-dan-
teknologi (6 Agustus 2023)

https://deepublishstore.com/blog/materi/ilmu-pengetahuan/ (3 Agustus 2023)


Buku Pendidikan Agama Islam Edisi Kesatu, Ali Nurdin, Syaiful Mikdar, Wawan
Suharmawan.

https://www.academia.edu/40537218/Peran_Agama_Dalam_Praktek_Keperawatan (3
Agustus 2023)

https://www.kompasiana.com/namiraindira1723/61bcbc7962a70446a2099812/pentingny
a-agama-dalam-profesi-keperawatan (3 Agustus 2023)

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai